Chapter 13

"Aku tidak ingin bicara sebenarnya, tapi sejak mereka minum jus di awal itu, mereka semua mulai aneh, meski aku tidak menyadainya saat itu. Tapi, sekarang ini mereka sudah terlalu jauh dan juga sangat terlihat jelas kalau mereka melihat sesuatu padaku." Anto yang melihat ke Paman di depannya yang memgang kardus yang entah apa isinya.

Anto yang masih di kusinya melihat ke mereka dengan biasa saja seperti menunggu di perintah. "Tidak ada gunanya memikirkan ini. Lebaih baik ku gunakan ini sebagai cobaan memasakku saja.” Pikir Anto sambil turun dari kursinya lalu mendekat ke mereka berlima. "Kalian taruh di sana, dekat jalan masuk ke sini. kalian tunggu di ruang tamu, nanti ku panggil jika sudah siap makanannya." Suruh Anto dengan sopan pada mereka berlima yang berdiri dengan membawa kardus itu di tempat mereka masing-masing. Setelah itu, Anto jalan ke dapur dengan bingung atas sikap kelima orang itu dan juga sedikit penasaran dengan apa yang mereka pikirkan tentangnya.

Setelah Anto pergi ke dapur, Roger dan lainnya mulai diam lalu jalan ke tempat di suruh mereka menaruh kardus yang di bawa mereka. Setelah itu tanpa ada yang bicara mereka berlima langsung jalan ke ruang tamu dengan tegang sekali. Mereka berlima tidak ada yang mulai perbicaraan setelah duduk di tempat masing-masing. “Sepertinya kita akan dapat makanan yang tidak ada di dunia ini lagi.” Ajak bicara Roy dengan sangat penasaran dan juga memulai pembicaraan setelah mereka semua duduk di kursi masing-masing.

“Ya.” Balas Rain yang ikut setuju dengan pendapat Roy dengan singkat. Setelah mereka bicara begitu, ruang tamu  itu jadi hening lagi karena tidak ada percakapan lagi di antara mereka. Mereka jadi tidak da yang bicara, namun Roger merubah posisi duduknya.

“Sudah jangan bahas ini lagi. Sebaiknya kita mengobrol tentang yang lain saja.” Ajak Roger dengan cukup tegas dan geram juga. “Kita tidak akan menemukan hal normal disini, sebaiknya mari pikirkan positifnya saja.” Roger bicara dengan tenang dan mulai dengan suara yang terdengar masih geram meski itu di ucapkan dengan biasa saja. Mereka berempat langsung terdiam dengan ucapan roger selama beberapa saat. Setelah itu mereka berempat memperpaiki posisi duduk mereka dengan berusaha senyaman mungkin.

“Hah… Ini menjadi hari terbaik bagi hidupku” Maeli mulai bicara dengan santai setelah mendengar ucapan Roger dan memperbaiki posisi duduknya dengan benar.

“Aku juga kak.” Timbal Eli yang setuju dengan perkataan kakaknya yang juga mulai berusaha tetap tenang.

“Sudah lama sejak aku leveling dengah mudah dan menjadi kuat dalam waktu singkat. sekarang, aku leveling selama 1-2 bulan di dungeon baru bisa naik 1 level, tapi aku naik level cuma dengan minum saja. Huh… Ini sungguh sangat luar biasa.” Kata Rain dengan penuh bahagia dan juga dengan tetap berusaha normal. Setelah itu, mereka mulai bericara banyak hal dan saling nyambung tidak ada yang melibatkan diri lagi dalam membahas Anto, meski terkadang mereka membahasnya sedikit saja.

***

Mereka berlima bicra cukup lama. Mereka bebicara hingga siang hari di ruang tamu dan juga membahas banyak hal yang tidak di ketahui Anto yang sedang masa di dapur. Di dapur, ngo yang sudah selesai masak dan sudah menaruhnya di meja makan, kini tinggal ke ruang tamu memanggil para tamunya untuk makan siang. Anto jalan ke ruang tamu dan sesampainya di sana, Anto mendengar percakapan banyak sekali dari luar. "Sepertinya mereka kembali normal!" Bicara Anto yang tidak yakin tebakannya itu benar. Anto jalan lagi ke sana dengan santai.

Saat sampai, Anto langsung melihat ke mereka yang ternyata masih sibuk dan tidak memperhatikan kalau dirinya sudah ada di sana. “Semuanya mari makan.” Panggil Anto dengan sopan dari dekat jalan masuk. Mereka berlima melihat ke Anto yang memanggil mereka dan mengubah ekspresi mereka dengan cepat. "Mari kita makan." Ajak Anto yang melihat mereka berubah ekspresinya dengan cepat sekali.

