“Hah... Sekarang jiwa spritualku sudah tidak lagi transparan, malah terasa semakin padat, mungkin ini akibat dari memadatkan inti jiwa." Pikir Anto dengan sangat santai sekali dan tenang sambil terus berbaring. "Jika aku membentuk inti jiwa apa yang akan terjadi?" Anto yang sedang membayangkan apa yang akan tejadi jika dia bentuk inti jiwanya yang sudah padat meski sangat kecil. Anto terdiam setelah berencan melakukan itu. "Saat ini sudah cukup sampai sini saja. Aku harus keluar dari sini dulu.” Pikirnya sambil beranjak bangun degan pelan. Anto yang sudah berdiri, berdiam diri cukup lama dan tidak bergerak. "Setelah keluar dari sini, aku akan mempunyai kekuatan yang cukup besar dan juga berbahaya. Sepertinya aku harus menyegel kekuatan ini terlebih dahulu." Guma Anto yang menyadari dirinya bisa merasakan kekuatan yang begitu besar dalam dirinya "Status." Ucapnya dengan sangta jelas sekali.
Anto melihat dua layar Status di depannya. Anto melihat fokus ke layar Status yang kosong dan cuma menampikan 1 aplikasi saja. Anto mengangkat tangannya, kemudian mengarahkannya ke depan layar kosong, lalu mengalirkan kekuatannya dengan pelan dan membentuk sebuah persentasi angka yang mulai dari 1 hingga angka 100. Setelah itu dengan pelan menurunkan tangannya dan di saat yang bersamaan, semua angkanya menghilang ketika Anto berhenti mnegalirkan kekuatannya pada layar itu. Dan layar itu kembali sama seperti sebelumnya menjadi kosong dan tidak ada apa-apa dan menyisakan 1 palikasi saja. (Ini belum selesai layar statusnya di buat, masih dalam proses melengkapi).
"Dengan ini aku bisa mengatur kekuatan yang bisa ku lepaskan dan seberapa persen kekuatan yang bisa ku timbulkan." Anto yang melihat semua layar Status nya menghilang dengan pelan."Kekuatan ini sangat besar dan aku tidak bisa menanggungnya sekarang ini, dan tidak bisa menyegelnya juga. Jadi setidaknya aku harus bisa mengontrol kekuatan ini terlebih dahulu. Dengan begitu aku bisa menyegelnya dan bisa membuka kekuatan baru lagi. Singkatnya, tujuan utama ku saat ini ialah mengendaian kekuatan ini." Anto yang sudah menetapkan tujuannya.
Anto yag telah cukup lama berdiri, menutup matanya denga pelan. Anto merasa masih melayanng dan belum merasa ada yang berubah. Anto pun mengosongkan pikirannya lgi denganbberharap keluar dari tempat itu. Anto yang merasa ada hembusan menebak kalau dirinya sudah kembali ke tubuhnya. “Apa aku keluar?” Tanuya Anto yang masih melihat kegelapan saja. "Hm! Aku belum buka mata!" Anto yang medari kalau matanya belum di buka. Anto yang menydarai itu, dengan pelan mebuka matanya. Setelah membuka matanya Anto melihat sesuau yang berbeda di seklilingnya.
Anto meihat banyak sekali warna biru berterbangan di dalam ruang makan itu. “Wah…. Apa ini Mana yang ada di luar?” Tanya diri sendiri melihat Mana yang tebal dan pekat di beterbangan di udara dan di dalam rumahnya sendiri. Anto memandang Mana cukup lama karena indah saat melayang dan beterbang ke segala arah dan membentuk gambaran yang unik setiap kali gerak. “Kenapa Mana di Planet ini tebal dan banyak? Seharusnya Mana di dunia tidak sepadat ini” Pikir anto yang sangat bingung dan juga merasa aneh. “Apa di dunia tidak ada yang menyerapnya?” Tanya diri sendiri sambil memikirkan kenapa Mana di Bumi tebal dan sangat pekat.
Anto memikirkannya cukup lama dan hanya tetap menebak dna tidak bisa menemukan jawaban yang pasti. “Hanya ada satu kesimpulan yang ku dapat, jika yang ku tebak ini benar, maka hanya aku saja yang bisa tau mengenai Mana di bumi ini.” Sedikit merasa sangat senang sekali saat mengetahuinya, meski hanya spekulasi yang belum benar, “Oh ya, tadi aku lupa mengecek keseluruhan Status ku. Mungkin ada banyak perubahanyang terjadi. Guman Anto saat mengingat kejadian di dalam lautan spritulanya "Status!" Sambil merubah posisi duduknya yang meditasi ke duduk lain yang normal.
