Chapter 3

Saat Anto sampai di dekat Ayahnya dia lansgung bersembunyi di balik kaki Ayahnya dengan sangat ketakutan sekali. “Ayahhh..! patung itu bergerak?” Anto dengan ketakutan memeluk kaki Ayahnya dengan cukup takut. Ayahnya yang melihat itu jadi terlihat senang melihat anaknya yang juga bisa takut dengan hal baru di lihatnya

“Tenang ada Ayah disini.” Ayahnya duduk membuat Anto melepas kakinya dan membiarkan dirinya di peluk Anto yang ketakutan lalu berdiri mengangkat Anto. “Jangan takut, itu cuma patung yang tidak berbahaya kok.” Dengan menunjuk kearah patung yang sudah kembali ke tempatnya “Coba kamu lihat patung itu!” Menyeruh Anto melihat ke patung yang sudah kembali ke tempatnya.

Anto dengan agak ragu dan takut melihat ke arah gerbang, ke patung yang di tunjuk Ayahnya itu. “Nah, kamu lihatkan mereka tidak berbahaya dan menakutkan!” Ayahnya menenangkan Anto sambil mengelus kepalanya dengan lembut. Anto tidak merespon Ayahnya melainkan diam saja setelah melihat patung itu yang sudah ada  di tempatnya. Ayahnya yang tidak di respon kurang mengerti bagaimana cara menenangkan Anto yang sedang seperti itu.

“Ayo kita beli es krim dulu!” Ajak Ayahnya yang masih merasa tidak tahu harus berbuat apa pada Anto yang masih ketakutan. Anto tidak merespon dan Ayah bejalan ke sebuah bangku yang tidak terlalu jauh dari tempatnya berdiri. Ayahnya kemudian menurunkan Anto di sana dan menemninya duduk. Ayahnya sama sekali tidak mengerti dengan anaknya yang diam saja dan melihat ke depan dengan kosong sekali. "Ayah belikan eskrim ya!" Ajak bicara Ayahnya dengan santai, namun Anto masih diam saja seperti melihat sesuatu di depannya. Ayahnya melihat sana sini saat Anto sedang diam saja seperti melihat sesuatu di depannya.

"Ayah pergi beli eskrim dulu di sana!" Ayahnya menunjuk ke sebuah penjual eskrim yang tidak jauh dari tempatnya. Anto hanya mengangguk saat di ajak Ayahnya beli es krim dan tidak bicara sama sekali. Ayahnya jadi tidak tahu harus apa lagi dengan anaknya yang seperti itu. “Kaamu mau rasa apa?” Tanya Ayahnya yang terus mengelus kepala Anto yang tidak melihat ke arahya sama sekali.

“Rasa jeruk” Jawab Anto dengan suara kecil dan juga masih melihat depan saja. Ayahnya yang melihat itu masih bingung dengan tingkah anaknya sendiri.

“Kamu mau ikut beli atau tunggu disini?” Tanya Ayahnya yang ingin mengajak Anto pergi beli eskrim.

“Aku mau disini.” Jawab Anto dengan suara kecil dan juga terlihat tidak ada mood sama sekali. Ayahnya yang melihat semakin khawatir dengan tingkah anaknya yang tadi ketakutan kini jadi terlihat berbeda dan juga seperti orang lain saja.

“Kalau gitu,tunggu ayah sebentar, ya!” Dengan senyum pada Anto yang tidak melihatnya sama sekli. Anto mengangguk sebagai jawaban pada Ayahnya. Setelah Anto menjawab, Ayahnya langsung berjalan ke penjual eskrim yang tidak terlalu jauh dari bangku tempat Anto menunggu.

Anto yang di tinggal tanpak tenang dan juga terlihat santai sekali dan tidak takut apa pun sama sekali saat Ayahnya jalan sekaligus melihat Anto yang masih di posisinya yang sama. Saat sudah di dekat penjual eskrim, Ayahnya juga melihat ke Anto yang masih diam di tempatnya. “Beli rasa jeruk, dua?” Memesan ayahnya kepada penjual eskrim sambil terus melihat Anto yang sedang duduk sendiri menundukkan kepala.

