Chapter 9

“Sepertinya mereka tidak akan berhenti.” Ibunya beranjak berdiri lalu melangkah meninggalkan kedua Ayah dan Anak yang mengobrol. “Tapi aku lebih sangat bahagia, tikarena dak terjadi perubahan pada keluargaku.” Dengan rasa senang di hatinya “Kalian berdua cepat bersiap makan malam.” Suruh Ibnya sambil jalan ke arah dapur meninggalkan Ayah dan Anak yang mengobrol tanpa mengganti pakaiannya.

Ayah dan Anak langsung diam Saat Ibu berkata begitu dengan wajah senang pada mereka berdua. Mereka berdua berhenti bicara sejenak. “Ayah bisa belikan aku ponsel?” Minta Anto pada ayahnya dengan ragu-ragu sambil melihat ke arahnya.

Ayahnya tidak langsung merespon saat sedang mengambil remot TV. “Bisa, besok Ayah akan beli kan. Tapi kenapa minta sekarang?” Tanya Ayahya yang penasaran sambil menyalakan TV yang kemudian menonton.

“Aku mau mencobanya saja.” Jawab Anto dengan garuk kepala yang tidak gatal.

“Besok ayah akan belikan." Ayahnta berdiri saat sesuatu bergetar di celananya yang tidak sengaja Anto lihat. "Tunggu  sebentar ya, Ayah ganti baju dulu.” Ayahnya pamit sambil beranjak berdiri kemudian berjalan meinggalkan Anto dan pergi ke kamar untuk ganti baju.

Anto tidak membalas perkataan Ayahnya dan hanya memperhatikan langkah Ayahnya yang menghilang di belokan menuju kamarnya. Anto yang melihat Ayahnya sudah tidak ada, beranjak berdiri juga. “Aku akan melihat Ibu.” Ucapnya sambil berjalan ke arah dapur dengan santaianya. Dengan pelan, Anto berjalan menuju ke dapur untuk melihat Ibunya yang sedang memasak. Saat sampai di dekat dapur, Anto mendengar suara potongan yang terdengar jelas. Dengan seddikit cepat, Anto tiba di dekat pintu dapur.

Saat melihatm itu bukan cara memasakn seperti di konik dan novel yang pernha dia lihat. “Ibu!” Anto melihat Ibunya yang memasak dari kejauhan “Wahh!” Anto melihat semua benda melayang di udara  dengan sedikit kagum “Apa yang akan di lakukan Ibu?” Tanya dalam hati saat melihat semua alat memasak itu melayang.

Setelah itu Anto memperhatikan Ibunya yang sedang memasak dengan serius. Ibunya mulai menggerakkan semua benda itu, pisau memotong sayur secara cepat dan kompor gas yang nyala tanpa di sentuh dan banyak hal lainnya yang di kerjakan tanpa menyentuh tangan. Anto sangat kagum sekali dengan Ibunya yang sangat cekatan dan juga sangat gesit sekali dalam mengunakan setiap alat dapur dengan bersaman memasak.

***

Selama 30 menit lebih Anto menonton Ibunya yang sedang memasak. Setelah sangat lama menonton Ibunya, Anto melihat semua alat memasak yang kotor langsung ke tempat peyucian dan langsung membersihkan diri. “Ibu sangat keren sekali.” Puji Anto saat melihat Ibunya sudah selesai memasak sambil terus kagum pada Ibunya.

“Anto!” Ibunya berbalik mendengar anaknya yang ada di dekatnya. “Apa yang kamu lakukan di sini?” Tanya Ibunya yang penasaran sambil menaruh kembali semua alat memasak yang sudah bersih ke tempat semula di taruhnya.

“Hehe… aku Cuma melihat ibu memasak saja.” Jawab Anto dengan senyum kagum “Apa Ibu bisa mengajari ku memasak?” Tanya Anto dengan sangat ingin belajar memasak dan juga sambil melihat alat memasak yang terus kembali ke temaptnya semula.

“Kamu mau belajar memasak buat apa?” Tanya Ibunya yang belum paham maksud Anaknya.

