Chapter 14

“Ha... Ini makin aneh saja." Anto yang tahu kenapa mereka berlima bersikap begitu padanya. "Sepertinya, mereka menganggapku Master hebat gara-gara minuman yang kubuat sebelumnya.” Anto yang sudah tau kenapa mereka bersikap begitu padanya sambil melihat mereka yang masih memberi hormat padanya. "Sepertinya akan sulit untuk menyelesaikan masalah ini." Pikr Anto yang sudah terlibat terlalu jauh pada tamu nya yang mengira dirinya seorang Master hebat. “Kemana kalian pergi?” Tanya Anto dengan sopan sambil melihat reaksi yang akan di tunjukkan mereka.

“Kami pergi untuk belanja, seperti yang Master katakan.” Jawab Roy dengan sopan sambil menundukkan kepalanya. Anto yang sangat di hormati oleh mereka hanya bisa terdiam dan tetap lanjut saja jadi Master bohongan untuk sementara sampai dia menjelaskannya.

“Ini jadi hari yang tidak akan pernah ku lupakan.” Anto yang semakin bingung dengan sikap mereka dan juga tidak tahu cara yang tepat untuk membenahi masalah yang di timbulkannya. “Kalian, masuk dan kita bicara di ruang tamu,” Ajak Anto sambil berjalan terlebih dahulu masuk ke dalam rumahnya. "Ini akan jadi hal yang merepotkan." Anto yang pelan masuk ke dalam rumahnya.

Mereka berlima, mengikuti Anto dri belakang dan masuk pelan masuk ke dalam rumah dan tidak mendahuluinya. Setelah beberapa meter berjalan, mereka semua sampai di ruang tamu. “Kalian duduk duluan saja.” Anto menyuruh kelima orang tamu dengan sopan pada mereka.

“Baik.” Merek berlima menjawab dengan sangat formal dan juga tergas. Anto yang melihat itu hanya diam terpaku karena sudah terlanjur.

“Ah… Kenapa jadi seperti ini?" Anto yang melihat tamu nya sangat formal sekali bicara padanya dan juga sambil meliihat mereka berlima duduk di sopa mereka sebelumnya "Aku harap, mereka cepat tahu tentang ini diriku yang cuma bocah 5 tahun saja.” Pikir Anto sambil meninggalkan mereka menuju ruang makan. Anto yang jalan ke ruang makan berpikir renacanya sendiri. “Sepertinya, aku harus segera membuatnya.” Guman Anto dengan wajah serius menuju arah ruang makan dengan langkah pelan.

Anto yang berjalan ke ruang makan, sampai dalam waktu singkat dan tidak terlalu lama. Anto di sana pergi langsung ke meja makan dan kemudian mengambil ayam goreng di atas meja setelah itu, kembali ke ruang tamu. Anto membawa ayam goreng yang cukup banyak itu ke ruang tamu. Anto terdiam saat mengingat mereka terlalu cepat kembali dan juga dengan mambawa terntara seperti itu. "Kata mereka tadi belanja! Tapi, tadi aku tidak melihat bahan makanan yang mereka bawa. Ke mana mereka belanja sebenarnya." Anto yang mengingat saat mereka berlima hanya membawa diri mereka saat masuk ke rumah.

Anto lanjut jalan dan setelah beberapa meter berjalan, Anto sampai di ruang tamunya. Kelima tamunya langsung melihat ke arah Anto yang datang dengan membawa piring. Tatapan mereka berubah ke arah ayam goreng yang di bawa Anto. Anto tidak tersenyum saat masuk ke euang tamu lalu duduk di sopanya. “Mana bahan makanannya?” Tanya Anto pada mereka semua yang sedang melihat ke arah ayam gorenga yang di bawa Anto. Mereka berlima langsung berdiri tegak saat Anto selesai bertanya. Kemudian Roy berjalan pelan ke arah Anto yang masih berdiri di dekat meja tamu. Setelah dekat dengan Anto, Roy merogoh kantung sakunya.

“Ini master.” Roy menyerahan sebuah kubus kecil pada Anto.

"Kubus?" Anto yang tidak mengerti kenapa Roy membertinya kubus itu sambil mengambil dari tangannya.

“Itu cincin penyimpanan.”  Roy dengan sopan menjelaskan singkat.

