"kalau dia meracuni mu bagaimana? " tanya Keyzo dengan tatapan dinginnya ke Lastri.
"tidak...tidak... aku udah baik kok sama gadis biasa ini,, aku tulus mau berteman dengannya". elak Lastri menggeleng-geleng kepalanya.
Keyzo memicingkan matanya tak percaya kata-kata Lastri,
"tidak apa Key..! dia memang tulus mentraktirku makan". Kaisha menekan pipi Keyzo dan mencubitnya dengan gemas.
Lastri terbelalak lagi dengan mulut terbuka lebar,
belum lagi Rossa, Cerly dan Catoon yang juga syok melihatnya, bagaimana bisa sosok gadis biasa itu bisa dengan entengnya mencubit pipi sang idola mereka yang sangat sulit di sentuh, bahkan saat bersama Fans saja Keyzo mengangguk dan menangkupkan tangannya saja tak membalas jabatan tangan fansnya yang perempuan.
padahal Keyzo menolak berjabat tangan karna geli sendiri berjabat tangan dengan fans nya yang sangat fanatik,, Keyzo tidak suka dengan perempuan yang terlalu mencolok menyukainya
"kalau begitu biar aku yang menguji makananmu". tutur Keyzo dengan serius
Kaisha diam saja melihat sekeliling yang sebagian WNI, sudah pasti tau arti percakapan mereka.
"aku tidak melakukan apapun.. sungguh". Lastri tidak tau bagaimana cara menjelaskannya ke Keyzo yang masih salah faham padanya.
Keyzo, Dylan dan Pasha kebal terhadap racun apapun,, Pasha mengajari ilmu andalannya ke anak-anaknya supaya tidak akan jadi kelemahan mereka suatu saat nanti,, terbukti beberapa kali Dylan di medan perang selalu di racuni berupa gas supaya di hirup oleh Dylan kenyataannya Dylan baik-baik saja, padahal Dylan tidak memakai alat bantu pernafasan saat itu,
Kaisha tersenyum kikuk melihat Lastri yang masih termangu dengan keadaan saat ini.
"aman Sha..! makanlah". Keyzo melahap separuh makanan Kaisha lalu bangkit mengusap kepala Kaisha.
"aku ada jam kelas,, " Keyzo berkata singkat lalu meninggalkan Kaisha dan Lastri
"yaaah... Key...! makananku.. " pekik Kaisha dengan kesal.
.
.
1 minggu kemudian
"berapa lama kalian pacaran? " tanya Lastri antusias
kini Lastri dan Kaisha ada di perpustakaan, Lastri masih penasaran dengan kedekatan Kaisha dan Keyzo.
"kami besar bersama-sama". jawab Kaisha tak menjelaskannya secara rinci.
"wwoww... pantas saja kalian begitu dekat, apa dia mencintaimu? ". decak kagum Lastri.
"dia sudah punya kekasih tau" Kaisha menonyor kening Lastri.
"kenapa? apa kau cemburu? kau menyukainya kan?" cecar Lastri
Kaisha hampir saja terbahak saat ini, ia menutupi mulutnya supaya tidak mengeluarkan suara.
"aku? cemburu? haha ! kau fikir aku dan dia itu bisa berpacaran? kami tidak boleh berpacaran" bisik Kaisha
"kenapa? kalian berteman kan sejak kecil? apa salahnya jika kalian saling menyukai,, apa karna dia sudah punya kekasih? tikung saja,, apa masalahmu tidak mau berusaha? "
Kaisha memutar bola matanya dengan jengah. "kami tidak boleh bersama.. " tekan Kaisha dengan tegas.
"ck.. kenapa? alasannya itu apa? kalian boleh bersama kan? kecuali kalian satu darah ". gerutu Lastri
"dia sangat mencintai kekasihnya.. ". jawab Kaisha berbohong lagi, tidak mungkin ia mengatakan pada Lastri kalau dirinya adalah adik kandung Keyzo.
"ya ampun... lalu kau tidak memikirkan hatimu?" kekeh Lastri
Kaisha tersenyum miring,, "kenapa aku harus memikirkan hatiku yang sudah berlabuh di satu tempat".
"whatt?? " pekik Lastri
semua mata melihat ke arah Lastri dengan tatapan menusuk karna mengganggu konsentrasi belajar mereka.
Lastri mengucapkan maaf pada Mahasiswa/i yang ada di perpustakaan.
"kau punya tambatan hati? " bisik Lastri dengan gemas.
"hmm" jawab Kaisha berbangga diri.
"oh ya? bagaimana ciri-cirinya? apa dia tampan? " cecar Lastri.
"hmm..cuma paman tampan aja sih,, matanya aku suka.." jawab Kaisha
seketika senyum Lastri surut. "jawaban seperti apa itu? itu sama sekali tidak memuaskan".
