Chapter 20

Anto yang sangat bingung dan di saat yang bersamaan juga bersemangat tetap memperhatikan data itu dengan cermat. Anto melihat sekali lagi semua data itu dengan serinci mungkin, tapi hasinya ialah kebanyak petinggi penting dan kriminal yang tinggal di daerah sekitar rumahnya. “Kenapa Ayah dan Ibu membangun rumah disini?” Tanya Anto yang masih penasaran karena terlalu banyak peringgi dan ktiminal di area perumahan sana. Setelah beberapa saat, Anto berhenti memikirkannya dan teringat mungkin orang yang memiliki paket batu itu akan datang meyelidikinya dulu, sebelum mengambil paket miliknya. Anto teringat dengan Paman Roger yang tinggal di dekatnya. Anto merasa harus meminta batuan padanya meski agak ragu karena tingkahnya akan membuatnya kesulitan. Tapi demi keamanannya sendiri, Anto terpaksa keluar rumah larut malam begitu.

Saat sampai di luar rumah, Anto lihat sana sini dulu mencari sesuatu yang mencurigakan. Namun karena tidak menemuan apa pun, Anto langsung menuju gerbang rumahnya. Saat di luar gerbang, Anto tertutupi oleh bayangan tembok gerbang rumahnya yang gelap. Anto melihat dari sebrang rumahnya ke rumah Roger yang masih menyala lampu rumahnya. Anto yang merasa lega saat melihat rumah Roger masih menyala, yang mungkin Roger masih bangun. Anto kemudian jalan ke rumah roger dengan pelan, namun Anto terhenti saat melihat orang mengendap-edap di rumah yang cukup juah. Anto belum bisa melihat dengan jelas siapa orang itu, namun itu pasti bukan pertanda yang baik. Anto segera masuk ke gerbang rumahnya sebelum orang itu sampai di bagian rumahnya.

Anto bergegas masuk ke dalam rumah dengan mengunci semua pintu dan terdiam sebentar dalam rumahnya. "Tenang... tenang... tenang... tenang...!" Anto terus menahan takutnya supaya tidak menjadi halangan bagi dirinya untuk melakukan sesuatu. Anto langsung masuk lagi ke dalam rumahnya lalu naik cepat ke kamarnya. Sesampainya di kamar Anto langsung naik kasur lalu tidur di sana dengan penuh takut dan terus membuka matanya di kamarnya yang gelap. Di kamar yang gelap, Anto melihat ke balkon dengan berusaha tenang, namun tiba-tiba jendela balkon terbuka oleh sesuatu yang tidak terlihat. Anto tetap diam di tempat tidurnya dan tidak menyangka kalau rumahnya yang jadi sasaran dari orang yang tidak di ketahuinya sama sekali.

Anto mengintip dari tempat tidrunya dan melihat di samping kasurnya ternyata berdiri sosok hitam pekat sedang melihat ke arahnya. 'Ding...!' tangan kiri dari sosok hitam itu berdring dan bergetar membuat Anto dapat mendengarnya. Sosok hitam itu langsung mengangkat tangannya, kemudian menekan tombol yang ada di gelangnya itu. Sosok dengan topeng aneh muncul dari layar di depan sosok hitam itu. "Apa kamu sudah sampai?" tanya suara yang familiar di dengar oleh Anto.

"Ya. Saat ini dia sedang tidur." Jawab oleh sosok hitam dengan suara berbeda dan terdengar halus. Anto yang mendengar itu jadi curiga dengan sosok hitam. Sosok hitam itu mulai melepas penutup kepalanya dan Anto melihat dia seorang Gadis remaja berusia 14 atau 15 lebih tua darinya. "Apa dia yang akan ku jaga?" Tanya gadis itu sambil tersenyum.

"Ya. Jaga dia sampai kami kembali. Mungkin kami tidak akan pernah kembali lagi. Dia akan sering sedih, tapi ku harap kamu menjaganya dengan baik. Kami akan mengirim uang setiap bulan dan kamu gunakan padanya dan dirimu untuk membeli makanan dan juga sekolahkan dia." Minta sosok di layar.

