Bab. 12. Membeli Ponsel Baru

“Aku tau.. kamu menggoda ku.. karena itu kamu sengaja kan tak menggunakan pakaian dalam di dadamu itu?”

“Hah”

Laura membolakan matanya. ‘Sengaja menggoda pria ini’?’. Batin Laura

“Tidak ada yang ingin menggoda mu tuan”.

“Lalu kenapa kamu tak menggunakan pakaian dalam?” Selidik Ed

“Bagaimana tuan bisa tau aku tidak…?” Laura menjeda ucapannya, dan melirik dadanya.

“Kamu lupa, semalam aku menggunakannya sebagai bantal”. Jawab Ed yang juga menatap dada Laura.

“Hah” Laura menghela nafasnya.

“I-itu.. itu sudah menjadi kebiasaan ku, kalau tidur memang tak menggunakan bra”.

“Benarkah?” Laura mengangguk.

“Bukan karena ingin menggodaku?” Laura menggeleng.

“Menggoda ku juga tidak apa”. Ed menyunggingkan bibirnya.

“Hah”

“Ayo tidur, ini sudah malam. Besok aku ada meeting pagi”. Kata Edward seraya merebahkan badannya dan menarik selimut.

Laura pun mengikuti apa yang Edward lakukan, tapi dia menutup tubuhnya hingga ke leher.

“Kemarilah, Ara”. Ed meraih tubuh Laura dan mendekapnya.

‘Astaga..pria ini..’ Laura menempel pada tubuh kekar Edward

Edward mengusap punggung Laura.

“Good night, Ara”.

“Good night, too”

Di tengah malam Laura terbangun, ia masih berada dalam dekapan Edward. Dan pria itu tidak mengigau. Jadi Laura mengambil kesimpulan, Ed akan mimpi buruk jika ia tidur sendirian. Laura pun membiarkan dirinya tetap di dekap Edward.

******

Pagi telah menyapa. Laura telah membersihkan diri, mengganti pakaiannya dan menyiapkan pakaian kerja untuk Edward. Ia pun keluar dari ruang ganti.

Dilihatnya Edward telah duduk bersandar di atas ranjang.

“Tuan, aku duluan ya. Pakaian mu sudah aku siapkan”. Kata Laura sambil tersenyum.

“Hmm.. hati-hati di jalan Ra, ingat pulang kuliah ganti ponselmu dengan yang baru”. Edward mengingatkan.

“Baik tuan”

Laura menuruni tangga, seperti kemarin ia melihat Johan menata sarapan di meja makan.

Mereka berbasa-basi sebentar, lalu Laura sarapan duluan. Setelahnya ia pamit untuk pergi ke kampus.

****

Hari menjelang siang, Laura yang harusnya keluar kelas jam 12 siang, hari ini keluar jam 2 siang, karena adanya jam tambahan. Laura juga telah meminta ijin libur kerja hari ini pada Yulia.

“Lelah sekali, La” keluh Melani sembari merentangkan tangannya

“Humm”. Laura mengangguk.

“Setelah ini mau kemana, La?”

“Apa kamu sibuk, Mel?” Tanya Laura

“Tidak La. Memangnya kenapa?”

“Ayo ikut aku. Kita shopping”. Seru Laura

“Dapat traktiran ga nih? Secara kamu udah bawa kartu sakti”. Kata Melani terkekeh

“Tenang saja. Aku traktir kamu, makan baso sepuasnya”.

“Uh.. dasar pelit kamu, La”.

Mereka pun berjalan menuju parkiran kampus sambil tertawa.

Melani ikut menumpang di mobil Laura, karena hari ini dia tidak membawa mobil.

Mereka tiba di salah satu pusat perbelanjaan terbesar di ibukota.

“Mau beli apa dulu kita, La?” Tanya Melani jelalatan.

“Antar aku ke toko ponsel, Mel”.

