"Sebenarnya gw...."
Dea ragu memberitahukan niatnya
"Gw pengen belanja tapi gak enak sama kalian kalau ditinggal."
"Yaelah De gitu aja ribet yaudah yok gue temenin sekalian jalan sama lo." ucap Farel .
"Iya kak Dea sama babang Farel aja Sasya disini ya sama mereka." sambung Sasya .
"Yaudah Sya kakak berangkat dulu , ntar kalau mereka sudah selesai main game bilang kalau kak Dea pergi sebentar." ucap Dea .
"Ayyyay syapp boss." jawab Sasya sambil hormat kepada Dea .
Singkat cerita Dea dan Farel sudah sampai di pasar tradisional , kenapa Dea memilih di sana bukan di supermarket ? ya karena Dea ingin menjadi orang biasa pada umumnya .
"Lo nyaman gak De belanja di sini ?." tanya Farel .
"Emang kenapa lo risih ? Kalau risih lo boleh pulang kok."
" Loh bukan gitu De tapi kan lo keliatannya gak pernah kesini secara lo itu bukan orang sembarangan ."
" Kata siapa gw gak pernah kesini ? pas gw masih smp gw sering kok maen kesini sama Dena dan Sasya lagian bunda sama ayah gak pernah tuh larang-larang gw. "
Lo emang beda dari yang lain De . Batin Farel
Setelah itu mereka berdua masuk bersama-sama , Farel sempat merasa risih karena dia dan Dea menjadi tontonan orang yang sedang berbelanja di sana .
"Mau cari apa dulu De ?. " tanya Farel .
"Kira-kira Fano dan Rendy suka apa ya ? gw gatau selera mereka dan lo juga "
"Kalo gw sama Fano dan Rendy lebih suka sama ikan laut kayak gurame gitu De."
"Yaudah beli ikan gurame aja samain semua nanti gw masak gurame bakar saus pedas , menurut lo gimana?."
"Woww the best mah kalo gitu De gw paling suka gurame bakar saus pedas apalagi minumannya jus lemon tea mantappp lah."
"Oke kita cari ikan dulu habis itu cari bahan buat lemon tea."
Udah cantik , pinter , ga sombong , bisa masak . Top lah . Batin Farel .
Sekitar 1jam mereka berkeliling mencari bahan untuk memasak akhirnya mereka memutuskan untuk pulang .
Setelah 45menit berkendara mereka berdua sampai di rumah Dea . Dena , Fano , Rendy , dan Sasya sudah tidak ada di halaman rumah mereka berpindah di balkon kamar Dea sudah pasti kamar Dea menjadi kapal pecah .
" Rel lo ke atas duluan gak papa ntar kalau makanannya udah selesai gw panggil kalian. " ucao Dea .
" No , gw mau liat calon ibu dari anak-anak gw masak. " jawab Farel .
" Apaan sih lo gajelas. "
Jawab Dea dengan cuek padahal ada sedikit rasa bahagia di hati Dea karena ucapan Farel .
Karena Farel tidak mau pergi akhirnya Dea pasrah memasak sambil dilihatin oleh Farel . Selang beberapa menit kemudian masakan Dea akhirnya selesai dan siap untuk di tata di meja makan .
" Lo sampe kapan mau liatin gw terus ? mendingan lo ke atas suruh mereka semua turun. " ucap Dea .
" Hehhehe okeoke gw panggil mereka ." jawab Farel sambil berjalan menuju kamar Dea di lantai dua .
" Wahhh kak Dea masak gurame yah ? baunya udah kecium dari tangga." ucap Dena .
" Iya , yaudah kalian semua cuci tangan habis itu kita sarapan sama-sama. " perintah Dea .
" Syappp bosss " jawab mereka kompak , Dea hanya menggeleng - gelengkan kepala melihat tingkah teman dan adiknya .
Setelah itu mereka kemudian makan bersama-sama diiringi bercandaan oleh Dena dan Sasya .
______♡______♡______♡________
Singkat cerita dua minggu sudah berlalu besok adalah hari ulang tahun Dena , Dea sudah merencanakan jika hari ini dia akan chek out ke london , sebelumnya Dea sudah mengabari Farel , Fano , dan Rendy kecuali Sasya yang memang disuruh berangkat bersama Dena supaya Dena tidak curiga .
Fano sengaja tidak merespon Dena selama beberapa hari ini , dan bunda Anggi yang tiba-tiba pergi ke london dengan alasan membantu perusahaan ayah Steve di sana .
Farel sudah berniat ingin mengungkapkan perasaannya kepada Dea saat tiba di london nanti . Lain halnya Rendy yang akan langsung melamar Sasya karena Rendy tidak ingin kehilangan cewek langkanya itu .
Saat tengah malam Dea mengetuk pintu kamar Dena . " Ada apa sih kak jam segini banguin Dena. " ucap Dena dengan nada seraknya .
" Kakak mau nyusul bunda ke London soalnya perusahaan cabang kakak yang di sana lagi dalam masalah dan harus di selesaikan secepatnya. " jelas Dea .