Kaisha tertawa kecil tanpa mengeluarkan suara, rasanya sangat asik memiliki teman 1 jurusan yang sama membuatnya tak merasa kesepian di kampus Elit ini.
Lastri jadi senang berteman dengan Kaisha, apapun identitas Kaisha mau seorang Mafia pun tidak masalah bagi Lastri karna menurutnya Kaisha baik mau mengganti HPnya yang rusak,, padahal murni kesalahannya sendiri, Kaisha hanya membuang bukti rekamannya saja dengan merusak HPnya saat itu.
"masa iya cuma karna mata" protes Lastri
Kaisha mengangkat bahunya tak peduli.
di tempat lain,,,
Gala dan Andreas kembali ke negara J, Gala tidak bisa melupakan gadis kecilnya yang ada di negara ini, semua sudah dilakukan oleh Andreas tapi tetap tidak dapat identitas gadis kecilnya.
Gala jadi yakin sosok gadis kecilnya itu bukan berasal dari kalangan biasa, tapi mencari gadis kecilnya diantara banyaknya orang kaya yang ada di kota asalnya cukup sulit sebab banyak orang kaya juga di kotanya itu.
"saya merasa identitas gadis kecil anda itu tidak ada tuan" kata Andreas tiba-tiba memberanikan diri.
"apa maksudmu? " tanya Gala tak suka.
"hampir semua data-data gadis kaya yang ada di negara kita saya cari tau tuan, dan tidak menemukan wajah gadis itu,, hanya 1 gadis yang tidak terdeteksi"
"siapa? " tanya Gala
"putri bungsu keluarga Melviano" jawab Andreas.
"kau tidak waras ya?? kalau dia bagian dari Melviano seharusnya ada logo khasnya di mobil saat itu,, tapi aku tidak menemukan apa-apa ".
Andreas mengusap tengkuknya yang tidak gatal,,
"dan setau aku... bola mata keluarga Melviano itu biru laut dan bola mata gadis kecilku warna hitam jadi bukan dia orangnya" .
Andreas tertegun mendengarnya. "iya juga ya tuan..! bagaimana jika gadis kecil anda itu memakai lensa mata? "
Gala terdiam,, "aku tidak tau dia pakai lensa atau tidak... karna wujud matanya seperti asli tidak ada pakai lensa mata ".
"tapi hanya identitas putri bungsu Melviano saja yang tidak bisa di temukan identitasnya".
"aku rasa gadis yang berada di dalam pesawat bersama kita saat itu adalah putri bungsu keluarga tuan Pasha". gumam Gala mengingat-ngingat.
"hah? kok bisa tuan? " tanya Andreas.
"aku merasa dia sangat mirip dengan tuan Pasha, belum lagi matanya mirip walau cuma 50% tapi aku tau yakin dia memang anak bungsu tuan Melviano.. jadi aku berpendapat itu bukan gadis kecilku. "
.
.
Gala tak menyerah mencari sosok gadis kecilnya, ia yakin gadis kecilnya itu nyata bukan khayalannya saja.
di toko buku tempat terakhir Gala berjumpa dengan gadis kecilnya, ia menunggu sosok gadis kecilnya disana, tak berapa lama sosok gadis kecilnya muncul dengan tampang cerianya berlari memasuki toko.
Gala bangkit seketika lalu dengan cepat mendekat ke Kaisha dan memegang pergelangan tangan Kaisha.
Kaisha memekik lalu menoleh ke Gala dan matanya membola sempurna melihat sosok paman tampannya ada di toko buku ini.
"akhirnya aku menemukanmu gadis kecilku yang nakal". Gala tersenyum menemukan Kaisha.
Kaisha melihat kiri-kanan. "apa sih Paman? anda siapa..? " Kaisha berakting berpura-pura tak mengenal Gala.
Gala tersenyum menarik, "kenapa kamu selalu menghindariku gadis kecilku? "
Kaisha mengedarkan pandangannya saat Andreas meminta orang-orang yang ada di toko buku untuk keluar dari sana memberi waktu Gala dan Kaisha untuk berbicara.
Kaisha gelagapan melihat situasi tidak mudah baginya untuk melarikan diri.
"mau lari lagi? " tanya Gala dengan gemas mendekat ke Kaisha.
Kaisha melangkah mundur seketika,, "apa aku sentrum aja ya paman tampan ini? ". batin Kaisha yang gelisah.
.
.
.
Wwihh.. Ngantuk berat Nae ini Readers,, besok lagi ya? maafkan Nae sayangku.. hehehe..
.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 200 Episodes
Comments
Truely Jm Manoppo
akhir ketemu ya Gala 😃😃😃😃
2024-08-02
0
inayah machmud
gala pantang menyerah, ,, maju terus buat ngejar kaisha. ..🥰🥰🥰
2023-04-24
2
Rara Kusumadewi
Lastri namanya... orang desa
2023-02-10
1