Chapter 11

“Paman-paman, bawa itu ke kesini.” Ajak Anto denga menuntun ke ruang ruang makan. Mereka berlima mengikuti Anto ke mana ia jalan dengan perlahan dan dengan menahan berat kardus itu. Mereka berlima berjalan cukup lama, karena barang yang di angkat mereka cukup berat sekali. Sesampainya Anto di ruang makan, Anto berhenti dan orang yang mintai tolong itu masih jalan dengan menahan berat kardus itu. "Paman, disini." Anto menunjuk ke dekat kulkas dan menyuruh semua paman menaruhnya di dekat kulkas.

Keempat orang yang di mintai tolong, berjalan ke arah yang di tunjuk Anto. Saat sampai di tujuan mereka menaruhnya dengan sangat pelan dan berhati-hati. Setelah di taruh, Semua Paman langsung duduk karena kelelahan setelah membawa kardus itu. “Astaga, apa isinya ini?” Tanya paman berotot yang kelelahan dan juga berkeringat.

Ango terdiam melihat mereka yang sanga kelelahan sekali. “Entahlah. Aku nggak tau." Jawab Anto sambil menggelengkan kepalanya. Anto yang melihat mereka kelelhan harus melakukan sesuatu sambil berpikir apa yang akan di lakukannya. "Paman-Paman, mari ke ruang tamu.” Ajak Anto dengan penuh sopan pada semua paman yang kelelahan sekali. 'Anak ini!!' Bersamaan mereka berlima merasa di manfaatkan sambil melihat Anto yang berjalan duluan. Anto yang meminpin berbalik saat tidak ada orang yang mengikutinya.

“Kenapa kalian masih di sana, cepat ikut kesini” Ajak anto lagi saat berbalik melihat mereka yang masih duduk di lantai dengan sesopan mungkin.

“Apa orang tuamu tidak mendidikmu denga benar?” Tanya paman berotot yang sangat kesal sekali dengan Anto yang terdengar tidak sopan baginya. Anto jalan duluan dan meninggalkan semua paman yang masih duduk. Semua Paman tidak ada yang bergerak karena masih merasa lelah.

“Lelahnya.” Ucapnya seorang pria yang muda dan tampan yang memakai business formal (kalian cari di google penjelasannya) dengan mengatur napasnya beberapa kali.

“Aku haus.” Sahur seorang pria yang terlihat biasa-biasa saja yang memakai baju oleh raga yang kelelahan juga.

“Hausnya!” Kata dua orang pria kembar yang sangat kelelahan yang memakai pakain kaos secara bersamaan. Mereka semua tidak ada yang bergerak sama sekali dari tempat mereka.

“Kenapa kalian masih disini, ayo ke ruang tamu. Di sana kalian duduk, sementara akan buatkan minuman.” Minta Anto yang kembali karena mereka tidak mengikutinya dengan tetap sopan bicara pada orang yang membantunya. Mereka berlima, melihat ke arah Anto yang begitu sopan sekali pada mereka. Mereka merasa tidak enak juga sama menolak permintaan Anto. Mereka beranjak berdiri dengan masih lelah, jalan ke arah yang di lewati Anto. Anto menyusul pama-paman itu dengan cepat kemudian menuntunnya ke ruang tamu.

Setelah beberapa meter berjalan, mereka sampai di ruang tamu. Anto dengan sopan mempersilahkan orang yang membatunya masuk ke ruang tamu dengan hormat dan menghargai. Melihat Anto yang begitu sopan, mereka semua duduk di sopa yang tersedia. Setelah mereka duduk, mereka semua tidak ada yang berbicara. Mereka melihat ke arah Anto yang masih berdiri dengan tersenyum sopan pada mereka. Mereka juga dengan senyum sopan membalas senyumana Anto dan ada satu orang yang sangat cuek pada Anto meski sudah di senyumi. "Tunggu di sini, akan ku buatkan minuman yang menyegarkan." Izin Anto dengan sopan sekali pada semua Paman itu.

