PART 9

Dengan mengendarai taksi online, akhirnya Chelsea tiba di depan sebuah rumah mewah lebih cepat dua menit dari waktu yang di tentukan oleh Kiano. Chelsea tak kaget melihat bagaimana mewahnya rumah dosennya karena bocoran dari Seno saat hari pertama perkuliahan. Setelah membayar ongkos sesuai yang tertera pada aplikasi, Chelsea segera keluar dan berjalan kearah pintu gerbang yang dimana oleh pria berseragam.

“Maaf nona, mau ketemu dengan siapa ?” tanya security yang bertugas digerbang rumah mewah tersebut.

“Saya disuruh pak Kiano mengantar ini pak. “ Chelsea menjawab sopan seraya memperlihatkan bawaannya.

Security itu kemudian membuka pintu gerbang lebar-lebar dan mempersilahkan Chelsea masuk. Perlahan Chelsea melangkahkan kakinya memasuki halaman rumah yang asri karena tumbuhan bunga yang beraneka ragam.

“Tante Chel ,,, tante Chel ,,,” sebuah suara cemerlang khas anak-anak menyapa indera pendengarannya. Chelsea menolehkan kepalanya mencari sumber suara.

“Hai gadis kecil ,,,” balas Chelsea tersenyum manis

“Tante Chel nyariin papa, kan ??”

Chelsea segera menganggukkan kepalanya sebagai jawaban atas pertanyaan gadis kecil dihadapannya. Chelsea masih ingat dengan jelas jika gadis kecil yang cantik ini adalah putri dari dosennya itu. Sungguh malang nasib gadis kecil ini yang harus kehilangan ibunya.

“Ara ,,, ngomong sama siapa ??” seorang wanita cantik dengan usia yang tak muda lagi menghampiri mereka.

“Maaf bu, saya mahasiswi yang disuruh pak Kiano mengantarkan infokusnya.” Chelsea segera mengutarakan maksud kedatangannya.

“Oma ,,, ini tante Chel yang pernah ketemu sama Ara. “ Amara memperkenalkan Chelsea

“Tante Chel ????” wanita itu mengulang ucapan Amara.

“Nama saya Chelsea, bu ,,,” Chelsea mengulurkan tangannya

“Queen, oma Amara dan pastinya mommy dari dosenmu itu. Dia sangat menyebalkan dan suka seenaknya menyuruh-menyuruh-nyuruh, kan ? “ Queen menyambut uluran tangan Chelsea sambil terkekeh dengan ucapannya sendiri.

“Maaf bu, boleh saya titip barang pak Kiano ? soalnya rumah kost saya lumayan jauh dari sini. “ Chelsea memilih untuk tidak membenarkan semua ucapan mommy dosennya itu, takut bermasalah. Bisa bahaya.

“Boleh nak, dititip aja. “ Queen menerima barang dari Chelsea

“Terima kasih bu, saya permisi. “

“Tante Chel harus ketemu papa dulu ,,,” Amara menarik tangan Chelsea yang ingin segera pergi karena tak ingin Amara mengulang perkataannya beberapa hari yang lalu saat mereka bertemu untuk pertama kalinya.

“Sayang, kasihan tante Chel kalau kedalaman dijalan. “ bujuk Queen tak mengerti maksud cucu kesayangannya.

“Nanti kakak datang lagi, ya ,,,” janji Chelsea asal

“Ya udah tapi tante Chel janji. Ingat lho janji adalah utang. “ Amara mengangkat jari kelingkingnya di depan Chelsea, keduanya berjanji khas anak-anak dengan saling menautkan jari kelingkingnya.

“Oma fotoin, supaya tante Chel gak bisa ngelak. “ pinta Amara dan langsung dilakukan oleh sang oma.

Amara dan Chelsea saling tersenyum dengan posisi tangan saling mengaitkan tanda perjanjian. Queen tersenyum lebar melihat Chelsea yang tersenyum tulus. Setelah selesai beberapa kali mengambil foto, Chelsea segera berpamitan karena taksi online sudah menunggunya.

“Assalamualaikum bu, Amara ,,,” pamit Chelsea seraya mencium punggung tangan Queen.

“Waalaikumsalam ,,, hati-hati di jalan. “ balas Queen lembut.

“Bye tante ,,,” Amara melambaikan tangannya.

Taksi yang membawa Chelsea kemudian melaju meninggalkan rumah mewah tersebut. Chelsea menarik napas lega karena berhasil terbebas dari Amara. Anak kecil yang mengerti kebutuhan papanya hingga harus mencarikan istri untuk sang papa.

