Keesokan harinya, Rezi bergegas untuk mendatangi salah satu apotek yang berada tak jauh rumahnya, rasa penasaran-nya tentang kehamilan Yuriel begitu besar.
Setelah bersusah payah keluar dari rumah, Rezi akhirnya sampai disalah satu apotek, sulit sekali keluar dari rumah dengan adanya Anna yang ekstra siaga, namun namanya bukan Rezi kalau tidak bisa meyakinkan sang ibunda.
Rezi kini sedang memutari setiap etalase apotik, sangat sulit rasanya mencari tespack diapotik yang cukup besar itu, sama halnya seperti mencari jarum emas didalam tumpukan jerami.
Perlahan seorang wanita muda mendekat kearah Rezi, melihat pria tampan itu kebingungan membuat Siska berinisiatip untuk membantu.
Ya Siska, sahabat Yuriel itu kini bekerja menjadi kasir disalah satu apoik, walaupun belum lulus menjadi sarjana, namun setidaknya dia bisa bekerja paruh waktu untuk menambah penghasilan dan mencukupi kebutuhan-nya.
"Mas cari apa?" tanya Siska ramah,
"Emmm... ini cari tespack" sahut Rezi ragu-ragu, walaupun tespeck bukanlah barang berbahaya dan dilarang, namun rasanya sedikit memalukan baginya sebagai seorang pria muda.
Siska terkikik pelan, melihat tingkah malu-malu Rezi membuatnya gemas. "Cari tespeck disebelah sana" ucap Siska sambil menunjuk pada beberapa rak yang berada dipojok ruangan.
Dengan wajah sedikit memerah, Rezi bergegas mengambil tespeck yang ada disana, beberapa merek berbeda ia ambil satu persatu, mungkin sudah hampir 15 tersepck merek berbeda yang ia ambil, Rezi segera berbalik dan membawanya kearah Siska.
Pelan, pria tampan itu menyimpan barang belanjaan-nya diatas meja kasir, Siska terbengong kala kedua bola matanya melihat benda yang ada dihadapan-nya, walaupun ia tau betul kalau benda itu adalah tes kehamilan, namun yang membuatnya tercengang adalah banyaknya jenis tespeck yang ada Rezi ambil.
"Cepat waktu saya tidak banyak" seru Rezi menyadarkan Siska dari lamunan-nya.
Dengan segera gadis itu mulai menghitung semuanya. 'Calon ayah muda, Ribetnya sampai ke ujung dunia' batin Siska,
"Mas udah berapa lama nikahnya?" basa basi Siska untuk mencairkan suasana.
"Sebulannan" jawab Rezi singkat.
Bukannya mencairkan suasana, Keadaan disana tampak semakin tegang dan mencekam, Ditambah raut wajah Rezi yang lurus bagaikan jalan tol menambah suasana canggung diantara keduanya.
"Wah mas hebat banget, Sekali jos langsung jadi" ujar Siska," jadi inget sama sahabat saya, dia juga beberapa minggu lalu habis menikah, tapi saya gak sempat ketemu karna dia ikut suaminya" timpal Siska, teringat dengan kenangan-nya bersama Yuriel dulu, namun semenjak Yuriel menikag, Siska tak pernah lagi bertemu dengan Yuriel Sahabatnya.
"Saya disini tidak untuk mendengarkan curhatan anda" sahut Rezi.
Siska segera menundukan kepalanya dan mulai menghitung total seluruhnya. "Jadi 250 ribu mas" ujar Siska sambil mengasongkan barang yang sudah ditotal.
…
Rezi kini sampai dirumah, pria tampan itu bergegas naik ke arah kamarnya tampa menghiraukan Anna, Eliza dan beberapa rekan arisan-nya.
Ibu-ibu arisan berdecak kagum saat melihat Rezi lewat dihadapan mereka, anak muda yang sudah dikenal sejak dari kecil kini akan menjadi seorang ayah hanya dalam waktu lebih dari satu bulan.
Tanpa menghiraukan ibu-ibu arisan, Rezi terus berjalan menuju kamarnya, rasa penasaran-nya begitu besar.
Namun setelah sampai dikamar, dilihatnya gadis cantik itu tengah tertidur lelap, mungkin Yuriel kecapekan karna beberapa hari ini ia tak berhenti muntah-muntah.
Rezi menyimpan bungkusan yang ia bawa diatas ranjang, lalu tangan kekarnya terulur untuk menyelimuti Yuriel.
Senyuman itu terlukis jelas diwajahnya, Rezi benar-benar jatuh hati dengan paras cantik Yuriel, walaupun penampilan-nya terkesan culun dan buluk, namun sebuah pesona indah disembunyikan dibalik kaca mata bulatnya.
"Rezi kau tidak boleh jatuh cinta pada wanita ini" gumam Rezi pelan, sambil memukul mukul pipi, Rezi mencoba menyadarkan dirinya.
Yuriel seperti bintang yang susah digapai.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 63 Episodes
Comments