Dua buah layar muncul di depannya. Yang satu Status Player yang memiliki STR 10, AGI 9, VIT 9, INT, 10, DEX 7, LUK 1. Skil: Study [ERROR]. Hologram [Bisa menampil suatu benda yang di refikasikan] di panel layar Statusnya. Sedangkan Status Pribadinya hanya sebuah layar kosong saja. Anto memperhatikan kedua tampilan Statusnya, namun tidak ada yang berubah pada sistemnya Playernya kecuali ada System baruu yang kosong .
“Semua Status ku memang 1, ini normal. Karena masih kecil. Tapi Skil ku, berubah. Sekarang jadi hologram?” Ucap Anto saat melihat Status yang biasa saja dan Skil yang telah di ganti. “Karena aku telah menyerap Skil belajar, system langsung mengetahui dan mengganti dengan Skil dengan tingkat yang sama.” Sambil mengingat kembali saat menyatukan diri dengan Skil Study nya “Dan juga kata ERROR ini, sepertinya system bingung dengan hilangnya Skil Study." Anto yang terus menatap menatap kata error tersebut. Anto memperhatikan Statusnya dengan teliti, namun tidak ada yang berubah meski dia melihatnya dengan serius.
“Sudahlah." Pikirnya sambil beranjak berdiri "Sebaiknya aku segera membuat akses fisiknya.” Sambil melihat cincin di tangannya lalu melihat berbalik ke arah kardus yang berisi batu itu. “Jumlah mana yang ada di dalam batu ini sama padatnya dengan yang ada di udara, mungkin orang yang mecari batu ini akan datang besok, sebaiknya segara bersiap-siap.” Dengan santainya berjalan. "Sebaik ambil Hp dulu." Ucapnya dengan jelas sekali. Anto kemudian berjalan menuju kamarnya untuk mengambil hp yang di belikan Ayah di kamarnya.
***
Anto yang ada di kamarnya melihat sana sini tempat Ayahnya menaruh Hp yang di belikannya. “Di mana Ayah meletakkan hp nya?” Tanya Anto yang mencari hp nya di kamarnya. “Itu!” Anto melihatnya di meja dekat tempat tidurnya. Anto dengan cepat berjalan ke meja di dekat kasurnya. “Hm! Apa ini?” Anto yang melihat secarik kertas di dekat Hpnya. Anto yang melihat itu, mengambil Hp dan kertas di dekatnya. Anto memegang hpnya sambil melihat isi dari kertas itu.
'Nak,seandainya kamu sudah mengerti dengan situasi sekrang ini, pasti kamu akan melekukan hal yang sama, Ayah dan Ibumu hanya bisa melakukan ini. Ayah dan Ibu tidak ingin kamu terlibat. Tapi Ayah yakin, kamu pasti bisa menerimanya kepetusan Ayah dan Ibumu. Jika suatu saat nanti kita bertemu, Ayah harap kamu tidak memaafkan kami berdua, karena menjadi orang tua yang buruk. Dari ayah' Anto yang memcac isi dari kertas yang di dekat Hp nya.
“Apa maksud Ayah?” Anto yang mengeluarkan air mata setelah membca suara kecil itu. “Aku tidak mungkin membenci kalian. Kenapa juga aku harus membenci Ayah.” Sambil meremas surat Ayahnya. “Aku tidak tau apa yang kalian hadapi, tapi aku akan baik-baik saja. Beberapa tahun lagi, mungkin aku akan melupakan wajah Ayah dan Ibu, tapi kita masih memiliki hubungan darah, aku bisa mencari kalian dengan itu.” Sambil berjalan keluar kamarnya dengan membawa Hp dan kertasnya. “Kali ini aku sudah menjadi kuat. Ayah, Ibu, aku sudah memutuskan akan mejadi Petualang Bingtang, meski aku tidak tahu apa aku sudah kuat sekali.” Sambil menghapus air matanya dan dengan ekpresi tegar. Anto yang turun dari kamranya langsung menuju ruang makan, dengan sedikit berlari dan juga buru-buru.
Sesampainya di ruang makan, Anto langsung duduk di dekat batu itu. “Sekarang mulai.” Anto menutup matanya lalu memfokuskan diri dengan memgeang Hp yang di bawanya. "Study!" Anto mendapat data Hp tersebut dengan cepat sekali. cara kerja dan bagiam dari sistem itu sudah ada pada dirinya bahakn juga diam bisa meniru dengan jelas jika ingin membuat Hp yang sama persis.Setelah mendapat datanya, Anto kemudian menyalakan Hp tersebut. Anto menunggu Hp tersebut terbuka, yang sedikit lama menyala karena baru pertama kali di beli.