“Cincin penyimpanan?” Anto yang sedikit kaget saat mendengar perkataan Roy. Tentu saja Anto langsung tahu saat di sebut cincin penyimpanan. Dlaam komik dan novel yang pernah di bacanya, itu merupakan penyimpanan ruang kecil tergantung siapa yang membuatnya. “Jadi apa isinya?” Tanya Anto dengan santai dan juga ekpresi biasa saja.

“Semua yang anda katakan master." Jawab Roy dengan singkat. "Meski itu tidak sebandingn dengan apa yang anda berikan kepada kami” Roy menambshkan dengan tegas sambil bersikap sangat sopan pada Anto.

"Tidak berharga!" Anto yang bingung dengan ucapa Roy yang menganggap cincin itu tidak berharaga "Cincin ini baru lebih berharga dari bahan makanan yang ku minta. Kenapa mereka memberikan hal seperti ini?" Anto yang tidak mengerti denga kelima tamunya yang besikap biasa saja, setelah memeberikan hal berhaga pada dirinya. “Sepertinya kalian semua salah paham tentang ku. Aku bukan master seperti yang kalian pikirkan itu.” Anto dengan tenang menjelaskan dan juga dengan wajah yang begitu tegas.

"Kami tau itu." Jawab Roy dengan bersikap sopan pada Anto. Anto lega dan merasa baikan dengan perkataan Roy yang terdengar percaya. "Master memang bukan orang seperti itu, maka nya kami berusaha membalas perlakuan Master pada kami dengan sangtaatulus." Roy menambahkan dengan senyum yang terlihat bahagia di wajahnya saat berbicara begitu pada Anto.

"Hah...!" Anto yang tahu bahwa kesalah pahaman mereka sudah sangat besar sekali, tidak bisa menjelaskan lagi kalau dirinya itu bukan Master yang di anggap mereka. "Ini tidak akan jadi hal yang rumit." Anto yang merasa tidak tau harus melakukan apa karena mereka sudah melakukan kesalah pahaman besar padanya. "Terus, Ini berapa harganya?" tanya Anto dengan sopan pada Roy di depannya.

“Untuk saat ini haeganya cuma 1 triliyun dan bisa isi minimal seisi rumah 3 lantai.” Jawab dengan santai Roy.

“Triliyun!" Anto kaget saat mendengar jawaban Roy yang terlihat biasa saja saat mengucapkannya "Tapi, apa itu triliyun?" Anto yang belum tau tingkatan mata uang di duniananya. "Sudahlah. Nanti ku cari tau saja.” Anto yang masih bersikap tenang meski tidak tau harga sebenarnya dari cincin yang di bawanya.  “Jadi apa saja isinya?” Tanya Anto dengan tenang dan juga tidak peduli  lagi dengan harga yang di maksud oleh Roy.

“Master bisa mengeceknya sendiri, apa saja yang ada di dalamnya.” Bicara Roy dengan tenang dan terus bersikap sopan pada Anto.

“Baiklah, akan ku lihat sendiri.” Dengan sopan Anto membalas perkataan Roy “Study!” Anto menggunakan Skil dengan mengguakan imajinasinya. Anto mengetahui kalau kubus kecil itu terbuat dari bahan baku yang sangat tidak sederhana dan hanya bisa di buka oleh orang yang sudah di bri izin dan jika yang membukanya bukan orang yang di beri ini, kotak itu akan langsung meledakkan diri. "Ini bukan kotak cincin biasa." Anto yang sudah tau cara membuka kotak itu sekaligus mendapat info yang sangat tidak terduga dan juga pengetahuan baru.

Setelah tau cara membukanya, Anto dengan pelan menekan tombol di atas kubus yang berpola kecil. Setelah Anto menekannya, sebuah alat pemindai muncul dan menscan Anto. Anto sedikit kaget saat alat itu mensecennya secara tiba-tiba.Namun, Anto dengan tetap tenang dan menjaga kondisi dengan tetap tenang meski agak kaget. Setelah beberapa saat, alat itu berhenti menscan dan membuka secara otomatsis kubus itu terbuka. "Ini!" Anto yang melihat sebuah cincin yang cukup kecil di dalamnya.