Tidak butuh lama Ayahnya membeli eskrim saat sedang tidak terlalu ramai pengunjung seperti itu. Setelah selesai membeli es krim mereka kembali ke bangku sambil melihat Anto yang masih menundukkan kepalanya. “Ini eskrimmu!” Ayahnya tersenyum sambil memberikan Anto eskrim yang di ulurkan padanya.

Anto tanpa menjawab mengambil eskrim di tangan ayahnya dengan melihat ke wajah Ayahnya. “Hm! kenapa kamu diam terus?” Tanya ayahnya yang melihat Anto sudah tenang. Anto diam saja sambil menjilati eskrimnya tanpa ada ekspresi.

“Ayah aku mau pulang!” Minta Anto yang terus menjilati es krim dengan tatapan lurus ke eskrimnya. Ayahnya yang melihat Anto yang seperti itu, jadi sangat bingung sekali harus bagaimana. Karena tidak tau harus melakukan apa, Ayahnya hanya bisa menuruti kata Anto.

“Kalau gitu, kita habiskan dulu eskrim ini dulu baru kia pulang.” Minta Ayahnya sambil mengelus kepala Anto yang duduk tenang di sampingnya sambil tersenyum melihat Anto yang sepertinya ada sesuatu yang terjadi padanya menurutnya. Anto hanya mengangguk sebagai jawaban pada Ayahnya.

***

Setelah beberapa menit makan eskrim, mereka berdua pulang beranjang pulang dengan Anto yang di gendong di pundak Ayahnya. Sepanjang perjalanan pulang, Anto yang di gendong hanya terdiam saja di punggung ayahnya dan tidai bicara sama sekali. Ayahnya berhenti sebentar lalu melihat ke anaknya yang ada di punggunya yang tenang sekali. “Anak ini tertidur rupanya!” Guman ayahnya saat melihat Anto yang sedang tidur pulas di punggungnya “Sebaik mari percepat pulang saja.” Ucapnya dengan jelas Ayahnya sambil berjalan pulang ke rumah dengan santai dan senyum senang. Saat di jalan, Anto membuka matanya perlahan dan ternyata dia bangun dengan ekpresi yang berbeda dari sebelumnya.

“Sepertinya Ayah tidak menyadari kalau aku pura-pura tidur!” Pikir Anto yang pura-pura tidur yang medengar perkataan Ayahnya “Selian itu, tadi itu apa? Kenapa ada sesuatu yang muncul di depanku!” Menginagt kejadian bangkitnya Dirinya sebagai Player dan belum mengetahuinya. “Selain itu kenapa aku bisa ingat semua cara pembuatan es krim itu?” Anto yang secara tidak sengaja mengaktifkan Skilnya yang mengingat dengan jelas sekali apa yang telah di lakukannya sebelumnya itu. “Apa itu yang di maksud ayah dengan kekuatan?” Anto bertanya pada dirinya sendiri mengingat kembali perkataan Ayahnya dengan terus berpura-pura. "Bagaimana pun, itu belum bisa kuspastikan. Nanti di rumah akan ku coba saja." Pikir Anto yang pura-pura tidur dengan tenang dan tidak membuat keributan saat dalam perjalanannya pulang. Tapi Anto yang mulai pintar sejak mendapat kekuatanya belum menyadari siapa diri sendiri.

***

Beberapa menit berlalu, Anto dan Ayahnya kini berada di depan depan gerbang rumahnya. Ayah Anto melihat ke anaknya yang masih tenang. “Masih tidur!” Saat melihat Anaknya sedang tidur di punggungnya  “Anak ini tertidur sangat lelap.” Ucap Ayahnya yang mengira Anto tidur.

Tapi Anto sebenarnya tidak tidur sama sekali sejak pulang dengan di gendong. “Apa sudah sampai?” Tanya Anto yang masih pura-pura tidur dan sedikit mengintip saat Ayahnya berhenti dan terdengar suara tekanan membuka pintu rumahnya. Ayahnya yang sudah membuka pintu rumah, langsung jalan ke kamar Anto. Anto tidak banyak bergerak dan membiarkan Ayahnya membawanya naik ke atas ke kamarnya saat mengintip Ayahnya yang jalan ke kamarnya. Setelah sampai di depan pintu kamarnya, Ayahnya langsung masuk kemudian membaringkan Anto di kasurnya.

