PART 10

Saat menunggu waktu makan malam, semua anggota keluarga berkumpul di ruang keluarga. Keanu beserta keluarga kecilnya masih tinggal bersama mommy dan daddynya karena Kalista melanjutkan pendidikannya di luar negeri sedangkan Kiano sangat sibuk dengan pekerjaannya sehingga rumah sebesar itu akan terasa sunyi.

“Opa, tadi tante Chel kesini cariin papa. “ ucap Amara polos

“Jadi hubungan papa sama tante Chel ada kemajuan, nih ,,,,” Arya menatap Kiano yang hanya diam seperti biasanya.

“Oh iya, aku ingat wajah gadis itu. Dia satu sekolahan denganku saat SMA, tapi dia satu tingkat diatasku. “ Kalista menepuk jidatnya gembira karena berhasil mengingat Chelsea.

“Kamu kenal dong dimana rumahnya.” Queen antusias menatap putri bungsunya.

“Enggak. Kami hanya satu sekolah mom, bukan satu kelas. “ balas Kalista sedikit ragu dengan ingatannya yang kurang tajam.

“Cantik gak ,,,” Arya sangat penasaran karena cucu itu sejak beberapa hari yang lalu selalu saja membahas gadis yang bernama Chel.

Amara lagi-lagi memperlihatkan fotonya siang tadi bersama Chelsea, melihat hal itu Kiano mendengus kasar dan menjelaskan pada keluarganya sebelum mereka terlalu tinggi menggantungkan harapannya pada gadis matre itu.

“Jangan terlalu berharap, mana mau aku sama gadis matre seperti itu. Lagian itu pacarnya Seno. “ ucap Kiano yang hampir sebulan ini mengenal Chelsea sebagai kekasih sahabatnya.

“Kamu yakin jika mereka pacaran ?? “ tanya Arya ragu, soalnya Seno pernah meminta ijinnya untuk mendekati putri bungsunya.

“ Kalau gak percaya, liat aja nanti saat party perusahaan kita. “ jawab Kiano santai.

Arya kembali memperhatikan wajah Chelsea yang berhasil menyita perhatian istri dan cucunya. Apa benar yang dikatakan putranya itu ? tapi garis-garis wajahnya kok ada kemiripan dengan Seno Tripta Sasongko walaupun sangat tipis. Apa hubungan gadis ini dengan keluarga besar Sasongko ?

“ Kenapa daddy menatap foto Chel seperti itu ?” tanya Keanu ikut memperhatikan foto Chelsea

“Daddy hanya merasa dia mirip dengan salah seorang pebisnis yang disegani di negeri ini walaupun kami bukanlah rekan bisnis tapi juga bukan lawan bisnis “ Arya menyerahkan ponsel milik Queen pada Keanu sehingga Shanaz ikut melihatnya.

“Wahhhh cantik banget. Ternyata putriku pintar juga nyariin calon istri untuk papanya. “ Shanaz tersenyum sambil mengusap lembut surai hitam milik Amara.

“Ck, jangan terlalu berharap, dia gadis matre gak cocok di jadikan istri. “ ucap Kiano malas mendengar semua anggota keluarganya memuji kecantikan Chelsea.

Arya memberikan kode pada Keanu agar menyelidiki latar belakang Chelsea, ia tak punya waktu untuk menyelidiki sendiri apalagi Kiano pasti tak akan melakukan perintahnya dan hanya memberikan informasi yang salah.

Waktu makan malam pun tiba, seluruh anggota keluarga berjalan beriringan menuju meja makan dan duduk di kursi masing-masing untuk bersantap malam bersama. Tak ada suara yang terdengar hingga makan malam mereka tuntas.

🌹🌹🌹🌹

Sementara itu di rumah kostan sederhana, Chelsea tak dapat menolak ajakan papanya untuk menghadiri ulang tahun sebuah perusahaan besar.

“Bisa gak sih pa, aku gak usah ikut, selama ini juga gitu kan. “

“Gak bisa sayang, ini pertama kalinya papa meminta padamu, gak ada pengaruhnya juga kan. Sebentar lagi kuliahmu selesai, dunia bisnis harus mengenalmu lebih awal. “

“Tapi Sea gak betah berlama-lama dengan orang-orang-orang yang hanya bisa memamerkan harta bendanya, pa. “

“Yang penting bukan kita yang seperti itu. “ Utomo Sasongko terus saja mematahkan semua alasan putri semata wayangnya.

“Baiklah pa, Sea akan pulang jumat sore tapi gak usah di jemput. “ ucap Chelsea pasrah. Mungkin sudah waktunya memang dirinya harus tampil di depan publik sebagai putri tunggal Utomo Sasongko.

Chelsea kemudian membaringkan tubuhnya setelah terlebih dahulu mematikan ponselnya. Ia tak ingin mengecewakan kedua orang tuanya. Memikirkan dunianya yang akan berubah drastis saat publik mengetahui status dirinya yang sebenarnya membuat Chelsea tersenyum sinis. Selama ini orang-orang memandang remeh dirinya yang kuliah di sebuah Universitas Swasta terkemuka hanya mengandalkan beasiswa.

Menempuh pendidikan diantara anak pejabat dan pebisnis kelas wahid menjadikan Chelsea mengerti kehidupan sederhana mahasiswa yang kurang mampu. Terkadang saat pulang kampus, Chelsea meneteskan airmatanya melihat bagaimana perjuangan mahasiswa agar bisa tetap melanjutkan pendidikannya.

Diam-diam Chelsea sering membantu temannya yang kurang mampu dengan membayarkan uang semesternya. Suatu kepuasan tersendiri yang ia rasakan ketika berhasil membantu orang lain.