Kelima orang itu hanya mengangguk sebagai jawaban. Anto berbalik jalan duluan yang tidak menyangkan mereka berubah begtu cepat saat melihat dirinya. Dan hal itu membuatnya jadi penasaran kenapa mereka bersikap tidak normal pada dirinya yang masih kecil itu. Sesampainnya di ruang makan mereka berdiri terdiam saat melihat makanan di atas meja.

Anto lanjut jalan ke meja makan dengan tenang lalu berbalik melihat ke tamunya yang diam di jalan masuk ke ruang makan. “Kenapa mereka melemamun lagi?” Anto yang bertanya-tanya lagi saat meata mereka melihat ke arah meja. Anto melihat ke meja yang di atasnya cuma 6 porsi nasi goreng saja. “Maaf ya, cuma ada tiga kursi saja yang ada, jadi kalian yang dua lainnya bawa ke ruang tamu saja.” Kata Anto dengan sopan pada kelima tamunya, Mereka berlima tidak ada yang merespon Anto yang berbicara, mereka masih melamun dengan semua makanan di depan mereka.

“Ada apa dengan mereka, padahal cuma nasi goreng saja?” Anto yang masih tidak paham kenapa mereka bisa terdiam saat melihat 6 porsi nasi goreng yang di dampingi oleh minuman berupa jus buah seperti itu. Anto yang meliaht ke meja makan, jadi teringat sesuatu. “Sebentar ya, aku ambil yang lainnya, kalian bisa makan itu dulu.” Ucap Anto dengan sopan pada kelima tamunya yang masih belum merespon perkataannya.

Anto yang tidak di respon, meninggalkan mereka berlima yang masih melamun di jalan masuk ruang makan itu. Kelima orang itu mendekat ke meja makan saat Anto sudah pergi, lalu terus menatap ke nasi goreng di depan mata mereka tanpa berkedip sama sekali. “Apa beneran ini semua nasi goreng?” Tanya Maeli dengan wajah sangat terkejut sekali dan masih melototi nasi gorenag itu.

“Jelas bukanlah” Jawab Rain yang juga kaget dan sedikit berkeringat saat melihat itu. Setelah mereka mendengar Maeli dan Rain bicara, tatapan mereka langusng berubah drastis. Tanpa ada yang bicara lagi, mereka  mengambil langsung nasi goreng yang di sedikan Anto pada mereka dengan sangat cepat. Mereka mangmabil satu porsi milik mereka sendirim, kemduian makan dengan lahap seperti binatang yang tidak duduk dan juga selesai dengan sangat cepat sekali bahkan hanya dalam beberapa kali suapan saja.

Kurang dalam beberapa detik setelah mereka menghabiskan nasi goreng. Mereka melihat ke atas meja yang masih tersisa satu porsi saja. Mereka berlima saling lihat dan juga menunjukka aura permusushan saat melihat ke nasi goreng yang tersisa. Selama beberapa saat mereka saling lihat, lalu secara bersamaan mereka dengan cepat mengambil piring di atas meja itu. Tapi, bukannya mereka dapat piring, mereka malah mendapat satu genggam saja nasi goreng saja. Setelah itu mereka langsung menelan nasi goreng yang mereka dapat dari sisa piring di atas meja.

“Aku naik 10 level.” Kata Rain dengan suara merinding saat menyadari dirinya semajin kuat. Mereka semua terdiam lagi, saat Rain berkata begitu lagi. Selama beberapa saat mereka diam dan juga suasan di meja makan masih hening.

“Semuanya aku bawakan makanan yang la…!” Anto terdiam saat sampai di depan meja makan. Anto melihat ke meja yang sedikit berantakan dan juga melihat nasi gorengnya habis di makan tanpa ada yang tersisa “Apa-apaan kalian ini?" Anto yang bicara dengan nada suara kesal dan sudah tidak tahan dengan kelakuan tamunya sendiri.

"Kalian menghabiskan punyaku juga, apa kalian tidak punya malu sebagai orang tua, ha?” Anto memarahi kelima tamunya karena yang makanannya dan hanya menyisakan minumannya saja dan dengan tatapan tajam sekali “Sekarang aku sangat lapar, bahan makan sudah habis, sekarang harus bagaimana dan kalian ini...!” Dengan suara mengancam dan tegas, Anto tidak bisa lanjut berkata apa-apa karena sudah terlanjur habis oleh mereka.

