“Master!” Panggil Rain secara tiba-tiba dengan sopan sambil menundukkan kepalanya “Sebenarnya, saya ingin berterima kasih, karena telah membantu saya naik level.” Dengan suara sopan pada Anto.
“Kami pun sama.” Bersamaan ke empat lainnya setuju dengan perkataan Rain.Anto terdiam saat mendengar itu sambil mengambil salah satu ayam goreng di piring yang di bawanya.
“Hanya sebatas itu?” Tanya Anto yang mengerti maksud dari mereka sambil menggigit ayam gorengnya.
“Ya, tidak ada yang lain.” Jawab Eli yang terlihat peduli dan juga dengan suara sopan pada Anto.
“Berterima kasih padaku?” Sambil melihat bergiliran pada kelima tamu nya yang terlihat sangat tulus dan juga menundukkan kepala “Jadi kalian memberikan barang seperti itu kepadaku hanya untuk berterima kasih?” Tanya Anto lagi dengan serius sambil terus memakan ayam gorengnya.
“Ya.” Jawab bersamaan dengan sangat yakin dan tulus dengan tetap menundukkan kepalanya.
“Hah… Aku kira apa. Hanya utuk berteima kasih.” Ucap Anto dengan santai sambil menaruh ayam yang masih tersisa. “Kalian makanlah.” Ucap Anto yang menyisakan 5 ayam goreng dan satu bekas miliknya. Mereka berlima langsung melihat ke arah piring yang berisi tinggal lima ayam goreng itu. Mereka berlima diam menatap dan tidak berani mengambil. “Ini perintah, ambil dan makan.” Kata Anto dengan tegas pada ke lima tamu yang ragu sekali.
“Ya.” Mereka berlima menjawa singkat. Setelah itu, dengan ragu-ragu mereka mengambil ayam goreng itu. Setelah mereka mengambilnya, mereka langsung makan dan sangat terkejut sekali dengan perubahan yang mereka rasakan.
“Sekarang lihat skil kalian.” Kata Anto dengan suara seperti memberi perintah sambil tersenyum. Mereka berlima langsung diam ke depan melihat udara kosong. Namun, Anto tau kenapa mereka melihat udara kosong. Mereka berlima melihat skil mereka masing-masing di panel system game mereka. Saat mereka melihat, Anto dapt melihat ke kagetan mereka saat melihat perubahan mereka yang terjadi.
"Berakhir di sini sudah." Pikir Anto saat melihat reaksi kaget ke lima tamunya “Sekarang aku sangat lapar, aku mau masak untuk diriku sendiri, kalian pulanglah!” Minta Anto dengan sopan pada mereka sambil berdiri dengan mengambil piring yan ada di meja tamu yang menyisakan ayam goreng bekasnya.
Mereka tidak merespon Anto yang pergi meinggalkan mereka, karena mereka masih tampak kaget dan masih memperhatikan layar status mereka. “Aku juga kaget seperti itu saat pertama kali.” Pikir Anto yang mulai berjalan meninggalkan tamunya.
“Master!" Panggil Roger saat Anto baru sedikit jalan. Anto yang di panggil, melihat dengan refleks ke arah suara Roger. "Terima kasih. Meski saya tidak tau kenapa master melakukan ini, tapi saya sangat berteima kasih.” Ucap Roger dengan tegas dan juga dengan sangat tulus pada Anto.
“Tidak papa, gunakan kekuatan itu dengan baik dan jangan serakah terhadap apa yang kalian punya, meski yang kalian memiliki gunung. Jangan kalian terlalu sombong hingga membuat kalian jatuh dan jadi tidak berguna” Ucap Anto dengan suara pemeberi bersemangat sambil tersenyum pada Roger dan linnay yang melihat padanya.
“Ya.” Jawab mereka berlima bersamaan dengan penuh percaya diri sekali
“Kalian pulang sana, aku sangta lapar dan inginmasak buat diriku sendiri.” Kata Anto dengan sopan sambil lanjut jalan lagi.
“Ya.” Jawab mereka dengan singkat.
“Tunggu master!" Panggil Roy saat Anto yang mau jalan lagi. Roy dari tempat duduknya keluar dengan cepat sekali.
"Ini!” Roy memberikan sebuah kartu pada Anto yang berhenti di tempatnya. Anto mengambil tanpa menjawab, kemudian yang lainnya menyusul berdiri sambil memberikan kartu. Dan Anto menrrimanya tanpa ada rasa curiga sama sekali. Sekrang Anto mempunyai 5 kartu dengan warna yang sama.