Ayah Anto duduk di tepi kasur Anto sambil mengelus kepala Anto yang sedang di anggapnya tidur. “Fyuh... sepertinya ini akan menjadi kenangan yang buruk baginya!” Ayahnya merasa kasihan pada Anaknya sambil bangun lalu berjalan keluar pintu.

Anto masih diam saja dan tidak bangun selama beberapa detik setelah Ayahnya keluar dari kamarnya. “Mm! sepertinya ayah sudah keluar!” Saat medengar Ayahnya menutup pintunya. Anto yang mdengar itu langsung mengintip dulu kemudian melihat ke pintu masuk kamarnya yang sudah tertutup rapat. Anto bangun lalu terdiam di tempat tidurnya dengan penuh semangat memikirkan yang terjadi di taman.

“Tadi itu apa?” Anto yang berusaha mengingat kembali saat pertama kali melihat layar Status sambil memegang dagunya. Anto yang menyadari apa yang di lihatnya tadi di taman, bisa membuatnya mengingat dengan jelas semua yang telah dia lakukan selama ini, bahkan bisa mengingat dengan jelas semua perkataannnya tadi pagi dan beberapa hal yang serimg di lupakanya. Anto yang ingin tahu apa yang muncul itu mulai berdiri. “Muncul lah…” Ucapnya dengan berpose. di atas kasurnya. Namun tidak muncul juga layar Systemnya. “Apa yang terjadi? Bagaimana cara menampilkannya?” Tanya Anto mulai turun dari kasurnya berjalan bolak balik di kamarnya sambil berpikir. “Apa sebaiknya aku Tanya ayah saja Tapi, kalau aku Tanya pasti ayah akan curiga!” Anto berpikir lagi dan kali ini cukup lama merenungkan apa  akan bertanya pada Ayahnya atau tidak.

***

Setelah lama berlalu di kamarnya, Anto masih saja tidak tahu harus apa. “Apa aku turun saja?” Tannya Anto yang sudah bolak balik selama 10 menitan lebih di kamarnya dengan mencerna dan mencoba memahami apa yang telah terjadi belum lama ini. Anto yang tidak tau harus melakukan apa di kamarnya, milih turun ke lantai bawah.

Saat sampai di lantai bawah, Anto diam di akhir tangga sambil mengintip dari sana. Karena tidak ada orang Anto jalan ke ruang keluarga lalu mengintip ruang keluarga, untuk melihat apakah ayahnya ada di sana. “Sepertinya ayah tidak ada di sana!” Pikirnya saat melihat tidak melihat ayahnya di ruang keluarga Setelah merasa kalau semuanya aman, Anto langsung masuk ke ruang keluarga. Tapi, Anto jadi kaget dan terdiam saat mdengar suara di sopa. “Ayah!?” Anto Kaget saat melihat ayahnya berada d sopa sedang tidur dan sepertinya sangat pulas sekali.

Anto yang melihat ayahnya di sopa, langsung berhenti di tempat. “Kenapa Ayah tidur disini?” tanya Anto sambil melihat Ayahnya yang sedang berbaring tidur di sopa. Anto diam cukup lama di tempatnya. “Untung Ayah tidak bangun.” gumannya dengan suara kecil sambil celingak celinguk mengawasi. Setelah beberapa saat,  Anto mulai jalan berkeliling di ruang keluarga karena merasa aman dari Ayahnya yang sedang tidur. Karena tidak menemukan apa yang dinginkannya di ruang keluarga, Anto mulai berkeliling rumah untuk mencari petunjuk.

***

Tapi setelah 30 menitan mencari, tidak menemukan patunjuk apapun yang di carinya. Anto jadi terdiam di dekat toilet. “Sebenarnya apa yang aku cari?” Tanya Anto yang sangat kebingungan setelah bolak balik di rumahnya tanpa tujuan apapun. Anto yang di sana jadi terdiam memikirkan itu semua.