“Loh.. bukannya ponsel kamu masih baru? Kan baru beli beberapa bulan ini. Belum juga setahun”. Cerocos Melani

“Tuan Edward tidak suka melihat ponsel ini, dia suruh aku ganti yang baru”.

“Ah,, baiklah,. Bos mah bebas ya. Ya sudah, ayo. Toko ponsel yang mana?” Tanya Melani lagi.

“Apel tergigit, Mel”.

“Wah..benar-benar kamu, La”.

****

Mereka melihat-lihat jenis ponsel yang terpajang. Mata Melani tak hentinya berbinar melihat banyaknya ponsel mahal yang terpajang.

“Kapan ya La, aku bisa beli satu? Yang kameranya dua aja. Tidak masalah”.

Laura tersenyum melihat tingkah sahabatnya itu.

“Mbak, yang ini”. Laura menujuk ponsel keluaran terbaru, berwarna hitam, dengan tiga kamera di belakangnya.

“Wah..wah.. seriusan La? Kamu beli yang itu?” Melani menelan ludahnya kasar.

“Iya, Mel. Itu sama dengan punya dia. Jadi dia tidak akan sakit mata lagi melihat ponsel ku kan?”.

Melani mengangguk. Dalam benak Melani, begitukah kehidupan orang kaya? Apa yang tidak di sukai tinggal diganti. Tinggal beli yang baru. Seperti membeli kacang saja.

Laura dan seorang SPG melakukan aktivasi ponsel barunya. Memindahkan kartu SIM ponsel lamanya, ke ponsel yang baru. Setelah hampir 2 jam, akhirnya semua selesai. Ponsel sudah dapat di gunakan.

Mereka melanjutkan berjalan-jalan, mencuci mata.

Laura juga membeli beberapa pasang baju untuk kuliah, dan pakaian rumahan. Dia juga mentraktir Melani.

Setelah puas berbelanja, mereka memutuskan untuk mengisi perut. Karena waktu juga sudah menjelang sore.

Saat sedang menunggu makanan, ponsel baru Laura berdering. Terlihat nama ‘Tuan Tampan’ di layar ponsel. Ia pun langsung mengangkatnya.

“Halo Tuan?”

“Apa sudah puas belanjanya?”

“Hah..i-iya tuan”.

“Kenapa hanya belanja segitu? Itu terlalu sedikit”.

‘Apa dia bilang terlalu sedikit? Aku menghabiskan uangnya hampir 50 juta’

Bibir Laura menganga sempurna.

“Ara, kamu mendengar ku?”

“Ah, ya tuan. Itu saja sudah banyak. Dan aku juga sudah selesai berbelanja”. Jelas Laura

“Lain kali, jangan terlalu irit. Belanja lah lebih banyak lagi”.

“Iya tuan”

Panggilan pun di akhiri.

“Huh” Laura menghela nafasnya, lalu menyimpan ponselnya ke dalam tas.

“Sepertinya dia sangat perhatian sama kamu, La?” Celetuk Melani, yang sedari tadi menguping pembicaraan Laura dan Edward

“Dia perhatian pasti ada maunya. Bukannya pria seperti dia begitu?” Tanya Laura kembali.

“Hmm”

Makanan mereka pun tiba. Dan mereka makan dengan damai.

*****

Tepat pukul 7 malam, Laura tiba di penthouse. Ia mendapati penthouse masih gelap. Yang artinya belum ada penghuni yang datang.

Laura menyalakan lampu-lampu di ruang tamu. Ia mengamati setiap penjuru ruangan. Ternyata tempat ini begitu luas.

Puas mengamati ruangan tersebut, Laura mendudukkan tubuhnya di sofa ruang tamu. Ia mengambil ponselnya dan menghubungi ibu Maria.

Ibu Maria mengatakan kalau keadaan di panti baik-baik saja. Semua berjalan normal seperti biasanya.

Setelah puas berbicara dengan ibu Maria. Laura memutuskan membersihkan dirinya.

Waktu menunjukkan pukul 8.30 malam, Laura memutuskan kembali turun ke ruang tamu. Namun, suasana masih sepi. Yang artinya Edward dan Johan belum juga kembali.