“Ya... Belajar memasak buat makan.”Jawabnya sambil melangkah mendekati Ibunya “Boleh kan?” Sambil memegang tangan Ibunya dandengan tatapan memelas pada Ibunya. Ibunya diam selama beberapa saat, melihat tatapan memelas Anto yang sangat serius.

“Hm...!" Sambil mengelus kepalan Anto "Ibu bisa saja mengajarimu, tapi apa kamu yakin?” Tanya Ibunya lagi yang terlihat meragukan Anto.

“Tentu saja!” Jawab Anto singkat dan juga serius “Apa aku tidak boleh belajar memasak?” Tanya Anto sambil mengubah ekpresinya dan melepas tangan dari Ibunya.

“Bukan begitu!” Sambil mengelus anaknya “Ibu hanya heran saja kenapa kamu mau belajar memasak.” Sambil jongkok di depannya dan memegang kepala Anto dengan lembut.

“Aku hanya ingin bisa memasak saja Bu. Siapa tahu aku punya keahlian jadi seorang master koki” Dengan mengubah ekspresi menjadi senyum ceria pada Ibunya.

'Ffft'...” Ibunya hampir tertawa kecil saat melihat Anaknya yang begitu serius, mendengar alasan Anaknya mau belajar memasak “Baiklah, Ibu akan mengajarimu, Tapi kapan Ibu bisa mengajarimu!" Sambil memikirkan waktu yang tepat untuk Anto belajar memasak "Ibu libur pada hari sabtu, jadi tinggal 2 hari lagi baru Ibu bisa mengajari mu. Bagaiama kalau hari sabtu?” Jawabnya lalu tanya balik sambil berdiri dan juga tersenyum pada Anto yang terlihat senang dengan jawaban Ibunya.

“Ya. Aku mau Bu.” Jawab Anto dengan sangat senang sekali sambil menatap ke arah Ibunya yang masih memegang kepalanya. Ibunya hanya tersenyum melihat tingkah anaknya yang seperti haus perhatian saja.

“Dia memang sudah remaja, aku harap anak ini jadi orang yang sama suatu hari nanti.” Dengan melihat Anaknya yang sangat ceria dan merasa sangat khawatir secara bersamaan. Anto melirik ke Ibunya yang terlihat cemas akan sesuatu.

"Apa yang di sembunyikan Ibu?" Tanya Anto saat melihat Ibunya yang berubah ekpresinya sesaat "Bu! Aku kembali dulu ya!" Pamit Anto dengan wajah ceria pada Ibunya yang tadinya masih memegang kepalanya. Anto dengan ceria berjalan kecil meninggalkan Ibunya yang belum menjawabnya. “Ayah, Ibu, sepertinya menyembunyikan sesuatu.” Pikir Anto sambil berjalan keluar dapur dengan santainya dan berusaha tetap ceria saat keluar agar tidak di curigai kalau sudah memahami sikap orang lain dari ekspresinya. “Tapi aku tidak akan ikut campur. Untuk sekarang sih.” Dengan suara kecil, sambil tersenyum “Bu! Masih belum waktunya, tapi tunggu aku selesai bu.” Dengan tetap tenang dan juga santai hingga tiba di ruang keluarga.

Saat sampai di ruang keluarga, Anto tidak melihat Ayahnya. Tapi, Anto langsung naik ke sopa tanpa ragu dan langsung duduk. "Apa yang akan terjadi malam ini!" Tanya Anto saat mengingat ekpresi Ibunya yang tiba-tiba berubah saat berada di dapur. Selama beberapa saat, Anto masih memikirkan semua yang di ingatnya di dapur. "Tidak ada gunanya memikirkannya sekarang." Pikir Anto yang beranjak beridri. "Sebaiknya aku ganti pakain." Ucap Anto dengan suara kecil. Dengan begitu, Anto berjalan pelan ke kamarnya. Anto tidak memikirkan apaun dalam menuju kamarnya. Hanya saja, terus saja kepikiran tentang apa yang di sembunyikan orang tuanya.