Di sisi lain, Ayahnya bangun dan keluar dari ruang keluarga lalu jalan ke Toilet tempat Anto sekarang ada. Saat sampai di dekat tolilet dia melihat anaknya sedang berdir di sana. "Hm!" Ayahnya yang melihat Anto di toilet masih diam saja mendekat ingin tahu apa yang anaknya sedang lakukan berdiri di sana. “Anto. kamu sudah bangun?” Tanya ayahnya yang tiba-tiba di belakangnya yang menguap lebar.

“AAA...!” Anto kaget dengan Ayahnya yang bertanya padanya hingga membuatnya kaget sekali karena terlalu fokus dengan dengan yang di carinya itu. “Ayah!” Anto langsung berbalik melihat ke ayahnya. Setelahnya dia membuat wajah sedih dan Ayahnya langsung bingung dengan ekspresi Anto yang tiba-tiba berubah hendak mau nangis. "WAAA...!" Anto menangis dengan kerasa akibat kaget dari Ayahnya sendiri.

Ayah Anto langsung kebingungan karena Anto yang tiba-tiba menagis seperti itu. “Ada apa?” Tanya Ayahnya yang sedikit panik saat melihat Anto yang tiba-tiba menangis. Karena tidak tau harus melakukan apa, Ayahnya terus membiarkan Anto terus menangis dengan sedikit panik sambil mengelus kepala Anaknya. Anto yang di elus kepalanya perlahan mengurangi tangisannya. Ayahnya merasa lega saat melihat Anto yang mulai sedikit tenang setelah menagis beberapa saat saja.

Beberapa saat Anto mulai tenang, setelah menagis beberapa saat saja. Ayahnya berhenti mengussp kepala Anto “Kapan kamu bangun?” Tanya Ayahnya yang masih agak canggung sama anaknya sendiri sambil menatapanya dengan senyum.

“Uhuk! Aku baru bangun dan… dan ingin pergi ke toilet.” Jawab Anto dengan sedikit tersedu dan juga batuk dan terlihat membuat alasan kecil sekali. “ Tapi ayah mengejutkanku.” Bicaranya lagi dengan lancar dan sudah tenang sepenuhnya sambil membersihkan Air matanya yang tersisa.

“Maaf, mengejutkanmu, tadi ayah melihat kamu dari jauh di sini makanya ayah penasaran!” Berusaha menenagkan Anto supaya lebih tenang lagi.

“Tadi aku udah minum dan mau masuk ke toilet, sebelum Ayah tiba disni.” Jawab Anto dengan sangat lancar sambil melihat ke Ayahnya dengan wajah sedihnya. “Aku akan masuk dulu Yah.” Izin Anto kemudian masuk ketoilet dengan tenang sambil meninggalkan Ayahnya di luar.

“Apa yang baru saja terjadi! Mengapa tingkahnya sedikit berbeda!?” Tanya Ayahnya Karena merasa Anto sedikit berbeda selama beberapa saat. “Apa dia memasuki masa pemberontakan pada OrangTau!?” Tanya Ayahnya yang tidak-tidak mengenai Anaknya sendiri. “INI TIDAK BISA DI BIARKANNN...!!” Berteriak Ayahnya sambil berlari meninggalkan toilet dan keluar dari rumah meninggalkan Anto sendirian di ruamh kemudian pergi entah kemana.

Anto yang di toilet hanya duduk saja mendengar jelas suara teriakan Ayahnya. “Kenapa Ayah berteriak!” Guman Anto yang berada di dalam toilet sedang berdiri saja “Tapi kenapa aku tiba-tiba berbohong kepada ayahku?” Tanya Anto yang mengingat kembali perkataannya pada Ayahnya sambil melihat ke langit-langit atap toilet. “Sebaiknya aku keluar saja dan minta maaf kepada ayahku!” Pikirnya  dengan sedikit tenang saat keluar dari toilet.

Anto yang sudah di luar tolilet, langsung jalan ke ruang keluarga. Sesampainya di ruang keluarga, Anto tidak menemukan Ayahnya di sana. “Mmm… dimana ayah?” tanya saat tidak melihat Ayahnya di ruang keluarga “Apa mungkin di dapur?” Sambil melangkah ke dapur dengan pelan  “Tidak ada juga?, apa mungkin ada kamar!” Kembali berjalan ke menujur kamar Ayah dan Ibunya “Tidak ada juga!” Sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal. “Ayah ada dimana?” Tanya  Anto sambil berjalan ke ruang keluarga dengan merasa bersalah.

