Mudah saja bagi petugas Dewan Konstitusi Vampir untuk masuk ke tempat yang tertutup dan terkunci itu. Karena hal itu merupakan tugas keseharian mereka, membobol suatu tempat yang di curigai secara cepat.
Tak butuh waktu lama, mereka bertiga akhirnya bisa masuk ke bangunan itu. Mereka membuka pintu dan melihat banyak senjata di bangunan yang ternyata adalah gudang senjata itu. Mereka menyisir ruangan itu dan tak menemukan apa pun. Hingga salah satu dari mereka berhenti di atas sebuah banker.
Mereka berbicara menggunakan bahasa isyarat yang artinya adalah untuk segera mengeksekusi tempat itu. Tanpa bicara sepatah katapun mereka membuka bunker itu. Dan mereka masuk melewati tangga yang menurun dalam bunker itu.
Benar saja saat mereka menginjak tangga terakhir, mereka mencium aroma keberadaan amulet yang kuat dari bunker itu. Aroma itu semakin kuat tercium saat mereka memeriksa sebuah kursi yang ada di sana yang menunjukkan bahwa aroma itu baru. Yang artinya ada amulet yang masih sana atau baru saja meninggalkan tempat itu.
Mereka memeriksa satu ruangan terbuka yang ada di sana dan menemukan ruangan itu kosong. Lalu mereka melihat ada satu ruangan lainnya dan membuka paksa karena dalam keadaan terkunci.
“Brak....”
Salah satu petugas mendobrak pintu itu dan membuatnya terbuka. Begitu mereka masuk dengan cepat Pangeran Diaz langsung menghajar mereka habis-habisan.
Tiga petugas tergeletak di lantai. Pangeran Diaz langsung mengajak Putri Zoya dan Orion kecil yang ada di toilet ruangan itu keluar dari sana.
Mereka berlari melewati tiga petugas yang terkapar babak belur namun masih bernyawa itu. Secara tak sengaja Orion kecil tersandung mainannya yang tergeletak di lantai.
“Sudah biarkan saja mainan mu itu nak, jangan di ambil...” ucap Putri Zoya saat melihat putrinya berhenti dan hendak mengambil mainan itu. Namun Orion kecil tidak mendengar nasihat ibunya itu. Dia berhenti sebentar lalu mengambil boneka kesayangannya itu.
Salah satu petugas yang masih sadar memanfaatkan kesempatan itu dengan menangkap sang putri kecil dan menjadikannya sandera.
“Ah tidak... Orion ! teriak Putri Zoya saat melihat putrinya di tahan oleh salah satu petugas.
“Ibu... tolong aku... !!” ucap anak kecil itu sambil menangis dan menjatuhkan boneka yang di ambilnya tadi karena ketakutan.
Putri Zoya melepaskan tangannya dari Pangeran Diaz dan kembali untuk membebaskan putri kecilnya dari petugas itu. Namun sayang, saat Putri Zoya berusaha membebaskan putrinya itu, dia malah di jadikan sandera oleh petugas lainnya yang masih sadar.
“Zoya, Orion... tidak... !!” teriak Pangeran Diaz yang melihat istri dan anaknya sudah ada di tangan para petugas itu.
Pangeran Diaz pun kembali untuk membebaskan mereka berdua.
“Lepaskan mereka atau aku tak akan segan menghabisi kalian semua !” bentak sang pangeran lalu menyerang dua petugas yang menyandera istri dan anaknya itu. Serangannya di tahan oleh satu petugas lainnya yang akhirnya sadar.
Meskipun Pangeran Diaz bisa merobohkan kembali petugas itu namun dua petugas lainnya melukai Orion dan Putri Zoya.
“Aah... sakit...ayah tolong aku... !” teriak Orion kesakitan saat petugas itu memberikan luka kecil di tangannya dengan cakarnya yang tajam.
“Lepaskan putriku !” teriak Putri Zoya melakukan perlawanan dan menancapkan cakarnya pada leher petugas yang menyanderanya.
Namun petugas yang menyandera Orion kembali memberikan luka kecil pada tubuh anak kecil itu saat Putri Zoya melakukan perlawanan. Dan sekali lagi Orion kecil berteriak kesakitan menahan rasa sakit yang dia terima.
“Jika kalian mau anak ini selamat, maka ikuti perintah kami. Jika kalian melakukan perlawanan sedikit saja, aku akan kembali memberikan luka pada anak kecil tak berdosa ini.” ucap salah satu petugas mengancam Pangeran Diaz dan Putri Zoya.
