Jika saja bukan karena bantuan dari nenek pemilik kedai dipasar dan beberapa warga yang kebetulan melintas, Flo tidak akan bisa melepaskan diri dengan mudah dari para pria mata keranjang dipasar tadi. Dengan penuh derai air mata Flo berlari, dia tidak memperdulikan kakinya yang sakit dan mungkin saja lecet akibat sepatu kulit yang dia kenakan, nafasnya yang sudah terengah bagaikan diambang batas kekuatannya dan badannya sangat lemas. Entah kekuatan dari mana Flo bisa terus berlari dan hanya ingin berlari menjauh.
Kotor! Menjijikan!!
Flo terus berlari dan menangis membayangakn tangan tangan pria tadi menggerayangi tubuhnya, memeluk dan menahannya dengan paksa.
Pada akhirnya Flo berhenti ketika dia sudah berlari cukup lama, tanpa dia sadari Flo sudah membawa dirinya masuk ke area perkebunan warga setempat yang dekat dengan hutan. Flo menjatuhkan dirinya dibawah sebuah pohon tua, dia menangis pilu terisak isak dengan sisa nafasnya yang tersengal.
Sampai saat ini aku terus bertahan dengan segala macam hinaan.
Aku bukanlah orang yang tidak mempunyai perasaan.
Aku juga bukan orang yang tidak mempunyai rasa malu.
Aku bukanlah orang yang sekuat itu dan bisa bertahan dari semua perlakuan ini!!!
Jari jari Flo seakan ingin mencengkram kulit pohon tua itu, mencakarnya dengan kukunya hanya karena ingin melampiaskan rasa sakit hatinya, namun yang terjadi hanyalah kulit jemari Flo yang terluka dan berdarah akibat terkelupas oleh sisik batang pohon.
"Aaaaaaakkhhhh!!!!!!" Flo menjerit pedih dan menangis dengan meraung.
"Kenapa kamu melakukan hal seperti ini padaku Winter??!!!!!"
"Kenapa?? Kenapa????!!"
..
Sementara itu Winter yang baru saja tiba di Luckingham berpas pasan dengan Summer.
"Aah tuan Winter." Summer sedikit tersipu melihat penampilan Winter dalam balutan baju kasual yang pria itu kenakan dan tetap saja sangat mempesona.
"Apa yang kamu lakukan disini?" Winter tersenyum hangat pada Summer.
"Aku berniat ingin jalan jalan sebentar disekitar taman dan berkeliling Luckingham." Summer tersenyum simpul memandang Winter.
Pria itu sempat mengernyitkan alisnya saat melihat pipi Summer masih ada bekas tanda merah yang samar. Winter jelas tau akibat perbuatan Flo, namun dia tidak bisa banyak mengatur perilaku Flo sedari dulu.
"Silahkan kamu bisa berkeliling Luckingham, maaf aku tidak bisa menemani karena ada beberapa pekerjaan sore ini. Dan ini ada beberapa buku seni yang aku beli diluar tadi, semoga ini bisa mengurangi rasa bosanmu."
Winter memberikan beberapa buku yang dipeganganya tadi pada Summer. Lalu Winter memandang pelayan yang diutus untuk melayani Summer.
"Katakan pada nyonya Flower, jika dia menyentuh nona Summer seujung kuku lagi saja. Aku tidak akan tinggal diam."
Pelayan itu tersentak karena dia tau maksud ucapan Winter untuk dirinya. "Ba.. baik tuan Winter."
"Aku permisi dulu." Winter tersenyum pada Flo yang masih saja diam membatu menatap Winter dengan wajah yang tergugu.
Dibalik sikapnya yang dingin ternyata tuan Winter sangat berhati hangat..
Summer memeluk erat buku yang Winter berikan padanya.
****
Esok hari sejak pagi pagi sekali hujan sudah membasahi bumi. Sampai dengan pukul 9 pagi juga hujan tidak kunjung berhenti dan awan mendung masih meliputi langit.
Pagi ini Winter sudah sibuk bekerja kembali didalam ruang kerjanya, dia membaca dokumen sambil bersandar di sisi jendela untuk menghirup aroma rumput basah.
