setuju

Pria tampan itu tergesa-gesa masuk kedalam restoran, setelah Dito memberitahunya bahwa sakit jantung yang diderita Anna kumat, tampa pikir panjang Rezi segera menyusul sang ibunda.

amata tajam itu menyisir seisi ruangan, dilihatnya ibu dan ayahnya sedang duduk disalah satu meja, dengan segera Rezi mendekat kearah orang tuanya itu.

"Mama gak apa-apa?, kata Dito sakit jantung mama kumat" ujar Rezi sambil duduk disamping sang ibunda.

Semua orang yang ada disana menoleh ke arah Rezi. "Memangnya kamu punya sakit jantung?" tanya Zidan, dia sama sekali tidak tahu kalau istrinya itu punya penyakit kronis.

Seketika Anna tertawa, melihat wajah dua pria yang menatapnya dengan tatapan khawatir. "Kalian semua tertipu" seru Anna sambil tertawa jahat, "Kamu juga, makanya kalau mau bertindak itu pikirin dulu, emang mama mu ini punya penyakit jantung apa?" Timpal Anna sambil memukul paha putranya pelan.

"Jadi mama dohong sama Rezi?" tanya Rezi dengan amarah yang makin meluap-lupa, Anna hanya mengangguk sebagai jawaban atas pertanyaan putranya.

"Kalau gitu Rezi pulang aja" ujar Rezi sambil bangkit dari duduknya.

"Jangan, udah jauh-jauh kamu kesini, masa baru nyampe udah mau pulang" larang Anna, Rezi akhirnya kembali duduk, sulit untuknya menolak permintaan sang ibu.

Sementara itu, gadis cantik berkaca mata, sedang ada didalam kamar mandi, Yuriel mencuci tangan-nya, lalu menatap wajah cantiknya dari pantulan cermin, apakah benar dia harus menikah?, apakah harus dengan Rezi si ceo dingin yang Yuriel sendiri tidak tahu bagaimana wajahnya?. Pertanyaan itu perlahan bermunculan.

"Yuriel, apakah kamu harus menikah?" tanya Yuriel pada dirinya sendiri.

Semua orang nampak memperhatikan Yuriel yang berbicara dengan pantulan wajahnya sendiri.

"Mbak gila ya?, cantik-cantik kok gila" ujar salah satu ibu sambil matanya menatap Yuriel dengan tatapan heran.

Yuriel balik menatap ibu tersebut, "Ya saya gila, apakah ibu mau melihat kegilaan saya?" ujarnya sambil membuka salah satu kancing baju.

Karna takut, ibu-ibu yang ada di dalam kamar mandi segera berhamburan keluar.

Yuriel kembali menatap wajahnya didepan cermin, "Apa kita kabur saja ya?" tanyanya pada diri sendiri lagi.

Sedetik kemudian "Tidak, tidak, tidak," gumam Yuriel sambil menepuk-nepuk pipinya, menghilangkan pikiran-pikiran ingin kabur dari orang tuanya sendiri.

Yuriel membasuh wajahnya, karna terlalu tertekan, sampai mencuci wajahpun masih menggunakan kaca mata.

Dengan segera Gadis itu melepas kaca matanya yang sudah basah, berjalan keluar dari kamar mandi sambil mengeringkan kaca mata yang basah dengan bajunya.

"Nah itu dia" seru Anna saat Yuriel mendekat kearah meja.

Yuriel segera memakai kaca matanya kembali, menatap pria yang berdiri tepat didepan-nya. "kamu!!!" seru keduanya sambil tangan mereka saling menunjuk.

"Kalian udah pada kenal?, baguslah kalau gitu" ujar Eliza.

"Mah, dia ini cowok paling nyebelin di alam semesta, jadi dia yang mau dijodohin sama aku, kalau ia aku nolak" ujar Yuriel pada ibunya.

"Ih siapa juga yang mau dijodohin sama kamu, mata empat tapi gak ngeliat" sahut Rezi.

"Dasar balok es" seru Yuriel.

"Mata empat" sahut Rezi

"Beruang kutub" ujar Yuriel dengan nada makin tinggi.

"Badak Aprika" timpal Rezi dengan nada tak kalah tinggi.

melihat adu mulut dua anak muda itu membuat Anna jengkel, "Sudah sudah, sampai kapan kalian akan bersikap seperti ini?, kalian ini sudah dewasa, sudah saatnya kalian berpikir tentang kehidupan kalian masing-masing" sentak Anna, Rezi dan Yuriel mendadak terdiam.

"Jadi kalian setuju?" tanya Eliza.

"Iya" jawab keduanya secara bersamaan, persetujuan itu datang dengan sepontan, karna rasa takut akan sentakan Anna, mereka terpaksa menyetujui perjodohan yang tak pernah diharapkan itu.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!