Mereka berdua saling menatap dan Putri Zoya memejamkan matanya karena tak kuasa melihat petugas yang menyandera Orion kembali melukai tubuh putrinya itu.
“Hentikan itu... !!! Baik aku akan turuti permintaan kalian asal kalian tidak melukai putriku dan melepaskan mereka berdua !” teriak Pangeran Diaz pada para petugas itu.
Petugas yang menyandera Orion kecil akhirnya berhenti melukai anak kecil itu. Akhirnya Pangeran Diaz yang di juluki sebagai harimau emas pun akhirnya tunduk dan patuh pada petugas itu karena tidak tahan melihat Orion kecil yang di siksa di depan matanya.
Ketiga petugas itu pun akhirnya berhasil menangkap mereka bertiga dan membawa Pangeran Diaz beserta istri dan anaknya ke kantor Dewan Konstitusi Vampir hari itu juga.
Satu hari sebelumnya, Ratu Bonita terus mendesak Raja Netra untuk pergi ke tempat Dewan Konstitusi Vampir berada dan meminta petisi untuk Pangeran Diaz. Karena dia tahu pergerakan Dewan Konstitusi yang cepat dalam menindak kasus, dan sang ratu tak ingin hal terburuk menimpa calon penerus tahta kerajaan bulan dingin itu.
Hari itu juga Raja Netra yang sudah berjanji pada istrinya itu tak bisa menarik kata-katanya lagi meskipun sebenarnya dia enggan mendatangi Dewan Konstitusi Vampir.
Beberapa saat kemudian Raja Netra tiba di tempat Dewan Konstitusi Vampir berada. Dia masuk ke ruangan itu dan mencari ketua dewan.
Saat itu ketua Buana sedang memikirkan hukuman yang tepat untuk Pangeran Diaz yang terjerat hukuman berlapis. Tiba-tiba dia tersentak saat melihat Raja Netra yang masuk ke ruangannya secara pribadi.
“Salam Yang Mulia Raja Netra...” ucapnya berdiri sambil memberi hormat setelah mengetahui suara langkah kaki yang masuk ke ruangannya adalah Raja Netra.
“Apa yang membawa Raja Netra datang berkunjung kemari pagi-pagi sekali ?” lanjut Ketua Dewan Konstitusi itu yang melihat raut wajah sang raja tampak serius. Meskipun dia sebenarnya tahu maksud kedatangan sang raja pasti ada kaitannya dengan Pangeran Diaz namun dia tetap bersikap ramah menyambut kedatangan Raja Netra pagi itu.
"Ketua Buana ku kira aku tak perlu berbelit-belit bicara pada mu dan aku akan bicara langsung ke intinya. Aku yakin kau pasti sudah tahu maksud kedatangan ku kemari tak lain adalah karena putraku, Pangeran Diaz. Aku tahu menutut aturan putraku terkena hukuman berlapis atas apa yang telah di perbuatanya. Namun aku meminta mu mempertimbangkan nya lagi untuk tidak menjerat putraku dan keluarganya dengan hukuman mati mengingat sumbangsihnya yang besar dalam menyelamatkan ras amulet dari pembantaian yang di lakukan werewolf lima tahun yang lalu.” ucap Raja Netra panjang lebar dan mengharapkan petisi dari ketua Dewan Konstitusi Vampir itu.
Ketua Buana mendengarkan permintaan Raja Netra barusan dan mengambil jalan tengah agar tidak timpang dan membuat Dewan Konstitusi Vampir menjadi cacat kedudukannya di mata warga amulet karena lebih memihak keluarga kerajaan.
“Baiklah Raja Netra, karena penguasa kerajaan Bulan Dingin punya andil yang cukup besar pada Dewan Konstitusi Vampir, aku memutuskan akan meringankan hukuman bagi Pangeran Diaz beserta istri dan putrinya.”ucapnya dengan berat hati pada Raja Netra.
“Aku senang sekali mendengarnya. Terima kasih ketua Buana atas kemurahan hatinya.”
Raja Netra pun merasa puas pada keputusan yang di berikan oleh Dewan Konstitusi Vampir kala itu. Dia akhirnya kembali ke istana Bulan Dingin setelah tercapai kata kesepakatan.
BERSAMBUNG....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 161 Episodes
Comments
pena emas
kog ga nyerah juga
2022-03-03
0
leon
Jangan sentuh aku
2022-02-26
0
azzam
alamak..
2022-02-20
0