" Apa Dena dan Sasya ga boleh ikut kak ? kan sekarang lagi liburan semester. "
" No kamu disini sama Sasya besok paling bunda udah balik , selama kakak pergi kalian gaboleh kemana-mana paham?."
" I iya kak ." Dena memang sangat penurut kepada kakak nya semenjak Dava pergi Dena menjadi sangat takut kehilangan Dea .
Ada apa ini kenapa kak Dea pergi , Fano juga gapernah respon aku lagi . Batin Dena dengan perasaan sedih sambil masuk lagi ke kamarnya setelah mengantar Dea ke depan .
Sesaat kemudian Dea sudah sampai di bandara S.H di sana sudah ada Farel , Fano , dan Rendy . Kemudian mereka langsung masuk ke pesawat pribadi milik keluarga Krismantara , Farel dan yang lain sudah tidak terkejut lagi kerana mereka tau sejarah keluarga Krismantara .
Beberapa jam kemudian mereka sudah sampai di London , Dea di jemput oleh supir pribadi keluarga Krismantara yang ada di London , tetapi Dea tidak ingin pulang ke rumah ayah Steve dia lebih memilih pulang ke apartemen yang sudah lama dia beli sendiri .
Setelah sampai di apartemen yang sangat mewah Dea menyuruh teman-temannya untuk membersihkan diri dan istirahat .
Keesokan harinya , Dea mengunjungi rumah utamanya bersama Farel , Fano dan Rendy .
" Assalamualaikum Ayah bunda Dea datanggg ." teriak Dea , dia melupakan sikap dinginnya di hadapan keluarga dan teman-temannya .
" Waalaikumsalam , wah sepertinya ada yang kangen tinggal di sini sama ayah ." ucap ayah Steve sambil memeluk anak manjanya itu . Ya Dea lebih manja kepada ayah Steve sedangkan Dena kepada bunda Anggi .
" Ayah ini temen-temen Dea , ini Farel , ini Fano dan ini Rendy. "
" Selamat siang om , saya Farel teman Dea. "
" Saya Fano pacar Dena om."
" Saya Rendy pacar Sasya om ."
" Wah wah wah sepertinya tinggal Farel yang masih belum bisa menaklukin hati Dea ." ucap ayah Steve sambil melirik Dea .
" Ah ayah sama aja sama bunda. " ucap Dea sambil pergi menyusul bundanya ke dapur .
" Tenang aja ayah tau kamu suka sama Dea nanti ayah bantuin kamu untuk dapat hatinya Dea ." ucap ayah Steve .
" Hah ... I iiya makasi om " jawab Farel gugup
" Panggil ayah aja yah kalian berdua juga. "
" Baik ayah. " ucap mereka bertiga kompak .
Setelah perbincangan ringan itu mereka semua makan siang di kediaman Krismantara .
Sesuai rencana saat sore hari bunda Anggi menelfon Dena untuk segera menyusul ke London bersama Sasya .
" Halo sayang kamu segera ke sini kakak kamu Den kakak kamu hiks ... hiks ... hiks ." ucap bunda Anggi sambil menangis . (padahal cuma akting)
" Hah kenapa bun ada apa dengan kak Dea ." tanya Dena khawatir .
" Udah kamu sama Sasya cepat kesini naik jet pribadi kamu. " ucap bunda Anggi .
" Baik bunda Dena sama Sasya secepatnya chek out ." ucap Dena sambil menutup telfon bunda Anggi .
Pikiran Dena blank dia tidak mau terjadi apa-apa dengan kakaknya dia tidak mau kehilangan orang yang sangat di sayanginya lagi . Dena secepatnya berangkat bersama Sasya , Sasya pura-pura khawatir padahal dia sudah tau semuanya .
Beberapa jam kemudian mereka sudah sampai di London tepat jam 23.00 dan di jemput dengan supir suruhan ayah Steve , tapi ada yang aneh Dena merasa jalan itu tidak menuju ke rumahnya .
" Pak ini bukan jalan ke rumah Krismantara ." ucap Dena .
" Kita akan ke tempat nona Dea. " jawab sang supir .
45 menit kemudian Dena dan Sasya sudah sampai di gudang yang sangat gelap dan tidak ada seorangpun yang berada di sana . Dena mulai ketakutan dan merasa di culik .
" Den mending kita masuk aja dulu siapa tau kak Dea ada di dalam ." ajak Sasya .
" Lo gila , lo ga takut kita di culik. " marah Dena .
" percaya sama gw ." Sasya langsung menarik tangan Dena ke dalam gudang itu . Setelah itu Sasya melepaskan genggaman tangan Dena dan meninggalkan Dena . Sesaat kemudian Dena teriak minta tolong karena dia juga takut gelap , tetapi tidak separah Dea .
HAPPY BIRTH'DAY ADENA DWI SAFARANA KRISMANTARA .......... Teriak semua orang yang berada di dalam gudang itu , Dena tidak bisa berkata - kata lagi dia hanya terharu dan menangis .
.
.
.
Happy reading guys ♡ maaf baru up lagi masih sibuk kerja :) ....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 131 Episodes
Comments