Mereka berlima langsung terdiam di tempat dan tidak berkata apa-apa pada Anto yang sangat marah sekali pada mereka. Anto melihat kelima tamu nya diam saja dan tidak berkata apa-apa setelah dirinya kesal. Anto merasa jadi kurang nyaman dan juga tidak enak dengan tamunya sendiri yang di marahinya karena nasi goreng yang habis. Anto melihat dari juah lalu mendekat sedikit. "Apa mereka benaran orang dewasa?" Tanya Anto yang tidak mengerti sama sekali dengan apa yang di pikirkan oleh kelima orang di depannya.

"Cih!" Anto yang berkata kotor dalam pikirannya dengan sangat kesal karena tidak berani mengatakannya di luar. “Kenapa masih diam saja?” Tanya Anto dengan nada kesal sekali dan tatapan tajam pada kelima tamunya yang tampak gemetar di tempat mereka. Mereka masih diam saja sambil menundukkan kepalanya. Namun ekpresi mereka masih bisa di lihat jelas oleh Anto yang masih kecil. "Ini sudah keterlalun bukan. Aku pertama kali menerima tamu dan juga dapat yang seperti ini,  Aku harap ini adalah tamu pertama dan terakhir yang aku terima." Anto yang tamunya yang  melihat dirinya dengan sangat takut padanya.

“Kami minta maaf?" Secara bersamaan sambil sujud pada Anto.

“Hah!" Anto jadi sangat kaget sekali dengan tamunya yang tiba-tiba suju padanya "Kalian ini!" Anto meremas tangannya dan juga sangat kebingungan dengan hal yang tidak di menegrtinya sama sekali. "Jika kalian tidak bangun dari sujud kalian, akan ku suruh kalian keluar." Dengan suara kesal dan marah  membuat mereka untuk bangun.

Saat mendengar perkataan Anto yang terakhir, mereka semua bangun dari sujud dan berdiri lagi dengan wajah yang sangat takut pada Anto yang melihat mereka tanpa ekspresi sama sekali dan juga sangat takut dengan tatapan dingin dari Anto. Anto tidak tahu kenapa mereka semua jadi seperti itu dan malah merasa bersalah akan sesuatu pada dirinya. "Apa yang mereka pikirkan tentang ku?" Tanya Anto yang tidak tau kenapa mereka takut padanya. Anto melihat ke tamunya yang terlihat sangat takut padanya, itu membuat dirinya semakin merasa ada sesuatu pada dirinya.

"Hahh... Apa yang harus ku lakukan?" Tanya Anto yang tetap menjga ekpresinya pada kelima tamunya yang masih takut padanya "Paman-Paman, jika semudah itu suju pada orang lain, terlebih lagi anak kecil seperti ku, kalian bikin aku tambah tidak suka dan benci sama kalian.” Anto yang mulai bicara dengan sangat tegas sekali. "Akan ku perhatikan setiap langkah kalian mulai hari ini, jika kalian, melakukan hal itu lagi pada orang lain, jangan harap kalian hidup tenang. Kalian paham?" Kata Anto dengan wajah yang sangat kesal dan marah sekali pada kelima tamunya.

“Kami minta maaf.” secara bersamaan mereka meminta maaf pada Anto dengan menundukkan kepalanya. Anto tidak bisa berkata apa-apa lgi dengan perbuatan mereka yang masih sama.

"Baiklah, ku maafkan." Jawab Anto dengan suara biasa saja. Saat mendegar suara Anto yang sudah biasa saja, mereka langusng berhenti gemetar dan berusaha memberanikan diri bersikap tegak. 'Fyuh...!' Anto merasa lega saat melihat tamunya yang terlihat membaik. "Untung saja sudah selesai." Pikir Anto yang merasa kalau semua masalahnya selesai.

Namun Anto tidak mengetahui, bahwa dirinya akan di anggap sebagai orang penting sekali di dunia, dan dia masih belum tahu akibat dari masalah yang di timbulkannya. "Baiklah, kalian duduk kembali." Minta Anto pada tamunya menyuruh meraka dengan sopan. Kelima orang itu dengan cepat duduk di lantai. “Heh! Apa yang kalian lakukan?” Tanya Anto pada tamua yang tiba-tiba duduk di lantai dengan sangt menururt sekali padanya.

"Kami lebih nyaman duduk seperi ini." Jawab Roger dengan suara cukup tegas pada Anto.

"O... Oh?" Anto yang tidak bisa merespon balik perkataan dari Roger yang cukup meyakinkan "Entah kenapa, firasat ku mengatakan akan ada hal baru yang akan datang padaku." Anto yang mulai merasa aneh akan terjadi dalam kehidupannya. Mereka berlima duduk di lantai sambil melihat ke arah Anto yang sedang memikirkan sesuatu, yang terlihat sangat serius di mata mereka berlima. Anto melirik ke arah tamunya yang terlihat membaik. "Baiklah, sebaikya aku harus membuat mereka segera keluar dari rumah ini, tapi bagaimana caranya?" Anto mulai berpikir mencari cara supaya para tamunya keuar dari rumahnya.