***

Setelah beberapa menit, bergani pakain di dalam kamarnya, Anto keluar dengan pakain tidurnya yang sudah di ganti. "Sebaiknya nanti saja ku pikirkan masalah Ibu dan Ayah. Lebih baik ku buat itu dulu, yang jadi masalahnya itu, bahannya bisa dapat di mana?” Anto yang mengingat kembali mau membuat rencana besarnya, sambil berjalan menuju ruang makan. "Sebagai Anak kecil, aku sudah memikirkan banyak hal. Ini sangat kurang nyaman." Guman Anto yang berjalan santai menuju ruang makan dengan begitu banyak pikiran. "Akan lebih baik ku sembunyikan dulu pada Ayah dan Ibu mengenai ini." Anto yang mengulang lagi dan menegaskan dirinya untuk berbhohong smenatara tidak mengungkapkan tujuannya.

Saat sampai di bawah Anto langsung jalan ke ruang makan. Saar sampai,  Ayah dan Ibunya sudah ada di sana. Dan keduanya terlihat begitu serius, seperti habis membicarakan sesuatu yang penting. "Kenapa Ayah dan Ibu terlihat begitu cemas?" Tanya Anto yang memperhatikan dari jauh saat melihat orang tuanya yang terlihat tegang dan juga berusaha bersikap tenang di hadapannya.

Ayah Anto langsung mleihat ke atahnya saat jalan dengan sangat pelan sekali. “Kenapa kamu jalan seperti itu?” Tanya Ayahnya yang melihat Anto masih jalan dengan pelan meski sudah dekat dengan kusinya.

“Aku, ti-tidak...!” Anto sidikit gugup hingga berhenti bicara dan mempercepat langkahnya sambil berusaha riang dan tidak penasaran dengan pembicaraan OrangTua nya. “Kenapa aku gugup sekali.” Merasa aneh dengan dirinya sendiri yang dudup.

“Ada yang ingin kami bicarakan, cepat kesini.” Ajak Ibunya yang mulai mengisi piringnya dengan makanannya dengan terlihat sedih namun tetap senyum pada Anto. Anto tetap ceria dan berusaha tidak mengungkapkan dirinya kalau sudah bisa menebak isi perasaan seseorang dengan hanya melihat wajahnya.

“Ya, bu” Jawab Anto dengan sangat lancar dengan sedikit senyum canggung di wajahnya. Anto yang sudah di kursinya diam tenang menunngu makanannya di sajikan padanya dan  berusaha untuk tidak khawatir pada orang tuanya yang sedang telihat sangat mecurigakan baginya.

“Ayah dan Ibu akan berangkat kerja malam ini.” Kata Ayahnya yang menyantap makanan terlibih dahulu sebelum bicara.

“Oh gitu.” Respon Anto dengan biasa saja dan tidak terlihat khawatir sama sekali. Tapi dalam hatinya rasanya Anyo sedih dengan menjaga ekspresi supaya Ayah dan Ibunya tidak curiga sama sekali dengan dirirnya

“Mungkin untuk beberapa tahun Ayah dan Ibu tidak akan pulang ke rumah ini.” Ayahnya menjelaskan dengan tegar “Ayah sudah membuatkan kamu tabungan dan kartu kredit dan juga Ayah sudah memebelikanmu HP yang kamu inginkan.” Sambil menaruh semua barang itu di atas meja makan.

Selama beberapa saat Anto terdiam dan tidak berkata apa-apa. Ibunya tertunduk sambil menaruh makanan Anto di depannya dan tetap tersenyum padanya sambik mulai makan. “Aku tap di tinggal sendiri. Selain itu,aku harus bersiap melanjutkan impianku juga.” Timbal Anto dengan senyum tegar membalas perkataan Ayahnya dengan mulai menyuapi makan malam terakhirnya bersama OrangTuanya dengan menjaga ceriarnay itu.

Ayah dan Ibunya sedkit kaget dengan perkataan Anaknya yang terlihat baik-baik saja setelah mendengar penjelasannya. "Kamu tidak sedih?" Tanya Ayahnya dengan sedikit bingung pada Anto.