Setelah hpnya terbuka Anto pun melihat seperti apa aplikasinya lalu melihat sana sini. “Baiklah, connet akserasasi!” Ucap Anto dengan tenang dan focus sambil menutup matanya. Setelah mengucapkan itu, Hp tersebut langung melayang dan mengeluarkan cahaya menyilaukan di depan Anto yang sedang fokus. Beberapa saat kemudian, Hp tersebut berhenti melayang dan bersinar, lalu kemudian jatuh di depan Anto yang yang sudah mebuka matanya. Anto menangkap Hp tersebut dengan sangat cepat suapaya tidak terjatuh dan rusak. "Eh!" Anto sedikit kaget dengan kecepatan nya yang meningkat drastis saat mengangkap Hp yang jatuh. "Ini cukup lumayan." Pikir Anto yang sedikit senyum saat menydari kekuatan yang meningkat. “Sekarang, Status.” Ucapnya dengan tenang.
Dua layar status muncul di depan Anto. Layar Status Pribadi yang sebelumnya kosong kini ada banyak tampilan apikasi baru yang sama persis di Hp miliknya yang sebelumnya, kecuali Aplikasi AKSELARASI. “Status Player dan Status Pribadi. Kedua layar ini sangat berbeda sekali. Namun, dengan ingin aku bisa mejadi lebih kuat. Selain itu, aku bisa memebuat kontrak jiwa dengan siapapun dan aku inginkanm dengan menggunakan System Pribadi.” sambil menatap layar satatus pribadi yang mirip sekali denganHp miliknya. “Fungsi System Pribadinya saat ini mirip seperti Hp pada umumnya dan fungsi kedua membuat kontrak jiwa dengan aplikasi ini. Kurasa saat ini sudah cukup.” Sambil meregangkan tubuhnya yang merasa sedikit kaku.
Setelah meregangngkan tubuhnya. Anto mulau fokus lagi. "Sekarang saatnya mempelajari seluruh pengetahuan yang ada di dunia ini.” Sambil membuka Status Pribadi dan menutup Status Playernya. Anto diam dan tidak belum apa-apa lagi setelah tinggal Status Pribadinya saja yang di depannya. “Atau nanti saja.” Anto yang sedikit ragu dengan apa yang akan di lakukannya. Anto pun diam tidak jadi belajr dulu dan bahkan sampai lupa membuat akses fisiknya. “Sebaiknya aku buat baju dan code nama yang akan menjadi identitas saat berpetualang nanti.” Guman Anto sambil memikirkan Komik dan Novel yang telah di bacanya di ruang bawah tanah.
Anto tersenyum setelah cukup lama berdiam diri di tempatnya duduk dengan perasaan tidak di mengertinya. Anto yang cukup lama berdiam diri, pelahan berdiri lalu Anto berajalan dengan perasaan senag yang tidak di ketahuinya. "Rasanya ada sesuatu yang terasa menyenangkan, tapi apa itu?" tanya Anto meski tidak tahu apa itu, sambil berjalan ke seluruh rumahnya dengan cermat mencari kain untuk di buat sebagai baju petualangannya. "Di seluruh rumah tidak ada bahan yang bisa di gunakan untuk buat pakaian yang bagus." Guman Anto yang ada di dekat pintu depan rumahnya "Apa ya?" tanya Anto sambil jalan ke arah pintu yang menuju ruang bawah tanahnya "Mungkin ada sesuatu di dalam sana." Dengan terus berjalan masuk ke dalam ruang bawah tanah rumahnya.
Sesampainya di euang bawah tanah, Anto juga tidak menemukan kalin seperti yang di carinya. Dan hanya bisa menemukan banyak buku Komik dan Novel di ruang bawah tanah rumahnya yang luas. "Tidak ada juga." Anto yang berhenti di sebuah sudut ruangan yang yang kosong 'KLAK' Anto tidak sengaja menginjak tombol tersembunyi di kakinya "Hm!" Sambil menggeser kaki dari tombol yang di injaknya. Anto melihat ke arah tombol yang di injaknya tadi. Saat melihatnya, tiba-tiba tombol yang di tekannya tadi terbelah dan naik sebuah tabung dengan pelan yang sangat bening. Dalam tabung itu, ada sebuah pakaian serba hitam dan topeng yang keren di dalamnya.
Anto terkagum melihat pakaian serba hitam itu. Pakaian itu punya sepatu, sarung tangan, topeng, baju, dan celana yang sangat bagus sekali di matanya. “Ayah punya pakain seperti ini! Sejak kapan?” Tanya Anto yang melihat pakaian itu dengan rasa kagum dan juga ingin memakainya. “Ini sangat cocok dengan pakaian idaman yang ingin ku buat, tapi ini besar dan tidak cocok untuk saat ini, apa yang aku ku lakukan?” Sambil menatapnya dengan serius karena terlihat sangat keren sekali. Anto menatap pakaian serba hitam yang sangat bagus dan keren itu dengan penuh perhatian dan juga sangat menginginkannya, tapi itu tidak bisa di lakukannya sekarang, karena terlalu besar untuknya.
