Pangeran Diaz merasa tak kuasa melihat kondisi istrinya yang terbujur lemah dan kritis. Dokter memberi penjelasan bahwa putri Zoya kehabisan banyak darah. Selain itu organ hatinya sebagian di telah di makan oleh bayi yang di kandungnya, dan beberapa organ lain terluka.
“Zoya kau sangat menderita saat mengandung buah cinta kita. Aku berjanji tak akan membuat mu menderita lagi setelah ini...” ucapnya sedih saat menggenggam erat tangan istrinya itu. Tak terasa air matanya menetes karena duka mendalam melihat istrinya yang masih koma.
“Apa yang harus ku lakukan sekarang agar kau selamat. Aku tak bisa hidup tanpa mu sayang. Putri kita juga sangat membutuhkan mu.” ucap Pangeran Diaz lagi sambil mencium bibir istrinya yang pucat. Dia terus mengajak bicara istrinya itu meski tidak mendapat respons. Dia memeluk tubuh istrinya lagi sebelum pergi meninggalkannya dan melihat putri mereka.
Keesokan harinya dia kembali melihat istrinya sambil membawa putri mereka.
“Cantik lihatlah ibumu yang masih belum sadar setelah melahirkan mu. Coba kau ajak bicara ibumu.” mendekatkan bayi itu ke Putri Zoya dan meletakkan ke dadanya. Seolah mengerti apa yang di ucapkan oleh ayahnya itu, bayi kecil itu menatap ibunya dan tersenyum.
“Zoya... aku membawa putri kita. Lihatlah dia cantik sekali mirip dengan mu. Bibirnya, matanya mirip sekali dengan mu. Cepatlah bangun sayang...” tiba-tiba jari sang putri bergerak dan pangeran melihatnya.
“Sayang, kau bangun... ?” ucap sang pangeran menggenggam tangan istrinya dan menunggunya membuka mata, namun hal itu tak terjadi dan membuatnya kembali bersedih.
“Kita belum memberi nama putri kita. Bagaimana jika ku beri nama dulu nanti kau yang menambahkan nama lengkapnya ?” Pangeran Diaz diam sejenak dan berpikir, mencari nama yang tepat untuk putrinya itu.
“Aku ingin putri kita menjadi penerang hidup kita dan memberikan harapan untuk mu. Orion...kurasa nama itu cocok untuk nama putri cantik kita. Bagaimana menurutmu ?” ucapnya sambil menatap istrinya. Sang putri belum bisa membuka matanya namun dia bisa menggerakkan jari dan mendengar suara.
“Ku harap kau segera membuka mata mu dan kita bisa segera berkumpul lagi sayang. Aku tahu kau bisa mendengar ku dan memberi respons melalui gerakan kecil jari tangan mu. Ku anggap kau setuju dengan nama yang barusan ku berikan pada putri kita.” merasakan gerakan tangan istrinya lalu menciumnya.
Satu bulan telah berlalu dan sampai sekarang Putri Zoya masih ada di rumah sakit dengan kondisi yang masih tetap seperti sebelumnya, tak ada perkembangan berarti.
Setelah satu bulan lamanya ada di rumah sakit dan tak ada perkembangan, pangeran Diaz membawa pulang istrinya dan melakukan perawatan lebih lanjut di rumah.
Saat itu ayahnya Rian datang ke rumah untuk melihat kondisi Putri Zoya.
“Paman apakah paman tahu cara menyembuhkan istri ku agar segera sadar dari koma ?” tanyanya pada Paman Ranu yang memeriksa kondisi wanita itu. Dengan wajah sedih Paman Ranu menatap Pangeran Diaz.
“Umur istri mu tinggal menghitung hari saja. Paling lama dia akan bertahan selama dua bulan ke depan.”jawabnya menghembuskan nafas dengan berat.
“Apa yang paman bilang itu benar ?! Tidak... itu tak boleh terjadi. Kami belum lama menikah dan aku tak mau kehilangan dia. Aku mau melakukan apapun asal istriku selamat, paman.” ucapnya merasa sedih dan putus asa karena tak tahu apa yang harus di dilakukannya.
Setelah berpikir, dengan berat hati paman memberitahu Pangeran Diaz suatu cara untuk menyadarkan istrinya itu.
