Malam sudah semakin larut, pesta dirumahpun sudah diakhiri sedari tadi, kerabat dan sahabat Rezi banyak yang sudah pulang, namun beberapa memutuskan untuk menginap karna jarak rumah mereka terlalu jauh.
Wanita berkaca mata itu juga tampak sudah megantuk dan kelelahan, Kepalanya terus menunduk untuk menyembunyikan mata yang sudah terpejam.
"Yuriel, pergilah istirahat, mama akan panggilkan pelayan untuk mengantarmu ke kamar" suara Anna terdengar keras, membuat Yuriel yang hampir saja masuk ke alam mimpi seketika membuka mata.
Seorang pelayan menuntun-nya menuju kamar, berjalan pelan melewati puluhan anak tangga, Lalu melewati lorong-lorong. bayangkan saja, Rumah itu sangat besar dan luas, luasnya saja sudah seperti dua kali lipat lapangan sepak bola.
Akhirnya setelah perjalanan panjang dan melelahkan tadi, mereka pun berhenti disalah satu ruangan, pelayan itu berlalu pergi sedangkan Yuriel masuk kedalam kamar, ruangan yang cukup luas, namun nampaknya masih kosong, hanya ada kasur kecil, lemari yang cukup besar, meja rias dan menja belajar disudut ruangan.
Yuriel tersenyum cerah, Ini lebih baik dari pada kamarnya, dan ruangan ini sangat cocok dengan karaktar Yuriel yang tenang namun bersahabat.
Sebelum mandi, Yuriel memutuskan untuk membersihkan diri terlebih dahulu, badan-nya yang lengket dan rambut yang mengeras karna disemprot hair sprey membuatnya kurang nyaman.
Sedangkan Rezi, pria tampan itu baru saja masuk kedalam kamar, membuka beberapa ksncing kemeja yang membuatnya sesak. perlahan pria itu memutar badan-nya, Menatap kamarnya yang sangat berbeda.
Sofa emput dan karpet tidak ada ditempatnya, serta ranjangnya seketika mengecil.
Tak ingin ambil pusing, Rezi segera masuk kedalam kamar mandi.
"Argh...." Teriak Yuriel dari dalam kamar mandi, wanita yang tengah berendam itu kaget dengan kedatangan Rezi yang tiba-tiba.
"Maaf, maaf" Sahut Rezi sambil berlari keluar kamar mandi, apa yang tadi ia lihat?, wanita itu ada dalam kamar mandinya?.
Tak butuh waktu lama Yuriel menyelesaikan rangkaian ritual mandinya, gadis itu berjalan keluar kamar mandi dengan keadaan kesal dan marah.
"Apa yang kau lakukan dikamarku?" sentak Yuriel.
"Harusnya aku yang bertanya, apa yang kau lakukan dikamarku?" jawab Rezi tak kalah menyentak.
"Ini kamarku"
"Bukan, kamar ini adalah miliku, lihat sebelah sana" Tunjuk Rezi pada sebuah foto yang tertempel di dingding.
Yuriel menilik foto tersebut, sebuah foto besar berlambangkan huruf R tertempel disana, "Tapi aku diantarkan seorang pelayan kesini, baiklah aku akan keluar dan mencari kamar lain" Ujar Yuriel pasrah,
Gadis cantik itu berjalan mendekati pintu, namun saat ingin membukanya, pintu itu tertutup rapat dan terkunci dari luar. "Apa ini?, pintunya tak bisa dibuka" Ujar Yuriel mulai panik.
Namun Rezi sudah terlanjur masuk kedalam kamar mandi, Yuriel akhirnya memutuskan untuk mencari kunci cadangan-nya, membuka beberapa laci dan lemari, namun kunci itu tak juga diketemukan.
Tak lama Rezi keluar dari dalam kamar mandi, "Kenapa kau masih disini?"
"kunci, pintunya dikunci" jawab Yuriel mulai panik.
Rezi segera mendekat kemudian membantu Yuriel mencari kunci cadangan, namun setelah menyisir seisi ruangan, kunci itu tidak juga diketemukan.
Suara ketukan membuat mereka menoleh kearah pintu, tiba-tiba sebuah surat terselip dibawah pintu, Yuriel segera mengambilnya, 'mulai malam ini kalian akan tidur bersama, jadi kunci kamarnya mama sita sebentar, semangat anak-anakku sayang', tulisan itu membuat Yuriel membelalakan mata, Apa dia harus benar-benar tinggal sekamar dengan pria itu?.
"Ya ampun, mama ini ada-ada saja, pantas saja karpet dan sofa tidak ada, itu pasti karna dia ingin kita tidur dalam ranjang yang sama" ujar Rezi.
"Bagaimana mungkin?, ranjang itu sempit" sahut Yuriel.
Mereka berdua saling menatap lalu mata mereka tertuju pada ranjang kecil dan sempit itu, Yuriel segera berlari lalu merentangkan tangan-nya agar Rezi tidur dilantai.
Namun pria tampan itu tak ingin mengalah, tubuh kekarnya mendorong Yuriel agar tidur diatas lantai. "Kau tidur dilantai, aku yang akan disini," ucap Rezi sambil menguasai kasur itu dengan tubuh besarnya.
Yuriel bangkit dari jatuhnya, "Harusnya kau yang dibawah, Aku ini istrimu harusnya kau yang mengalah" Ujar Yuriel sambil mencoba mendorong tubuh Rezi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 63 Episodes
Comments