Bab. 9. Ada Apa Dengan Edward

"Ma-maaf tuan"

Laura meletakan kembali tangannya di atas paha. Ia merutuki kebodohannya sendiri. Ia lupa jika sekarang ia sedang bersama dengan seorang pria dewasa yang sudah pasti 'normal'.

"Tidak masalah, Ara". Ed tersenyum ke arah Laura.

Jujur Laura masih merasa aneh di panggil dengan nama 'Ara'. Kenapa pria ini begitu saja mengubah nama orang?. Darimana datangnya nama 'Ara' itu.

"Hahh"

"Kamu kenapa Ara ?"

"Tuan, aku masih merasa aneh dan asing dengan nama panggilan yang kamu berikan. Kenapa tuan memanggilku begitu ?". Laura memberanikan diri untuk bertanya.

"Aku suka saja memanggilmu begitu, kamu bilang dari kecil kamu sudah di panggil 'Lala' kan ? Itu artinya banyak orang yang memanggilmu begitu". Ed menatap Laura.

Laura mengangguk "iya, semua orang yang mengenal ku memanggil begitu".

"Maka dari itu, aku ingin nama panggilan lain, yang hanya aku saja yang mengucapkannya". Tatapan mata Ed dan Laura bertemu, mereka saling menatap sebentar, lalu Laura memutus tatapan itu.

"Baiklah tuan, terserah padamu saja".

Hening kembali menyapa. Ed memainkan ponselnya. Dengan begitu, Laura juga ikut mengambil ponselnya.

"Besok beli ponsel yang baru". Seru Edward, seketika membuat Laura menoleh kesamping. Edward terlihat menatap ponsel Laura.

"Kenapa harus beli yang baru, tuan? Ini juga aku baru beli berapa bulan lalu". Kata Laura sambil mengangkat ponselnya.

"Meski baru beberapa bulan, tapi tipenya tidak sama dengan yang aku gunakan. Jadi besok ganti dengan ponsel yang sama dengan milikku". Kata Edward menunjukkan ponselnya.

Laura menelan ludahnya kasar 'astaga, itu ponsel mahal. Harganya saja setara dengan harga sepeda motor'. Laura membatin ketika melihat ponsel Edward. Ponsel merk buah apel tergigit, dengan tiga kamera belakang.

"Kenapa". Tanya Edward

"I-tu... itu terlalu mahal tuan". Laura menujuk ponsel Edward.

"Tidak masalah, uang di kartu yang aku beri padamu itu bahkan bisa membeli ratusan ponsel ini".

'Sombong sekali' batin Laura

"Ayo kita tidur" Ed bangun dari duduknya.

"Hah"Laura terkesiap "ti-tidur?" Gumamnya tapi masih didengar oleh Ed.

"Ya, ini sudah malam. Sudah waktunya tidur. Apa kamu mau bergadang?" Tanya Ed

"Tidak tuan". Jawab Laura lirih.

Laura mengikuti Edward memasuki kamar tidur pria itu. Betapa terkejut nya Laura ketika ia sampai di dalam kamar. Kamar tidur yang sangat luas, bernuasa gelap, perpaduan warna abu-abu dan hitam. Menujukan kesan kalau kamar ini memang hanya dihuni oleh seorang pria.

Fasilitas di kamar mewah itu sangat lengkap, ada ranjang ukuran King size, sofa bed di sebelah kiri ruangan, televisi ukuran 55 inch, mini bar, ruang ganti, dan kamar mandi mewah, yang terletak di ruang ganti.

Di sebelah kanan kamar, terdapat jendela kaca besar yang bisa di buka, sebagai akses menuju balkon. Di balkon kamar juga terdapat sofa untuk bersantai sembari menikmati indahnya pemandangan ibukota.

"Ayo Ara, kenapa melamun" Edward membuyarkan lamunan Laura.

"Ah, tidak tuan. Hmm, tuan dimana kamar mandinya? Aku mau mandi sebentar". Kata Laura gugup.

"Ada disana" Ed menujuk pintu di bagian kiri kamar. "Kamu masuk saja, di sana ruang ganti dan juga kamar mandi. Kopermu juga ada di dalam sana". Ed berjalan menuju pintu itu dan membukanya

"Terimakasih tuan".

"Hmm".

Di dalam kamar mandi Laura lagi-lagi terkesima. Bagaimana tidak, kamar mandi ini seluas ruang tamu kontrakannya.