Mereka semua mengangguk kecuali  satu orang yang cuek saja pada Anto. Anto tidak mempermasalahkan orang yang cuek padanya dan hanya diam saja sambil meninggalkan tamunya dan menuju dapur untuk menyiapkan minuman. Mereka berlima di tinggal di sana dan tidak ada yang bicara lagi. “Siapa anak itu?” Tanya salah satu si kembar dengan sopan setelah Anto meninggalkan mereka di ruang tamu dengan keadaan yang masih lelah.

“Aku tidak tau. Anak itu tiba-tiba memanggilku saat aku baru keluar rumah.” Jawab pria berotot yang memkai baju dalam saja dengan suara geramnya dan juga masih mengatur napasnya.

“Mm… Apa anak itu tinggal sendirian?” Tanya lagi seorang dengan pakaian business formal yang masih kelelahan. Mereka semua langsung terdiam dengan pertanyaan itu. Selama beberapa saat mereka diam saja dan tidak ada yang menjawab pertanyaan Pria yang memakai business formal. Di sisi lain, Anto kembali dengan cepat sepertinya mendengarkan percakapan mereka yang tadi.

“Anu… Aku bawa minuman nih, karena aku nggak tau apa yang kalian suka, aku hanya bisa memebuat jus jeruk ini.” Kata Anto yang sudah selesai membuat minuman sambil berjalan menuju arah mereka dengan sopan. Setelah itu, Anto mendekat ke meja tamu. Anto kemudian, menaruh satu persatu jus di depan mereka, kemudian duduk di sopa yang kosong menemami mereka.

“Apa kamu dengar apa yang ku katakan” Tanya pria berpakian business formal pada Anto yang baru saja duduk. Anto melihat ke Paman itu dengan raut eajah tidak tahu.

“Apa itu Paman?" Tanya balik Anto yang bingung dengan pertanyaan Pria yang berpakaian business formal "Aku tidak tau apa yang Paman maksud!” Tambah Anto yang bingung dengan pertanyaan paman itu sambil meletakkan mapan yang di bawanya di depan mejanya “Silahkan di minum.” Kata Anto setelah tidak di tanya lagi oleh Pria tadi. Orang yang berpakain businnes itu mengehla nafasnya merasa lega dengan perkataan Anto. Setelah itu, tanpa pikir panjang mereka semua langsung mengambil minum jus yang di sediakan Anto di depan mereka masing-masing.

Mereka semua minum sedikit lalu terdiam. “Minuman apa ini?” Tanya pria yang pakai baju olah raga yang merasa hidup kembali setelah meminum jus buatan Anto.

“Ini hanya jus jeruk saset, ini pertama kalinya aku membuatnya.Apa seenak itu buatanku?” Jawab Anto dengan sopan dan bertanya balik karena sedikit penasaran maksud dari perkataan Paman itu. Setelah Anto berkata seperti itu. Mereka lansung menatapnya dengan sedkit penasaran ke arahnya. “Kenapa kalian semua menatapku seperti itu?” Tanya Anto yang bingung dengan tatapn mereka yang begitu penasaran padanya.

Mereka semua langsung diam dan memperbaiki posisi mereka seperti semula. “Apa kamu tinggal sendiri?” Tanya lagi  berpakain business formal yang mulai berhenti menatapnya sambil mulai minum sedikt demi sedikit. Anto tidak langsung menawab karena melihat mereka yang sedikit demi sedikit minum jus jerus buatannya itu.

“Aku tidak tinggal sendiri.O, orang tuaku  saat ini pergi bekerja." Jawab Anto dengan sopan pada pria itu yang masih minum sedikit demi sedikit. "Apa yang mereka lakukan?" Tanya Anto yang tidak tahu kenapa mereka minum dengan pelan. "Oh ya, sebelum itu terima kasih sudah membantuku.” Ucap Anto dengan senyum di wajahnya sambil dan bersungguh-sungguh. Semua paman saling melihat beberapa kali, saat melihat Anto yang tetap sopan pada mereka.

Anto tidak di respon sama sekali dan hanya melihat mereka yang masih minum dengan sedikit demi sedikit. "Se, sepertinya kita belum saling mengenal." Kata Anto yang mengingat tidak tau nama tamunya sekaligus untuk mengubah perilaku mereka yang masih sama. "Namaku Anto, saat ini umurku 5 tahun. Dan maaf baru memperkenalkan diri." Ucap Anto dengan sopan dan juga senuyum ceria di wajahnya. Semua paman, saling melihat satu sama lain. Mereka melihat ke arah Anto yang diam dan juga terlihat canggung pada mereka berlima yang tidak bicara sama sekali.