“Apa ini sem…!” Anto tidak melanjutkan kata-katanya, saat cahaya muncul dari ke lima kartu itu. Setelah beberapa saat, cahaya itu menghilang dan semua kartu yang di berikan oleh tamu nya menjadi satu. “Apa yang kalian berikan padaku?” Tanya Anto dengan sopan dan bingung setelah kartu itu menjadi satu.
“Ini adalah kartu special. Apa pun bisa anda beli dengan kartu ini, atau bisa di bilang gratis makan apapaun dengan menggunakan ini. Selain bisa menggunakannya di manapun dan toko apapun. Kartu ini di bagi menjadi 3 tingkat PROTONIUM, DIAMOND DAN SPECIAL. Kartu ini juga berfungsi sebagai PASPOR antar Negara, jadi master bisa pergi ke Negara manapun yang master inginkan.” Roy menjelaskan dengan singkat dan padat dan mudah di pahami.
Anto melihat ke lima tamu nya yang terlihat sangat tulus sekali saat memberikan kartuitu dan tida bisa berkata apa-apa sama apa yang telah di lakukan mereka padanya. Anto hanya bisa merasa bersalah saat menerima itu semua. “Kenapa mereka memberikan aku hal seperti ini?” Tanya Anto yang sudah mengerti kegunaannya, namun bingung dengan situasinya saat ini “Bisa kalian memberikan gmail kalian?” Tanya Anto yang sudah pasrah dengan semua yang terjadi.
Mereka berlima saling melihat. “Master, di mana kami tulis?” Tanya Maeli dengan sopan. Anto jalan ke meja tamu lalu menatih lagi piringnya.
“Tunggu sebentar.” Kata Anto yang tidak jadi ke dapur dan malah berjalan ke arah TV nya. Setelah sampai, Anto membuka dan mengambil satu kertas. Anto mengambil buku tulis kosong. Kemudian berjalan kembali ke tempat semua tamu dengan membawa kertas, setelah itu menyerahkan kepada mereka berlima dengan polpen yang di ambil dari saku bajunya yang dai taruh saat menanda tangani kurir yang datang. Tanpa pikir panjang dan bertanya, mereka langsung menulis gmail mereka di kertas yang sudah di berikan Anto. Mereka berlima tidak lama menulis gmail mereka.
“Kami sudah selesai.” Sambil menyerahkan kertas kepada Anto.
“Baiklah, kalian tunggu kabar dariku. Nanti aku kirim sesuatu kepada kalin jangan ragu untuk membukanya. kalian pergilah dari sini, aku sudah lapar.” Sambil mempersilah mereka keluar dari rumahnya dengan suasana hati kacau. Mereka berlima tidak berkata apa pun pada anto, dan hanya megikuti apa yang anto katakan. Mereka berlima secara perlahan berjalan meninggalakan ruang tamu. “Akhirnya mereka pergi juga” Ucap Anto dari dalam rumah saat mereka sudah tidak terlihat lagi.
“Master, tunggu sebentar.” Suara Roger yang masih di dalam rumah.
“Apa lagi sekarang!” Anto merasa sangat kesal dan tidak langusng berbalik dan juga masih sabar dan tidak kaget sama sekali. “Sabar, sabar.” Guman Anto yang menena gkan diri nya “Ada apa?” Tanya Anto dengan wajah senyum yang terlihat menakutkan bagi Roger setelah berbalik.
“Ini master.” Sambil menyerakan sebuah berkas pada Anto.
“Apa ini?” Tanya anto yang bingung.
“Ini berkas-berkas toserba yang saya belikan.” jawab singkat roger dengan gemetaran saat melihat Anto yang masih tersenyum padanya.
“Lagi!” Anto merasa sangat pusing dengan apa yang terjadi pada hari yang harusnya tenang baginya “Aku sudah lelah dengan ini semua.” Sambil tersenyum kepada roger dengan di barengi rasa kesal. Roger yang melihat itu tidak berkutik sama sekali dan hanya diam saja. “Hah...!" Anto dengan sangat sabar menahan rasa kesalnya "Aku tidak bisa mengurus toserba itu, carilah pekerja yang bisa di atur untuk mengatur toko itu." Kata Anto dengan suara biasa saja "Nanti aku kasi tau rencana yang kubuat dengan toko itu melalui gmail.” Sambil meninggalkan roger berjalan ke dapur untuk memasak.
Roger tidak berani bertanya lagi dan hanya bisa diam saja melihat Anto yang masuk ke dalam dapur. “Ini sungguh sangat menyusahkan sekali.” Acap Anto yang meraasa lelah. Setelah itu Anto langsung ke dapur dan membuat makanan dalam keadaan yang sangat bingun, merasa bersalah dan berusaha untuk menenagkan diri hingga melupakan semua kesedihan yang di alaminya malam itu.