Akhirnya Laura memutuskan menunggu Edward di kamarnya, sembari mengerjakan tugas kuliah.

*****

Edward pulang pukul 10 malam. Ia mendapati mobil Laura sudah terparkir di basemen.

Senyum tersungging di bibir pria tampan itu, ketika melihat mobil tua milik Laura.

Ia teringat perkataan Johan, yang mengatakan kalau Laura menolak memakai salah satu mobil miliknya.

“Bos, sepertinya nona sudah pulang” kata Johan menunjuk mobil Laura.

“Hmm”

Mereka berlalu memasuki lift.

“Istirahat lah, Jo” perintah Ed kepada Johan, ketika mereka sudah berada di dalam penthouse.

“Iya bos” Johan pun mematikan lampu.

Mereka pun menuju kamarnya masing-masing.

Laura merasa tubuhnya melayang. Dengan berat, ia membuka matanya. Ia kaget karena sekarang berada dalam gendongan Edward.

“Tu-tuan”

“Kenapa tidur di meja?”

“Maaf.. aku ketiduran. Tadi mengerjakan tugas”. Laura melirik ke arah meja.

“Hah”

Dimana buku dan laptopnya? Bukankah tadi berserakan di meja?

“Aku sudah membereskan nya” kata Edward yang ikut melihat ke arah meja. Ia meletakan tubuh Laura di atas ranjang.

“Ayo tidur..”

.

.

.

To be continue

Terpopuler

Comments

Eddy Junaedi

Eddy Junaedi

dinikmati aja la

2023-10-23

0

Minthulrawan IR

Minthulrawan IR

ya syukuri aja Lala,👍👍👍

2022-11-28

1

Maghfirah Azizah

Maghfirah Azizah

mau dong jadi laura, ada lowongan ga?