“Baiklah” Suara paman yang hanya memakai pakain dalam bagian atas aja Sambil berdiri “Namaku Roger, aku seorang kopral kepala, dan umurku 35 tahun.” Paman berotot memerkanalkan dirinya sambil berdiri dan juga dengan tegas sekali. Setelah selesai memperkenalkan diri, Paman Roger duduk kembali dan meminum sedikit demi sedikit jusnya. Anto diam saja saat melihat itu, dengan bingung juga melihat Paman Roger itu yang masih minum dengan sedikit

“Selanjutnya aku.” orang yang memakai pakaian olah raga sambil mengangkat tangannya “Namaku Rain, aku dari Negara Y, aku kesini untuk berlibur.” setelah itu dia langsung duduk dengan terus minum jusnya yang sedikit demi sedikit juga.

“Sekarang kami!” Salah satu daru si kembar yang ceria berdiri “Namaku Maeli dan dia adikku Eli." Dengan sangat ceria memperkenalkan dirinya dan Adiknya "Untuk membedakan kami, aku orangnya ceria dan adik yang terlihat cuek tapi baik.” Setelah itu dia langsung duduk dengan sopan kemudian mengambil minumannay dan minum sedikit dei sedkit. Semua orang melihat ke arah orang yang memakai pakaian business formal. Orang itu masih diam saja meski di lihati.

“Ehm! Namaku Roy, aku presiden Negara Z. Saat ini aku sedang liburan.” Roy memperkenalkan dirinya dengan tetap duduk di tempatnya sambil menikmati jus yang di tangan sedikit demi sedikit. Setelah memperkenalkan diri, mereka diam lagi dan menikmati jus yang di depan mereka. Anto yang masih tidak mngerti kenapa para Tamunya itu bersikap aneh saat minum jus jadi kepikiran dengan minuman yang di buatnya itu.

"Kenpa mereka minumnya lambat?" Tanya Anto yang bingung dengan tingkah tamunya yang terlihat aneh baginya . Anto melihat ke Paman Roy yang masih minum dengan pelan juga. “Permsi Paman, apa benar paman Roy seorang presiden?” Tanya Anto pada paman Roger sambil melihat ke arahnya yang juga minum sedikit demi sedikit.

Roger malah diam dan tidak langsung melihat ke Anto sama sekali. malah tetap minum jusnya dengan pelan. “Aku tida tau.” Jawabnya sambil terus minum seikit demi sedikit. Anto semakin merasa aneh sekali pada semua paman yang yang jadi tamunya itu, yang minum jus buatannya sedikit demi sedikit.

“Kenapa Paman tidak tau?” Tanya Anto yang sedikit penasaran dan juga berusaha memulai percakapan hangat. Roger masih diam saat minum sedikit demi sedikit.

“Aku tidak pernah melihat wajah presiden sama sekali.” Jawabnya sambil minum jus sedikit demi sedikit. Anto tidak tahu harus melakukan apa pada tamu yang di anggapnya aneh sekali, karena minum jusnya dengan lambat sekali.

"Aku harus melakukan sesuatu!" Anto yang masih ingin bicara dan juga mengalihkan mereka dari minum jus dengan sangat lambat. “Ehm! Apa paman punya anak?” Tanya Anto sambil menatapnya dengan senyum ceria pada paman Roger.

“Paman punya, sekarang baru lima tahun umurnya, dia gadis yang sangat tegas.” Jawab dengan terus menikmati jus yang tinggal sedikit lagi habis.

“Ohh,,,!” Anto hanya bisa bilang begitu pada paman Roger yang masih menikmati jusnya dan tidak memperdulikan hal lainnya. Anto tidak tahu berbuat apa pada tamu yang hanya menikmati jusnya dan hanya saling diam-diam saja dan tidak ada percakapam di antara mereka. "Kenapa mereka semua seperti ini?" Tanya Anto yang sangat bingung sekali pada semua paman yang terfokus pada jusnya yang di minum sediki demi sedikit. “Anu, paman Rain, apa paman sudah punya anak?” Tanya Anto lagi dengan serius dan ecria pada paman Rain dan juag berusaha bersikap senormal mungin saat bertanya.

