Winter berjalan dengan kesal, dia terus menggerutu dan memaki dalam hatinya.
Dasar mengesalkan! Aku benci! Kenapa wajahnya seperti itu?! Tidak pernah patuh! Tidak pernah bisa dibiarkan!!
Tanpa melihat sekitar Winter terus berjalan menuju kekediamannya melewati taman dan tidak sengaja dia bertabrakan dengan Summer.
'Brrrukkk!!!'
Ah! Nona Summer?!
"Astaga!" Summer yang juga terkejut menjatuhkan buku yang dia baca sedari tadi sambil berjalan. "Maafkan aku tuan Winter, salahku membaca sambil berjalan dan tidak melihat sekitar." Summer memungut buku yang jatuh dan merasa malu hingga menimbulkan semburat rona merah pada pipinya.
Winterpun merasa juga salah karena dia tidak memperhatikan sekitar saat berjalan. "Apa kamu tidak apa apa? Aku juga salah tidak melihat jalan." Winter membantu Summer untuk berdiri.
Rona pipi Summer semakin kentara karena tangannya bersentuhan dengan Winter. "Aku tidak apa apa."
Winter sejenak jadi memperhatikan wajah Summer yang tersipu malu, lalu wanita itu tersenyum hangat pada Winter.
Wanita ini tidak bisa menyembunyikan perasaannya dengan baik. Aneh.. benar benar wanita yang aneh.. dadaku yang sesaat tadi dipenuhi amarah kini dalam sekejap langsung terasa hangat.
"Apa kamu suka membaca buku??" Winter melihat buku yang summer peluk dalam dekapannya.
"Ah ini.. iya aku suka membaca."
"Di kediamanaku ada perpustakaan kecil, buku disana sangat lengkap."
Summer membelakkan matanya, sesaat dia membatu berusaha mencerna maksud perkataan Winter.
Tuan Winter... apa maksud perkataan anda ini??
"Apa tidak masalah saya membaca disana??" Dengan wajah malu malu summer bertanya pada Winter.
Apa berarti tuan Winter mau memberi sedikit hatinya padaku??
Winter terdiam sejenak dan memperhatikan Summer. Wanita itu malu malu dan terlihat sangat manis dimata Winter.
Entah mengapa saat kamu tersenyum selalu hangat seperti angin musim semi, perasaan yang tidak bisa disembunyikan itu selalu terpancar dari rona pipinya yang memerah.
"Tidak masalah." Winter tersenyum.
Summer menatap Winter tidak percaya, apa benar dia boleh mendekati Winter, apa benar Winter mengijinkan dia untuk berkunjung kekediaman pria itu. "Baiklah tuan Winter." Summer akhirnya tersenyum lebar tidak bisa menutupi perasaan bahagianya.
Rasa terkejutnya belum selesai, Winter menyingkap sulur rambut yang menutupi kening Summer membuat wanita itu tergugu.
"Ada kelopak bunga lilac." Winter tersenyum mengambil kelopak bunga yang mungkin berterbangan hingga mengenai rambut Summer.
Wajah tegang, malu dan pipi yang merona milik Summer membuat Winter menipiskan bibirnya.
Tidak ada alasan bagiku untuk tidak memeluk wanita ini, sebenarnya alasan dia dikirim kesini oleh tuan marquiz bukankah untuk hal itu? Wanita yang menjadi persembahan untukku??
Summer akan berkata sesuatu namun matanya membelak terkejut melihat sesuatu dibelakang Winter. "Tuan Winter, saya permisi dulu. Saya akan berkunjung ke perpustakaan itu." Summer terlihat sedikit tergesa dan berbalik badan.
Winter tersenyum tipis.
Benar, mengundangmu ke kediamanku juga tidak buruk.
"Nyonya Flo nyonya Flo!!" Suara itu membuat Winter tersadar dan menoleh kebelakangnya. Dia melihat Flo berantakan dan berdiri menatap kearahnya, lalu Winter tersadar mengapa tadi Summer buru buru untuk pergi.
Beberapa pelayan yang Winter perintahkan untuk membawa Flo ke kediamannya berlari terengah menyusul Flo.
"Winter." Nafas Flo masih sedikit terengah, peluh keringat dan wajahnya yang merah menatap Winter dengan kosong. "Winter, ada yang ingin saya katakan." Flo berjalan mendekat kearah Winter.