Anto terdiam sambil memikirkan caranya dan tidak butuh waktu lama baginya menemukan sebuah ide bagus. "Baiklah, mungkin ini bisa memembuat merka tidak kembali dengan cepat." Anto yang senag saat menemukan sebuah ide yang menurutunta bisa membuat mereka tidak ke ruamhnya untuk sementar waktu. “Dengarkan ini, jujur saja, bahan makanan ku sudah habis gara-gara kalian, sekarang aku sangat lapar, dan aku minta pada kalian untuk belikan aku bahan makanan sebanyak mungkin?” Minta Anto dengan sopan sekali dan sedikit tegas pada tamunya.

"Baiklah, kami akan membelikan semua bahan makanan yang terbaik dan juga, terima kasih sudah mengampuni kami." Kata Maeli dengan cukup tegas dan lancar sekali bicaranya.

"Ya!" Anto yang tidak paham maksud di balik perkataan dari Maeli.

“Mulai sakarang, kami akan mengikuti setiap perkataan anda Master.” Dengan sangat tegas sekali dan penuh percaya diri sekali Maeli mengucpakannya dan keempat tamu lainnya juga ikut meghayati perkataan Maeli.

"Ya!" Respon Anto yang juga tidak mengerti maksdu dari Maeli yang beruara sangt yakin sekali.

“Baik, kalau gitu. Izinkan kami pergi belanja kebutuhan Master." Maeli memita izin dengan penuh hormat.

"Kenapa rasanya ada yang salah?" Anto yang sangat bingung sekali dengan situasi sama sekali. "Ya." Jawab Anto dengan singkat karena tidak mengerti situasi yang akan di alaminya.

"Kalau begitu, kami permisi.” Minta izin mereka dengan sangat tegas sekali secara bersamaan dalam posisi duduk mereka.

“Ya. ” Jawab Anto yang tetap bingung hingga akhir. Setelah mendapat jawaban dari Anto, kelima tamunya bangun dengan hormat dan juga sangat sopan pada Anto. Setelah itu, mereka dengan cepat bergegeas pergi meninggalkan Anto yang masih memegang piring di tangannya. Anto yang melihat tamunya sudah keluar dari ruang makan itu, merasa lega dan senang juga. “Akhirnya mereka pergi juga.” Anto merasa lega dan sedikit lesu saat ruang makan jadi hening lagi. Anto berjalan ke meja makan yang sedikit berantakan dan hanya tersisa minuman saja yang mereka tidak minum dan di sana Anto menaruh piring yang masih di bawanya.

“Ayah, Ibu, belum sehari hampir makanan sudah hampir habis, apa yang akan kulakukan?” Sambil duduk dan membuka penutup makana di piring yang di bawanya. *“Hanya tinggal beberapa kilo bahan makanan saja di dalam kulkas dan 100 karung berasa besar\, sungguh tinggal sedkit.”*Guman Anto sambil mengambil ayam goreng di piring yang di bukanya tadi kemudian memakannya.  “Eh! Apa yang terjadi?” Tanya Anto yang penasaran\, saat tubuhnya sedikit bercahaya tadi. Anto jadi sedikit termenung dengan apa yang baru di alaminya dan masih mencerna apa yang barusan sedang terjadi pada dirinya. Anto mengingat ke Systemnya. “Status.” Ucapnya  dengan cepat mengingat merasakan perubahan pada tubuhnya. Anto melihat keseluruhn Statusnya dan betapa kagetnya saat melihat levelnya yang naik dari ke 10 level.

"Apa yang terjadi? Kenapa aku punya level segini?" tanya Anto yang masih bekum tau tentang kejadian sebelumnya. Anto memikirkan apa yang sebenarnya terjadi. Anto memikirkan kenapa dia bisa naik level dalam waktu singkat. "Tenang lah." Anto berusaha menenangkan dirinya. Anto melihat lagi ke layar Statusnya. “Tidak banyak yang berubah” Ucapnya saat melihat statusnya berubah dan masih tidak menduga dengan apa yang di lihatnya. Anto dengan tliti melihat perubahan yang di alaminya dalam Statusnya.