“Ya, paman punya, baru berumur 4 tahun, dia gadis yang sanga imut.” Jawabnya singkat yang sangat menikmati jusnya dan tidak melihat ke arah Anto.

“Oh..” Respon singkat Anto juag merasa tidak bisa melakukan apapun pada pama Rain yang sama seperti paman Roger yang hanya menikmati jusnya

“Kalau, paman Eli punya anak tidak?” Tanya Anto dengan serius pada Paman Eli yang selalu teerlihat cuek padanya dari awal.

“Paman punya dua anak kembar, umur mereka baru satu tahun.” Jawabnya sambil menikmati jusnya sedkit demi sedikit yang tinggal satu tegukan akan habis.

Anto tetap senyum dengan berusaha menahan rasa bingung dengan sikap semua paman yang jadi tamunya aneh sekali. “Ba, bagaimana dengan paman Maeli?” Tanya Anto lagi dengan senormal mungkin.

“Tentu saja punya, 1 anak gadis yang pemalu.” Sambil menikamti jusnya juga dengan sedikit yang bisa di minum dengan 1 rgukan lagi.

“Paman Roy, apa punya anak juga?” Tanya Anto yang masih menanyakan pertanyaan yang sama dan juga tidak tau harus berbuat apa pada tamunya yang semuanya aneh.

“Aku punya 1 anak perempuan.” Jawabnya dengan wajah kusut dan gelas yang sudah kosong dan merasa hampa saat melihat gelasnya yang kosong. Anto yang sangat bingung dengan tamu pertamanya yang aneh sekali di matanya.

“Ada apa dengan mereka semua?” Tanya Anto yang melihat mereka sangat sedikit demi sedikit meminum jus buatannya. "Apa mereka suka sekali dengan jus buatanku?" Anto yang tanya diri sendiri. "Padahal ini cuma jus saja!" Garuk kepalanya yang kepalanya tidak gatal. "Sebaiknya coba tanyalah, mungkin mereka tidak suka!" Sambil melihat keempat orang yang sedang minum sedikit demi sedkit dan juga orang yang cemberut serta terlihat frustasi akibat jusnya habis. “Ehm! Apa ada yang mau nambah jusnya?” Tanya Anto dengan tenang dan bersikap dengan biasa saja.

Saat Anto bertanya begitu, tatapan mereka langsung berubah drastis. Mereka semua bergegas menghabiskan jus mereka dan juga paman Roy terlihat segar lagi dengan pertanyaan Anto. “Aku mau nambah!” Kata paman Roger dengan tegas dan juga semakain antusias. Setelah itu yang lainnya menatap Anto, yang sepertinya juga ingin nambah lagi minumnya.

“Ba! Baiklah tunggu sebentar." Anto yang beranjak berdiri dari sopanya sambil membawa gelass yang kosong dengan nampan yang di atas meja. "Akan ku buat beberapa lagi." kata Anto yang sambil meninggalkan tamunya. "Tapi, karena jeruknya tinggal sedikit aku akan membautnya dengan buah yang lain." Kata Anto mengingatkan dengan sopan sambil terus jalan meninggalkan mereka. "Kalian ngobrol dulu saja.” Ucap Anto sambil berjalan pelan meninggalkan tamunya..

Setelah itu Anto ke dapur untuk membuat jus. Di sisi lain, di ruang tamu mereka semua duduk dengan telihat sangat menunggu dan tidak ada yang bersuara atau memluai percakapan. “Jus itu sangat enak sekali, berbeda dengan restoran yang pernah aku kunjungi.” Kata Rain dengan serius sekali.

“Ya.” Respon Roy dengan wajah sangat serius dan juga sepekata dengan perkataan Rain 'Aku juga setuju.' Jawab Roger dan si sekembar secara bersamaan menanggapi pernyataan Rain. Setelah mereka bicara singkat, mereka semua diam lagi dan tidak ada yang bersuara. Mereka seperti memikirkan sesuatu yang lain dari jus yang mereka dari  minum.