"Tenang saja. Serahkan padaku. Kalian telah merawatku selama ini, jadi serahkan padaku urusan ini padaku." Dengan sopan membalas sosok topeng itu. Anto yang tahu sosok topeng karena suara hanya bisa tenang dan diam dengan terus mengintip. Setelah itu layarnya mati tanpa berpamitan sama sekali, gadis itu melihat lagi ke Anto yang sedang di anggapnya tidur. "Anak ini sepertinya cukup tampan. Aku penasaran kalau dia dewasa akan jadi setampan apa nantinya...!" Dengan tersenyum melihat ke Anto. Anto kemudian bergerak sedikit lalu gadis itu segara menghilang dengan cepat.

Anto yang melihat itu tetap diam di tempat tidurnya dengan terus pura-pura. "Ayah... Ku kira akan di tinggal sendiri. Terima kasi Ayah telah mengirim seseorang untukku." Anto senang meski tidak bisa di ungkapkannya. Tapi di saat yang bersamaan Anto mulai merasa ada sesuatu yang ingin di lakukannya sebelum tahu gadis tadi mengahui dirinya yang sebenarnya. "Mungkin iseng sedikit tidak papa kan!" Dengansenyum dalam kegelapan Anto akan memylai rencannya. Anto perlahan mengusap matanya lalu perlahan bangun dengan wajah lesu dan sedih, meski hanya ekting saja. Anto melihat sana sini dengan lesu sekali. "Ayah, Ibu!" Anto langsung turun dari kasurnya kemudian cepat lalu keluar dari kamarnya, Anto yang pura-pura haya tersenyum saja saat lari karena gadis itu tidak dapat melihat lihat ekspresi senang di wajahnya.

"Aku bisa iseng sekarang saja, nanti aku akan sedih lagi karena kepergian orang tuaku. Maaf ya!" Anto dengan tenang dalam hati mengatakannya sambil turun tangga. Saat sudah di bawah, Anto mengubah raut wajahnya dengan lesu dan berharap. Saat di bawah sana, Anto melihat ke bayangan hitam sedang lewat di bawah kakinya. Anto yang yang tahu apa itu hanya diam saja, pura-pura tidak memperhatikan. Anto kemudian jalan dengan pelan ke tempat biasa Anto selalu masuk duluan. Anto jelan ke ruang makan dengan sedikit cepat.

Sesampainya di sana Anto tidak menemukan apa dan hanya tempat kosong saja. Anto juga melihat sekilas bayangan itu bergerak di dekatnya menuju bayangan di meja. "Ayah, Ibu." Anto mengataknya dengan raut wajah sedih dan lesu. Setelah itu Anto berbalik jalan meninggalkan ruang makan. Anto jalan ke ruang keluarga dengan tetap menjaga ekpresinya supaya tidak berubah sama sekali. Anto melihat bayangan itu menyelinap ke bayangannya dan menganggap dirinya sama sekali tidak tahu. Anto tetap tenang dan tidak berkata apa-apa meski dia sadar.

Sesampainya di ruang keluarga, Anto langsung ke sopa dan duduk sendiri di sana dengan ekpresi sama. Dia melihat ke TV dengan tatapan kosong. Bayangan itu tetap di bayangan Anto dengan diam dan tidak pindah sama sekali. Anto kemudian mengambil remot TV dan menyalakan. Anto menonton dengan tenang, dan tidak melakukan apa pun. "Apa yang akan kamu lakukan?" tanya Anto dengan terus menonton di sana dengan mulai mengubah posisinya, dengan memperhatikan Gadis itu meski dia tidak tahu kalau sudah ketahuan dari awal.

Selama beberapa lama Anto terus menonton, tapi tidak ada gerakan apa pun dari Gadis itu. Anto mulai merasa bosan karena Gadis itu tidak melakukan gerakan apa pun. "Lama... mau sampai kapan aku harus pura-pura?" tanya Anto yang sudah lelah matanya menonton TV. "Sepertinya harus mencari cara lain!" Anto merenungkannya dengan serius bahkan sampai tidak sadar ekpresinya sangat berubah jadi kosong sekali. Anto kemudian mematikan TV nya lalu tediam lagi. Saat diam Anto merasa ingin kencing dan di saat yang bersamaan dia langsung mendapat ide itu.