“Huh! Ini terlalu besar. Andaikan bisa membuatnya kecil." Guman Anto sambil melihat ke pakaian itu dengan penuh ke inginan memakainya. Anto tiba-tiba terdiam saat berguma begitu. "Aku bisa menyesuaikan." Dengan cepat Anto mendapat ide yang kreatif. Setelah itu, Anto langsung duduk dan konsentrasi. Anto mengeluarkan mana dari tubuhnya dan mengarahkan ke pakaian itu. Pakaian itu di kelilingi mana yang di keluarkan Anto kemudian bercahaya cukup lama.
***
Pakaian itu berachaya selama sepuluh menit lebih dan baru mulai memudar seiring berjalannya waktu. Setelah cukup lama, semua cahaya itu menghilang dan pakaian itu mengecil. Anyo melihat ke pakaian itu yang terlhat pas dengan ukurannya. "Mmm... Sangat pas." Ucap Anto dengan sangat jelas saat melihat pakaian serba hitam di dalam tabung sudah berukuran kecil. Anto bangun dari posisi duduknya lalu berdiri untuk melihat lebih jelas pakaian yang telah di bentuknya. "Pakain ini, bukan sembarang pakain yang bisa di gunakan orang lain. Akan ku jadikan pakaian khas untuk petualangan ku." Ucap Anto dengan penuh bahagia saat melihat pakaian serba hitam itu yang sudah sesuai dengan ukurannya. "Sekarang tinggal memakainya saja." Ucap Anto dengan wajah tanpa senyum dan sangat serius. Tapi Anto terhenti saat mau membuka tabung itu.
"Andaikan pakaian ini akan ku gunakan pada inti jiwa yang belum aku bentuk, ini bisa jadi pelindung yang akan selalu di bawa hingga mati dan jika ada reinkarnasi kehidupan. Jika aku memaiakannya pada inti jiwa, maka aku bisa terus memakainya di kehidpan selanjutnya. Denganbegitu aku bisa tetap memakai pakaian selama aku berpetualang di Dunia yang berbeda. " Pikir Anto dengan memegang dagunya. *"Tapi itu jika reinkarnasi*.“ Pikir Anto yang melihat pakain serba hitam itu tanpa senyum dan juga berharap ada ke ajaiban yang besar dalam dunia ini.
Setelah kepikiran dengan ide tadi itu, dengan tenang Anto mulai lanjut ke tujuannya. "Sebaiknya aku masukkan saja segera ke dalam inti jiwa." Ucap Anto yang berusaha mengalihkan perhatiannya dari pemikirannya yang akan lebih dalam lagi jika hanya berpikir saja. "Untuk bisa memasukkan pakaian ini, aku perlu memasukkannya ke dalam lautan spritual terlebih dahulu, Ialu membawanya ke dalam inti jiwa. Ini akan sulut karena tidak ada benda mati seperti itu dalam novel dan komik yang pernah ku baca di bawa ke dalam lautan spritual." Anto yang tidak yakin apa yang akan di lakukan ini akan berhasil atau tidak.
"Mungkin akan berhasil. Teori Inti jwa ini pun sama juga kan dengan teori yang ku buat setelah baca berbagai macam komik dan novel. Benar, aku harus percaya. Teori inti jwa tidak di jelaskan dalam komik dan novel, dan aku hanya sekedar mencari tahu apa ada hal lain selain lautan spritual dalam diriku dan menemukan Inri jiwa sebagai namanya." Anto yang mengingat saat di mana dirinya membaca dan menukan kebanyak membahas kekeuatan spriatual dan Mana dari dunia sihir. "Mungkin hanya teroi saja, tapi bituh bukti bisa membawa pakaian biasa ini ke dalam lautan spritual." Anto yang meyiapkan diri dengan duduk lagi. Anto mulai memejamkan matanya lalu mengalirkan kekuatannya ke dalam pakain serba hitam itu. Kemudain, pakain itu bersinar lagi dengan terang dan Anto mulai fokus mengendalikan mana yang ada di baju dan berusaha memasukkan pakain itu ke dalam lautan spritualnya.
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 322 Episodes
Comments
Sang Pencipta
Kalo bisa munculin statusnya thor biar yang lain ga bingung sama perbedaanya
2022-09-03
0
Rizky Maulana
bapaknya itu pahlawan dunia yang di sebut zero kata gua mah soalnya ada jubah hitam
2022-02-20
0
DNK • SLOTH SINN
next.
2022-02-17
0