“Sebentar, aku mau menelpon dulu.” Minta Roy sambil berdiri dan jalan ke pojok ruangan untuk menelpon. Setelah itu mereka tidak ada yang bersuara lagi. Tapi, Roger berdiri lalu jalan ke pojok ruangan lainnya dan Roger menelpon di sana. Sementara yang lain masih duduk, juga ikut berdiri dan berjalan ke pojok ruangn masing-masing. Mereka mulai membuka hp dan menelpon seseorang

Sementara itu, di dapur Anto masih sibuk menyiapkan jus saset yang ada di dapurnya. “Aku sudah selesai membuat jus anggur.”  Sambil menuangkannya ke gelas. Setelah penuh, Anto mencicipnya sedikit. “Enak!” Setelah meminum sedikit miliknya. “Sekarang tinggal memaskukkan ke gelas lainnya.” Sambil menuangkan jus jeruk itu ke dalam gelas lainnya. Setelah beberapa lama, Anto selesai menuangkan jus ke dalam gelas, Anto langsung membawa jus itu ke ruang tamu. Setelah sampai di ruang tamu. Anto melihat tamunya berada di semua pojok ruangan.

“Kenapa mereka di setiap sudut ruangan?” Tanya Anto saat melihat semua tamunya di pojok masing-masing “Hm! Lagi sibuk.” Anto yang melihat semuanya sedang menelpon. Anto yang melihat itu, tidak mengaganggu mereka, Anto malah ke sopanya semula dan membagikan semua jus yang sudah di bawa di meja. Setelah selesai membagikan jus, Anto duduk ke kursinya dan menikmati jusnya sendiri.

Terpopuler

Comments

Sang Pencipta

Sang Pencipta

bangke tamunya org org besar/penting semua wkwk, sampe presiden disuruh ngangkat loyal box wkwk🤣🤣🤣