Anto turun dengan pelan dari sopan lalu jalan. Sesaat hendak jalan, bayangn itu langsung masuk ke bayangannya mengikuti dari bayangannya. "Kali ini apa yang akan kamu lakukan?" tanya Anto lagi dengan terus jalan ke kamar kecil. Sesampainya di sana Anto langsung belok ke kamar mandi dan tidak jadi ke kamar kecil. "Sekalian saja mandi, sebentar lagi juga akan pagi." Anto yang ingat dirinya begadang seharian. Anto masuk kamar mandi dan tenyata Gadis itu ikut masuk juga, Anto kemudian mengambil handuk lalu melepas pakaiannya di luar. Setelah itu masuk ke dalam ruang mandi. Anto melihat bayangan itu keluar dari bayangannya dengan cepat ke luar pintu saat ikut masuk ke ruang mandi. "Takut basah rupanya!" Anto tersenyum kecil melihat itu.

Setelah itu Anto mulai mandi menyirami dirinya sendiri. "Sebaiknya ku sudahi saja. Dia juga tidak melakukan apa pun meski coba ku jahili." Anto terus mandi dengan tenang dan merasa kesedihanya mulai kembali karena gagal mmembuat keisengan pada Gadis itu.

***

Setelah beberapa lama mandi Anto selesai dan langsung keluar. Anto kemudian jalan hendak memakia pakaiannya, namun terhenti saat melihat sebuah lubang di dekat pintu masuk ruang mandinya. Anto tahu kalau Gadis sepertinya terlalu lama menunggu dan mungkin saja tertidur di dalam bayangannya sendiri. Anto kepikiran lagi membuat  iseng. Anto kemudian cepat-cepat bergegas ganti pakaiannya lalu mendekat ke lubang itu dan melihat ke dalamnya yang gelap. “Hm... Apa ini?” tanya Anto pura-pura penasaran dengan bayangan di bawahnya itu sambil melihat ke dalamnya. "Gelap sekali!" Anto kemudian memasukan tangannya tanpa ragu sama sekali, lalu menariknya lagi. "Tidak ada dasarnya." bicara Anto dengan jelas sekali.

Anto kemudian mengambil air dari kamar mandinya seember, lalu keluar dan mendekat ke lubang itu. Anto kemudian langsung menumpahkan air ke lubang itu tanpa ragu sama sekali. Anto kemudian melihat lagi setelah menuangkannya. Anto melihat cukup lama tapi tidak ada apa pun. "Sepertinya masih kurang!" Anto pun kembali lagi ke dalam kamar mandi dan mengambil lagi seember air. Namun saat sudah di isi masih sama saja. "Seperti ini membutuhkan banyak air!" Anto melihat dengan serius pada lubang itu, meski hanya untuk menjahili orang di dalamnya. Anto kemudian mengambil air dengan embernya tanpa lelah sama sekali untuk memenuhi lubang itu.

***

Setelah cukup lama memasukkan air, lubang itu penuh dan bisa di lihat air dari permukaannya. "Penuh juga!" Anto yang merasa lelah dengan terus menerus menuangkan air ini. "Lubang apa ini? kenapa bisa  susah isinya?" tanya Anto sambil terus melihat dengan tajam ke air yang sedikit mengeluarkan gelembung. "Sepertinya dia membutuhkan napas!" Anto yang menyadari itu langsung bangun perlahan lalu masuk lagi ke kamar mandi. "Sebaiknya aku segera mencari sesuatu untuk mengukurn kedalamannya." ucap Anto dengan keras sambil mendengar gelombang air keluar. Anto pun segera berbalik dan melihat sudah ada genangan di lantai. Anto hany tersenum mengetehui kalau gadis itu sudah mengambil napas.

Anto keluar lagi melihat ke lubang itu. Anto terus melihat ke dalamnya cukup lama. "Sepertinya ada ikan." Anto melihat lagi ke lubang bayangan itu dengan tenang. "Hm!" Sesuatu mengambang keluar dari lubang itu. “Apa ini?” Tanya Anto melihat kain hitam keluar dari air. “Kain?” Anto yang masih pura-pura bingung, sambil membolak balikan kain itu, lalu menaruh kembali ke bayangan itu. Anto tahu kain itu merupakan penutup wajah yang di gunakan oleh Gadis yang di lihat di kamarnya. "Mungkin ada sesuatu di dalamnya." Ucap Anto sambil berjalan keluar kamar mandinya. "Sepertinya akan menarik." Anto segera keluar dari kamar mandinya. Tapi dia tidak keluar jauh, dia jalan ke sebuah pintu di dekat kamar mandinya.