Saat melihat Anto mengetahui perubahannya menjadi STR 11, AGI 11, VIT 11, INT 11, DEX 11 dan LUK 1. Anto tidak terlalu kaget saat mengetahui kalau statusnya akan naik cuma sedikit. Meski naik dalam waktu singkat, dia menyadari kalau dirinya akan tetap lemah karena system nya saja juga Rank terendah. "Oh ya, skil!” Anto mengingat belum di cek. Dengan cepat Anto melihat apa yang berubah dari Skilnya. Saat melihat, Anto termenung sesaat, kemudian tersenyum.

{Anto mengetahui SKIL: STUDY nya naik tingkat dan mendapat deskripsi 'mempelajari apapun yang di inginkan sesukanya tanpa resiko apapun' hingga Anto tidak tau harus berkata apa saat melihat pebuhahan yang sangat menakjubjkan baginya}.

"Ini sungguh hari keberuntunganku." Anto yang tersenyum senang saat melihat Skil banyak berubah. Dalam keadaan senang, Anto mendengar kebisisngan yang jelas sekali di luar rumahnya. "Hm! apa itu?" Anto yang tidak mengetahui apa yang ada di luar rumahnya saat mendengar sesuatu di luar. Anto yang tida tau apa yang ada di luar, dengan cepat berjalan ke luar rumahnya. Setelah sampai di depan pintu rumahnya, Anto tanpa ragu langusng membuka pintu depan rumahnya. Namun, saat sampai di luar rumah, Anto melihat puluhan prajurit di halamannya, ratusan mobil tentara di luar gerbang rumahnya yang banyak sekali  dan puluhan helicopter ada di langit. "Apa yang terntara ini lakukan di rumahku?" Tanya Anto yang tidak mngerti kenapa Tentara ada di rumahnya dengan tenang.

Anto terus melihat ke langit di mana helicopter banyak terbang dan dari kejauhan. Saat melihat ke semua halicopter, di salah satunya Anto melihat kelima tamunya yang barusan pergi ada di helicopter yang berbeda sedang berdiri di pintu masuk helicopter. “Apa yang mereka lakukan?” Tanya Anto sambil melihat bergiliran pada kelima orang yang terlihat gagah di helicopter. Kelima tamu Anto, berdiri di pintu helicopter yang terbuka. Setelah itu, Roy dan lainnya lompat secara bersamaan dari helicopter. Anto tidak kaget saat melihat kelima orang itu melompat tanpa satu pun pengaman di sekujur tubuhnya.

Saat sudah mendarat di tanah, mereka terlihat gagah sekali di antara para tentara yang bersenjata lengkap. “Apa yang kalian lakukan ini?” Tanya Anto sambil melihat kelima orang itu terlihat keren dan gagah sekali saat mereka menggunkan pakaian yang sangat rapi. Anto yang sama sekali tidak tahu apa yang akan terjadi hanya dian saja memperhatikan apa yang akn mereka lakukan.

“Kalian pergilah” Perintah Roger yang berpakain tentara dan juga menjadi lebih menyeramkan. Setelah menerima perintah dari Roger, semua tentara kembali ke kendaraan masing-masing dan juga, semua helicopter itu terbang jauh tanpa ada yang bertanya lagi. Setelah itu mereka mendekat ke Anto. “Kami kembali Master.” Sapa Roger dengan tegas dengansopan di ikuti yang lainnya.

“Astaga, apa yang mereka lakukan?" Anto yang masih tidak paham kenapa mereka melakukah hal yang berlebihan begitu. "Oh ya, master itu, bukannya julukan pada orang yang lebih tinggi jabatannya darinya, tapi kenapa mereka memanggil ku MASTER?” Tanya diri sendiri sambil mengingat semua buku komik yang telah ia baca dan baru menyadarinya.

Terpopuler

Comments

Sang Pencipta

Sang Pencipta

namanya Andri atau anto sih

2022-09-03

0

DNK • SLOTH SINN

DNK • SLOTH SINN

next.