Anto dengan pelan menarik keluar cincin yang ada dalam kubus itu. Setelah di tarik keluar, tiba-tiba kubus cincin itu hancur dengan sendiri menjadi butiran debu. Anto tidak kaget saat kotak cincin itu meledak, karena dia sudah tau sebelumnya. "Study!" Anto menggunakan sklilnya dan mempalajari, semua hal yang ada dalam cincin itu serta bagaimana cara penggunaannya.

Anto cukup lama melihat cincin itu, supaya tidak di curigai oleh tamunya yang sudah menganggap dirinya sebagai Master. Setelah beberapa saat, Anto kemudian menempelkan cicin itu di kepalanya. Saat menempelkan cincin di kepalanya, Andri dapat melihat semua isi dari cincin yang ada di dalam penyimpanan itu. “Astaga, apa yang mereka berikan padaku.” Anto sangat kaget dengan isi yang di dapatnya. Anto melihat begitu banyak barang seperti pedang dan elexcir yang tidak terhitung jumlahnya di dalam penyimpananitu.

"Apa sebenarnya yang mereka berikan padaku?”  Tanya Anto pada diri sendiri karena tidak mengerti sama sekali dengan apa yang terjadi "Ini bukan permintaan yang ku minta, sebenarnya mereka pergi kemana tadi?" Tanya Anto pada dirinya sambil menurunkan cinicn dari keningnya. “Kemana kalian pergi tadi?” Tanya Anto yang sangat penasaran dengan wajah serius dan juga tanpa merubah ekpresi wajahnya dan juga masih di landa rasa bingung yang sudah berlebihan untuk anak seumurannya.

“Kami pergi keseluruh dunia untuk memberikan Master itu.” Jawab Roy dengan singkat. Anto terdiam dengan tetap menjaga ekspresi tenang.

"Meski mereka seperti ini, mereka bukan orang sembarangan. Mereka pasti sudah terbiasa dengan hal-hal seperti ini. Tapi, apa ini tidak terlalu berlebihan bagi anak seperti ku menerima banyak hal yang tidak cocok untuk anak seusia ku." Anto yang merasa tidak enak sekali sama tamunya yang sudah terlalu salah paham padanya hingga menganggap dirinya sebgai Master besar “Kalian menganggap ku apa, sampai kalian memberikan aku ini?” Tanya Anto dengan sangat serius dnan juga sangat penasaran sekali dengan melepas semua ekspresinya dan tidak pedulai lagi kakau ketahuan.

Mereka semua terdiam tidak ada yang bersuara. Dan hanya diam di tempat masing-masing. Cukup lama mereka tidak menjawab dan hanya diam saja dan sepertinya juga tidak ada niat unuk mereka menjawab pertanyaannya. "Sudahlah." Kata Anto dengan suara biasa saja sama seperti saat mereka bertemu “Sepertinya aku terlalu berlebihan pada mereka.” Pikir Anto yang tidak tau kenapa dengan mereka. “Terus dimana bahan makanan yang aku minta?” Tanya Anto dengan sopan dan iasa saja

Mereka berlima diam lagi sambil mencerna maksud dari Anto. “Maaf master, kam tidak tahu maksud master!." Jawab Roy yang merasa bersalah pada Anto. "Sebenarnya kami sudah mencari bahan yang bisa mengantikan semua bahan makan itu, tapi kami tidak meneukan sama sekali hal yang master minta. Jadi kami tidak menemukan bahan makan berkelas tinggi itu, mohon maap master.” Roy dengan sangat sopan menjelaskan kenapa mereka tidak membawa pesanan master mereka.

Anto terdiam saat Roy menjelaskan secara singkat tentang mereka berlima yang sudah berkeliling dunia mencari bahan makanan. Anto  menepuk dahinya dengan tangannya karena tidak percaya kalau hanya bahan makanan biasa mereka harus ke sluruh Dunua mencarinya, namun pulangnya malah membawa barang lain. “Ada apa dengan mereka ini?” Anto yang tidak habis pikir kenapa mereka begitu tidak paham maksud dirinya. “Aku minta kalian belikan aku bahan makanan saja seperi ayam, sayur, beras, minyak dan lainnya saja. Apa kalian tidak mengerti?” Tanya Anto yang sabar pada kelima tamu nya yang sudah aneh sekali.