Saat di buka ternyata di dekat kamar mandinya adalah gudang yang sangat terawat sekali. Di sana ada pistol, senapan, pedang dan senjata lainnya yang pernah di lihat Anto dalam komik. "Meski aku tahu ruangan ini, tapi tidak ku sangka isinya hal seperti ini!" Anto jadi menikmatinya dan sedikit lupa. Anto teringat lagi lalu melihat sana ini dan mencari sebuah benda. Anto melihat ke sebuah tombak yang terlihat tajam dan juga kecil. Anto jalan ke sana lalu mengambilnya lalu keluar membawanya. Anto menutup kembali pintu gudangnya dan melihat di bawah kakinya ada lubang lagi. Anto pun melihat dengan ekpresi heran meski semua itu hanya ekting saja. "Kenapa lubang ini ada di sini?" tanya Anto saat melihat sudah kering. "Ini bukan lubang yang tadi, airnya saja tidak ada." Anto meyakinkan dirinya dengan tenang.

Setelah itu Anto masuk lagi ke kamar mandianya, namun herannya saat sudah di dekat pintu ruang mandinya, malah lubang dan genangan air itu hilang. Anto melihat lubang di dekat pintu masuk gudangdan kamar mandinya. Anto segera melihat ke lubang di luar itu dengan cepat, dan saat melihat Anto lubang bayangan itu sudah berpindah. "Apa lubang ini bergerak?" tanya Anto sambil melihat ke dalam lubangnya. Anto kemudian melihat ke dalam dengan serius. "Baiklan. Jangan pikirkan lagi. Sebaiknya kita lihat apa isi dari lubang ini!" Anto kemudian bersiap dengan tombaknya.

Setelah itu Anto menusuk beberapa kali ke dalam bayangan itu. Tapi Anto merasa tidak mengenai apa pun di dalamnya. "Rasanya dalam dan tidak berujung. Mungkin ini lubang aneh!" Anto pun menggaruk kepalanya yang tidak gatal. “Apa mungkin harus di tambahkan air?” Tanya Anto yang diam sebentar melihat ke dalam lubang itu. Setelah lama melihat jalan ke ruang mandi untuk mengambil air lagi sambil menaruh tombok di dekat pintu masuk. Setelah itu Anto mengisi lagi lubang bayangan itu hanya untuk iseng saja karena tidak ada kegiatan yang di lakukannya.

Terpopuler

Comments

DNK • SLOTH SINN

DNK • SLOTH SINN

next.