2022-02-17

0

Reza

Reza

nicee

2022-02-09

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1
2 Chapter 2
3 Chapter 3
4 Chapter 4
5 Chapter 5
6 Chapter 6
7 Chapter 7
8 Chapter 8
9 Chapter 9
10 Chapter 10
11 Chapter 11
12 Chapter 12
13 Chapter 13
14 Chapter 14
15 Chapter 15
16 Chapter 16
17 Chapter 17
18 Chapter 18
19 Chapter 19
20 Chapter 20
21 Chapter 21
22 Chapter 22
23 Chapter 23
24 Chapter 24
25 Chapter 25
26 Chapter 26
27 Chapter 27
28 Chapter 28
29 Chapter 29
30 Chapter 30
31 Chapter 31
32 Chapter 32
33 Chapter 33
34 Chapter 34
35 Chapter 35
36 Chapter 36
37 Chapter 37
38 Chapter 38
39 Chapter 39
40 Chapter 40
41 Chapter 41
42 Chapter 42
43 Chapter 43
44 Chapter 44
45 Chapter 45
46 Chapter 46
47 Chapter 47
48 Chapter 48
49 Chapter 49
50 Chapter 50
51 Chapter 51
52 Chapter 52
53 Chapter 53
54 Chapter 54
55 Chapter 55
56 Chapter 56
57 Chapter 57
58 Chapter 58
59 Chapter 59
60 Chapter 60
61 Chapter 61
62 Chapter 62
63 Chapter 63
64 Chapter 64
65 Chapter 65
66 Chapter 66
67 Chapter 67
68 Chapter 68
69 Chapter 69
70 Chapter 70
71 Chapter 71
72 Chapter 72
73 Chapter 73
74 Chapter 74
75 Chapter 75
76 Chapter 76
77 Chapter 77
78 Chapter 78
79 Chapter 79
80 Chapter 80
81 Chapter 81
82 Chapter 82
83 Chapter 83
84 Chapter 84
85 Chapter 85
86 Chapter 86
87 Chapter 87
88 Chapter 88
89 Chapter 89
90 Chapter 90
91 Chapter 91
92 Chapter 92
93 Chapter 93
94 Chapter 94
95 Chapter 95
96 Chapter 96
97 Chapter 97
98 Chapter 98
99 Chapter 99
100 Chapter 100
101 Chapter 101
102 Chapter 102
103 Chapter 103
104 Chapter 104
105 Chapter 105
106 Chapter 106
107 Chapter 107
108 Chapter 108
109 Chapter 109
110 Chapter 110
111 Chapter 111
112 Chapter 112
113 Chapter 113
114 Chapter 114
115 Chapter 115
116 Chapter 116
117 Chapter 117
118 Chapter 118
119 Chapter 119
120 Chapter 120
121 Chapter 121
122 Chapter 122
123 Chapter 123
124 Chapter 124
125 Chapter 125
126 Chapter 126
127 Chapter 127
128 Chapter 128
129 Chapter 129
130 Chapter 130
131 Chapter 131
132 Chapter 132
133 Chapter 133
134 Chapter 134
135 Chapter 135
136 Chapter 136
137 Chapter 137
138 Chapter 138
139 Chapter 139
140 Chapter 140
141 Chapter 141
142 Chapter 142
143 Chapter 143
144 Chapter 144
145 Chapter 145
146 Chapter 146
147 Chapter 147
148 Chapter 148
149 Chapter 149
150 Chapter 150
151 Chapter 151
152 Chapter 152
153 Chapter 153
154 Chapter 154
155 Chapter 155
156 Chapter 156
157 Chapter 157
158 Chapter 158
159 Chapter 159
160 Chapter 160
161 Chapter 161
162 Chapter 162
163 Chapter 163
164 Chapter 164
165 Chapter 165