Setelah sampai di ruang keluarga, Anto Langsung duduk di sopa panjang, Anto tidak sengaja melihat sebuah buku di atas meja. Karena sedikit penasaran, Anto langsung mengambil buku itu. “Buku apa ni?” Dengan teliti melihat bagian belakang cover buku. “Gambarnya bagus sekali!” Anto mengomentari buku itu saat melihat cover depannya Setelah Anto meliha cover depannya, dia mulai membacanya. Setelah beberapa menit, Anto mulai terlarut baca buku itu. Anto yang terlarut dalam membacanya tidak sadar waktu yang telah dia habiskan. Anto duduk di sopa selama beberapa jam hingga lupa tujuannnya.

***

Beberapa jam berlalu, Anto masih diam di tempatnya dengan membca komik itu. “ANTOO...!!” Suara teriakan terdengar dari luar rumahnya dan membuat Anto tersadar  sebentar.

“Siapa sih?” Gumannya dan tetap lanjut membaca bukunya dan tidak peduli. 'BRAK!' Pintu depan rumah di buka dengan sangat keras sekali

“ANTO DI MANA KAMUUU...?” Ayahnya berteriak di dalam rumah dengan sangat kencang sekali hinnga Anto diam saja tidak peduli teriakan Ayahnya sendiri. Bukan itu alasan Anto tidak merespon, dia malah terlarut membaca bukunya, hingga dia tidak membalas suara teriakan Ayahnya.

