Setelah pernikahan akhirnya Pangeran Diaz dan Putri Zoya resmi menjadi suami-istri. Mereka juga resmi menghuni villa jantung emas. Layaknya pengantin baru setiap hari mereka bercanda, tertawa, dan mengisi waktu bersama di rumah. Tak ada yang mengganggu mereka, tak ada yang mengganggu kesenangan mereka.
Malam terasa panjang bagi mereka dan seperti tak ada habisnya. Nafsu birahi ras amulet memang lebih besar daripada nafsu ras manusia. Nafsu para vampir tiga kali lipat lebih besar dari nafsu ras manusia. Sore itu selesai mandi Putri Zoya keluar dari kamar mandi masih memakai lingerie merah seksinya mengambil air minum di dapur. Dia tidak tahu kalau Pangeran Diaz mengikutinya dari belakang. Karena mudah saja bagi seorang vampir berjalan tanpa menimbulkan suara.
“Hem...” tiba-tiba Pangeran Diaz sudah ada di dapur dan memeluk istrinya dari belakang yang masih memegang gelas. Dia menggigit telinga sang putri lalu beralih mencium leher jenjang sang putri dan membuat kissmark di sana. Putri Zoya yang tidak tahan dengan sentuhan suaminya itu segera menaruh gelas di tangannya ke meja.
“Sayang...ini masih sore...” berbalik dan mencium bibir suaminya lalu mengakhirinya membuat sang pangeran semakin bertambah nafsu. Dia mencium kasar bibir sang putri dan tangannya berusaha melepas lingerie yang di kenakannya itu. Namun sang putri yang kini menjadi istrinya itu mengakhiri ciuman mereka.
Sekarang darah sang putri menjadi panas menggelora. Dia menarik kerah baju lelaki di depannya itu dan mencium bibirnya. Tangannya melepas satu per satu kancing baju Pangeran Diaz dan mencium dada bidangnya lalu meninggalkan banyak kissmark di sana.
Setelah semua pakaian lelaki itu terlepas ke lantai, putri Zoya sedikit menggoda suaminya. Dia menari dan bergoyang melekukkan tubuh seksinya mengitari sang pangeran. Lelaki itu semakin tak sabar dan mengikuti kemanapun gerakan wanitanya lalu menangkapnya.
“Zoya... hari ini kau nakal. Tapi aku suka sekali.”memegang kedua tangan istrinya lalu mencium bibirnya. Tangannya beraksi dan membuat lingerie merah seksi itu akhirnya terlepas dan terlihatlah seluruh lekuk tubuh indahnya.
“Aaah.....” suara melengking sang putri saat suaminya merapatkan tubuh atletis itu ke tubuhnya. Desah kenikmatan itu membahana ke seisi villa jantung yang mereka huni. Kembali udara menjadi alas surga cinta mereka.
Hari berikutnya di pagi hari. Putri Zoya bangun masih mengenakan piyama. Dia melihat lelakinya masih tidur di sampingnya. Bagi wanita itu dia sudah terbiasa dengan ritme ranjang sang pangeran. Dan jika suaminya menjadi pasif ganti dia yang menjadi agresif.
Wanita itu memberikan ciuman di sekujur tubuh sang pangeran dan membuatnya terbangun.
“Zoya...” Pangeran Diaz bangun lalu menarik tubuh sang putri ke atas tubuhnya dan langsung melucuti piyama yang melekat di tubuh wanita itu. Dan dalam sekejap saja terdengar rintihan sang putri yang membuat sang pangeran semakin bergairah menggoyang tubuh istri tercintanya itu.
Malam hari di tempat tidur setelah bercinta Putri Zoya merasakan perutnya sakit.
“Sayang kenapa perutku rasanya sakit sekali... Auw.” memegang perutnya yang terasa seperti ada yang meremas dan menghisap bagian dalam tubuhnya. Sang pangeran meraba perut istrinya itu sambil mencium dahinya.
“Apa kau masih belum puas ? Baru saja kita selesai bercinta kau sudah mau minta lagi ? Baiklah siapkan dirimu.” Pangeran Diaz kembali naik ke tubuh istrinya itu.