166 Chapter 166
167 Chapter 167
168 Chapter 168
169 Chapter 169
170 Chapter 170
171 Chapter 171
172 Chapter 172
173 Chapter 173
174 Chapter 174
175 Chapter 175
176 Chapter 176
177 Chapter 177
178 Chapter 178
179 Chapter 179
180 Chapter 180
181 Chapter 181
182 Chapter 182
183 Chapter 183
184 Chapter 184
185 Chapter 185
186 Chapter 186
187 Chapter 187
188 Chapter 188
189 Chapter 189
190 Chapter 190
191 Chapter 191
192 Chapter 192
193 Chapter 193
194 Chapter 194
195 Chapter 195
196 Chapter 196
197 Chapter 197
198 Chapter 198
199 Chapter 199
200 Chapter 200
201 Chapter 201
202 Chapter 202
203 Chapter 203
204 Chapter 204
205 Chapter 205
206 Chapter 206
207 Chapter 207
208 Chapter 208
209 Chapter 209
210 Chapter 210
211 Chapter 211
212 Chapter 212
213 Chapter 213
214 Chapter 214
215 Chapter 215
216 Chapter 216
217 Chapter 217
218 Chapter 218
219 Chapter 219
220 Chapter 220
221 Chapter 221
222 Chapter 222
223 Chapter 223
224 Chapter 224
225 Chapter 225
226 Chapter 226
227 Chapter 227
228 Chapter 228
229 Chapter 229
230 Chapter 230
231 Chapter 231
232 Chapter 232
233 Chapter 233
234 Chapter 234
235 Chapter 235
236 Chapter 236
237 Chapter 237
238 Chapter 238
239 Chapter 139
240 Chapter 240
241 Chapter 241
242 Chapter 242
243 Chapter 243
244 Chapter 244
245 Chapter 245
246 Chapter 246
247 Chapter 247
248 Chapter 248
249 Chapter 249
250 Chapter 250
251 Chapter 251
252 Chapter 252
253 Chapter 253
254 Chapter 254
255 Chapter 255
256 Chapter 256
257 Chapter 257
258 Chapter 258
259 Chapter 259
260 Chapter 260
261 Chapter 261
262 Chapter 262
263 Chapter 263
264 Chapter 264
265 Chapter 265
266 Chapter 266
267 Chapter 267
268 Chapter 268
269 Chapter 269
270 Chapter 270
271 Chapter 271
272 Chapter 272
273 Chapter 273
274 Chapter 274
275 Chapter 275
276 Chapter 276
277 Chapter 277
278 Chapter 278
279 Chapter 279
280 Chapter 280
281 Chapter 281
282 Chapter 282
283 Chapter 283
284 Chapter 284
285 Chapter 285
286 Chapter 286
287 Chapter 287
288 Chapter 288
289 Chapter 289
290 Chapter 290
291 Chapter 291
292 Chapter 292
293 Chapter 293
294 Chapter 294
295 Chapter 295
296 Chapter 296
297 Chapter 297
298 Chapter 298
299 Chapter 299
300 Chapter 300
301 Chapter 301
302 Chapter 302
303 Chapter 303
304 Chapter 304
305 Chapter 305
306 Chapter 306
307 Chapter 307
308 Chapter 308
309 Chapter 309
310 Chapter 310
311 Chapter 311
312 Chapter 312
313 Chapter 313
314 Chapter 314
315 Chapter 315
316 Chapter 316
317 Chapter 317
318 Chapter 318
319 Chapter 319
320 Chapter 320
321 Chapter 321
322 Chapter 322
Episodes