***
Waktu berlalu, Anto kini sudah selesai makan siang. “Akhirnya kenyang juga.” Ucap Anto yang selesai makan siang. Anto melihat ke langit atap rumahnya. “Setengah hari ini banyak hal yang terjadi." Anto yang kepikiran dengan hal yang sudah terjadi. Anto yang mempunyai banyak hal yang di pikirkannya, hanya bisa diam saja dan tidak berkata apa-apa pada dirinya sendiri. Dengan perasaan campur aduk, Anto melanjutkan tugas di dapur membawa bekas makana yang koter untk di bersihkan di tempat pembersih.
***
Anto cukup lama membersih kan semua bekas makana yang kotor, setelah cukup lama membersikan semua bekas makanan, Anto pergi ke ruang keluarga. Anto berjalan ke sana tanpa terlihat lelah sama sekali. Sesampainya di sana, Anto langsung duduk tanpa melakukan apa pun. “Aku harap ini menjadi yang terakhir, aku terganngu dengan kejadian seperti itu.” Anto yang mengingat kejadian dengan kelima tamu sebekumnya. “Ayah Ibu, setelah kalian pergi malam itu, banyak sekali kejadian yang ku alami dan semuanys aneh.” Guman Anto sambil mengingat kejadian perginya orang tuanya “Ayah Ibu, hari ini aku mendapat berbagai macam harta dari lima orang besar, apa yang ku lakukan dengan harta ini Bu, kasi tau tau aku Ayah, apa yang aku harus kulakukan dengan semua benda ini.” Anto yang mulia meneteskan air mata lagi setelah kejadian itu dengan mengingat Ayah dan Ibunya pergi.
***
Anto yang sedih di ruang keluarga teringat lagi dengan kenangan bersama orang tuanya. Kali ini Anto menangis selama 30 menitan lebih. Setelah merasa lega, Anto berhenti menangis dan merasa baikan "Aku sudah membaca semua buku yang ada di ruangan Ayah. Semua buku yang terlihat lama dan kusut. Semua pengetahuanku hasil dari membacaku. Skilku sudah naik tingkat sekarng saat membuat CETAK BIRU itu” Ucap Anto setelah selesai menangis dan menjadi tenang dan melakukan itu untuk mengalihkan dirinya dari kesedihannya. Anto yang sudah tenang dan tampak seperti biasa, turun dari sopa, kemudian berkeliling seluruh rumah dan mengunci semua pintu dan jendela yag telah yang terbuka. Kemudian naik ke lantai atas.
Setelah sampai di lantai atas, Anto langsung duduk di tempat tidurnya dan menutup matanya. “Study.” Sambil membayangkan semua data yang telah di pelajarinya. Anto mulai mencari data semua yang dia butuhkan. Di dalam kamarnya, Anto membuat cetak biru dari hasil dari membaca komik, novel, fisika, biologi, teknologi dan masih banyak lagi, yang merupakan dasar dari ilmu lainnya yang ada di dalam bawah tanah.
***
Setelah 1 jam berlalu Anto membuka matanya. “Akhirnya, cetak biru akses jiwa dan akses fisik berhasil di buat." Anto yang merasa sangat senang sekali saat dia sudah akan memulai rencananya "Pertama aku akan membuat akses jiwa dan akses fisik.” Sambil bangun dari tempat tidurnya lalu keluar dari kamarnya dan turun ke lantai bawah.
Saat menuju lantai bawah, Anto langsung menuju ruang makan. Dia langsung ke kardus besar itu. “Study!” Ucap Anto dengan jelas saat memegang kardus itu. Setelah itu, Anto mempelajarinya apa yang ada dalam kardu itu Anto mengetahui ternyata itu salah alamat pengiriman. Kardus itu berisi sebuah bongkahan seperti batu besar dan juga mempunyai kekuatan yang tidak biasa.
“Benda besar ini mempunyai kekuatan yang sangat besar dan sangat tidak stabil, mereka pasti akan kesini untuk mencari benda ini. Benda ini juga tidak lengkap, ini pasti dari dunia lain” Anto yang terus memandangi kardus itu dan juga tidak yakin batu itu akan di gunakan untuk hal baik oleh pemilik aslinya. Setelah melihat cukup lama, Anto ke kursi meja makan dan duduk di sana. Anto yang duduk-duduk jadi kepikiran.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 322 Episodes
Comments
DNK • SLOTH SINN
next.
2022-02-17
0