Puas mengagumi kamar mandi mewah ini, Laura memutuskan untuk mandi. Ia tidak mau berlama-lama di kamar mandi. Takut Edward masuk mencarinya.

*****

Setelah 15 menit, Laura keluar dari ruang ganti dengan memakai setelan baju tidur dan celana panjang berbahan rayon miliknya.

Edward yang sedari tadi sudah duduk bersandar di kepala ranjang, menoleh ke arah Laura. Lalu ia meletakan ponselnya di atas nakas.

"Kemarilah, Ara". Perintah Ed sembari menyibak selimut di sebelah kiri tempat tidur.

Dengan gugup, Laura menaiki tempat tidur. Ia ikut duduk dan bersandar di kepala ranjang.

"Kenapa?" Tanya Edward

"Ti-tidak apa-apa tuan".

"Ayo tidur, ini sudah malam".

"Tu-tuan..." Ada hal yang menganjal di benak Laura

"Ada apa Ara ?" Ed yang tadi ingin merebahkan tubuhnya, kembali duduk.

"Itu.. itu.. kita hanya tidur kan?" Tanya Laura terbata.

"Iya..hanya tidur. Memang kamu pikir apa ?" Tanya Edward sambil menaikan salah satu sudut bibirnya.

"A-ku... aku pikir.. aku pikir kita..." Laura bingung harus berkata apa.

"Kamu pikir kita akan melakukan hubungan suami istri?"

Laura menganggukkan kepalanya. "Apalagi tuan? Bukannya itu caraku untuk membayar hutang padamu ?" Tanya Laura.

"Hehh.." Edward tersenyum smirk. "Untuk saat ini, ya kita hanya tidur. Tapi tidak tau untuk malam-malam berikutnya, mungkin bisa sepeti yang kamu pikirkan".

Edward merebahkan badannya, dan menarik selimut hingga pinggang. "Good night, Ara".

Glek... Laura menelan ludahnya kasar.

"Good night too, tuan". Laura pun ikut merebahkan badannya dan menarik selimut hingga menutupi lehernya.

****

Waktu menujukan pukul 1 dini hari, tapi Laura masih belum bisa memejamkan matanya. Sedangkan pria disampingnya sudah jauh berkelana ke alam mimpi.

Laura membalik tubuhnya, hendak membelakangi Edward, namun suara pria itu menghentikan tubuh Laura.

"Jangan pergi... aku mohon jangan pergi" Edward berbicara dalam tidurnya.

"Dia mengigau?" Laura bicara pelan setelah memperhatikan Edward.

"Jangan pergi... jangan tinggalkan aku.. aku mohon".

Di keremangan kamar, Laura melihat keringat membasahi dahi Edward. Dapat Laura pastikan jika pria dewasa ini sedang bermimpi buruk.

"Tuan...tuan.." Laura mengusap lembut lengan Edward. Namun pria itu tak bergeming. Bibirnya masih setia mengatakan 'jangan pergi'.

Dengan berinisiatif sendiri, Laura memeluk Edward, ia berbisik mengatakan kalau ia takkan pergi. Edward pun mulai tenang.

Hampir setengah jam memeluk pria itu. Laura berniat mengurai pelukannya. Tetapi pria itu seakan tau, dan tidak mau dilepaskan.

"Jangan pergi..aku mohon". Edward kembali bersuara pelan. Tetapi matanya masih tertutup rapat. Dengan terpaksa Laura membiarkan Edward memeluknya. Ia terus mengusap lengan pria dewasa ini.

'Apa yang terjadi denganmu tuan? Kenapa bisa mimpi buruk begini? Apa kamu pernah ditinggalkan oleh orang yang kamu cintai?'

.

.

.

To be continue

Yang mampir kesini, boleh dong sekedar meninggalkan like, ngasih komen juga boleh, gratis kok..🤗🤗

Aku baru belajar nulis, jika ada yang berkenan memberi saran dan kritik, silahkan 🤗🤗

TerimaGaji ❤️

Terpopuler

Comments

Ica Snow Kim

Ica Snow Kim

EDWARD MIMPI BURUK 😰😰😰

2023-03-19

0

Nia Yoyo

Nia Yoyo

ada rahasia yg blom Ara ketahui.. semangat Thor...!!