2022-11-23

1

lihat semua
Episodes
1 Bab. 1. Hutang 300 juta
2 Bab. 2. Pertemuan Pertama
3 Bab. 3. Bercerita
4 Bab. 4. Bimbang
5 Bab. 5. Menerima Tawaran Edward
6 Bab. 6. Tak Ada Pilihan Lain
7 Bab. 7. Transaksi Panti Asuhan
8 Bab. 8. Tinggal Bersama
9 Bab. 9. Ada Apa Dengan Edward
10 Bab. 10. Bantal Kenyal
11 Bab. 11. Sengaja Menggoda?
12 Bab. 12. Membeli Ponsel Baru
13 Bab. 13. Nyonya Samantha
14 Bab. 14. Insiden Panas Yang Memakan Korban
15 Bab. 15. Aku Masih Normal, Nona!
16 Bab. 16. Papa Edward
17 Bab. 17. Aku Merindukanmu, Ara.
18 Bab. 18. Panggil Aku, Ed.
19 Bab. 19. Kedatangan Mantan.
20 Bab. 20. Dia Mantan Pacarku, Ed.
21 Bab. 21. Tidak Bisakah Kita Berteman?
22 Bab. 22. Bali Hari Pertama.
23 Bab. 23. Setengah Panas.
24 Bab. 24. Makan Malam.
25 Bab. 25. Apa Kamu Mengidam?
26 Bab. 26. Bali Hari Kedua.
27 Bab. 27. Terjadi Sesuatu di Bali ?
28 Bab. 28. Amarah Edward.
29 Bab. 29. Masih, Amarah Edward.
30 Bab. 30. Kamu Milikku. 21+
31 Bab. 31. Menikahimu, Setelah Lulus!
32 Bab. 32. Jangan Terlalu Berharap, Laura!
33 Bab. 33. Hidangan Penutup! 21++
34 Bab. 34. Percayalah Padaku, Ara!
35 Bab. 35. Mengundurkan Diri!
36 Bab. 36. Aku Ingin Menghabisi Mu! 21+
37 Bab. 37. Aku Sungguh Jatuh Cinta Padamu!
38 Bab. 38. Dia Asisten Ku, Fel!
39 Bab. 39. Kamu Tidak Marah, Fel?
40 Bab. 40. Dia Mimpi Buruk Lagi?
41 Bab. 41. Maafkan Aku, Sayang!
42 Bab. 42. Kamu Pelakor, Laura!
43 Bab. 43. Apa Yang Sebenarnya Terjadi?
44 Bab. 44. Ada Apa Dengan mu ?
45 Bab. 45. Keponakan?
46 Bab. 46. Siapa Laura?
47 Bab. 47. Kamu Berbohong, Tuan Hugo!
48 Bab. 48. Kamu Dimana?
49 Bab. 49. Mantan Lagi!
50 Bab. 50. Bersiap Ke Kota!
51 Bab. 51. Kedatangan Felisha!
52 Bab. 52. Selamat Tinggal, Ed!
53 Bab. 53. Aku Harus Kemana?
54 Bab. 54. Dia Meninggalkanku, Fel!
55 Bab. 55. Merindu!
56 Bab. 56. Dia, Cinta Pertamaku!
57 Bab. 57.
58 Bab. 58. Aku Sudah Tidak Waras!
59 Bab. 59. Aku Kekasih Kakakmu!
60 Bab. 60. Bertemu!
61 Bab. 61. Tentang Felisha.
62 Bab. 62. Masih, Tentang Felisha.
63 Bab. 63. Tentang Mimpi Buruk.
64 Bab. 64. Aku Janji!
65 Bab. 65. Terimakasih, Sudah Mencintaiku!
66 Bab. 66. Aku Mencintaimu! 21+
67 Bab. 67. Dia Bernama Edward!
68 Bab. 68. Rencana Perjodohan!
69 Bab. 69. Kejutan Kecil.
70 Bab. 70. Menolak Perjodohan
71 Bab. 71. Apa Terjadi Sesuatu Disana?
72 Bab. 72. Ada Apa Denganmu, Ed?
73 Bab. 73. Maafkan Aku, Laura!
74 Bab. 74. Kamu Menolak Lamaranku?
75 Bab. 75. Jangan Menyakitinya!
76 Bab. 76. Berpikir Ulang Menikahkan Kalian!
77 Bab. 77. Aku Setuju!
78 Bab. 78. Jangan Menyakitinya, Ed!
79 Bab. 79. Tentang Perjodohan.
80 Bab. 80. Selamat Bos!
81 Bab. 81. Melamar Laura.
82 Bab. 82. Papi Edward.