Namun Winter menaikkan alisnya melihat keempat pelayan Flo yang berlari kesana kemari dengan panik. "Bukankah mereka pelayan Flo?" Gumam Winter.
"Siapkan payung!" Tegas Winter pada Dylan dan Ronan, "Aku akan berkunjung ke kediaman Flo."
..
Altez berdiri cemas menantikan Gloria yang sedang berlari kearahnya. "Bagaimana Gloria?? Apa ketemu???"
Gloria terengah, meski mereka semua basah kuyup akibat hujan namun mereka tidak perduli. "Aku sudah bertanya pada seluruh pelayan di Luckingham. Tidak satupun yang melihat keberadaan nyonya!"
Altez jatuh tersungkur ketanah. "Bagaimana ini?! Dimana nyonya!!" Mata Altez sudah berkaca kaca.
Gemma dan Nora juga berlari kearah Altez dan Gloria. Kedua wanita itu juga sedikit terisak karena tidak berhasil menemukan Flo dimanapun, sejak subuh tadi mereka berempat sudah berkeliling Luckingham disetiap sudut istana ini. Namun hasilnya nihil.
"Nyonya Flo ada dimana??" Nora yang paling muda diantara mereka mulai terisak. "Nyonya Flo! Hiks!"
"Bukankah kita seharusnya melapor pada kepala pelayan agar tuan Winter..." Gemma menggigit jari jarinya karena sangat cemas.
"Ja.. jangan! Tunggu sebentar lagi saja, ayo kita cari lagi!" Altez memasang wajah yang sangat khawatir.
"Tuan Winter tiba!!!!" Gloria sedikit tunggang langgang karena melihat iringan Winter dan pasukannya menuju kediaman Flo.
Seketika wajah mereka berempat menjadi pucat pasi. Dan bertambah cemas ketika Winter sudah memasuki halaman kediaman Flo.
Secepat kilat Altez menyambut dan mempersilahkan Winter masuk kedalam.
"Dimana Flo??" Winer bertanya dengan tajam.
"Kenapa kalian diam saja??? Apa dia belum bangun? Apa dia masih berdan dan??!"
Altez hanya berdiri menunduk gemetar, dia sangat bingung harus menjawab apa, begitu juga dengan yang lainnya.
"Ka.. kami tidak tahu." Jawab Gloria pada akhirnya.
"Kami juga be.. berusaha keras mencarinya, namun.." Altez menimpali dengan terbata karena masih terisak.
"Apa maksud kalian?!!! Bukankah kemarin dia sudah kembali ke Luckingham?!!" Winter terlihat sangat marah.
"Aa.. apa?! Mak.. maksud tuan Winter.. nyonya Flo keluar Luckingham?!!" Altez terlihat sangat shock.
Winter semakin berang dan emosi, "Kalian sudah tidak waras yah??! Majikan kalian keluar tanpa ijin dan kalian juga tidak tahu?!!!"
"Cepat kurung mereka dalam penjara bawah tanah!!!!" Winter langsung memerintahkan beberapa pengawalnya dengan marah.
"Tu.. tuan Winter!! Kami sudah melakukan kesalahan besar!!" Altez bersimpuh meminta maaf.
"Hukum saja kami!!" Gloria dan Gemma pun ikut bersimpuh.
Setelah beberapa pengawal menarik 4 pelayan Flo, mereka pun memohon pada Winter.
"Kami tidak mengapa dipenjara!! Tapi tuan Winter kami mohon tolong carilah nyonya Flo!!"
Winter menggertakkan giginya, dia merasa sangat marah dan kesal.
Menyebalkan!! Berani beraninya dia bersembunyi dan menghindariku!!! Pasti dia sedang ketakutan karena akan menerima hukuman dari kabur diam diam kemarin!!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 150 Episodes
Comments
Kaa Yeoja
Lanjutt..
2022-01-24
0
Nunu Pertiwi
mang enak ditinggalin..haha
2022-01-24
0
Noery Zulfah
pergi ajah dulu flo biar winter nyariin 😁
2022-01-24
0