2022-08-31

0

Fika Sahira

Fika Sahira

Laura jgn mau berhubungan badan sama edward. minta dinikahin dulu

2022-08-27

0

lihat semua
Episodes
1 Bab. 1. Hutang 300 juta
2 Bab. 2. Pertemuan Pertama
3 Bab. 3. Bercerita
4 Bab. 4. Bimbang
5 Bab. 5. Menerima Tawaran Edward
6 Bab. 6. Tak Ada Pilihan Lain
7 Bab. 7. Transaksi Panti Asuhan
8 Bab. 8. Tinggal Bersama
9 Bab. 9. Ada Apa Dengan Edward
10 Bab. 10. Bantal Kenyal
11 Bab. 11. Sengaja Menggoda?
12 Bab. 12. Membeli Ponsel Baru
13 Bab. 13. Nyonya Samantha
14 Bab. 14. Insiden Panas Yang Memakan Korban
15 Bab. 15. Aku Masih Normal, Nona!
16 Bab. 16. Papa Edward
17 Bab. 17. Aku Merindukanmu, Ara.
18 Bab. 18. Panggil Aku, Ed.
19 Bab. 19. Kedatangan Mantan.
20 Bab. 20. Dia Mantan Pacarku, Ed.
21 Bab. 21. Tidak Bisakah Kita Berteman?
22 Bab. 22. Bali Hari Pertama.
23 Bab. 23. Setengah Panas.
24 Bab. 24. Makan Malam.
25 Bab. 25. Apa Kamu Mengidam?
26 Bab. 26. Bali Hari Kedua.
27 Bab. 27. Terjadi Sesuatu di Bali ?
28 Bab. 28. Amarah Edward.
29 Bab. 29. Masih, Amarah Edward.
30 Bab. 30. Kamu Milikku. 21+
31 Bab. 31. Menikahimu, Setelah Lulus!
32 Bab. 32. Jangan Terlalu Berharap, Laura!
33 Bab. 33. Hidangan Penutup! 21++
34 Bab. 34. Percayalah Padaku, Ara!
35 Bab. 35. Mengundurkan Diri!
36 Bab. 36. Aku Ingin Menghabisi Mu! 21+
37 Bab. 37. Aku Sungguh Jatuh Cinta Padamu!
38 Bab. 38. Dia Asisten Ku, Fel!
39 Bab. 39. Kamu Tidak Marah, Fel?
40 Bab. 40. Dia Mimpi Buruk Lagi?
41 Bab. 41. Maafkan Aku, Sayang!
42 Bab. 42. Kamu Pelakor, Laura!
43 Bab. 43. Apa Yang Sebenarnya Terjadi?
44 Bab. 44. Ada Apa Dengan mu ?
45 Bab. 45. Keponakan?
46 Bab. 46. Siapa Laura?
47 Bab. 47. Kamu Berbohong, Tuan Hugo!
48 Bab. 48. Kamu Dimana?
49 Bab. 49. Mantan Lagi!
50 Bab. 50. Bersiap Ke Kota!
51 Bab. 51. Kedatangan Felisha!
52 Bab. 52. Selamat Tinggal, Ed!
53 Bab. 53. Aku Harus Kemana?
54 Bab. 54. Dia Meninggalkanku, Fel!
55 Bab. 55. Merindu!
56 Bab. 56. Dia, Cinta Pertamaku!
57 Bab. 57.
58 Bab. 58. Aku Sudah Tidak Waras!
59 Bab. 59. Aku Kekasih Kakakmu!
60 Bab. 60. Bertemu!
61 Bab. 61. Tentang Felisha.
62 Bab. 62. Masih, Tentang Felisha.
63 Bab. 63. Tentang Mimpi Buruk.
64 Bab. 64. Aku Janji!
65 Bab. 65. Terimakasih, Sudah Mencintaiku!
66 Bab. 66. Aku Mencintaimu! 21+
67 Bab. 67. Dia Bernama Edward!
68 Bab. 68. Rencana Perjodohan!
69 Bab. 69. Kejutan Kecil.
70 Bab. 70. Menolak Perjodohan
71 Bab. 71. Apa Terjadi Sesuatu Disana?
72 Bab. 72. Ada Apa Denganmu, Ed?
73 Bab. 73. Maafkan Aku, Laura!
74 Bab. 74. Kamu Menolak Lamaranku?
75 Bab. 75. Jangan Menyakitinya!
76 Bab. 76. Berpikir Ulang Menikahkan Kalian!
77 Bab. 77. Aku Setuju!
78 Bab. 78. Jangan Menyakitinya, Ed!
79 Bab. 79. Tentang Perjodohan.
80 Bab. 80. Selamat Bos!