“Tapi, di mana kami harus membelinya?” Tanya Roy dengan sopan dan juga terlihat tidak tau harus membeli di mana. Anto tidak bisa berkata apa-apa pada Roy yang bertanya sesuau yang sudah jelas jawabannya.

“Kalian ini, kenapa tidak pergi ke toko toserba saja. Kan, di sana ada banyak sekali barang yang bisa di beli.” Anto yang menjawab Roy dalam pikriannya dengan sangat kesal pada Roy dan lainnya “Kamu serius Tanya itu?” Tanya Anto lagi karena tidak paham sama otak mereka sekali.

“Ya” Jawab Roy dengan sopan dan juga sangat yakin. Anto jadi lelah bicara sama mereka berlima dan berharap mereka segra pulang dan tidak menemuinya lagi.

“Dengarkan ini, aku hanya meminta kalian pergi ke toserba saja. Tidak ada yang lain, kalian kira aku makan apa saat aku lapar?” Dengan suara penuh kesabaran memberi tahu tempat membeli bahan makanan yang di maksudnya.

“Maaf master." Roy dengan cepat meminta maaf dengan cepat "Roger, belilah semua toserba.” Perintah Roy dengan cepat setelah meminta maaf. Tanpa menjawab Roger langsung pergi dengan sangat cepat ke toserba yang tidak tahu di mana maksu oleh Roy. Setelah Roger pergi dengan cepat, Roy tidak berkata apa-apa lagi dan hany tetap berdiri di depan Anto yang juga masih berdii dengan membawa piring di tangannya dan cincin yang masih di pegangnya.

“Mereka semua ini terlihat sudah terlatih sepenuhnya." Anto yang tidak tau harus bagaiana pada kelima tamu nya sangat aneh baginya. "Selain itu juga, dari mana mereka mendapatkan semua iem itu?” Anto yang bingung dengan item yang begitu banyak dan berhanga di cincin penyimpanan itu. Anto diam cukup lama, dengan terus memikirkan apa yang sebenarnya mereka pikirkan tentangnya dan juag kepikiran dengan item yang di berikan padanya.

“Aku ingin tanya!” Keempat orang  langsung melihat wajah Anto. “Di mana kalian membeli ini semua?” Tanya dengan sopan pada mereka sambil menunjukkan cincin penyimpan itu.

“Kami tidak mengeluarkan uang sepeserpun, itu semua hasil pekerjaan dari kami.” Jawab Roy dengan tegas dan juga dengan sangat yakin.

"Entah kenapa, jawaban yang selalalu ku terima aneh dan juga salah paham." Anto yang tidak yakin dengn jawaban yang di berikan oleh Roy padanya. “Sebenanya apa pekerjaan kalian berempat?” Tanya Anto dengan sopan dan penasaran pada si kembar dan Rain yang dari tadi hanya diam saja memperhtikan Roy  yang  selalu jawab. Rain dan si kembar saling melihat dan menyuruh Rain yang duluan menjawab.

"Ini!" Anto yang melihat itu, melihat mereka seperti adegan sebuah drama di sekolah yang guru bertanya pada muridnya yang nakal. Anto melihat Rain mengalah dan terlihat sangat cemas dan takut pada Anto yang terus melihat ke arah mereka.

“Maaf master, pekerjaan saya adalah bodygard, dan saya hanya melakukan tugas saya saat di panggil saja” Jawab dengan sopan dan juga dengan sedikit cemas. Anto mengangguk tanda paham sebagai jawaban dan tidak bertanya lebih jauh lagi.

“Kalau kalian berdua?” Tanya tanpa ragu dan sopan pada Maeli dan Eli yang terlihat emas dan juga takut padanya.

“Aku dan Adikku adalah pegadang antar Negara." Jawab Maeli dengan cukup takut "Tapi, kami bersifat netral, jadi kami mengizinkan siapapun menggunakan jasa kami atau tidak ikut mencmpuri urusan apa yang perdagangan lain.” Tambah Maeli dengan sopan dan juga sangat cemas dan takut pada Anto dengan juga gemetar.

'"ku bahkan tidak bertanya sejauh itu." Anto yang tidak bisa brkata apa-apa dan hanya diam saja. “Mereka semua adalah orang tinggi, dan sekarang menganggapku sebagai Master, apa yang mereka pikirkan?” Anto yang masih kepikiran sambil memgang kepalanya dan berusaha untuk tetap tenang. Mereka berempat tidak berkata apapun dan diam seribu bahasa di tempat masing-masing.