Updated 322 Episodes

1
Chapter 1
2
Chapter 2
3
Chapter 3
4
Chapter 4
5
Chapter 5
6
Chapter 6
7
Chapter 7
8
Chapter 8
9
Chapter 9
10
Chapter 10
11
Chapter 11
12
Chapter 12
13
Chapter 13
14
Chapter 14
15
Chapter 15
16
Chapter 16
17
Chapter 17
18
Chapter 18
19
Chapter 19
20
Chapter 20
21
Chapter 21
22
Chapter 22
23
Chapter 23
24
Chapter 24
25
Chapter 25
26
Chapter 26
27
Chapter 27
28
Chapter 28
29
Chapter 29
30
Chapter 30
31
Chapter 31
32
Chapter 32
33
Chapter 33
34
Chapter 34
35
Chapter 35
36
Chapter 36
37
Chapter 37
38
Chapter 38
39
Chapter 39
40
Chapter 40
41
Chapter 41
42
Chapter 42
43
Chapter 43
44
Chapter 44
45
Chapter 45
46
Chapter 46
47
Chapter 47
48
Chapter 48
49
Chapter 49
50
Chapter 50
51
Chapter 51
52
Chapter 52
53
Chapter 53
54
Chapter 54
55
Chapter 55
56
Chapter 56
57
Chapter 57
58
Chapter 58
59
Chapter 59
60
Chapter 60
61
Chapter 61
62
Chapter 62
63
Chapter 63
64
Chapter 64
65
Chapter 65
66
Chapter 66
67
Chapter 67
68
Chapter 68
69
Chapter 69
70
Chapter 70
71
Chapter 71
72
Chapter 72
73
Chapter 73
74
Chapter 74
75
Chapter 75
76
Chapter 76
77
Chapter 77
78
Chapter 78
79
Chapter 79
80
Chapter 80
81
Chapter 81
82
Chapter 82
83
Chapter 83
84
Chapter 84
85
Chapter 85
86
Chapter 86
87
Chapter 87
88
Chapter 88
89
Chapter 89
90
Chapter 90
91
Chapter 91
92
Chapter 92
93
Chapter 93
94
Chapter 94
95
Chapter 95
96
Chapter 96
97
Chapter 97
98
Chapter 98
99
Chapter 99
100
Chapter 100
101
Chapter 101
102
Chapter 102
103
Chapter 103
104
Chapter 104
105
Chapter 105
106
Chapter 106
107
Chapter 107
108
Chapter 108
109
Chapter 109
110
Chapter 110
111
Chapter 111
112
Chapter 112
113
Chapter 113
114
Chapter 114
115
Chapter 115
116
Chapter 116
117
Chapter 117
118
Chapter 118
119
Chapter 119
120
Chapter 120
121
Chapter 121
122
Chapter 122
123
Chapter 123
124
Chapter 124
125
Chapter 125
126
Chapter 126
127
Chapter 127
128
Chapter 128
129
Chapter 129
130
Chapter 130
131
Chapter 131
132
Chapter 132
133
Chapter 133
134
Chapter 134
135
Chapter 135
136
Chapter 136
137
Chapter 137
138
Chapter 138
139
Chapter 139
140
Chapter 140
141
Chapter 141
142
Chapter 142
143
Chapter 143
144
Chapter 144
145
Chapter 145
146
Chapter 146
147
Chapter 147
148
Chapter 148
149
Chapter 149
150
Chapter 150
151
Chapter 151
152
Chapter 152
153
Chapter 153
154
Chapter 154
155
Chapter 155
156
Chapter 156
157
Chapter 157
158
Chapter 158
159
Chapter 159
160
Chapter 160
161
Chapter 161
162
Chapter 162
163
Chapter 163
164
Chapter 164
165
Chapter 165
166
Chapter 166
167
Chapter 167
168
Chapter 168
169
Chapter 169
170
Chapter 170
171
Chapter 171
172
Chapter 172
173
Chapter 173
174
Chapter 174
175
Chapter 175
176
Chapter 176
177
Chapter 177
178
Chapter 178
179
Chapter 179
180
Chapter 180
181
Chapter 181
182
Chapter 182
183
Chapter 183
184
Chapter 184
185
Chapter 185
186
Chapter 186
187
Chapter 187
188
Chapter 188
189
Chapter 189
190
Chapter 190
191
Chapter 191
192
Chapter 192
193
Chapter 193
194
Chapter 194
195
Chapter 195
196
Chapter 196
197
Chapter 197
198
Chapter 198
199
Chapter 199
200
Chapter 200
201
Chapter 201
202
Chapter 202
203
Chapter 203
204
Chapter 204
205
Chapter 205
206
Chapter 206
207
Chapter 207
208
Chapter 208
209
Chapter 209
210
Chapter 210
211
Chapter 211
212
Chapter 212
213
Chapter 213
214
Chapter 214
215
Chapter 215
216
Chapter 216
217
Chapter 217
218
Chapter 218
219
Chapter 219
220
Chapter 220
221
Chapter 221
222
Chapter 222
223
Chapter 223
224
Chapter 224
225
Chapter 225
226
Chapter 226
227
Chapter 227
228
Chapter 228
229
Chapter 229
230
Chapter 230
231
Chapter 231
232
Chapter 232
233
Chapter 233
234
Chapter 234
235
Chapter 235
236
Chapter 236
237
Chapter 237
238
Chapter 238
239
Chapter 139
240
Chapter 240
241
Chapter 241
242
Chapter 242
243
Chapter 243
244
Chapter 244
245
Chapter 245
246
Chapter 246
247
Chapter 247
248
Chapter 248
249
Chapter 249
250
Chapter 250
251
Chapter 251
252
Chapter 252
253
Chapter 253
254
Chapter 254
255
Chapter 255
256
Chapter 256
257
Chapter 257
258
Chapter 258
259
Chapter 259
260
Chapter 260
261
Chapter 261
262
Chapter 262
263
Chapter 263
264
Chapter 264
265
Chapter 265
266
Chapter 266
267
Chapter 267
268
Chapter 268
269
Chapter 269
270
Chapter 270
271
Chapter 271
272
Chapter 272
273
Chapter 273
274
Chapter 274
275
Chapter 275
276
Chapter 276
277
Chapter 277
278
Chapter 278
279
Chapter 279
280
Chapter 280
281
Chapter 281
282
Chapter 282
283
Chapter 283
284
Chapter 284
285
Chapter 285
286
Chapter 286
287
Chapter 287
288
Chapter 288
289
Chapter 289
290
Chapter 290
291
Chapter 291
292
Chapter 292
293
Chapter 293
294
Chapter 294
295
Chapter 295
296
Chapter 296
297
Chapter 297
298
Chapter 298
299
Chapter 299
300
Chapter 300
301
Chapter 301
302
Chapter 302
303
Chapter 303
304
Chapter 304
305
Chapter 305
306
Chapter 306
307
Chapter 307
308
Chapter 308
309
Chapter 309
310
Chapter 310
311
Chapter 311
312
Chapter 312
313
Chapter 313
314
Chapter 314
315
Chapter 315
316
Chapter 316
317
Chapter 317
318
Chapter 318
319
Chapter 319
320
Chapter 320
321
Chapter 321
322
Chapter 322

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!