Dengan teliti Rezi mencelupkan puluhan tespeck yang ia beli kedalam air urin, walaupun tangan-nya sedikit bergetar, namun Rezi berusaha untuk tetap tengan.
Setelah semuanya selesai, Rezi berbalik dan menujukan pandangan-nya pada gadis yang tengah tertidur pulas, entah apa yang Yuriel rasakan, saat Rezi sedang pusing memikirkan apa benar Yuriel hamil atau tidak, gadis itu malah asik tidur, seperti tak punya beban dan rasa takut.
Rezi hanya bisa terkekeh pelan, wajah Yuriel yang polos dan cupu itu memberi sebuah getaran kala mata memandang. Ya, Yuriel memang tidaklah cantik, namun keanggunan dan pesonanya mengalahkan segala kecantikan para selebriti.
Bila kalian tau artis terkenal Nia Ramadani dan Nagitaslavina, kedua artis pesohor itu pantas berada diurutan ke-1 dan ke-2 sebagai wanita tercantik, Dan Yuriel, keanggunan-nya pantas menduduki peringkat 3.
Namun bila wajah Yuriel dalam pandangan Rezi, gadis itu lebih indah dari pada segalanya, lebih cantik dari matahari terbit dan lebih menenangkan dari tenggelamnya matahari.
Apakah itu bisa sebuah rasa cinta?, Rezi hanya bisa mengikuti arus, untuk masalah hatinya, Rezi masih bisa bertahan, namun apakah dia benar-benar mencintai Yuriel?.
Logika Rezi selalu mengelak, namun hatinya seperti berbicara jujur, Yuriel adalah miliknya, bukankah pantas bila seorang suami mencinyai istrinya sendiri?, namun rasa itu bagaikan sebuah kebohongan.
Rasa gengsi Rezi cukup tinggi, sebagai pria yang belum pernah mencintai, sulit rasanya mengungkapkan perasaan-nya.
…
15 menit telah berlalu, mata gadis itu mulai mengerjap-ngerjap dan terbuka lebar, tangan-nya menggeliat sambil memakai kaca matanya kembali.
Yuriel beranjak dari kursi, lalu mulai berjalan pelan ke arah luar kamar, matanya mendapati banyak sekali orang di lantai bawah, Rezi juga nampak disana, pria itu terlihat hanya duduk membeku disudut ruangan.
Perlahan Yuriel berjalan menapaki anak tangga, matanya masih tertuju pada kerumunan orang, beberapa pekerja nampak sedang memasang dekorasi, banyak pula pelayan yang sedang menyiapkan hidangan.
Yuriel terus berjalan mendekat kearah Rezi, "Ada apa?" bisik gadis itu tepat ditelinga sang suami.
Rezi yang ditanyai hanya menghembuskan nafasnya berat, diapun tak tahu apa yang sebenarnya terjadi, sejak dari tadi telah banyak orang yang Rezi tanyai, namun semuanya enggan menjawab.
Dalam keramaian, Rezi teringat dengan tespeck yang ada dikamar, sudah cukup lama, mungkin hasilnya sudah dapat dilihat.
Tanpa berkata apa-apa, pria tampan itu segera menarik tangan Yuriel, Yuriel yang tertarik hanya bisa mengikuti jalan Rezi.
Tak lama merekapun sampai didalam kamar, sorot mata Rezi langsung tertuju pada banyaknya tespeck diatas meja.
Jantungnya berdegup tak karuan, tangan-nya bergetar hebat.
Perlahan Rezi mengangkat salah satu tespeck dari air urin, Hanya ada satu garis disana, Rezi menghempaskan nafas lega, hatinya menjadi tenang saat mengetahui Yuriel tidak benar-benar hamil.
Setelah semua tespeck dibuka, semuanya hasilnya negatif, Membuktikan kalau Yuriel tidaklah hamil.
"Negatif" ujar Rezi saat membuka tespeck terakhir, setelah puluhan tespeck yang mereka coba, Tidak ada satupun yang membuktikan Yuriel hamil.
"Berarti aku gak hamil?" gumam Yuriel senang, wanita itu berbahagia atas hasil yang mereka dapatkan, semburat senyuman terlukis diwajah keduanya.
"Kita harus ke rumah sakit sekarang juga" ujar Rezi sambil menggenggam erat tangan Yuriel, tak lupa tespeck dan hasil tes urin dari dokter ia bawa.
Semuanya harus benar-benar jelas.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 63 Episodes
Comments