"Sedih! Buat apa? Nanti juga Ayah dan Ibu juga akan sesekali menjenguk ku kan." Jawab Anto dengan biasa saja sambil makan lagi. “Dan apa Ibu tidak mau mengatakan sesuatu padaku?” Tanya Anto dengan wajah senyum dan tegar juga berusaha terlihat biasa saja. Ibunya hanya terdiam dan tidak berkata apa-apa saat meminta Ibunya unyuk mengatakan sesuatu pada dirinya.. Suami dan Anaknya menatap ke arahnya sambil makan. Karena tidak ada respon, Anto tahu Ibunya ingin tatap tinggal, tapi Anto yang hanya ingin tidak ketahuan, akan tetap membuat kedua OrnagTua nya melakukan sesuatu pada diri mereka. "Ibu pergi saja, aku akan baik-baik saja, meski aku tidak tau yang kalian kerjakan yang sebenarnya." Dengan sangat ceria mengataknnya.

"yang aku tahu itu hanya mengetahui  Ayah hanya bekerja sebagi pengantar makanan dan Ibu sebagai kasir saja, tapi itu hanya sementara. Aku tidak tahu apa Ayah dan Iby kerjakan, makanya aku tidak keberatan jika kalian meninggalkan aku di sini.” Anto mengtakannya dengan berhenti makan lalu turun dari kursinya dan mendekati Ibunya, kemudian memegang tangannya. “Bu di dunia ini tidak ada hal yang pasti dan tidak semua akan berjalan sesuai keinginan kita, jadi kerjakan saja apa yang menurut ibu penting itu, tenang saja aku akan baik-baik saja.” Anto menenangkan Ibunya sambil memegang tangan yang sangat tidak rela pergi dengan wajah ceria dan juga sangat sedih dalam hatinya.

Anto memegang tangan ibunya cukup lama sekali sambil tersenyum kearah Ibunya. “Maaf kan Ibu nak!” Kata Ibunya sambil meneteskan air mata. Setelah meneteskan air mata, Ibunya langsung memeluk Anto. Ibunya memeluk cukup lama sekali. Anto hanya tersenyum sedangkan Ayahnya hanya lanjut makan dan tidak tidak melihat ke mereka berdua.

"Bu! Aku lapar." Kata Anto mengingtakan Ibunya yang masih memeluknya terlalu lama. Setelah berkata itu, Ibunya melepaskan pelukannya pada Anto kemudian melihat ke arah Anaknya yang sedang tersenyum cerah padanya. Setelah melihat senyum Anakanya, dia membiarkannya kembali ke kursinya untuk melanjutkan makan malan bersama untuk terakhir kalinya.

***

Setelah selesai makan malam, malam itu Anto bersama kedua OrangTua nya berbicara cukup lama sekali di meja makan setelah makan malam selesai.. Setelah larut malam sekali, Anto pamit kepada OrangTuanya ke kamar untuk tidur sendiri. Di dalam kamarnya Anto tidak bisa tidur sama sekali memikirkan Ayah dan Ibunya yang akan pergi malam ini. "Malan terakhir ya." Pikir Anto yang tidak bisa tidur sama sekali 'TAK.,TAK, TAK, TAK!!' suara langkah kaki "Hm!" Anto melihat ke pintu saat mendengar langkah kaki di depan pintunya. Dengan cepat Anto mengubah posisi tidur supaya terlihat alami tidur nyenyak.

'KLAK...!' pintu di buka “Sepertinya dia sudah tidur.” Ucap Ayahnya pada Istrinya di samping yang masih sedih “Biar aku yang membawa ini!" Sambil mengambil ponsel dan lainnya dari tangan Istrinya "Sebaiknya kamu pergi duluan, semakin lama disini, kamu tidak akan rela.” Meminta Istrinya untuk pergi duluan.

Istrinya tidak berkata apapun dan hanya mengikuti kata Suaminya. Sementara itu, Ayahnya masuk ke kamar Anto, kemudian menaruh semua barang Anto di meja di samping tempat tidurnya. Sebelum keluar, Ayahnya melihat ke arah Anto dengan perasaan bersalah. “Maaf kan Ayah, Ayah tidak bisa melihatmu tumbuh besar.” Sambil meninggalkan Anto yang sudah tidur. Setelah berkata begitu, Ayahnya keluar dari kamar Anto dengan pelan. 'KLAK!' Ayahnya menutup pintu kamanya tanpa melihat anaknya yang sudah tidur nyenyak atau belum.