“Saya kembali.” Sapa Roger yang entah kapan masuk ke dalam ruang tamu. Ano hanya melihat saja saat Roger sudah datang dan tidak berkata apa-apa.

“Kalian semua duduk dulu." Anto dengan santai menyuruh Roger dan lainnya duduk yang dari tadi berdiri. tapi mereka semua tidak duduk dan tetap berdiri. "Sebelum kalian duduk, aku tidak akan melanjutkan ini.” Kata Anto dengan sopan pada mereka karena dia susuk sendiri. Mereka semua dengan cepat ke sopa masing-masing dan kemudian duduk dengan penuh rasa tegang.

“Dengar ini, yang ku katakan mulai dari sekarang adalah perintah. Paham?” Kata Anto dengan tegas dan sambil menaruh ayam goreng di atas meja makan. Mereka semua mengangguk dengan singkat dan juga penuh ketegangangan. "Apa yang kalian mau dari ku dan apa pendapat kalian tentangku?" Tanya Anto dengan sangat jelas sekali pada kelima tamunya. Mereka semua diam saja dan tidak ada yang berani menjawab pertanyaan Anto. Selama 10 menitan lebih, Mereka masih diam saja dan tidak menajwab pertanyaan Anto.

"Mereka diam saja dan juga sangat takut. Apa yang sedang terjadi sih?" Anto yang tidak paham sama sekali bagaimana hal ini bisa terjadi dalam kehidupannya. “Hah... Aku tidak tau apa yang kalian pikirkan tentangku, tapi aku tidak akan bertanya lebih jauh lagi mengenai itu. Apa yang akan kalian lakukan dan apa yang kalian pikirkan tentsng ku, tidak akan ku permasalahkan lagi. Tapi, kuharap kalian bisa merahasiakan ini dan juga apa yang telah kalian lakukan di rumahku. Dan ini yang terakhir, jadilah orang baik dan jangan lakukan hal aneh di rumah orang.” Anto dengas tegas memperingatkan dan juga berusaha tetap tenang dengan apa yang telah di lakukan ke lima tamu di rumahnya. Mereka berlima langsung saling lihat setelah mendengar itu kemduian terdiam dan sepertinya ingin menatakan sesuatu.

