terkadang bohong lebih baik

Setelah acara ala-ala yang diadakan Anna selesai, tanpa berkata Rezi segera menarik tangan istrinya kedalam kamar, pikiran-nya menjadi semakin tak tenang karna hadiah yang diberikan Anna tidaklah terduga.

Sebagai bentuk rasa syukur Anna, wanita itu menghadiahi menantu dan putranya sebuah rumah mewah yang jaraknya tak jauh dari rumah besar. Nominal bukanlah sebuah alasan bagi Rezi yang konglongerat, namun sebuah permintaan yang hampir membuat Rezi mati berdiri.

Sebagai ganti dari hadiah yang telah Anna berikan, Anna meminta sebuah timbal balik yang paling Rezi takuti, ibunya itu ingin melihat hasil USG Yuriel besok, bahkan Anna ingin menemani Yuriel saat USG nanti.

"Gawat" pekik Rezi panik sambil mengunci pintu kamarnya rapat agar tak ada seorangpun yang bisa mendengar percakapan mereka.

"Kenapa?" tanya gadis polos itu santai, dari raut wajah Yuriel tak nampak sedikitpun kegelisahan, berbeda jauh dengan Rezi yang ketar ketir mencari jalan keluar dari masalah yang sedang ia hadapi saat ini.

"Apa kau tidak sadar?, mama meminta sesuatu yang tidak mungkin terjadi, rahimu itu tidak ada isinya, bukankah kita sudah melihatnya tadi pagi?, lalu bagaimana nanti saat mama melihatnya, mungkin dia akan sangat kecewa".

"Kalau begitu mari kita ungkapkan apa yang sebenarnya terjadi pada mama, dia pasti akan mengerti, jujur lebih baik dari pada terus merasakan rasa terbelit"

"Aku gak bisa, bukankah kamu lihat tadi saat mama mengelus perutmu, mencoba menyalurkan sayangnya pada janin yang tak nyata, lalu dengan bangga memamerkan menantu dan calon cucuknya?" todong Rezi dengan tatapan menerawang.

Hati Yuriel terenyut, memang Anna telah mengorbankan segalanya untuk gadis tak berguna seperti Yuriel, namun Anna tetap menyayangi Yuriel lebih dari sayangnya kepada Rezi anak kandungnya sendiri.

"Betul apa yang kau katakan, aku tak sempat berpikir kearah sana, lalu apa yang harus kita lakukan saat ini?"

Rezi nampak menarik napas panjang, berulang lalu membuangnya percuma, pikiran-nya benar-benar butuh represing dari masalah yang membelihnya saat ini.

"Tak ada pilihan lain selain jujur atau berbohong, tapi mungkin cara yang terbaik adalah dengan berbohong, walaupun sulit, setidaknya kita bisa mengulur waktu sejenak untuk sekilas mencari cara" ujar Rezi sambil menghembuskan nafas pasrah, dirinya kini tak mampu bergeming saat mengingat wajah bahagia terlukis dibibir orang tua serta mertuanya.

"Lalu apa yang harus kita lakukan?", tanya Yuriel mengulang pertanyaan lagi.

"Mungkin kita bisa berpura-pura kalau kau benar hamil, setidaknya kita bisa berusaha membuatmu hamil terlebih dahulu sebelum memberi tahu semuanya tentang hal yang sebenarnya" usul Rezi.

Yuriel terbelalak, berpura-pura hamil sebelum hamil yang sebenarnya?, Apa maksud dari itu? pikir Yuriel masih tidak paham.

"Maksudmu kau akan membuatku hamil betulan?.....,tidak-tidak, aku belum siap punya anak, lebih baik kita jujur saja, kalau begitu caranya aku tak setuju" tolak Yuriel dengan pelototan ganasnya.

"Lalu apa kau mau jujur pada mereka yang telah memberi segalanya pada kita?, aku juga sebenarnya tidak mau, tapi jaman ini jaman canggih, kita bisa lakukan bayi tabung, dengan begitu kita bisa punya bayi tampa harus bersentuhan" ujar Rezi dengan penuh penekanan.

Memang benar apa yang Rezi katakan, Yuriel tidak akan mampu mengungkapkan hal yang sebenarnya.

Yuriel menarik nafasnya dalam, Lalu menghembuskan-nya pasrah. "Baiklah aku setuju" ujarnya lirih, setelah menimbang-nimbang, terkadang bohong itu lebih baik daripada melihat orang tercinta tersakiti.

Setidaknya sampai Yuriel benar-benar hamil, mereka akan menyimpan rapat hal yang sebenarnya, agar saat Yuriel hamil betulan, Rasa kecewa keluarganya tidak akan begitu besar.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!