81 Bab. 81. Melamar Laura.
82 Bab. 82. Papi Edward.
83 Bab. 83. Menjelang Pernikahan.
84 Bab. 84. Pria Asing.
85 Bab. 85. Sehari Sebelum Pernikahan.
86 Bab. 86. Hari Pernikahan.
87 Bab. 87. Masih Di Hari Pernikahan.
88 Bab. 88. Papa Jahat!
89 Bab. 89. Hallo, Mami.
90 Bab. 90. Hallo, Ayah.
91 Bab. 91. Tidak Hamil?
92 Bab. 92. Rencana Jahat.
93 Bab. 93. Hadiah Pernikahan.
94 Bab. 94. Tentang Damian.
95 Bab. 95. Bercengkerama.
96 Bab. 96. Dua Puluh Satu Ples!
97 Bab. 97. Pertemuan.
98 Bab. 98. Meminta Maaf.
99 Bab. 99. Kedatangan Damian.
100 Bab. 100. Tidak Akan Meninggalkan Panti.
101 Bab. 101. Aku Tidak Nyaman.
102 Bab. 102. Merindukan Papa dan Mami.
103 Bab. 103. Kakak Johan.
104 Bab. 104. Dia Teresha Hadi.
105 Bab. 105. Keluarga.
106 Bab. 106. Bertemu Damian.
107 Bab. 107. Apa Anak Itu Leo?
108 Bab. 108. Melamar Monica.
109 Bab. 109. Edward Bercerita.
110 Bab. 110. Ancaman Laura!
111 Bab. 111. Aku Sedang Kesal 21++
112 Bab. 112. Aku Lelah, Papi.
113 Bab. 113. Hugo Tower
114 Bab. 114. Memberitahu Leo.
115 Bab. 115. Aku Anak Kalian.
116 Bab. 116. Ayo Lakukan Test DNA!
117 Bab. 117. Felisha Dan Teresha.
118 Bab. 118. Pesan Dari Bagas.
119 Bab. 119. Maafkan Mama.
120 Iklan-iklan.
121 Bab. 120. Hasil Tes DNA.
122 Bab. 121. Sebuah Kenyataan.
123 Bab. 122. Satu Saja Belum Jadi.
124 Bab. 123. Pernikahan Johan dan Monica.
125 Bab. 124. Anda Yang Telah Membuangku.
126 Bab. 125. Rumah 40 M.
127 Bab. 126. Gadis SMA
128 Bab. 127. Mewujudkan Fantasi 21+++
129 Bab. 128. Hamil 5 Minggu.
130 Bab. 129. Ucapkan Selamat Padaku!
131 Bab. 130. Gara-Gara Parfum.
132 Bab. 131. Kabar Bahagia.
133 Bab. 132. Melindungi Adik.
134 Bab. 133. Syarat Dari Leo.
135 Bab. 134. Kedatangan Sahabat.
136 Bab. 135. Gara-Gara Sarapan.
137 Bab. 136. Terima Kasih, La.
138 Bab. 137. Keputusan Teresha.
139 Bab. 138. Kedatangan Leo.
140 Bab. 139. Bukan Urusanku!
141 Bab. 140. Kami Menerima Syarat Mu.
142 Bab. 141. Ngidam Bebek Betutu.
143 Bab. 142. Ubud - Bali.
144 Bab. 143. Hanya Untuk Leo.
145 Bab. 144. Menghabiskan Waktu Berdua.
146 Bab. 145. Kekhawatiran Laura.
147 Bab. 146. Monica Hamil.
148 Bab. 147. Meminta Seorang Adik.
149 Bab. 148. Alasan Meminta Adik.
150 Bab. 149. Semuanya Sudah Berlalu.
151 Bab. 150. Jangan Sakiti Leo, Lagi!
152 Bab. 151. Selamat, Papa dan Mama.
153 Bab. 152. Terima Kasih Cinta.
154 ExtraPart. Damian dan Teresha.
155 ExtraPart. Bulan Madu
156 ExtraPart. Mengunjungi Leo.
157 ExtraPart. Edward Dan Laura.
158 ExtraPart. Piknik Dadakan.
159 ExtraPart. Hadiah Di Hari Wisuda.
160 ExtraPart. Sangat Bahagia.
161 ExtraPart. Persiapan Melahirkan.
162 ExtraPart. Selamat Datang, Boy.
163 ExtraPart. Edzard Alexander Hugo.
164 Iklan-iklan..
Episodes