“Kau tahu nak, dia menderita karena dia manusia. Dia tak akan menderita lagi jika dia menjadi makhluk abadi seperti kita.” ucapnya sambil menundukkan kepala. Karena hal itu juga akan beresiko.
Menurut aturan ras amulet, mereka bisa menjadikan manusia biasa menjadi vampir seperti mereka, tapi tentu saja tidak menjadi ras amulet murni dan itu sangat beresiko, karena bisa merenggut nyawa manusia itu apabila gagal dan masalah lainnya.
“Maksud paman... aku harus menjadikan istriku sebagai anubis ? Tidak paman, aku tak akan melakukan itu.” ucapnya menolak saran dari ayahnya Rian.
“Iya keputusannya ada di tangan mu, nak. Semua terserah padamu. Aku pergi dulu. Semoga istri mu segera sadar dan kalian bisa berkumpul kembali.” ucapnya sambil menepuk bahu pangeran Diaz lalu kembali ke villanya.
Pangeran Diaz mengantar Pamannya sampai ke pintu tanpa berucap sepatah katapun. Dia lalu kembali masuk ke ruangan tempat istrinya di rawat. Dia memikirkan perkataan pamannya yang menjadikannya dilema. Memang tak ada cara lain selain itu. Namun bagaimana jika dia gagal ? Dia tak mau kehilangan satu-satunya wanita yang di cintainya. Karena ras amulet merupakan sosok yang setia pada pasangannya dan tak akan pernah bisa mencintai wanita lain dalam hidupnya. Karena itu mereka benar-benar memperjuangkan hidup wanita yang mereka cintai.
“Lalu jika aku berhasil menjadikan Zoya sebagai anubis, bagaimana hidupnya kelak ?Apa aku akan selalu bisa melindunginya ?” gumamnya sambil melihat istrinya yang masih belum membuka matanya juga sampai sekarang.
Dua bulan berlalu dan kondisi Putri Zoya semakin hari tak ada perkembangan dan malah semakin memburuk. Dulu bisa menggerakkan sedikit jarinya namun sekarang seperti tak ada tanda kehidupan dari sang putri. Bahkan tubuhnya pun terlihat lebih kurus daripada sebelumnya. Sampai suatu ketika di malam hari yang dingin, tubuh sang putri kejang dan matanya terbuka lebar.
Pangeran Diaz yang melihat kondisi istrinya seperti itu segera memeluk tubuh istrinya itu. Dia memanggil-manggil namanya namun istrinya tidak menyahut meski matanya terbuka lebar. Dia lalu memeriksa denyut nadinya dan detak jantungnya yang kian melemah.
“Tidak Zoya.... aku tak mau kehilangan dirimu. Maafkan aku... aku terpaksa melakukan ini. Semua ku lakukan karena aku sangat mencintai mu, sayang...” ucapnya sedih. Dia lalu memeluk erat istrinya dan menggigit lehernya, menghisap darahnya sampai habis.
Sesaat setelah tak ada darah di tubuhnya kemudian tubuh sang putri terlihat keriput, terlihat tulang tubuhnya yang menonjol berbalutkan kulit kering seperti mayat hidup. Sel-sel di tubuh sang putri mulai beregenerasi dan tersusunlah rangkaian kromosom baru yang berbeda dengan sebelumnya. Sekarang kulitnya kembali terlihat segar meskipun berwarna lebih pucat. Tubuhnya kembali mengembang ke seukuran semula. Terakhir matanya terbuka dengan warna mata yang berubah menjadi merah. Dia membuka mulutnya dan terlihat taringnya.
“Zoya.... sayang... kau sudah sadar sekarang.” ucap pangeran Diaz memeluk istrinya yang sekarang menjadi vampir tidak murni.
Sang putri yang merasa terjadi perubahan pada dirinya melihat pantulan dirinya di cermin dan kaget.
“Diaz....aku sekarang jadi sepertimu. Apa yang terjadi ?” tanyanya setelah sadar dan mendapati dirinya berubah menjadi vampir.
Pangeran Diaz tidak menjawab pertanyaan sang putri. Dia langsung mencium bibir Putri Zoya karena merasakan kerinduan yang amat sangat mendalam.
BERSAMBUNG....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 161 Episodes
Comments
Mentari.f.v
hadir membawa dukungan, Salam dari 3 Serangkai 😁
2022-05-10
1
leon
Dewi kah ini
2022-02-26
0
azzam
apakah dewa
2022-02-20
0