83 Bab. 83. Menjelang Pernikahan.
84 Bab. 84. Pria Asing.
85 Bab. 85. Sehari Sebelum Pernikahan.
86 Bab. 86. Hari Pernikahan.
87 Bab. 87. Masih Di Hari Pernikahan.
88 Bab. 88. Papa Jahat!
89 Bab. 89. Hallo, Mami.
90 Bab. 90. Hallo, Ayah.
91 Bab. 91. Tidak Hamil?
92 Bab. 92. Rencana Jahat.
93 Bab. 93. Hadiah Pernikahan.
94 Bab. 94. Tentang Damian.
95 Bab. 95. Bercengkerama.
96 Bab. 96. Dua Puluh Satu Ples!
97 Bab. 97. Pertemuan.
98 Bab. 98. Meminta Maaf.
99 Bab. 99. Kedatangan Damian.
100 Bab. 100. Tidak Akan Meninggalkan Panti.
101 Bab. 101. Aku Tidak Nyaman.
102 Bab. 102. Merindukan Papa dan Mami.
103 Bab. 103. Kakak Johan.
104 Bab. 104. Dia Teresha Hadi.
105 Bab. 105. Keluarga.
106 Bab. 106. Bertemu Damian.
107 Bab. 107. Apa Anak Itu Leo?
108 Bab. 108. Melamar Monica.
109 Bab. 109. Edward Bercerita.
110 Bab. 110. Ancaman Laura!
111 Bab. 111. Aku Sedang Kesal 21++
112 Bab. 112. Aku Lelah, Papi.
113 Bab. 113. Hugo Tower
114 Bab. 114. Memberitahu Leo.
115 Bab. 115. Aku Anak Kalian.
116 Bab. 116. Ayo Lakukan Test DNA!
117 Bab. 117. Felisha Dan Teresha.
118 Bab. 118. Pesan Dari Bagas.
119 Bab. 119. Maafkan Mama.
120 Iklan-iklan.
121 Bab. 120. Hasil Tes DNA.
122 Bab. 121. Sebuah Kenyataan.
123 Bab. 122. Satu Saja Belum Jadi.
124 Bab. 123. Pernikahan Johan dan Monica.
125 Bab. 124. Anda Yang Telah Membuangku.
126 Bab. 125. Rumah 40 M.
127 Bab. 126. Gadis SMA
128 Bab. 127. Mewujudkan Fantasi 21+++
129 Bab. 128. Hamil 5 Minggu.
130 Bab. 129. Ucapkan Selamat Padaku!
131 Bab. 130. Gara-Gara Parfum.
132 Bab. 131. Kabar Bahagia.
133 Bab. 132. Melindungi Adik.
134 Bab. 133. Syarat Dari Leo.
135 Bab. 134. Kedatangan Sahabat.
136 Bab. 135. Gara-Gara Sarapan.
137 Bab. 136. Terima Kasih, La.
138 Bab. 137. Keputusan Teresha.
139 Bab. 138. Kedatangan Leo.
140 Bab. 139. Bukan Urusanku!
141 Bab. 140. Kami Menerima Syarat Mu.
142 Bab. 141. Ngidam Bebek Betutu.
143 Bab. 142. Ubud - Bali.
144 Bab. 143. Hanya Untuk Leo.
145 Bab. 144. Menghabiskan Waktu Berdua.
146 Bab. 145. Kekhawatiran Laura.
147 Bab. 146. Monica Hamil.
148 Bab. 147. Meminta Seorang Adik.
149 Bab. 148. Alasan Meminta Adik.
150 Bab. 149. Semuanya Sudah Berlalu.
151 Bab. 150. Jangan Sakiti Leo, Lagi!
152 Bab. 151. Selamat, Papa dan Mama.
153 Bab. 152. Terima Kasih Cinta.
154 ExtraPart. Damian dan Teresha.
155 ExtraPart. Bulan Madu
156 ExtraPart. Mengunjungi Leo.
157 ExtraPart. Edward Dan Laura.
158 ExtraPart. Piknik Dadakan.
159 ExtraPart. Hadiah Di Hari Wisuda.
160 ExtraPart. Sangat Bahagia.
161 ExtraPart. Persiapan Melahirkan.
162 ExtraPart. Selamat Datang, Boy.
163 ExtraPart. Edzard Alexander Hugo.
164 Iklan-iklan..
Episodes