Terpopuler

Comments

hitam is black

hitam is black

untung Hua dusah Hila ACA typo

2022-02-18

0

DNK • SLOTH SINN

DNK • SLOTH SINN

next

2022-02-17

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1
2 Chapter 2
3 Chapter 3
4 Chapter 4
5 Chapter 5
6 Chapter 6
7 Chapter 7
8 Chapter 8
9 Chapter 9
10 Chapter 10
11 Chapter 11
12 Chapter 12
13 Chapter 13
14 Chapter 14
15 Chapter 15
16 Chapter 16
17 Chapter 17
18 Chapter 18
19 Chapter 19
20 Chapter 20
21 Chapter 21
22 Chapter 22
23 Chapter 23
24 Chapter 24
25 Chapter 25
26 Chapter 26
27 Chapter 27
28 Chapter 28
29 Chapter 29
30 Chapter 30
31 Chapter 31
32 Chapter 32
33 Chapter 33
34 Chapter 34
35 Chapter 35
36 Chapter 36
37 Chapter 37
38 Chapter 38
39 Chapter 39
40 Chapter 40
41 Chapter 41
42 Chapter 42
43 Chapter 43
44 Chapter 44
45 Chapter 45
46 Chapter 46
47 Chapter 47
48 Chapter 48
49 Chapter 49
50 Chapter 50
51 Chapter 51
52 Chapter 52
53 Chapter 53
54 Chapter 54
55 Chapter 55
56 Chapter 56
57 Chapter 57
58 Chapter 58
59 Chapter 59
60 Chapter 60
61 Chapter 61
62 Chapter 62
63 Chapter 63
64 Chapter 64
65 Chapter 65
66 Chapter 66
67 Chapter 67
68 Chapter 68
69 Chapter 69
70 Chapter 70
71 Chapter 71
72 Chapter 72
73 Chapter 73
74 Chapter 74
75 Chapter 75
76 Chapter 76
77 Chapter 77
78 Chapter 78
79 Chapter 79
80 Chapter 80
81 Chapter 81
82 Chapter 82
83 Chapter 83
84 Chapter 84
85 Chapter 85
86 Chapter 86
87 Chapter 87
88 Chapter 88
89 Chapter 89
90 Chapter 90
91 Chapter 91
92 Chapter 92
93 Chapter 93
94 Chapter 94
95 Chapter 95
96 Chapter 96
97 Chapter 97
98 Chapter 98
99 Chapter 99
100 Chapter 100
101 Chapter 101
102 Chapter 102
103 Chapter 103
104 Chapter 104
105 Chapter 105
106 Chapter 106
107 Chapter 107
108 Chapter 108
109 Chapter 109
110 Chapter 110
111 Chapter 111
112 Chapter 112
113 Chapter 113
114 Chapter 114
115 Chapter 115
116 Chapter 116
117 Chapter 117
118 Chapter 118
119 Chapter 119
120 Chapter 120
121 Chapter 121
122 Chapter 122
123 Chapter 123
124 Chapter 124
125 Chapter 125
126 Chapter 126
127 Chapter 127
128 Chapter 128
129 Chapter 129
130 Chapter 130
131 Chapter 131
132 Chapter 132
133 Chapter 133
134 Chapter 134
135 Chapter 135
136 Chapter 136
137 Chapter 137
138 Chapter 138
139 Chapter 139
140 Chapter 140
141 Chapter 141
142 Chapter 142
143 Chapter 143
144 Chapter 144
145 Chapter 145
146 Chapter 146
147 Chapter 147
148 Chapter 148
149 Chapter 149
150 Chapter 150
151 Chapter 151
152 Chapter 152
153 Chapter 153
154 Chapter 154
155 Chapter 155
156 Chapter 156
157 Chapter 157
158 Chapter 158
159 Chapter 159
160 Chapter 160
161 Chapter 161
162 Chapter 162