Terpopuler

Comments

DNK • SLOTH SINN

DNK • SLOTH SINN

next

2022-02-16

0

mothur

mothur

ini ada yang kurang lengkap kata katanya ada yang typo

2022-01-26

1

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1
2 Chapter 2
3 Chapter 3
4 Chapter 4
5 Chapter 5
6 Chapter 6
7 Chapter 7
8 Chapter 8
9 Chapter 9
10 Chapter 10
11 Chapter 11
12 Chapter 12
13 Chapter 13
14 Chapter 14
15 Chapter 15
16 Chapter 16
17 Chapter 17
18 Chapter 18
19 Chapter 19
20 Chapter 20
21 Chapter 21
22 Chapter 22
23 Chapter 23
24 Chapter 24
25 Chapter 25
26 Chapter 26
27 Chapter 27
28 Chapter 28
29 Chapter 29
30 Chapter 30
31 Chapter 31
32 Chapter 32
33 Chapter 33
34 Chapter 34
35 Chapter 35
36 Chapter 36
37 Chapter 37
38 Chapter 38
39 Chapter 39
40 Chapter 40
41 Chapter 41
42 Chapter 42
43 Chapter 43
44 Chapter 44
45 Chapter 45
46 Chapter 46
47 Chapter 47
48 Chapter 48
49 Chapter 49
50 Chapter 50
51 Chapter 51
52 Chapter 52
53 Chapter 53
54 Chapter 54
55 Chapter 55
56 Chapter 56
57 Chapter 57
58 Chapter 58
59 Chapter 59
60 Chapter 60
61 Chapter 61
62 Chapter 62
63 Chapter 63
64 Chapter 64
65 Chapter 65
66 Chapter 66
67 Chapter 67
68 Chapter 68
69 Chapter 69
70 Chapter 70
71 Chapter 71
72 Chapter 72
73 Chapter 73
74 Chapter 74
75 Chapter 75
76 Chapter 76
77 Chapter 77
78 Chapter 78
79 Chapter 79
80 Chapter 80
81 Chapter 81
82 Chapter 82
83 Chapter 83
84 Chapter 84
85 Chapter 85
86 Chapter 86
87 Chapter 87
88 Chapter 88
89 Chapter 89
90 Chapter 90
91 Chapter 91
92 Chapter 92
93 Chapter 93
94 Chapter 94
95 Chapter 95
96 Chapter 96
97 Chapter 97
98 Chapter 98
99 Chapter 99
100 Chapter 100
101 Chapter 101
102 Chapter 102
103 Chapter 103
104 Chapter 104
105 Chapter 105
106 Chapter 106
107 Chapter 107
108 Chapter 108
109 Chapter 109
110 Chapter 110
111 Chapter 111
112 Chapter 112
113 Chapter 113
114 Chapter 114
115 Chapter 115
116 Chapter 116
117 Chapter 117
118 Chapter 118
119 Chapter 119
120 Chapter 120
121 Chapter 121
122 Chapter 122
123 Chapter 123
124 Chapter 124
125 Chapter 125
126 Chapter 126
127 Chapter 127
128 Chapter 128
129 Chapter 129
130 Chapter 130
131 Chapter 131
132 Chapter 132
133 Chapter 133
134 Chapter 134
135 Chapter 135
136 Chapter 136
137 Chapter 137
138 Chapter 138
139 Chapter 139
140 Chapter 140
141 Chapter 141
142 Chapter 142
143 Chapter 143
144 Chapter 144
145 Chapter 145
146 Chapter 146
147 Chapter 147
148 Chapter 148
149 Chapter 149
150 Chapter 150
151 Chapter 151
152 Chapter 152
153 Chapter 153
154 Chapter 154
155 Chapter 155
156 Chapter 156
157 Chapter 157
158 Chapter 158
159 Chapter 159
160 Chapter 160
161 Chapter 161
162 Chapter 162
