Nafas Flo sedikit terengah, tubuhnya terasa sangat lemas hingga pandangannya sedikit mengabur.
Aku tidak bisa disini terus.
"Gemma, sampaikan pada tante Leana bahwa aku sedikit tidak enak badan. Jadi aku akan pulang ke kediamanku dan kembali besok."
Hanya Gemma yang menemani Flo disini, tiga pelayan lainnya sudah Flo suruh untuk kembali terlebih dahulu sejak tadi.
"Saya akan mengantar nyonya dulu." Gemma memegang tangan Flo yang sedikit bergetar. Jangankan Flo, hati Gemma pun terasa diremas dengan nyeri yang menusuk hingga ulu hatinya melihat perlakuan dingin Winter pada Flo.
"Aku bisa sendiri!" Ucap Flo tegas disela suaranya yang semakin melemah. "Kamu temuilah tante Leana." Flo keras kepala dan tidak bisa dibantah sehingga Gemma hanya bisa menuruti keinginan Flo.
Flo sedikit tertatih berjalan keluar, dia melihat rombongan Winter yang masih belum terlalu jauh darinya. Namun dengan perlahan Flo melewati mereka dan berjalan kearah sebaliknya.
Aku harus kuat! Tubuh yang lemah itu juga merupakan kejahatan! Aku harus...!
Dengan sedikit tertatih Flo berpegang pada dinding pilar sepanjang taman. Siang itu matahari juga bersinar terik, peluh keringat pada wajah Flo semakin mengalir deras.
Winter terdiam melihat Flo yang berjalan sendirian dengan lemah.
Flower! Sejak awal aku mengenal dirimu aku sudah tau kamu adalah iblis yang penuh tipu muslihat dan licik. Tapi kenapa sesaat aku melihat wajahmu hampa seakan telah kehilangan jiwamu?!
Apa saat ini kamu sedang berpura pura untuk kuat??
"Tuan Winter, jadwal rapat kita siang ini akan segera dimulai." Dylan menyadarkan Winter untuk berjalan kembali karena Winter hanya diam menatap Flo yang berjalan sendirian.
Saat Flo hendak berbelok kearah kediamannya, tubuhnya semakin melemah dan padangannya sepenuhnya mengabur.
Aku haruz kuat, Flo tahan tubuhmu sendiri!
Aku...
Tubuh Flo terhuyung.
"Anda tidak apa apa??!"
Sesaat sebelum Flo kehilangan kesadaran sepenuhnya dia merasakan sosok tubuh yang menumpu dirinya. Orang yang hampir bertabrakan dengan Flo. Lengan yang kokoh, dada yang bidang, tubuh yang tegap.
Winter..? Ijinkan aku istirahat sebentar...
Flo yang sudah tidak sadarkan diri bersandar sepenuhnya pada lelaki itu.
"Lepaskan tanganmu!" Winter tiba tiba muncul dan mengejutkan pria itu.
"Winter..." Pria itu terkejut melihat sepupunya yang sudah lama tidak dia jumpai.
"Beliau adalah nyonya duchess Flower, lepaskan tangan anda tuan Ethan." Ronan dan Dylan maju bersamaan untuk mengambil tubuh Flo dari Ethan.
Namun siapa yang menyangka bahwa Winter mengangkat tangannya untuk menahan Dylan dan Ronan, lalu pria itu langsung mengangkat tubuh Flo dari Ethan dan menggendong wanita itu dalam dekapannya meski wajahnya berdecak kesal.
Menyusahkan!!
"Panggil dokter Kevan kesini!" Tegas Winter dan segera berjalan menuju kediaman Flo mengabaikan Ethan yang masih bingung.
Serelah kepergian Winter dan pelayannya barulah Ethan tersadar.
"Jadi dia Flower Amber Dulcan?" Senyum pria itu mengembang.
"Dia sudah dewasa dan menjadi wanita cantik." Ethan kembali melanjutkan perjalanannya menuju rumah utama.
Ethan Dalton Ferkalon, merupakan sepupu Winter dari pihak sang ayah. Saat kecil merupakan teman bermain Winter sampai diumur 10 tahun Ethan harus belajar diluar negri. Dia sempat bermain bersama Flo beberapa bulan sebelum kepergiannya. Dan kini Ethan sudah kembali untuk mengabdi pada bisnis keluarga Ferkalon.
Begitu Winter memasuki kediaman Flo, Altes yang berada di depan pintu sangat histeris melihat Flo tidak sadarkan diri dan digendong oleh Winter.
"Nyonya Flo!!! Astaga apa yang terjadi?!"
Suara Altez juga membuat panik Nora dan Gloria dan Gemma yang juga baru sampai.
"Jangan ceroboh!! Cepat tuntun tuan Winter menuju kamar nyonya!" Hardik Dylan melihat kepanikan wajah empat pelayan itu.
"Ba.. baik!" Altez segera masuk tergesa dan berlari membuka pintu kamar Flo.
"Sebelah sini."
Dengan segera Winter membaringkan Flo diatas kasur, melihat wajah wanita itu yang pucat dan berdecak kesal.
Winter mengernyitkan alisnya saat menatap tangan Flo. "Kenapa ada luka ditangan nyonya?!"
"Aah itu.. mung.. mungkin nyonya Flo tergores sesuatu." Altez jelas tau tangan Flo terluka akibat membanting cangkir teh kemarin.
"Nyonya bilang dia baik baik saja, jadi saya..."
"Namanu Altez kan? Sejak pertama bekerja disini aku yakin Agustin sudah memberitahu bahwa Flo orang yang tidak akan peduli dengan luka dan rasa sakit. Jika ini dibiarkan maka akan bisa timbul masalah yang lebih besar! Bukankah sebaiknya kau bersikap hati hati?! Apa yang akan aku lakukan jika Flo mengalami luka besar dan menimbulkan keributan diluar sana?!" Winter menatap tajam Altez.
Pria itu jelas membenci Flo, namun jika Flo terluka parah atau sakit dan masalah itu sampai pada telinga Michael. Bisa bisa Winter akan mendapatkan masalah dari ayahnya. Meski banyak pihak yang membenci Flo namun keberpihakan Michael pada wanita itu juga bukan bisa dianggap remeh.
"A.. aku sudah melakukan kesalahan besar!!" Altez bersujud mohon ampun.
"Berhati hatilah lain kali, jika tidak. Aku sendiri yang akan menjatuhi hukumanmu!"
"Ba.. baik tuan Winter!!" Altez meringis ketakutan.
Sementara itu Winter berdiri menatap Kevan, dokter pribadi keluarga Ferkalon yang juga masih merupakan teman sekolah Winter.
"Sepertinya dia hanya lemas dan pingsan karena pola makan yang tidak teratur dan kurang tidur."
Kevan memasukkan stetoskopnya kedalam saku jas dokter yang dia kenakan.
Kevan sedikit menyunggingkan senyumnya melihat Winter yang berwajah kaku itu, dia jelas mengenal Flo. Gadis kecil yang selalu mengganggu Winter sedari kecil, dan kini sudah berstatus sebagai grand duchess. "Dia baik baik saja kok!" Kevan menepuk pundak Winter.
"Aku tidak perduli!" Winter lagi lagi menampilkan wajah dinginnya. "Aku hanya tidak ingin ada mayat tidak berguna di Luckingham!!"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 150 Episodes
Comments
Sulati Cus
bener2 mulut beracun
2022-12-10
0
Kaa Yeoja
Thor, aku mampir ya...
Udah ku bom like dan favorite
😍
2022-01-13
0
Noery Zulfah
asyikk ada saingan winter neh 😁 lanjutt
2022-01-13
2