Hari ini adalah hari dimana untuk anak yang masih SMA sangat membosankan , iya hari ini adalah hari senin dan semua murid SMA BAKTI wajib mengikuti kegiatan upacara .
_____♡_____♡_____♡_____
Di rumah Dea ...
Saat itu Dea , Dena , Sasya dan bunda Anggi lagi sarapan sambil menunggu jemputan mereka .
"Sayang hari ini beneran kalian gak mau bawa mobil?." tanya bunda Anggi .
"Iya bun soalnya kak Fano katanya mau jemput Dena." jawab Dena .
"Terus Dea sama Sasya gimana." tanya bunda.
"Farel mau jemput katanya bun , kalo Sasya dijemput Rendy." jelas Dea .
"Uhhuukk .... Kak aku gak salah denger? Rendy cowok yang kaku itu? jemput Sasya? gak ada yang lain apa kak." seru Sasya dengan cemberut .
"Udah kaku-kaku gitu tapi ganteng lho." goda Dena .
"Sasya sayang , kalo kamu gak mau dijemput Rendy bawa aja mobilnya kak Dea atau mobilnya Dena." seru bunda Anggi .
"No BUNDA!!!" teriak Dea dan Dena barengan .
"Dena gak mau mobil Dena rusak sama si pengacau ini bunda." seru Dena .
"Deaa..." tanya bunda Anggi .
"No bunda , bunda tau sendiri kalo Sasya naik mobil gak inget jalan apalagi mobil itu hadiah dari ayah sama kak Dava." jelas Dea .
"Yaudah bunda biar Sasya naik taxi aja." seru Sasya .
"No Sasya" teriak Dea , Dena ,dan bunda Anggi serentak .
Sasya hanya diam karena jika yang teriak diikuti bunda Anggi , Sasya tidak bisa membantah lagi . Saat sedang berdebat tiba-tiba ada suara mesin mobil di halaman rumah Dea .
Tin ... Tin ... Tin
"Eh kak , kayaknya cogan-cogan kita udah pada dateng tuh." seru Dena .
"Yaudah kalian keluar dan temuin mereka , hati-hati berangkatnya sayang." ucap bunda Anggi .
"Iya bun kita pamit dulu bun , assalamualaikum." seru Dea , Dena dan Sasya .
"waalaikumsalam" jawab bunda Anggi .
Setelah itu mereka masuk ke dalam mobil Farel , Fano , dan Rendy . Saat di perjalanan yang ada hanya suara angin di dalam mobil Farel tidak ada pembicaraan atau apapun , karena baik Farel maupun Dea sama-sama merasa canggung .
Sama juga di dalam mobil Rendy , Sasya sedari tadi hanya cemberut melihat keluar jendela tidak ada obrolan di antara mereka .
Lain halnya di mobil Fano , Dena sedari tadi tidak berhenti mengoceh membahas hal-hal yang membuat Fano gemas dengan wanitanya itu . Setelah berkendara sekitar 30menit mereka sampai di halaman parkir sekolah , mobil Farel yang masuk duluan disusul oleh mobil Fano dan mobil Rendy semua mata yang ada disana tertuju dengan tiga mobil yang baru saja masuk ke parkiran itu .
Banyak pasang mata yang iri dengan mereka bertiga karena didampingi cogan SMA BAKTI , tanpa mereka sadari ada dua orang perempuan yang melihat kebersamaan mereka dan sedang merencanakan sesuatu yang tidak baik buat mereka .
"Em Rel makasih tumpangannya." ucap Dea .
"Santai aja , kalau lo mau gw bisa tiap hari antar jemput lo kemanapun lo mau." ucap Farel .
Dea hanya berjalan melewati Farel tanpa merespon ucapan Farel sedangkan Fano dan Rendy hanya bisa tertawa melihat Farel diabaikan seorang cewek dan ini baru pertama kalinya Farel ditolak cewek biasanya cewek yang diajak Farel langsung seperti cacing kepanasan . Sasya yang melihat Rendy tersenyum seketika langsung terpana , bagaimana tidak cowok yang dikiranya kaku itu bisa juga terseyum dan itu menambah ketampanannya .
Nikmat tuhan mana yang kau dustakan Sasya . Batin Sasya .
"Eh pengacau , lo mau berdiri disini sambil mandangin Rendy atau mau ikut upacara." teriak Dena tepat di telinga Sasya dan itu membuat Sasya kaget .
"Hah ... Ehh yaudah yuk upacara aja ."jawab Sasya gelagapan . Sepeninggalan Dena dan Sasya Farel dan Fano langsung menggoda sahabatnya itu .