2022-09-03

2

🇿 🇺 🇦 🇳 🇱 🇮 🇳

🇿 🇺 🇦 🇳 🇱 🇮 🇳

wkwkwk 😆😆😆

2022-02-19

1

Salim

Salim

makin bagus

2022-01-29

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1
2 Chapter 2
3 Chapter 3
4 Chapter 4
5 Chapter 5
6 Chapter 6
7 Chapter 7
8 Chapter 8
9 Chapter 9
10 Chapter 10
11 Chapter 11
12 Chapter 12
13 Chapter 13
14 Chapter 14
15 Chapter 15
16 Chapter 16
17 Chapter 17
18 Chapter 18
19 Chapter 19
20 Chapter 20
21 Chapter 21
22 Chapter 22
23 Chapter 23
24 Chapter 24
25 Chapter 25
26 Chapter 26
27 Chapter 27
28 Chapter 28
29 Chapter 29
30 Chapter 30
31 Chapter 31
32 Chapter 32
33 Chapter 33
34 Chapter 34
35 Chapter 35
36 Chapter 36
37 Chapter 37
38 Chapter 38
39 Chapter 39
40 Chapter 40
41 Chapter 41
42 Chapter 42
43 Chapter 43
44 Chapter 44
45 Chapter 45
46 Chapter 46
47 Chapter 47
48 Chapter 48
49 Chapter 49
50 Chapter 50
51 Chapter 51
52 Chapter 52
53 Chapter 53
54 Chapter 54
55 Chapter 55
56 Chapter 56
57 Chapter 57
58 Chapter 58
59 Chapter 59
60 Chapter 60
61 Chapter 61
62 Chapter 62
63 Chapter 63
64 Chapter 64
65 Chapter 65
66 Chapter 66
67 Chapter 67
68 Chapter 68
69 Chapter 69
70 Chapter 70
71 Chapter 71
72 Chapter 72
73 Chapter 73
74 Chapter 74
75 Chapter 75
76 Chapter 76
77 Chapter 77
78 Chapter 78
79 Chapter 79
80 Chapter 80
81 Chapter 81
82 Chapter 82
83 Chapter 83
84 Chapter 84
85 Chapter 85
86 Chapter 86
87 Chapter 87
88 Chapter 88
89 Chapter 89
90 Chapter 90
91 Chapter 91
92 Chapter 92
93 Chapter 93
94 Chapter 94
95 Chapter 95
96 Chapter 96
97 Chapter 97
98 Chapter 98
99 Chapter 99
100 Chapter 100
101 Chapter 101
102 Chapter 102
103 Chapter 103
104 Chapter 104
105 Chapter 105
106 Chapter 106
107 Chapter 107
108 Chapter 108
109 Chapter 109
110 Chapter 110
111 Chapter 111
112 Chapter 112
113 Chapter 113
114 Chapter 114
115 Chapter 115
116 Chapter 116
117 Chapter 117
118 Chapter 118
119 Chapter 119
120 Chapter 120
121 Chapter 121
122 Chapter 122
123 Chapter 123
124 Chapter 124
125 Chapter 125
126 Chapter 126
127 Chapter 127
128 Chapter 128
129 Chapter 129
130 Chapter 130
131 Chapter 131
132 Chapter 132
133 Chapter 133
134 Chapter 134
135 Chapter 135
136 Chapter 136
137 Chapter 137
138 Chapter 138
139 Chapter 139
140 Chapter 140
141 Chapter 141
142 Chapter 142
143 Chapter 143
144 Chapter 144
145 Chapter 145
146 Chapter 146
147 Chapter 147
148 Chapter 148
149 Chapter 149
150 Chapter 150
151 Chapter 151
152 Chapter 152
153 Chapter 153
154 Chapter 154
155 Chapter 155
156 Chapter 156
157 Chapter 157
158 Chapter 158
159 Chapter 159
160 Chapter 160
161 Chapter 161
162 Chapter 162
163 Chapter 163