2022-02-17

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1
2 Chapter 2
3 Chapter 3
4 Chapter 4
5 Chapter 5
6 Chapter 6
7 Chapter 7
8 Chapter 8
9 Chapter 9
10 Chapter 10
11 Chapter 11
12 Chapter 12
13 Chapter 13
14 Chapter 14
15 Chapter 15
16 Chapter 16
17 Chapter 17
18 Chapter 18
19 Chapter 19
20 Chapter 20
21 Chapter 21
22 Chapter 22
23 Chapter 23
24 Chapter 24
25 Chapter 25
26 Chapter 26
27 Chapter 27
28 Chapter 28
29 Chapter 29
30 Chapter 30
31 Chapter 31
32 Chapter 32
33 Chapter 33
34 Chapter 34
35 Chapter 35
36 Chapter 36
37 Chapter 37
38 Chapter 38
39 Chapter 39
40 Chapter 40
41 Chapter 41
42 Chapter 42
43 Chapter 43
44 Chapter 44
45 Chapter 45
46 Chapter 46
47 Chapter 47
48 Chapter 48
49 Chapter 49
50 Chapter 50
51 Chapter 51
52 Chapter 52
53 Chapter 53
54 Chapter 54
55 Chapter 55
56 Chapter 56
57 Chapter 57
58 Chapter 58
59 Chapter 59
60 Chapter 60
61 Chapter 61
62 Chapter 62
63 Chapter 63
64 Chapter 64
65 Chapter 65
66 Chapter 66
67 Chapter 67
68 Chapter 68
69 Chapter 69
70 Chapter 70
71 Chapter 71
72 Chapter 72
73 Chapter 73
74 Chapter 74
75 Chapter 75
76 Chapter 76
77 Chapter 77
78 Chapter 78
79 Chapter 79
80 Chapter 80
81 Chapter 81
82 Chapter 82
83 Chapter 83
84 Chapter 84
85 Chapter 85
86 Chapter 86
87 Chapter 87
88 Chapter 88
89 Chapter 89
90 Chapter 90
91 Chapter 91
92 Chapter 92
93 Chapter 93
94 Chapter 94
95 Chapter 95
96 Chapter 96
97 Chapter 97
98 Chapter 98
99 Chapter 99
100 Chapter 100
101 Chapter 101
102 Chapter 102
103 Chapter 103
104 Chapter 104
105 Chapter 105
106 Chapter 106
107 Chapter 107
108 Chapter 108
109 Chapter 109
110 Chapter 110
111 Chapter 111
112 Chapter 112
113 Chapter 113
114 Chapter 114
115 Chapter 115
116 Chapter 116
117 Chapter 117
118 Chapter 118
119 Chapter 119
120 Chapter 120
121 Chapter 121
122 Chapter 122
123 Chapter 123
124 Chapter 124
125 Chapter 125
126 Chapter 126
127 Chapter 127
128 Chapter 128
129 Chapter 129
130 Chapter 130
131 Chapter 131
132 Chapter 132
133 Chapter 133
134 Chapter 134
135 Chapter 135
136 Chapter 136
137 Chapter 137
138 Chapter 138
139 Chapter 139
140 Chapter 140
141 Chapter 141
142 Chapter 142
143 Chapter 143
144 Chapter 144
145 Chapter 145
146 Chapter 146
147 Chapter 147
148 Chapter 148
149 Chapter 149
150 Chapter 150
151 Chapter 151
152 Chapter 152
153 Chapter 153
154 Chapter 154
155 Chapter 155
156 Chapter 156
157 Chapter 157
158 Chapter 158
159 Chapter 159
160 Chapter 160
161 Chapter 161
162 Chapter 162
163 Chapter 163
164 Chapter 164
165 Chapter 165
166 Chapter 166
167 Chapter 167
168 Chapter 168
169 Chapter 169
170 Chapter 170
171 Chapter 171
172 Chapter 172
173 Chapter 173
174 Chapter 174
175 Chapter 175
176 Chapter 176
177 Chapter 177
178 Chapter 178
179 Chapter 179
180 Chapter 180
181 Chapter 181
182 Chapter 182
183 Chapter 183
184 Chapter 184
185 Chapter 185
186 Chapter 186
187 Chapter 187
188 Chapter 188
189 Chapter 189
190 Chapter 190
191 Chapter 191
192 Chapter 192
193 Chapter 193
194 Chapter 194
195 Chapter 195
196 Chapter 196
197 Chapter 197
198 Chapter 198
199 Chapter 199
200 Chapter 200
201 Chapter 201
202 Chapter 202
203 Chapter 203
204 Chapter 204
205 Chapter 205
206 Chapter 206
207 Chapter 207
208 Chapter 208
209 Chapter 209
210 Chapter 210
211 Chapter 211
212 Chapter 212
213 Chapter 213
214 Chapter 214
215 Chapter 215
216 Chapter 216
217 Chapter 217
218 Chapter 218
219 Chapter 219
220 Chapter 220
221 Chapter 221
222 Chapter 222
223 Chapter 223
224 Chapter 224
225 Chapter 225
226 Chapter 226
227 Chapter 227
228 Chapter 228
229 Chapter 229
230 Chapter 230
231 Chapter 231
232 Chapter 232
233 Chapter 233
234 Chapter 234
235 Chapter 235
236 Chapter 236
237 Chapter 237
238 Chapter 238
239 Chapter 139
240 Chapter 240
241 Chapter 241
242 Chapter 242
243 Chapter 243
244 Chapter 244
245 Chapter 245
246 Chapter 246
247 Chapter 247
248 Chapter 248
249 Chapter 249
250 Chapter 250
251 Chapter 251
252 Chapter 252
253 Chapter 253
254 Chapter 254
255 Chapter 255
256 Chapter 256
257 Chapter 257
258 Chapter 258
259 Chapter 259
260 Chapter 260
261 Chapter 261
262 Chapter 262
263 Chapter 263
264 Chapter 264
265 Chapter 265
266 Chapter 266
267 Chapter 267
268 Chapter 268
269 Chapter 269
270 Chapter 270
271 Chapter 271
272 Chapter 272
273 Chapter 273
274 Chapter 274
275 Chapter 275
276 Chapter 276
277 Chapter 277
278 Chapter 278
279 Chapter 279
280 Chapter 280
281 Chapter 281
282 Chapter 282
283 Chapter 283
284 Chapter 284
285 Chapter 285
286 Chapter 286
287 Chapter 287
288 Chapter 288
289 Chapter 289
290 Chapter 290
291 Chapter 291
292 Chapter 292
293 Chapter 293
294 Chapter 294
295 Chapter 295
296 Chapter 296
297 Chapter 297
298 Chapter 298
299 Chapter 299
300 Chapter 300
301 Chapter 301
302 Chapter 302
303 Chapter 303
304 Chapter 304
305 Chapter 305
306 Chapter 306
307 Chapter 307
308 Chapter 308
309 Chapter 309
310 Chapter 310
311 Chapter 311
312 Chapter 312
313 Chapter 313
314 Chapter 314
315 Chapter 315
316 Chapter 316
317 Chapter 317
318 Chapter 318
319 Chapter 319
320 Chapter 320
321 Chapter 321
322 Chapter 322
Episodes