Updated 164 Episodes

1
Bab. 1. Hutang 300 juta
2
Bab. 2. Pertemuan Pertama
3
Bab. 3. Bercerita
4
Bab. 4. Bimbang
5
Bab. 5. Menerima Tawaran Edward
6
Bab. 6. Tak Ada Pilihan Lain
7
Bab. 7. Transaksi Panti Asuhan
8
Bab. 8. Tinggal Bersama
9
Bab. 9. Ada Apa Dengan Edward
10
Bab. 10. Bantal Kenyal
11
Bab. 11. Sengaja Menggoda?
12
Bab. 12. Membeli Ponsel Baru
13
Bab. 13. Nyonya Samantha
14
Bab. 14. Insiden Panas Yang Memakan Korban
15
Bab. 15. Aku Masih Normal, Nona!
16
Bab. 16. Papa Edward
17
Bab. 17. Aku Merindukanmu, Ara.
18
Bab. 18. Panggil Aku, Ed.
19
Bab. 19. Kedatangan Mantan.
20
Bab. 20. Dia Mantan Pacarku, Ed.
21
Bab. 21. Tidak Bisakah Kita Berteman?
22
Bab. 22. Bali Hari Pertama.
23
Bab. 23. Setengah Panas.
24
Bab. 24. Makan Malam.
25
Bab. 25. Apa Kamu Mengidam?
26
Bab. 26. Bali Hari Kedua.
27
Bab. 27. Terjadi Sesuatu di Bali ?
28
Bab. 28. Amarah Edward.
29
Bab. 29. Masih, Amarah Edward.
30
Bab. 30. Kamu Milikku. 21+
31
Bab. 31. Menikahimu, Setelah Lulus!
32
Bab. 32. Jangan Terlalu Berharap, Laura!
33
Bab. 33. Hidangan Penutup! 21++
34
Bab. 34. Percayalah Padaku, Ara!
35
Bab. 35. Mengundurkan Diri!
36
Bab. 36. Aku Ingin Menghabisi Mu! 21+
37
Bab. 37. Aku Sungguh Jatuh Cinta Padamu!
38
Bab. 38. Dia Asisten Ku, Fel!
39
Bab. 39. Kamu Tidak Marah, Fel?
40
Bab. 40. Dia Mimpi Buruk Lagi?
41
Bab. 41. Maafkan Aku, Sayang!
42
Bab. 42. Kamu Pelakor, Laura!
43
Bab. 43. Apa Yang Sebenarnya Terjadi?
44
Bab. 44. Ada Apa Dengan mu ?
45
Bab. 45. Keponakan?
46
Bab. 46. Siapa Laura?
47
Bab. 47. Kamu Berbohong, Tuan Hugo!
48
Bab. 48. Kamu Dimana?
49
Bab. 49. Mantan Lagi!
50
Bab. 50. Bersiap Ke Kota!
51
Bab. 51. Kedatangan Felisha!
52
Bab. 52. Selamat Tinggal, Ed!
53
Bab. 53. Aku Harus Kemana?
54
Bab. 54. Dia Meninggalkanku, Fel!
55
Bab. 55. Merindu!
56
Bab. 56. Dia, Cinta Pertamaku!
57
Bab. 57.
58
Bab. 58. Aku Sudah Tidak Waras!
59
Bab. 59. Aku Kekasih Kakakmu!
60
Bab. 60. Bertemu!
61
Bab. 61. Tentang Felisha.
62
Bab. 62. Masih, Tentang Felisha.
63
Bab. 63. Tentang Mimpi Buruk.
64
Bab. 64. Aku Janji!
65
Bab. 65. Terimakasih, Sudah Mencintaiku!
66
Bab. 66. Aku Mencintaimu! 21+
67
Bab. 67. Dia Bernama Edward!
68
Bab. 68. Rencana Perjodohan!
69
Bab. 69. Kejutan Kecil.
70
Bab. 70. Menolak Perjodohan
71
Bab. 71. Apa Terjadi Sesuatu Disana?
72
Bab. 72. Ada Apa Denganmu, Ed?
73
Bab. 73. Maafkan Aku, Laura!
74
Bab. 74. Kamu Menolak Lamaranku?
75
Bab. 75. Jangan Menyakitinya!
76
Bab. 76. Berpikir Ulang Menikahkan Kalian!
77
Bab. 77. Aku Setuju!
78
Bab. 78. Jangan Menyakitinya, Ed!
79
Bab. 79. Tentang Perjodohan.
80
Bab. 80. Selamat Bos!
81
Bab. 81. Melamar Laura.
82
Bab. 82. Papi Edward.
83
Bab. 83. Menjelang Pernikahan.