164 Chapter 164
165 Chapter 165
166 Chapter 166
167 Chapter 167
168 Chapter 168
169 Chapter 169
170 Chapter 170
171 Chapter 171
172 Chapter 172
173 Chapter 173
174 Chapter 174
175 Chapter 175
176 Chapter 176
177 Chapter 177
178 Chapter 178
179 Chapter 179
180 Chapter 180
181 Chapter 181
182 Chapter 182
183 Chapter 183
184 Chapter 184
185 Chapter 185
186 Chapter 186
187 Chapter 187
188 Chapter 188
189 Chapter 189
190 Chapter 190
191 Chapter 191
192 Chapter 192
193 Chapter 193
194 Chapter 194
195 Chapter 195
196 Chapter 196
197 Chapter 197
198 Chapter 198
199 Chapter 199
200 Chapter 200
201 Chapter 201
202 Chapter 202
203 Chapter 203
204 Chapter 204
205 Chapter 205
206 Chapter 206
207 Chapter 207
208 Chapter 208
209 Chapter 209
210 Chapter 210
211 Chapter 211
212 Chapter 212
213 Chapter 213
214 Chapter 214
215 Chapter 215
216 Chapter 216
217 Chapter 217
218 Chapter 218
219 Chapter 219
220 Chapter 220
221 Chapter 221
222 Chapter 222
223 Chapter 223
224 Chapter 224
225 Chapter 225
226 Chapter 226
227 Chapter 227
228 Chapter 228
229 Chapter 229
230 Chapter 230
231 Chapter 231
232 Chapter 232
233 Chapter 233
234 Chapter 234
235 Chapter 235
236 Chapter 236
237 Chapter 237
238 Chapter 238
239 Chapter 139
240 Chapter 240
241 Chapter 241
242 Chapter 242
243 Chapter 243
244 Chapter 244
245 Chapter 245
246 Chapter 246
247 Chapter 247
248 Chapter 248
249 Chapter 249
250 Chapter 250
251 Chapter 251
252 Chapter 252
253 Chapter 253
254 Chapter 254
255 Chapter 255
256 Chapter 256
257 Chapter 257
258 Chapter 258
259 Chapter 259
260 Chapter 260
261 Chapter 261
262 Chapter 262
263 Chapter 263
264 Chapter 264
265 Chapter 265
266 Chapter 266
267 Chapter 267
268 Chapter 268
269 Chapter 269
270 Chapter 270
271 Chapter 271
272 Chapter 272
273 Chapter 273
274 Chapter 274
275 Chapter 275
276 Chapter 276
277 Chapter 277
278 Chapter 278
279 Chapter 279
280 Chapter 280
281 Chapter 281
282 Chapter 282
283 Chapter 283
284 Chapter 284
285 Chapter 285
286 Chapter 286
287 Chapter 287
288 Chapter 288
289 Chapter 289
290 Chapter 290
291 Chapter 291
292 Chapter 292
293 Chapter 293
294 Chapter 294
295 Chapter 295
296 Chapter 296
297 Chapter 297
298 Chapter 298
299 Chapter 299
300 Chapter 300
301 Chapter 301
302 Chapter 302
303 Chapter 303
304 Chapter 304
305 Chapter 305
306 Chapter 306
307 Chapter 307
308 Chapter 308
309 Chapter 309
310 Chapter 310
311 Chapter 311
312 Chapter 312
313 Chapter 313
314 Chapter 314
315 Chapter 315
316 Chapter 316
317 Chapter 317
318 Chapter 318
319 Chapter 319
320 Chapter 320
321 Chapter 321
322 Chapter 322
Episodes