“Diaz... aku tidak bercanda. Perutku benar-benar sakit. Nanti setelah sakit di perutku menghilang kita main lagi.” Pangeran Diaz yang melihat ekspresi menaham sakit di wajah sang istri itu mengurungkan niatnya dan turun dari tubuh wanita itu. Dia lalu mencium perut istrinya itu sambil terus mengusapnya. Beberapa saat kemudian rasa sakit itu hilang dan sang putri tertidur pulas dalam pelukan pangeran Diaz.
Hari-hari berikutnya kejadian itu berulang selama satu bulan lamanya. Sang putri sering merasakan perutnya sakit seperti di lukai dari dalam. Pangeran Diaz pun akhirnya membawa istrinya itu ke rumah sakit amulet untuk melakukan pemeriksaan.
“Bagaimana kondisinya dok ?” tanya Pangeran Diaz pada dokter kandungan yang masih memeriksa istrinya itu. Setelah selesai melakukan pemeriksaan, dokter Bian duduk ke kursinya. Putri Zoya pun turun dari tempat tidur dan sekarang duduk di samping pangeran.
“Pangeran sebenarnya sakit yang di keluhkan sang putri adalah hal yang wajar terjadi selama masa kehamilan. Hal itu di karenakan sang ibu adalah seorang manusia sedangkan janin itu merupakan ras amulet dimana saat dalam rahim dia akan menghisap darah ibunya. Jika saja sang ibu juga merupakan ras amulet tentu tidak akan terasa sakit saat janin menghisap darah ibunya.” jelas dokter Buan panjang lebar.
“Lalu dok kalau terus seperti itu bagaimana dengan sang ibu apakah istriku akan baik-baik saja ?” tanya sang pangeran cemas.
“Putri harus melakukan transfusi darah seminggu sekali untuk mengganti darah yang terserap itu.” ujar dokter Bian menatap pangeran dan Putri Zoya secara bergantian.
Setelah dokter Bian memberikan beberapa obat dan vitamin mereka kembali pulang ke rumah.
Kejadian itu berlangsung setiap hari. Setiap malam wanita itu kembali merasakan perutnya sakit luar biasa.
Dua minggu berikutnya perut Putri Zoya sudah tampak membesar. Usia kehamilan enam minggu terlihat seperti usia kehamilan delapan belas minggu. Di karenakan usia kehamilan yang beda di antara ras manusia dan ras amulet. Jika di usia kehamilan normal manusia adalah sembilan bulan, maka usia kehamilan vampir hanya berlangsung tiga bulan.
Semakin hari wajah putri Zoya nampak pucat dan dia melakukan transfusi darah satu minggu sekali untuk mengganti darahnya yang hilang. Namun semakin hari kondisinya semakin memburuk. Dan kini dia masuk ke rumah sakit setiap tiga hari sekali untuk melakukan transfusi darah.
Satu hari setelah transfusi darah, wajah putri Zoya pun terlihat cerah berseri. Wanita itu memanfaatkan kesempatan itu dengan sebaik mungkin.
Pagi hari saat dia membuka mata dia langsung naik ke atas tubuh pangeran Diaz sambil mencium bibir lelaki itu. Namun sang pangeran menolak untuk melakukannya.
“Zoya turunlah.”ucapnya lalu melihat Putri Zoya turun dari tubuhnya. Dia tidak tahu jika pangeran menolak melakukan hubungan karena demi kebaikan dirinya dan dia tak mau melihat istrinya itu kesakitan. Namun sang putri malah melakukan tarian erotis yang membuat pangeran Diaz tak bisa menahan kejantanannya lagi.
“Zoya... kau membuatku haus lagi...” Pangeran mengangkat tubuh sang putri dan merebahkannya ke tempat tidur. Dia naik ke atas dan langsung menindih tubuh sang putri. Kembali terdengar erangan yang cukup keras saat tempat tidur mereka bergoyang hebat. Karena merasakan nikmat yang luar biasa, Pangeran Diaz tak kuasa menahan dirinya dan dia menggigit leher istri tercintanya itu dan menghisap darahnya.
Satu jam kemudian setelah ritual mereka berakhir, Pangeran Diaz berbaring di sebelah sang putri dan memberikan ciuman manisnya. Tapi sang putri sama sekali tidak meresponsnya dan wajahnya terlihat pucat sekali.
BERSAMBUNG....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 161 Episodes
Comments
tukang uleg
Menegangkan
2022-03-27
0
palu thor
bagus
2022-03-20
0
leon
Pasti anaknya bakal nih nanti
2022-02-26
0