“Ayah, Ibu!” Ucap Anto yang tidak tidur sama sekali, yang mulai meteskan air mata “Ayah Ibu kenapa pergi begitu cepat.” Sambil meringkuk di kasurnya “Semua yang kita lakukan selama ini, sangat menyenangkan sekali.” Sambil mengusap air matanya dan berusaha bersikap tegar. Anto berdiri di atas kasurnya kemudian melihat keluar jendela yang mengarah ke pintu depan rumahnya “Ibu tidak ada di sana.” Gumannya saat melihat ayah saja di luar, yang menatap jendela kamar Anto “Ayah juga pergi.” Guman Anto yang melihat Ayahnya hilang di depan halaman rumahnya dengan sangat cepat sekali.

Setelah melihat kejadian itu, Anto bergegas langsung menuju lantai bawah yang sangat gelap karena lampunya di matikan. Saat sampai lantai bawah, Anto langsung menuju pintu depan rumahnya kemudian membuka kunci dan keluar rumah. Anto melihat ke sekitar rumahnya, namun tidak melihat siapapun di luar rumah. Anto melihat sekeliling selema beberapa saat, lalu ke dalam rumahnya. Setelah masuk, Anto mengunci pintu rumahnya kemudian berjalan ke ruang keluarga. Setelah sampai di ruang keluarga, Anto duduk di sopa tanpa berkata apapun.

Terpopuler

Comments

Sang Pencipta

Sang Pencipta

banyak typo nya

2022-09-03

0

DNK • SLOTH SINN

DNK • SLOTH SINN

next.

