Seketika Putri Zoya langsung memeluk suaminya. Badannya masih bergetar dan berguncang hebat membayangkan apa yang akan terjadi pada keluarga kecilnya itu.
“Sayang apakah itu artinya kita akan...” Pangeran Diaz segera menutup bibir istrinya itu dengan jari telunjuknya agar tidak melanjutkan ucapannya yang bisa membuatnya sedih.
“Tidak Zoya.... itu tak akan terjadi. Aku tak akan membiarkan hal buruk itu terjadi padamu dan putri kita.” ucapnya lalu mencium kening istrinya dan memeluk Orion kecil.
Aturan dalam amulet menyebutkan bahwa jika ras amulet sampai menikahi ras anubis akan mendapatkan sangsi hukuman tahap satu dimana mereka akan di keluarkan dari ras amulet.
Aturan kedua menyebutkan jika ada ras amulet yang merubah ras anubis menjadi sosok vampir tidak murni secara sengaja maka akan mendapatkan hukuman tahap kedua. Yaitu vampir tidak murni tadi harus dilenyapkan. Hal itu di lakukan sebagai antisipasi jika suatu saat para vampir tidak murni itu melakukan restorasi besar-besaran dan membantai habis ras amulet sperti yang pernah terjadi pada leluhur mereka ratusan tahun yang lalu.
Aturan ketiga menyebutkan jika ras amulet menikahi ras anubis dan sampai mempunyai keturunan saxion maka akan mendapatkan hukuman tahap ketiga. Dimana ras amulet akan melenyapkan saxion itu yang di anggap sebagai malapetaka dan pertanda buruk bagi ras amulet.
Pangeran memeluk istri dan putrinya untuk menenangkan mereka.
Malam harinya Pangeran Diaz berkunjung ke villa Rian untuk membahas masalahnya dengan sepupunya itu.
Pangeran Diaz duduk di ruang keluarga villa Rian. Terlihat mereka berdua berbicara dengan serius.
“Rian bagaimana menurut mu apa yang harus ku lalukan ? Jika ku penuhi panggilan itu maka kasus akan segera di proses. Dan aku tak mau kehilangan istri dan anak ku...” ucapnya pada lelaki itu yang tampak ikut prihatin atas kasus yang menimpa dirinya.
“Meskipun kau tak memenuhi panggilan itu pun, proses hukum akan tetap berlanjut Diaz. Sekarang yang harus kau pikirkan adalah keselamatan keluarga mu. Jangan sampai dewan eksekusi turun tangan dan membawa paksa istri serta anak mu.” tambah sepupu Pangeran Diaz itu.
Di sebutkan dalam Dewan Konstitusi Vampir ada Dewan eksekusi yang bertugas mengeksekusi para terdakwa. Mereka merupakan amulet dengan kekuatan tingkat atas yang sulit di patahkan oleh amulet kelas biasa. Dan mereka bisa bergerak kapan saja karena mereka adalah pasukan khusus yang keberadaannya pun juga misterius.
Pangeran berpikir serius bagaimana mengatasi masalahnya yang semakin rumit ini dan membuatnya cukup pusing.
“Diaz lebih baik kau minta bantuan pada Raja Netra saja. Dia punya kuasa untuk melawan biro hukum itu.” ucap Rian memberi saran.
“Apa ??Ayah ku ??Ah... justru ayah ku lah awal penyebab semua ini bisa terjadi. Mana mungkin dia mau membantu ku. Yang ada malah akan membuat ku semakin terpuruk.” jawab sang pangeran menolak mentah-mentah usulan dari Rian.
Rian tak habis pikir pada Raja Netra yang sengaja melakukan hal itu pada anaknya sendiri. Bukankah masalah putranya adalah masalahnya juga ?
“Diaz kalau begitu kau harus segera membawa istri dan anak mu pergi dari villa mu secepatnya ke tempat yang tak terjangkau oleh Dewan Eksekusi.” jelas Rian setelah berpikir dan menemukan solusi sementara dari masalahnya itu.
Pangeran Diaz merenung sejenak. Dia mengingat dan mencari tempat aman selama pelarian mereka. Dan dia akhirnya menemukan sebuah tempat yang pas untuk istri dan putrinya tinggali sementara waktu sampai keadaan aman kembali.
