Darah Campuran
Di suatu istana megah hiduplah seorang putri yang berparas cantik. Dimana pesona kecantikan sang putri tak hanya tersohor di istana Samudera Dewata tetapi juga terkenal sampai ke wilayah lain.
Alkisah Putri Zoya telah di tunangkan sejak kecil oleh ayahnya dengan seorang pangeran dari istana Bukit Selatan, Pangeran Biantara yang merupakan putra dari raja Ismaya.
Sang putri tidak mengetahui jika dirinya bertunangan dengan pangeran Biantara menjalin kasih dengan seorang pemuda bernama Diaz tanpa sepengetahuan orang tuanya. Seorang lelaki misterius dengan paras rupawan yang juga mampu memikat setiap wanita yang di temuinya.
Malam itu mereka bertemu secara rahasia di suatu tempat.
“Aku ingin mengajak mu ke istana dan memperkenalkan dirimu dengan Ayah-ibu ku.”ucap seorang wanita yang tak lain adalah Putri Zoya sambil bersandar di bahu lelaki itu.
“Kenapa harus terburu-buru, sayang ? Apa kau yakin nanti orang tua mu akan menyetujui hubungan kita ?” jawab lelaki itu yang tak lain adalah Diaz sambil membelai rambut kekasihnya itu menatap sinar bulan di langit.
“Pasti mereka akan setuju Diaz, apalagi sekarang aku...” memegang perutnya sambil tersenyum. Diaz yang mengerti maksud dari kekasihnya itu terlihat terkejut dan ikut tersenyum memegang perut kekasihnya.
“Kau benar-benar hamil, sayang ?Aku benar-benar tak menyangka hal itu. Kau akan memberiku keturunan. Aku bahagia sekali. Aku akan jadi ayah... !!” ucapnya sambil berteriak sambil mengelus perut kekasihnya itu dan mendaratkan kecupan di bibir merahnya.
“Bagaimana jika kita bertemu dengan orang tuaku malam ini ? Menurutku lebih cepat lebih baik,sayang... kau tahu perut ini akan segera membesar beberapa bulan lagi...” ucapnya merajut sambil bermanja-manja dalam belaiannya.
“Bukannya aku menolak sayang, tapi kau tahu hari ini tanggal 15 dan bulan purnama. Bagaimana jika mereka tahu jati diriku yang berbeda dengan mu ?” ucap lelaki itu yang terlihat khawatir dan mulai gelisah. Diaz menatap bulan yang berwarna merah saat itu dan matanya berubah menjadi merah.
Putri Zoya tak peduli dengan perubahan kekasihnya itu. Dia memegang tangan lelaki itu yang mulai terasa dingin dan kulitnya pucat. Baginya dia sudah terbiasa dengan perubahan wujud kekasihnya itu dan dia tak mempermasalahkan jika mereka berbeda.
“Tak akan ada yang mengetahui siapa kau sebenarnya, sayang...” bersi keras mengajak kekasihnya bertemu dengan orang tuanya malam itu juga. Entah kenapa feelingnya kuat bahwa orang tuanya harus mengetahui hubungan mereka saat itu juga. Gadis itu terus merajut dan merayu kekasihnya itu. Beberapa saat kemudian mata lelaki itu kembali berwarna coklat. Diaz diam sejenak untuk berpikir dan mempertimbangkan permintaan kekasihnya itu.
“Ayolah sayang...” ucap manja Putri Zoya sambil membelai wajah kekasihnya itu dan duduk di pangkuannya. Diaz yang tak pernah bisa menolak apa pun permintaan kekasihnya itu mengangguk pelan.
“Kalau begitu tunggu apa lagi, sayang. Ayo kita berangkat.” Putri Zoya turun dari pangkuan kekasihnya lalu Diaz ikut berdiri dan memeluk gadis itu.
“Ayo...” Dalam sekejap mereka terbang di udara dan meninggalkan taman itu. Beberapa saat kemudian Diaz turun agak jauh dari istana. Mereka kemudian berjalan menuju ke istana Samudera Dewata.
Mereka masuk ke altar ke istana dan menghadap orang tua Putri Zoya.
“Ayah... ada yang ingin ku sampaikan pada Ayah.” ucap Putri Zoya sambil bergandengan tangan dengan kekasihnya.
“Salam Raja Agastya... aku adalah Pangeran Diaz dari istana bulan dingin.” ucapnya membungkuk memberi salam penghormatan.
Raja Agastya yang melihat putrinya memegang tangan lelaki itu punya firasat yang buruk setelah melihat kedatangan mereka.