163 Chapter 163
164 Chapter 164
165 Chapter 165
166 Chapter 166
167 Chapter 167
168 Chapter 168
169 Chapter 169
170 Chapter 170
171 Chapter 171
172 Chapter 172
173 Chapter 173
174 Chapter 174
175 Chapter 175
176 Chapter 176
177 Chapter 177
178 Chapter 178
179 Chapter 179
180 Chapter 180
181 Chapter 181
182 Chapter 182
183 Chapter 183
184 Chapter 184
185 Chapter 185
186 Chapter 186
187 Chapter 187
188 Chapter 188
189 Chapter 189
190 Chapter 190
191 Chapter 191
192 Chapter 192
193 Chapter 193
194 Chapter 194
195 Chapter 195
196 Chapter 196
197 Chapter 197
198 Chapter 198
199 Chapter 199
200 Chapter 200
201 Chapter 201
202 Chapter 202
203 Chapter 203
204 Chapter 204
205 Chapter 205
206 Chapter 206
207 Chapter 207
208 Chapter 208
209 Chapter 209
210 Chapter 210
211 Chapter 211
212 Chapter 212
213 Chapter 213
214 Chapter 214
215 Chapter 215
216 Chapter 216
217 Chapter 217
218 Chapter 218
219 Chapter 219
220 Chapter 220
221 Chapter 221
222 Chapter 222
223 Chapter 223
224 Chapter 224
225 Chapter 225
226 Chapter 226
227 Chapter 227
228 Chapter 228
229 Chapter 229
230 Chapter 230
231 Chapter 231
232 Chapter 232
233 Chapter 233
234 Chapter 234
235 Chapter 235
236 Chapter 236
237 Chapter 237
238 Chapter 238
239 Chapter 139
240 Chapter 240
241 Chapter 241
242 Chapter 242
243 Chapter 243
244 Chapter 244
245 Chapter 245
246 Chapter 246
247 Chapter 247
248 Chapter 248
249 Chapter 249
250 Chapter 250
251 Chapter 251
252 Chapter 252
253 Chapter 253
254 Chapter 254
255 Chapter 255
256 Chapter 256
257 Chapter 257
258 Chapter 258
259 Chapter 259
260 Chapter 260
261 Chapter 261
262 Chapter 262
263 Chapter 263
264 Chapter 264
265 Chapter 265
266 Chapter 266
267 Chapter 267
268 Chapter 268
269 Chapter 269
270 Chapter 270
271 Chapter 271
272 Chapter 272
273 Chapter 273
274 Chapter 274
275 Chapter 275
276 Chapter 276
277 Chapter 277
278 Chapter 278
279 Chapter 279
280 Chapter 280
281 Chapter 281
282 Chapter 282
283 Chapter 283
284 Chapter 284
285 Chapter 285
286 Chapter 286
287 Chapter 287
288 Chapter 288
289 Chapter 289
290 Chapter 290
291 Chapter 291
292 Chapter 292
293 Chapter 293
294 Chapter 294
295 Chapter 295
296 Chapter 296
297 Chapter 297
298 Chapter 298
299 Chapter 299
300 Chapter 300
301 Chapter 301
302 Chapter 302
303 Chapter 303
304 Chapter 304
305 Chapter 305
306 Chapter 306
307 Chapter 307
308 Chapter 308
309 Chapter 309
310 Chapter 310
311 Chapter 311
312 Chapter 312
313 Chapter 313
314 Chapter 314
315 Chapter 315
316 Chapter 316
317 Chapter 317
318 Chapter 318
319 Chapter 319
320 Chapter 320
321 Chapter 321
322 Chapter 322
Episodes