2022-02-16

0

Reza

Reza

Semangat

2022-02-09

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1
2 Chapter 2
3 Chapter 3
4 Chapter 4
5 Chapter 5
6 Chapter 6
7 Chapter 7
8 Chapter 8
9 Chapter 9
10 Chapter 10
11 Chapter 11
12 Chapter 12
13 Chapter 13
14 Chapter 14
15 Chapter 15
16 Chapter 16
17 Chapter 17
18 Chapter 18
19 Chapter 19
20 Chapter 20
21 Chapter 21
22 Chapter 22
23 Chapter 23
24 Chapter 24
25 Chapter 25
26 Chapter 26
27 Chapter 27
28 Chapter 28
29 Chapter 29
30 Chapter 30
31 Chapter 31
32 Chapter 32
33 Chapter 33
34 Chapter 34
35 Chapter 35
36 Chapter 36
37 Chapter 37
38 Chapter 38
39 Chapter 39
40 Chapter 40
41 Chapter 41
42 Chapter 42
43 Chapter 43
44 Chapter 44
45 Chapter 45
46 Chapter 46
47 Chapter 47
48 Chapter 48
49 Chapter 49
50 Chapter 50
51 Chapter 51
52 Chapter 52
53 Chapter 53
54 Chapter 54
55 Chapter 55
56 Chapter 56
57 Chapter 57
58 Chapter 58
59 Chapter 59
60 Chapter 60
61 Chapter 61
62 Chapter 62
63 Chapter 63
64 Chapter 64
65 Chapter 65
66 Chapter 66
67 Chapter 67
68 Chapter 68
69 Chapter 69
70 Chapter 70
71 Chapter 71
72 Chapter 72
73 Chapter 73
74 Chapter 74
75 Chapter 75
76 Chapter 76
77 Chapter 77
78 Chapter 78
79 Chapter 79
80 Chapter 80
81 Chapter 81
82 Chapter 82
83 Chapter 83
84 Chapter 84
85 Chapter 85
86 Chapter 86
87 Chapter 87
88 Chapter 88
89 Chapter 89
90 Chapter 90
91 Chapter 91
92 Chapter 92
93 Chapter 93
94 Chapter 94
95 Chapter 95
96 Chapter 96
97 Chapter 97
98 Chapter 98
99 Chapter 99
100 Chapter 100
101 Chapter 101
102 Chapter 102
103 Chapter 103
104 Chapter 104
105 Chapter 105
106 Chapter 106
107 Chapter 107
108 Chapter 108
109 Chapter 109
110 Chapter 110
111 Chapter 111
112 Chapter 112
113 Chapter 113
114 Chapter 114
115 Chapter 115
116 Chapter 116
117 Chapter 117
118 Chapter 118
119 Chapter 119
120 Chapter 120
121 Chapter 121
122 Chapter 122
123 Chapter 123
124 Chapter 124
125 Chapter 125
126 Chapter 126
127 Chapter 127
128 Chapter 128
129 Chapter 129
130 Chapter 130
131 Chapter 131
132 Chapter 132
133 Chapter 133
134 Chapter 134
135 Chapter 135
136 Chapter 136
137 Chapter 137
138 Chapter 138
139 Chapter 139
140 Chapter 140
141 Chapter 141
142 Chapter 142
143 Chapter 143
144 Chapter 144
145 Chapter 145
146 Chapter 146
147 Chapter 147
148 Chapter 148
149 Chapter 149
150 Chapter 150
151 Chapter 151
152 Chapter 152
153 Chapter 153
154 Chapter 154
155 Chapter 155
156 Chapter 156
157 Chapter 157
158 Chapter 158
159 Chapter 159
160 Chapter 160
161 Chapter 161
162 Chapter 162
163 Chapter 163
164 Chapter 164
165 Chapter 165