Pangeran Diaz menceritakan pada Rian tempat yang dimaksud itu adalah daerah terpencil yang merupakan perbatasan antara dunia vampir dan dunia manusia, kota Seribu Hantu. Dimana tak ada yang berani menjamah tempat terkutuk itu.
“Lalu siapa yang akan menjaga putri dan istri mu di tempat yang mengerikan itu ?” tanya Rian kembali setelah sang pangeran memberitahukan tempat itu padanya.
“Ah itu... aku akan menempatkan pengawal khusus di sana nanti.” ucapnya menambahkan.
Setelah dirasa apa yang mereka bahas selesai akhirnya Pangeran Diaz pun berpamitan pada Rian dan kembali ke villanya.
Malam hari di villa jantung emas.
Pangeran Diaz masuk ke kamar dengan tergesa-gesa untuk membicarakan sesuatu yang penting dengan Putri Zoya.
“Sayang.... kemari sebentar. Ada yang harus ku sampaikan padamu.” ucap pangeran Diaz pada istrinya.
Sang putri yang saat itu sedang menyisir rambutnya menaruh sisir yang di pakainya ke meja. Dia berjalan dengan lemah gemulai di balik lingerie hitam lalu duduk di pangkuan suaminya.
“Ada apa sayang...” bisik sang putri di telinga suaminya sambil menyentuh baju sang pangeran lalu mulai membuka kancing bajunya satu persatu.
“Demi keamanan mu dan putri kita, aku putuskan untuk memindahkan kalian berdua sementara waktu di suatu tempat.” ucapnya sambil mencium telinga istrinya dan bergerak menelusuri lekuk tubuh istrinya.
“Dimana itu... ?” tanya sang putri yang sekarang berdiri dan membuka resleting celana sang pangeran.
“Kota Seribu Hantu. Kalian akan aman di sana dan aku akan menempatkan pengawal di sana untuk menjaga kalian berdua.” jawab pangeran Diaz yang melepas lingerie sang putri dan mencium bahunya.
“Lalu bagaimana dengan mu ? Apa kau kuat menahan haus saat kita berpisah ?” tanya sang putri menarik pinggang sang pangeran dan membawanya ke tempat tidur.
“Aku akan sering ke sana sayang, aku tentu tak akan membiarkan mu kehausan.” ucap pangeran lalu memegang erat tangan sang putri agar tidak melakukan perlawanan.
Sesaat kemudian pangeran mengangkat pantat sang putri dan membenamkan tubuhnya. Kembali suara erangan sang putri membahana di ruangan itu.
Keesokan paginya, pagi dini hari Pangeran Diaz segera membangunkan istrinya dan Orion. Tanpa banyak membawa barang, mereka pergi dari villa itu menuju ke kota Seribu Hantu.
Sebelum pergi, sang pangeran berpesan pada Niki untuk tidak memberitahukan pada siapa pun perihal keindahan istri dan putrinya itu termasuk pada Raja Netra dan Ratu Bonita yang kemungkinan akan mencarinya.
Beberapa saat kemudian, mereka tiba di kota itu. Mereka menempati ruang bawah tanah yang merupakan gudang persenjataan rahasia milik sang pangeran.
Tiga hari berlalu, Ketua Dewan menunggu kedatangan Pangeran Diaz, namun sang pangeran yang di tunggu tak kunjung datang dan sekarang sudah melebihi dari jadwal panggilan. Karena tak kunjung datang, akhirnya Dewan Konstitusi Vampir memutuskan untuk menjemput paksa Pangeran Diaz dari villanya.
“Brak...!!” suara pintu di dobrak setelah lama mengetuk pintu tak kunjung di buka juga.
Tiga orang petugas dari Dewan Konstitusi menerobos masuk rumah Pangeran Diaz.
“Beraninya kalian masuk tanpa seizin ku !” bentak sang Pangeran pada tiga petugas itu.
“Maaf pangeran, kami terpaksa melakukan ini. Dan kami hanya menjalankan perintah.” jawab salah satu petugas.
BERSAMBUNG....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 161 Episodes
Comments
Rika_Faris
keadaan sedang genting masih sempat2nya ya....
2023-05-06
0
Suzy Lawaty Suzy
bagus critanya mantap lanjut author
2022-04-13
1
sepatukaca
Ada putusannya juga
2022-04-01
0