Updated 164 Episodes

1
Bab. 1. Hutang 300 juta
2
Bab. 2. Pertemuan Pertama
3
Bab. 3. Bercerita
4
Bab. 4. Bimbang
5
Bab. 5. Menerima Tawaran Edward
6
Bab. 6. Tak Ada Pilihan Lain
7
Bab. 7. Transaksi Panti Asuhan
8
Bab. 8. Tinggal Bersama
9
Bab. 9. Ada Apa Dengan Edward
10
Bab. 10. Bantal Kenyal
11
Bab. 11. Sengaja Menggoda?
12
Bab. 12. Membeli Ponsel Baru
13
Bab. 13. Nyonya Samantha
14
Bab. 14. Insiden Panas Yang Memakan Korban
15
Bab. 15. Aku Masih Normal, Nona!
16
Bab. 16. Papa Edward
17
Bab. 17. Aku Merindukanmu, Ara.
18
Bab. 18. Panggil Aku, Ed.
19
Bab. 19. Kedatangan Mantan.
20
Bab. 20. Dia Mantan Pacarku, Ed.
21
Bab. 21. Tidak Bisakah Kita Berteman?
22
Bab. 22. Bali Hari Pertama.
23
Bab. 23. Setengah Panas.
24
Bab. 24. Makan Malam.
25
Bab. 25. Apa Kamu Mengidam?
26
Bab. 26. Bali Hari Kedua.
27
Bab. 27. Terjadi Sesuatu di Bali ?
28
Bab. 28. Amarah Edward.
29
Bab. 29. Masih, Amarah Edward.
30
Bab. 30. Kamu Milikku. 21+
31
Bab. 31. Menikahimu, Setelah Lulus!
32
Bab. 32. Jangan Terlalu Berharap, Laura!
33
Bab. 33. Hidangan Penutup! 21++
34
Bab. 34. Percayalah Padaku, Ara!
35
Bab. 35. Mengundurkan Diri!
36
Bab. 36. Aku Ingin Menghabisi Mu! 21+
37
Bab. 37. Aku Sungguh Jatuh Cinta Padamu!
38
Bab. 38. Dia Asisten Ku, Fel!
39
Bab. 39. Kamu Tidak Marah, Fel?
40
Bab. 40. Dia Mimpi Buruk Lagi?
41
Bab. 41. Maafkan Aku, Sayang!
42
Bab. 42. Kamu Pelakor, Laura!
43
Bab. 43. Apa Yang Sebenarnya Terjadi?
44
Bab. 44. Ada Apa Dengan mu ?
45
Bab. 45. Keponakan?
46
Bab. 46. Siapa Laura?
47
Bab. 47. Kamu Berbohong, Tuan Hugo!
48
Bab. 48. Kamu Dimana?
49
Bab. 49. Mantan Lagi!
50
Bab. 50. Bersiap Ke Kota!
51
Bab. 51. Kedatangan Felisha!
52
Bab. 52. Selamat Tinggal, Ed!
53
Bab. 53. Aku Harus Kemana?
54
Bab. 54. Dia Meninggalkanku, Fel!
55
Bab. 55. Merindu!
56
Bab. 56. Dia, Cinta Pertamaku!
57
Bab. 57.
58
Bab. 58. Aku Sudah Tidak Waras!
59
Bab. 59. Aku Kekasih Kakakmu!
60
Bab. 60. Bertemu!
61
Bab. 61. Tentang Felisha.
62
Bab. 62. Masih, Tentang Felisha.
63
Bab. 63. Tentang Mimpi Buruk.
64
Bab. 64. Aku Janji!
65
Bab. 65. Terimakasih, Sudah Mencintaiku!
66
Bab. 66. Aku Mencintaimu! 21+
67
Bab. 67. Dia Bernama Edward!
68
Bab. 68. Rencana Perjodohan!
69
Bab. 69. Kejutan Kecil.
70
Bab. 70. Menolak Perjodohan
71
Bab. 71. Apa Terjadi Sesuatu Disana?
72
Bab. 72. Ada Apa Denganmu, Ed?
73
Bab. 73. Maafkan Aku, Laura!
74
Bab. 74. Kamu Menolak Lamaranku?
75
Bab. 75. Jangan Menyakitinya!
76
Bab. 76. Berpikir Ulang Menikahkan Kalian!
77
Bab. 77. Aku Setuju!
78
Bab. 78. Jangan Menyakitinya, Ed!
79
Bab. 79. Tentang Perjodohan.
80
Bab. 80. Selamat Bos!
81
Bab. 81. Melamar Laura.
82
Bab. 82. Papi Edward.
83
Bab. 83. Menjelang Pernikahan.