Winter menghentikan pelayan pelayan yang ingin menegjar Flo. "Sudahlah! Aku sudah tau alasannya meski kalian semua tidak mengatakannya. Pasti dia yang keras kepala dan tidak bisa mematuhi aturan. Tidak mau diperiksa dan membuat kekacauan!" Winter beralih menatap Flo sinis. "Aku sudah menyuruh dokter Kevan untuk memeriksamu! Kembalilah kekediamanmu, pergi untuk mendapatkan perawatan dan urus kesehatanmu sendiri!!! Kamu tahu masalah apa yang akan timbul jika orang orang mengetahui bahwa kamu sakit dan berpenampilan seperti ini?!!! Tidak bisa diatur! Selalu membantah perintahku! Betapa lancangnya!!" Winter kesal dan memarahi Flo terang terangan.
Flo menipiskan bibirnya. "Aku hanya ingin minta untuk melepaskan pelanyan pelayanku."
"Tidak!" Tegas Winter.
"Winter, pelayanku tidak bersalah sama sekali.."
"Lalai mengawasi majikan, membuat keributan di Luckingham, menjaga majikannya dengan taruhan nyawa juga merupakan tugas utama mereka!" Winer mengintimidasi Flo dengan tatapannya.
"Aku butuh pelayanku!" Tatapan mata Flo nyalang seakan tidak mau mengalah.
"Aku akan mengirimkan pelayan lain!!" Kesal Winter.
Tidak bisa, aku butuh Altez! Jika bersama pelayan lain maka semua akan ketahuan. Sisi gelapku yang tidak boleh Winter tau, yang tidak seorangpun boleh tahu!!
"Winter. Lepaskan mereka." Flo menatap Winter dengan tatapan yang sukar diartikan dan mengabaikan perkataan Winter.
Mulai lagi!!! Selalu mendesak agar orang orang mengikuti keinginannya!
Winter berdecak kesal, dia tidak bisa paham mengapa Flo selalu bersikukuh untuk berdebat dengannya. "Kenapa kalian diam saja?!" Winter menatap tajam semua pengawalnya. "Siapapun yang tidak mau menaati perintah dariku lebih baik dikurung dalam penjara bawah tanah! Jika dia tidak bisa patuh lebih baik masukan dia dalam penjara untuk bergabung dengan semua pelayannya!!"
Flo tergelak, dia tidak boleh berada dalam penjara bersama yang lainnya semua akan ketahuan.
Hanya Altez! Aku butuh Altez harus dikediamanku!!
"Tidak!! Winter!!" Flo semakin panik saat beberapa pengawal memohon maaf pada Flo dan terpaksa memegang tangan wanita itu untuk mengikuti mereka.
"Aku tidak mau!! Aku sedang sakit!! Tubuhku semua sakit hingga ketulang tulangku!! Kepalaku sakit! Mata juga sakit! Seluruh tubuh rasanya akan remuk!!!" Flo terus berteriak dan memberontak, bagaimanapun dia tidak bisa kedalam penjara bersama yang lain dalam keadaan seperti ini.
"Berisik!!!!" Winter membentak Flo membuat wanita itu diam menatap Winter tidak percaya. "Bagus jika seperti itu, dalam kesempatan ini nikmatilah rasa sakitmu itu dalam penjara!! Jadi kamu bisa memahami betul kesalahan apa yang sudah kamu perbuat!! Dan membuatmu jera! Bahwa sebaiknya memang jangan pernah membantah perintaku!! Menganggap semua ini seperti lelucon untukmu, camkan itu baik baik Flower!!" Winter menghunuskan tatapan tajamnya pada Flo.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 150 Episodes
Comments
Nunu Pertiwi
biarkan flo jadi dingin ke winter, nampilin muka datar, ga peduli ke winter,
biar winter nyesel, palah hatinya hangat karena summer, haishhh kesal sekaliii...
keren thor lanjutkan semangat
2022-01-26
1
Lisa Kezot
kalo aq jd flo mending kabur dr istana yg kayak neraka....
2022-01-26
3
Noery Zulfah
kejam bnr winterr 😠 makin penasaran ich lanjutannya 😁
2022-01-26
1