Updated 322 Episodes

1
Chapter 1
2
Chapter 2
3
Chapter 3
4
Chapter 4
5
Chapter 5
6
Chapter 6
7
Chapter 7
8
Chapter 8
9
Chapter 9
10
Chapter 10
11
Chapter 11
12
Chapter 12
13
Chapter 13
14
Chapter 14
15
Chapter 15
16
Chapter 16
17
Chapter 17
18
Chapter 18
19
Chapter 19
20
Chapter 20
21
Chapter 21
22
Chapter 22
23
Chapter 23
24
Chapter 24
25
Chapter 25
26
Chapter 26
27
Chapter 27
28
Chapter 28
29
Chapter 29
30
Chapter 30
31
Chapter 31
32
Chapter 32
33
Chapter 33
34
Chapter 34
35
Chapter 35
36
Chapter 36
37
Chapter 37
38
Chapter 38
39
Chapter 39
40
Chapter 40
41
Chapter 41
42
Chapter 42
43
Chapter 43
44
Chapter 44
45
Chapter 45
46
Chapter 46
47
Chapter 47
48
Chapter 48
49
Chapter 49
50
Chapter 50
51
Chapter 51
52
Chapter 52
53
Chapter 53
54
Chapter 54
55
Chapter 55
56
Chapter 56
57
Chapter 57
58
Chapter 58
59
Chapter 59
60
Chapter 60
61
Chapter 61
62
Chapter 62
63
Chapter 63
64
Chapter 64
65
Chapter 65
66
Chapter 66
67
Chapter 67
68
Chapter 68
69
Chapter 69
70
Chapter 70
71
Chapter 71
72
Chapter 72
73
Chapter 73
74
Chapter 74
75
Chapter 75
76
Chapter 76
77
Chapter 77
78
Chapter 78
79
Chapter 79
80
Chapter 80
81
Chapter 81
82
Chapter 82
83
Chapter 83
84
Chapter 84
85
Chapter 85
86
Chapter 86
87
Chapter 87
88
Chapter 88
89
Chapter 89
90
Chapter 90
91
Chapter 91
92
Chapter 92
93
Chapter 93
94
Chapter 94
95
Chapter 95
96
Chapter 96
97
Chapter 97
98
Chapter 98
99
Chapter 99
100
Chapter 100
101
Chapter 101
102
Chapter 102
103
Chapter 103
104
Chapter 104
105
Chapter 105
106
Chapter 106
107
Chapter 107
108
Chapter 108
109
Chapter 109
110
Chapter 110
111
Chapter 111
112
Chapter 112
113
Chapter 113
114
Chapter 114
115
Chapter 115
116
Chapter 116
117
Chapter 117
118
Chapter 118
119
Chapter 119
120
Chapter 120
121
Chapter 121
122
Chapter 122
123
Chapter 123
124
Chapter 124
125
Chapter 125
126
Chapter 126
127
Chapter 127
128
Chapter 128
129
Chapter 129
130
Chapter 130
131
Chapter 131
132
Chapter 132
133
Chapter 133
134
Chapter 134
135
Chapter 135
136
Chapter 136
137
Chapter 137
138
Chapter 138
139
Chapter 139
140
Chapter 140
141
Chapter 141
142
Chapter 142
143
Chapter 143
144
Chapter 144
145
Chapter 145
146
Chapter 146
147
Chapter 147
148
Chapter 148
149
Chapter 149
150
Chapter 150
151
Chapter 151
152
Chapter 152
153
Chapter 153
154
Chapter 154
155
Chapter 155
156
Chapter 156
157
Chapter 157
158
Chapter 158
159
Chapter 159
160
Chapter 160
161
Chapter 161
162
Chapter 162
163
Chapter 163
164
Chapter 164
165
Chapter 165
166
Chapter 166
167
Chapter 167
168
Chapter 168
169
Chapter 169
