gadis polos

Tak berapa lama, Yuriel membuka matanya perlahan, pandangan-nya langsung tertuju pada sosok pria yang tidur disampingnya, Yuriel menjelajahi setiap lekukan wajah tampan pria itu, wajah tampan nan mempesona.

Bila menilik wajah Rezi lebih dalam, Yuriel rasanya pernah melihat penampilan Rezi disuatu tempat, rambut jabrik dan matanya yang sendu mendayu mengingatkan Yuriel akan seseorang.

Gadis kecil itu segera bangkit dari tidurnya, lalu membenarkan kaca mata yang hampir terjatuh, pandangan-nya mengelilingi seisi ruangan, kamar itu kini nampak berisi, karpet dan Sofa menghiasi, tempat tidurnya juga sekarang jauh lebih besar dari saat hari pertamamenikah.

Mata Yuriel terhenti pada sebuah koper, gadis itu lantas berdiri dan perlahan mendekat kearah koper yang disimpan dipojok ruangan, tangan lembutnya mulai membuka ret sleting koper tersebut, sedetik kemudian koper itu terbuka lebar, disana nampak jelas foto bayi jabrik yang selalu Yuriel pandangi setiap hari.

Tangan lembutnya mengusap foto itu perlahan, rasanya ingin sekali Yuriel bertemu dengan orang yang ada dalam foto tersebut, namun nampaknya semua sudah terlambat, kini Yuriel milik pria lain, Rezi adalah suami yang harus ia cintai.

Namun sekuat apapun Yuriel mencoba melupakan bayi itu, rasanya sulit untuk menghilangkan rasa sayang pada teman masa kecilnya dulu.

"Lagi apa?" suara itu tiba-tiba terdengar dari arah belakang.

Yuriel segera memasukan foto itu kedalam koper, lalu menyimpan koper itu kembali ke tempat semula.

Gadis cantik berkaca mata itu segera berbalik lalu berjalan mendekat kearah Rezi.

"Gak papa kok" sahut Yuriel sambil dirinya duduk diatas ranjang.

Mata gadis itu kembali berkeliling, menikmati indahnya kamar setelah ditambahkan beberapa perabotan baru, netra Yuriel derhenti dan tertuju pada bungkusan yang ada disampingnya, "Apa ini?" tanya Yuriel sambil mengambil bungkusan tersebut.

"Tespack?" gumam Yuriel sambil mengangkat salah satu bungkusan tinggi-tinggi. Rezi hanya melenguh panjang sebagai balasan.

"Banyak banget, mau buat apotik pribadi ya?" gurau Yuriel saat melihat banyaknya bungkus tespeck yang ada dalam kantong.

"Udah jangan banyak tanya, sana pake" ujar Rezi sambil mendorong tubuh Yuriel kearah kamar mandi.

Namun setelah Yuriel masuk, kepala gadis itu mengintip kedalam kamar, "Ada apa lagi?" tanya Rezi yang sudah tak sabar untuk mengetahui hasil dari tesnya.

"Emm... ini gimana cara pakenya?" gadis polos itu tampak memasukan tespecknya kedalam mulut karna tidak tahu cara menggunakan-nya.

Rezi menepuk jidatnya kasar, sungguh polos wanita yang ia nikahi, Padahal menggunakan tespek sangatlah gampang apalagi untuk seorang wanita, namun begitu polosnya Yuriel hingga tidak bisa menggunakan tespeck sama sekali.

Rezi segera masuk kedalam kamar mandi.

"Nih tampung urin di wadah ini" suruh Rezi, sambil mengasongkan gelas pelastik sekali pakai pada Yuriel.

Gadis itu malah terbengong, "Kencing itu jangan di tampung" sahut gadis kecul yang tak mengerti dengan maksud Rezi.

Karna terlalu muak dengan gadis polos itu, tanpa berkata Rezi mempelototi Yuriel, mendapatkan tatapan tajam dari sang suami, seketika Yuriel segera melaksanakan perintah yang diberikan Rezi.

Gadis kecil itu buang air kecil tepat didepan Rezi yang berdiri disana, pria tampan itu segera memalingkan wajahnya, Rezi adalah pria normal seperti pada umumnya, nunya nafsu dan hasrat, namun Yuriel tak pernah memperlakukan-nya seperti seorang lelaki, hadis kecil itu sudah terlalu akrap pada Rezi, sehingga ia lupa kalau kudrat Rezi adalah pria biasa.

Gadis polos nan lembut itu tidak mungkin berlaku aneh-aneh, namun tak ada yang bisa menyangkal bila benar ia hamil dengan pria lain, Yuriel tidak pernah menganggap pria seperti seorang pria.

Dan kepolosan-nya juga berpengaruh buruk, dengan mudahnya orang dapat menipu gadis kecil itu.

Benak Rezi sedikit terbebani dengan tingkah Polos Yuriel, kalau gadis itu melakukan-nya didepan dirinya dia masih bisa menahan hasrat yang akan memuncak, Namun bila didepan pria lain, bagaimana Rezi bisa melindungi Yuriel setiap saat.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***