Updated 322 Episodes

1
Chapter 1
2
Chapter 2
3
Chapter 3
4
Chapter 4
5
Chapter 5
6
Chapter 6
7
Chapter 7
8
Chapter 8
9
Chapter 9
10
Chapter 10
11
Chapter 11
12
Chapter 12
13
Chapter 13
14
Chapter 14
15
Chapter 15
16
Chapter 16
17
Chapter 17
18
Chapter 18
19
Chapter 19
20
Chapter 20
21
Chapter 21
22
Chapter 22
23
Chapter 23
24
Chapter 24
25
Chapter 25
26
Chapter 26
27
Chapter 27
28
Chapter 28
29
Chapter 29
30
Chapter 30
31
Chapter 31
32
Chapter 32
33
Chapter 33
34
Chapter 34
35
Chapter 35
36
Chapter 36
37
Chapter 37
38
Chapter 38
39
Chapter 39
40
Chapter 40
41
Chapter 41
42
Chapter 42
43
Chapter 43
44
Chapter 44
45
Chapter 45
46
Chapter 46
47
Chapter 47
48
Chapter 48
49
Chapter 49
50
Chapter 50
51
Chapter 51
52
Chapter 52
53
Chapter 53
54
Chapter 54
55
Chapter 55
56
Chapter 56
57
Chapter 57
58
Chapter 58
59
Chapter 59
60
Chapter 60
61
Chapter 61
62
Chapter 62
63
Chapter 63
64
Chapter 64
65
Chapter 65
66
Chapter 66
67
Chapter 67
68
Chapter 68
69
Chapter 69
70
Chapter 70
71
Chapter 71
72
Chapter 72
73
Chapter 73
74
Chapter 74
75
Chapter 75
76
Chapter 76
77
Chapter 77
78
Chapter 78
79
Chapter 79
80
Chapter 80
81
Chapter 81
82
Chapter 82
83
Chapter 83
84
Chapter 84
85
Chapter 85
86
Chapter 86
87
Chapter 87
88
Chapter 88
89
Chapter 89
90
Chapter 90
91
Chapter 91
92
Chapter 92
93
Chapter 93
94
Chapter 94
95
Chapter 95
96
Chapter 96
97
Chapter 97
98
Chapter 98
99
Chapter 99
100
Chapter 100
101
Chapter 101
102
Chapter 102
103
Chapter 103
104
Chapter 104
105
Chapter 105
106
Chapter 106
107
Chapter 107
108
Chapter 108
109
Chapter 109
110
Chapter 110
111
Chapter 111
112
Chapter 112
113
Chapter 113
114
Chapter 114
115
Chapter 115
116
Chapter 116
117
Chapter 117
118
Chapter 118
119
Chapter 119
120
Chapter 120
121
Chapter 121
122
Chapter 122
123
Chapter 123
124
Chapter 124
125
Chapter 125
126
Chapter 126
127
Chapter 127
128
Chapter 128
129
Chapter 129
130
Chapter 130
131
Chapter 131
132
Chapter 132
133
Chapter 133
134
Chapter 134
135
Chapter 135
136
Chapter 136
137
Chapter 137
138
Chapter 138
139
Chapter 139
140
Chapter 140
141
Chapter 141
142
Chapter 142
143
Chapter 143
144
Chapter 144
145
Chapter 145
146
Chapter 146
147
Chapter 147
148
Chapter 148
149
Chapter 149
150
Chapter 150
151
Chapter 151
152
Chapter 152
153
Chapter 153
154
Chapter 154
155
Chapter 155
156
Chapter 156
157
Chapter 157
158
Chapter 158
159
Chapter 159
160
Chapter 160
161
Chapter 161
162
Chapter 162
163
Chapter 163
164
Chapter 164
165
Chapter 165
166
Chapter 166
167
Chapter 167
168
Chapter 168
169
Chapter 169
170
Chapter 170
171
Chapter 171
172
Chapter 172
173
Chapter 173
174
Chapter 174
175
Chapter 175
176
Chapter 176
177
Chapter 177
178
Chapter 178
179
Chapter 179
180
Chapter 180
181
Chapter 181
182
Chapter 182
183
Chapter 183
184
Chapter 184
185
Chapter 185
186
Chapter 186
187
Chapter 187
188
Chapter 188
189
Chapter 189
190
Chapter 190
191
Chapter 191
192
Chapter 192
193
Chapter 193
194
Chapter 194
195
Chapter 195
196
Chapter 196
197
Chapter 197
198
Chapter 198
199
Chapter 199
200
Chapter 200
201
Chapter 201
202
Chapter 202
203
Chapter 203
204
Chapter 204
205
Chapter 205
206
Chapter 206
207
Chapter 207
208
Chapter 208
209
Chapter 209
210
Chapter 210
211
Chapter 211
212
Chapter 212
213
Chapter 213
214
Chapter 214
215
Chapter 215
216
Chapter 216
217
Chapter 217
218
Chapter 218
219
Chapter 219
220
Chapter 220
221
Chapter 221
222
Chapter 222
223
Chapter 223
224
Chapter 224
225
Chapter 225
226
Chapter 226
227
Chapter 227
228
Chapter 228
229
Chapter 229
230
Chapter 230
231
Chapter 231
232
Chapter 232
233
Chapter 233
234
Chapter 234
235
Chapter 235
236
Chapter 236
237
Chapter 237
238
Chapter 238
239
Chapter 139
240
Chapter 240
241
Chapter 241
242
Chapter 242
243
Chapter 243
244
Chapter 244
245
Chapter 245
246
Chapter 246
247
Chapter 247
248
Chapter 248
249
Chapter 249
250
Chapter 250
251
Chapter 251
252
Chapter 252
253
Chapter 253
254
Chapter 254
255
Chapter 255
256
Chapter 256
257
Chapter 257
258
Chapter 258
259
Chapter 259
260
Chapter 260
261
Chapter 261
262
Chapter 262
263
Chapter 263
264
Chapter 264
265
Chapter 265
266
Chapter 266
267
Chapter 267
268
Chapter 268
269
Chapter 269
270
Chapter 270
271
Chapter 271
272
Chapter 272
273
Chapter 273
274
Chapter 274
275
Chapter 275
276
Chapter 276
277
Chapter 277
278
Chapter 278
279
Chapter 279
280
Chapter 280
281
Chapter 281
282
Chapter 282
283
Chapter 283
284
Chapter 284
285
Chapter 285
286
Chapter 286
287
Chapter 287
288
Chapter 288
289
Chapter 289
290
Chapter 290
291
Chapter 291
292
Chapter 292
293
Chapter 293
294
Chapter 294
295
Chapter 295
296
Chapter 296
297
Chapter 297
298
Chapter 298
299
Chapter 299
300
Chapter 300
301
Chapter 301
302
Chapter 302
303
Chapter 303
304
Chapter 304
305
Chapter 305
306
Chapter 306
307
Chapter 307
308
Chapter 308
309
Chapter 309
310
Chapter 310
311
Chapter 311
312
Chapter 312
313
Chapter 313
314
Chapter 314
315
Chapter 315
316
Chapter 316
317
Chapter 317
318
Chapter 318
319
Chapter 319
320
Chapter 320
321
Chapter 321
322
Chapter 322

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!