"Kita tau kok Ren , lo suka kan sama Sasya dari mata lo aja udah keliatan , mau kita bantuin gak?." goda Farel .
"Biar ntar gw ngomong juga ke Dena supaya bantuin lo sama Sasya." seru Fano .
"Ngaco kalian , lo tuh Rel gimana rasanya ditolak primadona sekolah? ." jawab Rendy sambil meninggalkan Farel dan Fano .
"Dasar lo Rental kayu." jawab kompak Farel dan Fano .
Setelah itu mereka mengikuti kegiatan upacara , Farel , Fano , dan Rendy tidak ikut upacara karena mereka petugas PMR . Setelah 35menit upacara selesai , semua siswa sudah berhamburan keluar lapangan ada yang langsung ke kelas , ada yang pergi ke kantin , karena hari ini selama 2jam kelas free ada rapat guru dan itu yang dinantikan semua siswa SMA pada umumnya .
Dea sudah tidak sedingin saat dia masuk pertama kali di SMA BAKTI , dia sekarang lebih suka nongkrong ikut Mala dan Bila ataupun sekedar duduk ditaman bersama Dena , Sasya , Farel , Fano dan Rendy . Hari ini Dea lebih memilih menemui Dena dan adik sepupunya di taman , disana juga sudah ada Farel , Fano , dan Rendy .
Dena dan Fano yang asyik bercanda berduaan , Farel dan Rendy yang sibuk dengan dunia game mereka , sementara Dea sibuk baca novel kenangan dari almarhum abangnya . Saat semuanya sedang sibuk tiba-tiba Retha dan Naya datang menghampiri Dea dan yang lainnya .
"Eh cewek centil , lo belum puas bikin sensasi di sekolah ini? ngapain tadi lo ikut-ikutan mobil Farel , cewek miskin kayak lo itu gak pantes naik mobil mewah." ucap Retha .
"Tapi kan Ret , waktu pertama dia masuk kesini juga kan pake mobil mewah , limitid edision lagi." jelas Naya .
"Upsss , gw lupa paling dia cuma pinjem buat pansos , buktinya sekarang dia dan dua curut ini numpang sama calon suami gw." ucap Retha merendahkan Dea . Dea tidak mendengarkan ocehan Retha dia sibuk membaca novel kesayangannya itu .
Dena yang mendengar saudarinya diremehkan dia berencana akan melayangkan tamparan pada Retha tapi ditahan oleh Fano . Sasya juga yang tersulut emosi hendak memaki-maki Retha tapi juga ditahan oleh Rendy , Sasya yang jaraknya begitu dekat dengan Rendy merasa ada yang aneh di dalam hatinya .
Sedangkan Farel yang tidak terima perkataan Retha langsung memarahi Retha . "Sejak kapan gw mau jadi calon suami lo , jangan pernah mimpi lo jadi cewek." ucap Farel .
"Apa kamu lupa , keluarga kita udah merencanakan perjodohan kita." jelas Retha .
"Itu mimpi lo dan keluarga lo aja." seru Farel .
Merasa dipermalukan Retha langsung tersulut emosi sedangkan targetnya malah terlihat tenang dan tidak perduli dengan omongan Retha . Merasa tidak direspon Retha langsung mengambil novel yang dipegang Dea dan membuangnya ke tong sampah . Dea yang tidak terima dia langsung melayangkan tamparan yang sangat keras di pipi Retha .
"Bang**t .... Gw udh ingetin beberapa kali sama lo , lo itu salah cari masalah sama gw , lo bukan tandingan gw kalo sampe buku gw rusak nyawa lo sebagai gantinya." jelas Dea sambil menajamkan matanya , Retha dan Naya yang melihat itu berdecak kesal dan pergi meninggalkan taman . Sedangkan Dea mengambil novelnya dan kembali ke kelas .
"Eh Den kenapa cuma gara-gara novel Dea sampe segitu marahnya?" tanya Farel .
"Asal kalian tau aja novel itu pemberian yang sangat berharga dari kak Dava untuk kak Dea , makanya kak Dea sangat posesif dengan barang-barang pemberian kak Dava." jelas Dena . Farel dan Fano hanya mengangguk sedangkan Rendy tetap dengan pegangan tangannya pada Sasya .
"Mau nyebrang pake pegangan tangan segala." goda Farel dan Fano , setelah sadar perbuatannya Rendy langsung melepas pegangan tangannya smentara Farel dan Fano sudah lari kembali ke kelas . Sedangkan Sasya malah digoda habis-habisan oleh Dena meskipun wajah Sasya sudah seperti kepiting rebus:).
Happy Reading Guys♡♡♡♡
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 131 Episodes
Comments