166 Chapter 166
167 Chapter 167
168 Chapter 168
169 Chapter 169
170 Chapter 170
171 Chapter 171
172 Chapter 172
173 Chapter 173
174 Chapter 174
175 Chapter 175
176 Chapter 176
177 Chapter 177
178 Chapter 178
179 Chapter 179
180 Chapter 180
181 Chapter 181
182 Chapter 182
183 Chapter 183
184 Chapter 184
185 Chapter 185
186 Chapter 186
187 Chapter 187
188 Chapter 188
189 Chapter 189
190 Chapter 190
191 Chapter 191
192 Chapter 192
193 Chapter 193
194 Chapter 194
195 Chapter 195
196 Chapter 196
197 Chapter 197
198 Chapter 198
199 Chapter 199
200 Chapter 200
201 Chapter 201
202 Chapter 202
203 Chapter 203
204 Chapter 204
205 Chapter 205
206 Chapter 206
207 Chapter 207
208 Chapter 208
209 Chapter 209
210 Chapter 210
211 Chapter 211
212 Chapter 212
213 Chapter 213
214 Chapter 214
215 Chapter 215
216 Chapter 216
217 Chapter 217
218 Chapter 218
219 Chapter 219
220 Chapter 220
221 Chapter 221
222 Chapter 222
223 Chapter 223
224 Chapter 224
225 Chapter 225
226 Chapter 226
227 Chapter 227
228 Chapter 228
229 Chapter 229
230 Chapter 230
231 Chapter 231
232 Chapter 232
233 Chapter 233
234 Chapter 234
235 Chapter 235
236 Chapter 236
237 Chapter 237
238 Chapter 238
239 Chapter 139
240 Chapter 240
241 Chapter 241
242 Chapter 242
243 Chapter 243
244 Chapter 244
245 Chapter 245
246 Chapter 246
247 Chapter 247
248 Chapter 248
249 Chapter 249
250 Chapter 250
251 Chapter 251
252 Chapter 252
253 Chapter 253
254 Chapter 254
255 Chapter 255
256 Chapter 256
257 Chapter 257
258 Chapter 258
259 Chapter 259
260 Chapter 260
261 Chapter 261
262 Chapter 262
263 Chapter 263
264 Chapter 264
265 Chapter 265
266 Chapter 266
267 Chapter 267
268 Chapter 268
269 Chapter 269
270 Chapter 270
271 Chapter 271
272 Chapter 272
273 Chapter 273
274 Chapter 274
275 Chapter 275
276 Chapter 276
277 Chapter 277
278 Chapter 278
279 Chapter 279
280 Chapter 280
281 Chapter 281
282 Chapter 282
283 Chapter 283
284 Chapter 284
285 Chapter 285
286 Chapter 286
287 Chapter 287
288 Chapter 288
289 Chapter 289
290 Chapter 290
291 Chapter 291
292 Chapter 292
293 Chapter 293
294 Chapter 294
295 Chapter 295
296 Chapter 296
297 Chapter 297
298 Chapter 298
299 Chapter 299
300 Chapter 300
301 Chapter 301
302 Chapter 302
303 Chapter 303
304 Chapter 304
305 Chapter 305
306 Chapter 306
307 Chapter 307
308 Chapter 308
309 Chapter 309
310 Chapter 310
311 Chapter 311
312 Chapter 312
313 Chapter 313
314 Chapter 314
315 Chapter 315
316 Chapter 316
317 Chapter 317
318 Chapter 318
319 Chapter 319
320 Chapter 320
321 Chapter 321
322 Chapter 322
Episodes