84
Bab. 84. Pria Asing.
85
Bab. 85. Sehari Sebelum Pernikahan.
86
Bab. 86. Hari Pernikahan.
87
Bab. 87. Masih Di Hari Pernikahan.
88
Bab. 88. Papa Jahat!
89
Bab. 89. Hallo, Mami.
90
Bab. 90. Hallo, Ayah.
91
Bab. 91. Tidak Hamil?
92
Bab. 92. Rencana Jahat.
93
Bab. 93. Hadiah Pernikahan.
94
Bab. 94. Tentang Damian.
95
Bab. 95. Bercengkerama.
96
Bab. 96. Dua Puluh Satu Ples!
97
Bab. 97. Pertemuan.
98
Bab. 98. Meminta Maaf.
99
Bab. 99. Kedatangan Damian.
100
Bab. 100. Tidak Akan Meninggalkan Panti.
101
Bab. 101. Aku Tidak Nyaman.
102
Bab. 102. Merindukan Papa dan Mami.
103
Bab. 103. Kakak Johan.
104
Bab. 104. Dia Teresha Hadi.
105
Bab. 105. Keluarga.
106
Bab. 106. Bertemu Damian.
107
Bab. 107. Apa Anak Itu Leo?
108
Bab. 108. Melamar Monica.
109
Bab. 109. Edward Bercerita.
110
Bab. 110. Ancaman Laura!
111
Bab. 111. Aku Sedang Kesal 21++
112
Bab. 112. Aku Lelah, Papi.
113
Bab. 113. Hugo Tower
114
Bab. 114. Memberitahu Leo.
115
Bab. 115. Aku Anak Kalian.
116
Bab. 116. Ayo Lakukan Test DNA!
117
Bab. 117. Felisha Dan Teresha.
118
Bab. 118. Pesan Dari Bagas.
119
Bab. 119. Maafkan Mama.
120
Iklan-iklan.
121
Bab. 120. Hasil Tes DNA.
122
Bab. 121. Sebuah Kenyataan.
123
Bab. 122. Satu Saja Belum Jadi.
124
Bab. 123. Pernikahan Johan dan Monica.
125
Bab. 124. Anda Yang Telah Membuangku.
126
Bab. 125. Rumah 40 M.
127
Bab. 126. Gadis SMA
128
Bab. 127. Mewujudkan Fantasi 21+++
129
Bab. 128. Hamil 5 Minggu.
130
Bab. 129. Ucapkan Selamat Padaku!
131
Bab. 130. Gara-Gara Parfum.
132
Bab. 131. Kabar Bahagia.
133
Bab. 132. Melindungi Adik.
134
Bab. 133. Syarat Dari Leo.
135
Bab. 134. Kedatangan Sahabat.
136
Bab. 135. Gara-Gara Sarapan.
137
Bab. 136. Terima Kasih, La.
138
Bab. 137. Keputusan Teresha.
139
Bab. 138. Kedatangan Leo.
140
Bab. 139. Bukan Urusanku!
141
Bab. 140. Kami Menerima Syarat Mu.
142
Bab. 141. Ngidam Bebek Betutu.
143
Bab. 142. Ubud - Bali.
144
Bab. 143. Hanya Untuk Leo.
145
Bab. 144. Menghabiskan Waktu Berdua.
146
Bab. 145. Kekhawatiran Laura.
147
Bab. 146. Monica Hamil.
148
Bab. 147. Meminta Seorang Adik.
149
Bab. 148. Alasan Meminta Adik.
150
Bab. 149. Semuanya Sudah Berlalu.
151
Bab. 150. Jangan Sakiti Leo, Lagi!
152
Bab. 151. Selamat, Papa dan Mama.
153
Bab. 152. Terima Kasih Cinta.
154
ExtraPart. Damian dan Teresha.
155
ExtraPart. Bulan Madu
156
ExtraPart. Mengunjungi Leo.
157
ExtraPart. Edward Dan Laura.
158
ExtraPart. Piknik Dadakan.
159
ExtraPart. Hadiah Di Hari Wisuda.
160
ExtraPart. Sangat Bahagia.
161
ExtraPart. Persiapan Melahirkan.
162
ExtraPart. Selamat Datang, Boy.
163
ExtraPart. Edzard Alexander Hugo.
164
Iklan-iklan..

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!