163 Chapter 163
164 Chapter 164
165 Chapter 165
166 Chapter 166
167 Chapter 167
168 Chapter 168
169 Chapter 169
170 Chapter 170
171 Chapter 171
172 Chapter 172
173 Chapter 173
174 Chapter 174
175 Chapter 175
176 Chapter 176
177 Chapter 177
178 Chapter 178
179 Chapter 179
180 Chapter 180
181 Chapter 181
182 Chapter 182
183 Chapter 183
184 Chapter 184
185 Chapter 185
186 Chapter 186
187 Chapter 187
188 Chapter 188
189 Chapter 189
190 Chapter 190
191 Chapter 191
192 Chapter 192
193 Chapter 193
194 Chapter 194
195 Chapter 195
196 Chapter 196
197 Chapter 197
198 Chapter 198
199 Chapter 199
200 Chapter 200
201 Chapter 201
202 Chapter 202
203 Chapter 203
204 Chapter 204
205 Chapter 205
206 Chapter 206
207 Chapter 207
208 Chapter 208
209 Chapter 209
210 Chapter 210
211 Chapter 211
212 Chapter 212
213 Chapter 213
214 Chapter 214
215 Chapter 215
216 Chapter 216
217 Chapter 217
218 Chapter 218
219 Chapter 219
220 Chapter 220
221 Chapter 221
222 Chapter 222
223 Chapter 223
224 Chapter 224
225 Chapter 225
226 Chapter 226
227 Chapter 227
228 Chapter 228
229 Chapter 229
230 Chapter 230
231 Chapter 231
232 Chapter 232
233 Chapter 233
234 Chapter 234
235 Chapter 235
236 Chapter 236
237 Chapter 237
238 Chapter 238
239 Chapter 139
240 Chapter 240
241 Chapter 241
242 Chapter 242
243 Chapter 243
244 Chapter 244
245 Chapter 245
246 Chapter 246
247 Chapter 247
248 Chapter 248
249 Chapter 249
250 Chapter 250
251 Chapter 251
252 Chapter 252
253 Chapter 253
254 Chapter 254
255 Chapter 255
256 Chapter 256
257 Chapter 257
258 Chapter 258
259 Chapter 259
260 Chapter 260
261 Chapter 261
262 Chapter 262
263 Chapter 263
264 Chapter 264
265 Chapter 265
266 Chapter 266
267 Chapter 267
268 Chapter 268
269 Chapter 269
270 Chapter 270
271 Chapter 271
272 Chapter 272
273 Chapter 273
274 Chapter 274
275 Chapter 275
276 Chapter 276
277 Chapter 277
278 Chapter 278
279 Chapter 279
280 Chapter 280
281 Chapter 281
282 Chapter 282
283 Chapter 283
284 Chapter 284
285 Chapter 285
286 Chapter 286
287 Chapter 287
288 Chapter 288
289 Chapter 289
290 Chapter 290
291 Chapter 291
292 Chapter 292
293 Chapter 293
294 Chapter 294
295 Chapter 295
296 Chapter 296
297 Chapter 297
298 Chapter 298
299 Chapter 299
300 Chapter 300
301 Chapter 301
302 Chapter 302
303 Chapter 303
304 Chapter 304
305 Chapter 305
306 Chapter 306
307 Chapter 307
308 Chapter 308
309 Chapter 309
310 Chapter 310
311 Chapter 311
312 Chapter 312
313 Chapter 313
314 Chapter 314
315 Chapter 315
316 Chapter 316
317 Chapter 317
318 Chapter 318
319 Chapter 319
320 Chapter 320
321 Chapter 321
322 Chapter 322
Episodes