Updated 322 Episodes

1
Chapter 1
2
Chapter 2
3
Chapter 3
4
Chapter 4
5
Chapter 5
6
Chapter 6
7
Chapter 7
8
Chapter 8
9
Chapter 9
10
Chapter 10
11
Chapter 11
12
Chapter 12
13
Chapter 13
14
Chapter 14
15
Chapter 15
16
Chapter 16
17
Chapter 17
18
Chapter 18
19
Chapter 19
20
Chapter 20
21
Chapter 21
22
Chapter 22
23
Chapter 23
24
Chapter 24
25
Chapter 25
26
Chapter 26
27
Chapter 27
28
Chapter 28
29
Chapter 29
30
Chapter 30
31
Chapter 31
32
Chapter 32
33
Chapter 33
34
Chapter 34
35
Chapter 35
36
Chapter 36
37
Chapter 37
38
Chapter 38
39
Chapter 39
40
Chapter 40
41
Chapter 41
42
Chapter 42
43
Chapter 43
44
Chapter 44
45
Chapter 45
46
Chapter 46
47
Chapter 47
48
Chapter 48
49
Chapter 49
50
Chapter 50
51
Chapter 51
52
Chapter 52
53
Chapter 53
54
Chapter 54
55
Chapter 55
56
Chapter 56
57
Chapter 57
58
Chapter 58
59
Chapter 59
60
Chapter 60
61
Chapter 61
62
Chapter 62
63
Chapter 63
64
Chapter 64
65
Chapter 65
66
Chapter 66
67
Chapter 67
68
Chapter 68
69
Chapter 69
70
Chapter 70
71
Chapter 71
72
Chapter 72
73
Chapter 73
74
Chapter 74
75
Chapter 75
76
Chapter 76
77
Chapter 77
78
Chapter 78
79
Chapter 79
80
Chapter 80
81
Chapter 81
82
Chapter 82
83
Chapter 83
84
Chapter 84
85
Chapter 85
86
Chapter 86
87
Chapter 87
88
Chapter 88
89
Chapter 89
90
Chapter 90
91
Chapter 91
92
Chapter 92
93
Chapter 93
94
Chapter 94
95
Chapter 95
96
Chapter 96
97
Chapter 97
98
Chapter 98
99
Chapter 99
100
Chapter 100
101
Chapter 101
102
Chapter 102
103
Chapter 103
104
Chapter 104
105
Chapter 105
106
Chapter 106
107
Chapter 107
108
Chapter 108
109
Chapter 109
110
Chapter 110
111
Chapter 111
112
Chapter 112
113
Chapter 113
114
Chapter 114
115
Chapter 115
116
Chapter 116
117
Chapter 117
118
Chapter 118
119
Chapter 119
120
Chapter 120
121
Chapter 121
122
Chapter 122
123
Chapter 123
124
Chapter 124
125
Chapter 125
126
Chapter 126
127
Chapter 127
128
Chapter 128
129
Chapter 129
130
Chapter 130
131
Chapter 131
132
Chapter 132
133
Chapter 133
134
Chapter 134
135
Chapter 135
136
Chapter 136
137
Chapter 137
138
Chapter 138
139
Chapter 139
140
Chapter 140
141
Chapter 141
142
Chapter 142
143
Chapter 143
144
Chapter 144
145
Chapter 145
146
Chapter 146
147
Chapter 147
148
Chapter 148
149
Chapter 149
150
Chapter 150
151
Chapter 151
152
Chapter 152
153
Chapter 153
154
Chapter 154
155
Chapter 155
156
Chapter 156
157
Chapter 157
158
Chapter 158
159
Chapter 159
160
Chapter 160
161
Chapter 161
162
Chapter 162
163
Chapter 163
164
Chapter 164
165
Chapter 165
166
Chapter 166
167
Chapter 167
168
Chapter 168
169
Chapter 169
170
Chapter 170
171
Chapter 171
172
Chapter 172
173
Chapter 173
174
Chapter 174
175
Chapter 175
176
Chapter 176
177
Chapter 177
178
Chapter 178
179
Chapter 179
180
Chapter 180
181
Chapter 181
182
Chapter 182
183
Chapter 183
184
Chapter 184
185
Chapter 185
186
Chapter 186
187
Chapter 187
188
Chapter 188
189
Chapter 189
190
Chapter 190
191
Chapter 191
192
Chapter 192
193
Chapter 193
194
Chapter 194
195
Chapter 195
196
Chapter 196
197
Chapter 197
198
Chapter 198
199
Chapter 199
200
Chapter 200
201
Chapter 201
202
Chapter 202
203
Chapter 203
204
Chapter 204
205
Chapter 205
206
Chapter 206
207
Chapter 207
208
Chapter 208
209
Chapter 209
210
Chapter 210
211
Chapter 211
212
Chapter 212
213
Chapter 213
214
Chapter 214
215
Chapter 215
216
Chapter 216
217
Chapter 217
218
Chapter 218
219
Chapter 219
220
Chapter 220
221
Chapter 221
222
Chapter 222
223
Chapter 223
224
Chapter 224
225
Chapter 225
226
Chapter 226
227
Chapter 227
228
Chapter 228
229
Chapter 229
230
Chapter 230
231
Chapter 231
232
Chapter 232
233
Chapter 233
234
Chapter 234
235
Chapter 235
236
Chapter 236
237
Chapter 237
238
Chapter 238
239
Chapter 139
240
Chapter 240
241
Chapter 241
242
Chapter 242
243
Chapter 243
244
Chapter 244
245
Chapter 245
246
Chapter 246
247
Chapter 247
248
Chapter 248
249
Chapter 249
250
Chapter 250
251
Chapter 251
252
Chapter 252
253
Chapter 253
254
Chapter 254
255
Chapter 255
256
Chapter 256
257
Chapter 257
258
Chapter 258
259
Chapter 259
260
Chapter 260
261
Chapter 261
262
Chapter 262
263
Chapter 263
264
Chapter 264
265
Chapter 265
266
Chapter 266
267
Chapter 267
268
Chapter 268
269
Chapter 269
270
Chapter 270
271
Chapter 271
272
Chapter 272
273
Chapter 273
274
Chapter 274
275
Chapter 275
276
Chapter 276
277
Chapter 277
278
Chapter 278
279
Chapter 279
280
Chapter 280
281
Chapter 281
282
Chapter 282
283
Chapter 283
284
Chapter 284
285
Chapter 285
286
Chapter 286
287
Chapter 287
288
Chapter 288
289
Chapter 289
290
Chapter 290
291
Chapter 291
292
Chapter 292
293
Chapter 293
294
Chapter 294
295
Chapter 295
296
Chapter 296
297
Chapter 297
298
Chapter 298
299
Chapter 299
300
Chapter 300
301
Chapter 301
302
Chapter 302
303
Chapter 303
304
Chapter 304
305
Chapter 305
306
Chapter 306
307
Chapter 307
308
Chapter 308
309
Chapter 309
310
Chapter 310
311
Chapter 311
312
Chapter 312
313
Chapter 313
314
Chapter 314
315
Chapter 315
316
Chapter 316
317
Chapter 317
318
Chapter 318
319
Chapter 319
320
Chapter 320
321
Chapter 321
322
Chapter 322

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!