Updated 322 Episodes

1
Chapter 1
2
Chapter 2
3
Chapter 3
4
Chapter 4
5
Chapter 5
6
Chapter 6
7
Chapter 7
8
Chapter 8
9
Chapter 9
10
Chapter 10
11
Chapter 11
12
Chapter 12
13
Chapter 13
14
Chapter 14
15
Chapter 15
16
Chapter 16
17
Chapter 17
18
Chapter 18
19
Chapter 19
20
Chapter 20
21
Chapter 21
22
Chapter 22
23
Chapter 23
24
Chapter 24
25
Chapter 25
26
Chapter 26
27
Chapter 27
28
Chapter 28
29
Chapter 29
30
Chapter 30
31
Chapter 31
32
Chapter 32
33
Chapter 33
34
Chapter 34
35
Chapter 35
36
Chapter 36
37
Chapter 37
38
Chapter 38
39
Chapter 39
40
Chapter 40
41
Chapter 41
42
Chapter 42
43
Chapter 43
44
Chapter 44
45
Chapter 45
46
Chapter 46
47
Chapter 47
48
Chapter 48
49
Chapter 49
50
Chapter 50
51
Chapter 51
52
Chapter 52
53
Chapter 53
54
Chapter 54
55
Chapter 55
56
Chapter 56
57
Chapter 57
58
Chapter 58
59
Chapter 59
60
Chapter 60
61
Chapter 61
62
Chapter 62
63
Chapter 63
64
Chapter 64
65
Chapter 65
66
Chapter 66
67
Chapter 67
68
Chapter 68
69
Chapter 69
70
Chapter 70
71
Chapter 71
72
Chapter 72
73
Chapter 73
74
Chapter 74
75
Chapter 75
76
Chapter 76
77
Chapter 77
78
Chapter 78
79
Chapter 79
80
Chapter 80
81
Chapter 81
82
Chapter 82
83
Chapter 83
84
Chapter 84
85
Chapter 85
86
Chapter 86
87
Chapter 87
88
Chapter 88
89
Chapter 89
90
Chapter 90
91
Chapter 91
92
Chapter 92
93
Chapter 93
94
Chapter 94
95
Chapter 95
96
Chapter 96
97
Chapter 97
98
Chapter 98
99
Chapter 99
100
Chapter 100
101
Chapter 101
102
Chapter 102
103
Chapter 103
104
Chapter 104
105
Chapter 105
106
Chapter 106
107
Chapter 107
108
Chapter 108
109
Chapter 109
110
Chapter 110
111
Chapter 111
112
Chapter 112
113
Chapter 113
114
Chapter 114
115
Chapter 115
116
Chapter 116
117
Chapter 117
118
Chapter 118
119
Chapter 119
120
Chapter 120
121
Chapter 121
122
Chapter 122
123
Chapter 123
124
Chapter 124
125
Chapter 125
126
Chapter 126
127
Chapter 127
128
Chapter 128
129
Chapter 129
130
Chapter 130
131
Chapter 131
132
Chapter 132
133
Chapter 133
134
Chapter 134
135
Chapter 135
136
Chapter 136
137
Chapter 137
138
Chapter 138
139
Chapter 139
140
Chapter 140
141
Chapter 141
142
Chapter 142
143
Chapter 143
144
Chapter 144
145
Chapter 145
146
Chapter 146
147
Chapter 147
148
Chapter 148
149
Chapter 149
150
Chapter 150
151
Chapter 151
152
Chapter 152
153
Chapter 153
154
Chapter 154
155
Chapter 155
156
Chapter 156
157
Chapter 157
158
Chapter 158
159
Chapter 159
160
Chapter 160
161
Chapter 161
162
Chapter 162
163
Chapter 163
164
Chapter 164
165
Chapter 165
166
Chapter 166
167
Chapter 167
168
Chapter 168
169
Chapter 169
170
Chapter 170
171
Chapter 171
172
Chapter 172
173
Chapter 173
174
Chapter 174
175
Chapter 175
176
Chapter 176
177
Chapter 177
178
Chapter 178
179
Chapter 179
180
Chapter 180
181
Chapter 181
182
Chapter 182
183
Chapter 183
184
Chapter 184
185
Chapter 185
186
Chapter 186
187
Chapter 187
188
Chapter 188
189
Chapter 189
190
Chapter 190
191
Chapter 191
192
Chapter 192
193
Chapter 193
194
Chapter 194
195
Chapter 195
196
Chapter 196
197
Chapter 197
198
Chapter 198
199
Chapter 199
200
Chapter 200
201
Chapter 201
202
Chapter 202
203
Chapter 203
204
Chapter 204
205
Chapter 205
206
Chapter 206
207
Chapter 207
208
Chapter 208
209
Chapter 209
210
Chapter 210
211
Chapter 211
212
Chapter 212
213
Chapter 213
214
Chapter 214
215
Chapter 215
216
Chapter 216
217
Chapter 217
218
Chapter 218
219
Chapter 219
220
Chapter 220
221
Chapter 221
222
Chapter 222
223
Chapter 223
224
Chapter 224
225
Chapter 225
226
Chapter 226
227
Chapter 227
228
Chapter 228
229
Chapter 229
230
Chapter 230
231
Chapter 231
232
Chapter 232
233
Chapter 233
234
Chapter 234
235
Chapter 235
236
Chapter 236
237
Chapter 237
238
Chapter 238
239
Chapter 139
240
Chapter 240
241
Chapter 241
242
Chapter 242
243
Chapter 243
244
Chapter 244
245
Chapter 245
246
Chapter 246
247
Chapter 247
248
Chapter 248
249
Chapter 249
250
Chapter 250
251
Chapter 251
252
Chapter 252
253
Chapter 253
254
Chapter 254
255
Chapter 255
256
Chapter 256
257
Chapter 257
258
Chapter 258
259
Chapter 259
260
Chapter 260
261
Chapter 261
262
Chapter 262
263
Chapter 263
264
Chapter 264
265
Chapter 265
266
Chapter 266
267
Chapter 267
268
Chapter 268
269
Chapter 269
270
Chapter 270
271
Chapter 271
272
Chapter 272
273
Chapter 273
274
Chapter 274
275
Chapter 275
276
Chapter 276
277
Chapter 277
278
Chapter 278
279
Chapter 279
280
Chapter 280
281
Chapter 281
282
Chapter 282
283
Chapter 283
284
Chapter 284
285
Chapter 285
286
Chapter 286
287
Chapter 287
288
Chapter 288
289
Chapter 289
290
Chapter 290
291
Chapter 291
292
Chapter 292
293
Chapter 293
294
Chapter 294
295
Chapter 295
296
Chapter 296
297
Chapter 297
298
Chapter 298
299
Chapter 299
300
Chapter 300
301
Chapter 301
302
Chapter 302
303
Chapter 303
304
Chapter 304
305
Chapter 305
306
Chapter 306
307
Chapter 307
308
Chapter 308
309
Chapter 309
310
Chapter 310
311
Chapter 311
312
Chapter 312
313
Chapter 313
314
Chapter 314
315
Chapter 315
316
Chapter 316
317
Chapter 317
318
Chapter 318
319
Chapter 319
320
Chapter 320
321
Chapter 321
322
Chapter 322

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!