84
Bab. 84. Pria Asing.
85
Bab. 85. Sehari Sebelum Pernikahan.
86
Bab. 86. Hari Pernikahan.
87
Bab. 87. Masih Di Hari Pernikahan.
88
Bab. 88. Papa Jahat!
89
Bab. 89. Hallo, Mami.
90
Bab. 90. Hallo, Ayah.
91
Bab. 91. Tidak Hamil?
92
Bab. 92. Rencana Jahat.
93
Bab. 93. Hadiah Pernikahan.
94
Bab. 94. Tentang Damian.
95
Bab. 95. Bercengkerama.
96
Bab. 96. Dua Puluh Satu Ples!
97
Bab. 97. Pertemuan.
98
Bab. 98. Meminta Maaf.
99
Bab. 99. Kedatangan Damian.
100
Bab. 100. Tidak Akan Meninggalkan Panti.
101
Bab. 101. Aku Tidak Nyaman.
102
Bab. 102. Merindukan Papa dan Mami.
103
Bab. 103. Kakak Johan.
104
Bab. 104. Dia Teresha Hadi.
105
Bab. 105. Keluarga.
106
Bab. 106. Bertemu Damian.
107
Bab. 107. Apa Anak Itu Leo?
108
Bab. 108. Melamar Monica.
109
Bab. 109. Edward Bercerita.
110
Bab. 110. Ancaman Laura!
111
Bab. 111. Aku Sedang Kesal 21++
112
Bab. 112. Aku Lelah, Papi.
113
Bab. 113. Hugo Tower
114
Bab. 114. Memberitahu Leo.
115
Bab. 115. Aku Anak Kalian.
116
Bab. 116. Ayo Lakukan Test DNA!
117
Bab. 117. Felisha Dan Teresha.
118
Bab. 118. Pesan Dari Bagas.
119
Bab. 119. Maafkan Mama.
120
Iklan-iklan.
121
Bab. 120. Hasil Tes DNA.
122
Bab. 121. Sebuah Kenyataan.
123
Bab. 122. Satu Saja Belum Jadi.
124
Bab. 123. Pernikahan Johan dan Monica.
125
Bab. 124. Anda Yang Telah Membuangku.
126
Bab. 125. Rumah 40 M.
127
Bab. 126. Gadis SMA
128
Bab. 127. Mewujudkan Fantasi 21+++
129
Bab. 128. Hamil 5 Minggu.
130
Bab. 129. Ucapkan Selamat Padaku!
131
Bab. 130. Gara-Gara Parfum.
132
Bab. 131. Kabar Bahagia.
133
Bab. 132. Melindungi Adik.
134
Bab. 133. Syarat Dari Leo.
135
Bab. 134. Kedatangan Sahabat.
136
Bab. 135. Gara-Gara Sarapan.
137
Bab. 136. Terima Kasih, La.
138
Bab. 137. Keputusan Teresha.
139
Bab. 138. Kedatangan Leo.
140
Bab. 139. Bukan Urusanku!
141
Bab. 140. Kami Menerima Syarat Mu.
142
Bab. 141. Ngidam Bebek Betutu.
143
Bab. 142. Ubud - Bali.
144
Bab. 143. Hanya Untuk Leo.
145
Bab. 144. Menghabiskan Waktu Berdua.
146
Bab. 145. Kekhawatiran Laura.
147
Bab. 146. Monica Hamil.
148
Bab. 147. Meminta Seorang Adik.
149
Bab. 148. Alasan Meminta Adik.
150
Bab. 149. Semuanya Sudah Berlalu.
151
Bab. 150. Jangan Sakiti Leo, Lagi!
152
Bab. 151. Selamat, Papa dan Mama.
153
Bab. 152. Terima Kasih Cinta.
154
ExtraPart. Damian dan Teresha.
155
ExtraPart. Bulan Madu
156
ExtraPart. Mengunjungi Leo.
157
ExtraPart. Edward Dan Laura.
158
ExtraPart. Piknik Dadakan.
159
ExtraPart. Hadiah Di Hari Wisuda.
160
ExtraPart. Sangat Bahagia.
161
ExtraPart. Persiapan Melahirkan.
162
ExtraPart. Selamat Datang, Boy.
163
ExtraPart. Edzard Alexander Hugo.
164
Iklan-iklan..

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!