170
Chapter 170
171
Chapter 171
172
Chapter 172
173
Chapter 173
174
Chapter 174
175
Chapter 175
176
Chapter 176
177
Chapter 177
178
Chapter 178
179
Chapter 179
180
Chapter 180
181
Chapter 181
182
Chapter 182
183
Chapter 183
184
Chapter 184
185
Chapter 185
186
Chapter 186
187
Chapter 187
188
Chapter 188
189
Chapter 189
190
Chapter 190
191
Chapter 191
192
Chapter 192
193
Chapter 193
194
Chapter 194
195
Chapter 195
196
Chapter 196
197
Chapter 197
198
Chapter 198
199
Chapter 199
200
Chapter 200
201
Chapter 201
202
Chapter 202
203
Chapter 203
204
Chapter 204
205
Chapter 205
206
Chapter 206
207
Chapter 207
208
Chapter 208
209
Chapter 209
210
Chapter 210
211
Chapter 211
212
Chapter 212
213
Chapter 213
214
Chapter 214
215
Chapter 215
216
Chapter 216
217
Chapter 217
218
Chapter 218
219
Chapter 219
220
Chapter 220
221
Chapter 221
222
Chapter 222
223
Chapter 223
224
Chapter 224
225
Chapter 225
226
Chapter 226
227
Chapter 227
228
Chapter 228
229
Chapter 229
230
Chapter 230
231
Chapter 231
232
Chapter 232
233
Chapter 233
234
Chapter 234
235
Chapter 235
236
Chapter 236
237
Chapter 237
238
Chapter 238
239
Chapter 139
240
Chapter 240
241
Chapter 241
242
Chapter 242
243
Chapter 243
244
Chapter 244
245
Chapter 245
246
Chapter 246
247
Chapter 247
248
Chapter 248
249
Chapter 249
250
Chapter 250
251
Chapter 251
252
Chapter 252
253
Chapter 253
254
Chapter 254
255
Chapter 255
256
Chapter 256
257
Chapter 257
258
Chapter 258
259
Chapter 259
260
Chapter 260
261
Chapter 261
262
Chapter 262
263
Chapter 263
264
Chapter 264
265
Chapter 265
266
Chapter 266
267
Chapter 267
268
Chapter 268
269
Chapter 269
270
Chapter 270
271
Chapter 271
272
Chapter 272
273
Chapter 273
274
Chapter 274
275
Chapter 275
276
Chapter 276
277
Chapter 277
278
Chapter 278
279
Chapter 279
280
Chapter 280
281
Chapter 281
282
Chapter 282
283
Chapter 283
284
Chapter 284
285
Chapter 285
286
Chapter 286
287
Chapter 287
288
Chapter 288
289
Chapter 289
290
Chapter 290
291
Chapter 291
292
Chapter 292
293
Chapter 293
294
Chapter 294
295
Chapter 295
296
Chapter 296
297
Chapter 297
298
Chapter 298
299
Chapter 299
300
Chapter 300
301
Chapter 301
302
Chapter 302
303
Chapter 303
304
Chapter 304
305
Chapter 305
306
Chapter 306
307
Chapter 307
308
Chapter 308
309
Chapter 309
310
Chapter 310
311
Chapter 311
312
Chapter 312
313
Chapter 313
314
Chapter 314
315
Chapter 315
316
Chapter 316
317
Chapter 317
318
Chapter 318
319
Chapter 319
320
Chapter 320
321
Chapter 321
322
Chapter 322

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!