Updated 322 Episodes

1
Chapter 1
2
Chapter 2
3
Chapter 3
4
Chapter 4
5
Chapter 5
6
Chapter 6
7
Chapter 7
8
Chapter 8
9
Chapter 9
10
Chapter 10
11
Chapter 11
12
Chapter 12
13
Chapter 13
14
Chapter 14
15
Chapter 15
16
Chapter 16
17
Chapter 17
18
Chapter 18
19
Chapter 19
20
Chapter 20
21
Chapter 21
22
Chapter 22
23
Chapter 23
24
Chapter 24
25
Chapter 25
26
Chapter 26
27
Chapter 27
28
Chapter 28
29
Chapter 29
30
Chapter 30
31
Chapter 31
32
Chapter 32
33
Chapter 33
34
Chapter 34
35
Chapter 35
36
Chapter 36
37
Chapter 37
38
Chapter 38
39
Chapter 39
40
Chapter 40
41
Chapter 41
42
Chapter 42
43
Chapter 43
44
Chapter 44
45
Chapter 45
46
Chapter 46
47
Chapter 47
48
Chapter 48
49
Chapter 49
50
Chapter 50
51
Chapter 51
52
Chapter 52
53
Chapter 53
54
Chapter 54
55
Chapter 55
56
Chapter 56
57
Chapter 57
58
Chapter 58
59
Chapter 59
60
Chapter 60
61
Chapter 61
62
Chapter 62
63
Chapter 63
64
Chapter 64
65
Chapter 65
66
Chapter 66
67
Chapter 67
68
Chapter 68
69
Chapter 69
70
Chapter 70
71
Chapter 71
72
Chapter 72
73
Chapter 73
74
Chapter 74
75
Chapter 75
76
Chapter 76
77
Chapter 77
78
Chapter 78
79
Chapter 79
80
Chapter 80
81
Chapter 81
82
Chapter 82
83
Chapter 83
84
Chapter 84
85
Chapter 85
86
Chapter 86
87
Chapter 87
88
Chapter 88
89
Chapter 89
90
Chapter 90
91
Chapter 91
92
Chapter 92
93
Chapter 93
94
Chapter 94
95
Chapter 95
96
Chapter 96
97
Chapter 97
98
Chapter 98
99
Chapter 99
100
Chapter 100
101
Chapter 101
102
Chapter 102
103
Chapter 103
104
Chapter 104
105
Chapter 105
106
Chapter 106
107
Chapter 107
108
Chapter 108
109
Chapter 109
110
Chapter 110
111
Chapter 111
112
Chapter 112
113
Chapter 113
114
Chapter 114
115
Chapter 115
116
Chapter 116
117
Chapter 117
118
Chapter 118
119
Chapter 119
120
Chapter 120
121
Chapter 121
122
Chapter 122
123
Chapter 123
124
Chapter 124
125
Chapter 125
126
Chapter 126
127
Chapter 127
128
Chapter 128
129
Chapter 129
130
Chapter 130
131
Chapter 131
132
Chapter 132
133
Chapter 133
134
Chapter 134
135
Chapter 135
136
Chapter 136
137
Chapter 137
138
Chapter 138
139
Chapter 139
140
Chapter 140
141
Chapter 141
142
Chapter 142
143
Chapter 143
144
Chapter 144
145
Chapter 145
146
Chapter 146
147
Chapter 147
148
Chapter 148
149
Chapter 149
150
Chapter 150
151
Chapter 151
152
Chapter 152
153
Chapter 153
154
Chapter 154
155
Chapter 155
156
Chapter 156
157
Chapter 157
158
Chapter 158
159
Chapter 159
160
Chapter 160
161
Chapter 161
162
Chapter 162
163
Chapter 163
164
Chapter 164
165
Chapter 165
166
Chapter 166
167
Chapter 167
168
Chapter 168
169
Chapter 169
170
Chapter 170
171
Chapter 171
172
Chapter 172
173
Chapter 173
174
Chapter 174
175
Chapter 175
176
Chapter 176
177
Chapter 177
178
Chapter 178
179
Chapter 179
180
Chapter 180
181
Chapter 181
182
Chapter 182
183
Chapter 183
184
Chapter 184
185
Chapter 185
186
Chapter 186
187
Chapter 187
188
Chapter 188
189
Chapter 189
190
Chapter 190
191
Chapter 191
192
Chapter 192
193
Chapter 193
194
Chapter 194
195
Chapter 195
196
Chapter 196
197
Chapter 197
198
Chapter 198
199
Chapter 199
200
Chapter 200
201
Chapter 201
202
Chapter 202
203
Chapter 203
204
Chapter 204
205
Chapter 205
206
Chapter 206
207
Chapter 207
208
Chapter 208
209
Chapter 209
210
Chapter 210
211
Chapter 211
212
Chapter 212
213
Chapter 213
214
Chapter 214
215
Chapter 215
216
Chapter 216
217
Chapter 217
218
Chapter 218
219
Chapter 219
220
Chapter 220
221
Chapter 221
222
Chapter 222
223
Chapter 223
224
Chapter 224
225
Chapter 225
226
Chapter 226
227
Chapter 227
228
Chapter 228
229
Chapter 229
230
Chapter 230
231
Chapter 231
232
Chapter 232
233
Chapter 233
234
Chapter 234
235
Chapter 235
236
Chapter 236
237
Chapter 237
238
Chapter 238
239
Chapter 139
240
Chapter 240
241
Chapter 241
242
Chapter 242
243
Chapter 243
244
Chapter 244
245
Chapter 245
246
Chapter 246
247
Chapter 247
248
Chapter 248
249
Chapter 249
250
Chapter 250
251
Chapter 251
252
Chapter 252
253
Chapter 253
254
Chapter 254
255
Chapter 255
256
Chapter 256
257
Chapter 257
258
Chapter 258
259
Chapter 259
260
Chapter 260
261
Chapter 261
262
Chapter 262
263
Chapter 263
264
Chapter 264
265
Chapter 265
266
Chapter 266
267
Chapter 267
268
Chapter 268
269
Chapter 269
270
Chapter 270
271
Chapter 271
272
Chapter 272
273
Chapter 273
274
Chapter 274
275
Chapter 275
276
Chapter 276
277
Chapter 277
278
Chapter 278
279
Chapter 279
280
Chapter 280
281
Chapter 281
282
Chapter 282
283
Chapter 283
284
Chapter 284
285
Chapter 285
286
Chapter 286
287
Chapter 287
288
Chapter 288
289
Chapter 289
290
Chapter 290
291
Chapter 291
292
Chapter 292
293
Chapter 293
294
Chapter 294
295
Chapter 295
296
Chapter 296
297
Chapter 297
298
Chapter 298
299
Chapter 299
300
Chapter 300
301
Chapter 301
302
Chapter 302
303
Chapter 303
304
Chapter 304
305
Chapter 305
306
Chapter 306
307
Chapter 307
308
Chapter 308
309
Chapter 309
310
Chapter 310
311
Chapter 311
312
Chapter 312
313
Chapter 313
314
Chapter 314
315
Chapter 315
316
Chapter 316
317
Chapter 317
318
Chapter 318
319
Chapter 319
320
Chapter 320
321
Chapter 321
322
Chapter 322

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!