“Istana bulan dingin... ?Lalu ada perlu apa datang kemari ? Karena selama ini istana samudera dewata sama sekali tak pernah menjalin kerjasama...” ucap ayah putri Zoya itu. Lelaki tua itu menatap lelaki di samping putrinya dengan tatapan menyelidik.
Diaz menoleh pada putri Zoya dengan wajah gelisah. Sang putri yang mengetahui kegundahan pujaan hatinya itu mempererat genggaman tangannya. Kali ini tekadnya bulat untuk menyampaikan hubungan asmaranya dengan pangeran dari istana bulan dingin itu. Apapun jawabannya ia akan menerima keputusan itu.
“Ayah... maafkan putri mu ini. Sebenarnya selama ini aku telah menjalin hubungan kasih dengan pangeran Diaz. Dan aku saat ini minta restu dari ayahanda.” ucapnya mantab tanpa keraguan sedikitpun.
“Apa... !!” jawab Raja Agastya yang kaget bagai di sambar petir di siang bolong mendengar pernyataan dari putrinya yang akan dia tunangkan besok dengan pangeran Biantara. Nafasnya menjadi berat dan seketika dadanya sesak.
“Brak....” suara Raja Agastya menggebrak meja karena geram dengan tingkah putrinya itu. Kedua insan itu pun saling menatap dan bersiap menerima putusan pahit dari sang raja. Raja Agastya bangkit dari kursi singgasananya dengan amarah yang siap meledak.
“Zoya... ! Siapa memberi mu izin menjalin suatu hubungan tanpa restu dari ayah ?!”
“Maksud ayah... ayah tidak merestui hubungan kami ?” Diaz tetap memegang tangan kekasihnya itu sebagai bukti kebersamaan mereka apapun yang terjadi.
“Aku sudah mempunyai calon sendiri untuk mu. Kau akan bertunangan dengan pangeran Biantara dari istana bukit selatan. Jadi mulai dari sekarang jangan pernah bermimpi menjalin suatu hubungan dengan pangeran manapun !” ucap Raja Agastya tegas dan lantang yang juga membuat putri Zoya dan Pangeran Diaz kecewa mendengar keputusan dari sang raja.
Tapi putri Zoya tetap bersi kukuh pada pendiriannya. Dia tak akan pernah menarik ucapannya sebelumnya.
“Maaf ayah... aku tidak bisa menuruti perkataan ayah. Aku menolak perjodohan ku dengan pangeran dari istana bukit selatan itu atau pangeran lainnya dari istana manapun. Karena aku... aku tetap memilih pangeran Diaz sebagai pasangan ku.” jawab putri itu yang membuat emosi ayahnya semakin bergejolak dan tak terkendali hingga sang raja mengangkat tangan kanannya ke atas dan mengayunkan dengan keras ke wajah putrinya.
“plak... !” sebuah tamparan mendarat di pipi putri Zoya. Seketika air matanya tumpah. Baru kali ini dia mendapatkan perlakuan keras dari ayahanda yang selama ini selalu lembut padanya.
“Zoya... ! Beraninya kau membangkang keputusan ayah mu... !” ucapnya masih emosi dan akan mengayunkan telapak tangannya ke muka putrinya. Namun pangeran Diaz memegang tangan Raja Agastya dan menahannya agar tidak melukai putri Zoya.
“Ayah....” memegang pipi bekas tamparan ayahnya lalu mudur dan berlari keluar dari istana itu.
“Zoya... tunggu...!” teriak pangeran Diaz. Dia lalu berbalik dan mengejar kekasihnya itu. Mereka berdua keluar dari istana Samudera Dewata.
“Aku tidak mau pulang Diaz, aku tak mau di nikahkan dengan orang lain selain dirimu.” ucapnya dengan sedih. Air mata kembali membasahi pipi putri Zoya.
“Tenangkan dirimu, sayang. Kita ke tempat ku saja malam ini. Tak ada yang akan bisa memisahkan kita, aku janji pada mu.” bisiknya di telinga kekasihnya itu sambil memeluknya.
Sesaat kemudian mereka berdua menghilang di tengah dinginnya udara malam yang mencekam.
BERSAMBUNG....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 161 Episodes
Comments
Oh Dewi
Mampir ah, mana tau bagus...
Soalnya emang sesusah itu nyari novel yang bagus. Terakhir aku baca yang bagus judulnya (Siapa) Aku Tanpamu, wajib search pakek tanda kurung. Itu bagus banget menurut aku, tapi pembacanya minim banget
2022-09-12
1
Nurhidayati
v
2022-05-03
1
sandi akbar
jadi pengen tunngan aku
2022-03-29
1