“Tante Chel cantik kan, oma ?” Amara meminta pendapat sang oma

“Cantik banget malah ,,,”jawab Queen jujur.

“Tapi untuk apa Ara bertanya ?” lanjut Queen balik bertanya.

“Ck, masa oma lupa sih ,,,”

“Oma kan sudah tua makanya gampang lupa, coba Ara cantik ngomong yang jelas. “ balas Queen beralasan

“Waktu Ara sama papa pulang dari mall trus ketemu tante Chel ,,, oma ingat kan ?”

“Jadi tante Chel yang Ara maksud adalah gadis cantik yang tadi ?” Queen menepuk jidatnya

Amara menganggukkan kepalanya sebagai tanda pembenaran dari pertanyaan sang oma sambil tersenyum lebar sehingga matanya menyipit menambah kelucuan wajah imutnya.

“Oma setuju, nanti kita perlihatkan fotonya pada yang lain. “ ujar Queen kemudian bertos ria dengan cucunya.

Kedua wanita beda generasi itu berjalan sambil bergandengan tangan memasuki rumah mewah itu. Queen segera memberikan pada ART milik Kiano yang dititipkan oleh Chelsea. Berbagai rencana untuk Kiano berperilaku dalam otak kedua wanita itu.

“Wuiiihhhh ,,, gembira banget. “ Kalista menatap ponakan dan mommynya yang masih tersenyum lebar.

“Iya dong, bentar lagi papa akan punya istri “ sahut Amara sok dewasa

“Dihhh ,,, anak bau kencur ngomongin istri untuk mas Kiano. Emang ada gadis yang mau menikah dengan manusia muka datar gitu ??”

Amara terdiam sedih mendengar kata-kata Kalista yang memang benar adanya. Sorot mata kecewa terlihat jelas dari manik mata Amara yang mulai berkabut kristal. Queen segera menghibur gadis kecil itu. Amara sangat menyayangi saudara kembar ayahnya yang ia panggil papa. Orang yang tak mengenal keluarga mereka akan salah oalah dengan panggilan Amara pada pria yang seharusnya ia panggil om.

“Tenang sayang, serahkan sama oma. Papamu pasti akan menikah. “ bujuk Queen yakin.

“Gimana sih orangnya ? tante Ista jadi penasaran. “

“Nih Fotonya, tante ,,,” Amara mengambil ponsel Queen dan memperlihatkan foto Chelsea.

“ Wajahnya kayak gak asing ,,,” gumam Kalista berpikir keras.

“Queen dan Amara bertukar pandang mendengar gumaman Kalista. Kedua wanita cantik itu menatap serius Kalista yang masih sibuk dengan pikirannya sendiri. Amara dan Queen masih menunggu penjelasan Kalista tentang Chelsea. Gadis yang mereka akan jadikan sebagai kandidat calon istri Kiano Dewananda.

“Mommy dan Amara kenapa ? Kok menatap aku kayak gitu. “

“Katanya kenal dengan Chelsea makanya kami menunggu cerita selanjutnya tentang gadis itu. “ ucap Queen menahan kekesalannya.

“Aku inga-ingat dulu, mom. Mommy kan tahu jika daya ingatku gak setajam dengan triple K.” Balas Kalista apa adanya.

“Yaaaa ,,, tante Ista gak asyik. “ Amara meninggalkan Kalista dan Queen dengan kesal.

“Ck, tugasmu mengingat secepatnya tentang gadis itu. Mommy ingin segera melihat masmu menikah, siapatau aja mereka berjodoh. “ ucap Queen sebelum ikut meninggalkan Kalista sendirian.

Kalista terus berusaha mengingat wajah gadis yang bernama Chelsea. Ia juga ingin melihat kakaknya yang masih betah sendiri, entah apa penyebabnya, jangankan berpacaran mengenal makhluk hidup yang berjenis kelamin wanita saja kakaknya itu tidak pernah ada dalam pikirannya.

Berbagai jenis dan model wanita yang berbaris antri ingin mendekati Kiano namun tak pernah digubris oleh kakaknya itu. Jika terpaksa harus berbicara dengan wanita maka kakaknya itu akan berdiri dengan menjaga jarak dan setelahnya bisa dipastikan jika kakaknya itu akan berada di dalam kamar mandi untuk membersihkan dirinya.

“Kok bisa mommy mengambil foto gadis itu ? mereka ketemu dimana ? seharian kan mommy dan Amara gak kemana-mana ? masa iya gadis itu ke rumah ini ?” gumam Kalista penasaran.

💖💖💖

Selamat pagi dunia maya ,,,,

Selamat menikmati, part selanjutnya agak saingan ya readers

jangan lupa berikan dukungan terbaiknya

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***