Hari ini sekolah SMA BAKTI mengadakan pertandingan basket yang rutin diadakan menjelang setiap akhir semester . Para siswi menjadi heboh seketika , karena idola mereka akan bermain basket semua siapa lagi kalau bukan Farel (kapten basket) , Fano , dan Rendy yang menjadi idola di SMA BAKTI .
Tapi tidak seheboh Dea , Dena , dan Sasya . Bagi mereka Farel , Fano , dan Rendy sudah biasa bermain basket tidak terkecuali Dea yang tidak pernah tau dan dia tidak mau tau hal yang menurut dia tidak penting itu . Mareke bertiga memilih nongkrong di taman sambil makan camilan karena hari ini kelas free semua .
Tak berapa lama kemudian Sasya dapat notifikasi pesan dari Rendy untuk pergi ke lapangan dan juga mengancam mereka yang aneh-aneh .
[Rendy : Sya lo gak mau kesini? gw main sekarang Sya]
[Sasya : Males ah paling maennya gitu-gitu aja]
[Rendy : Kalau kalian bertiga gak mau kesini kita gak akan mau mulai permainan]
[Sasya : Terserah kalian itu mah bukan urusan kita]
Setelah itu Sasya tidak mempedulikan pesan yang dikirim Rendy lagi , mereka fokus bercanda bertiga tiba-tiba ada seorang siswi yang menghampiri mereka bertiga dengan nafas yang ngos-ngosan .
"Den , Dena gawat , cowok lo pingsan dilapangan basket." ucap siswi itu .
"Hah seriusan lo? demi apa kak Fano pingsan?." tanya Dena .
"Udah mendingan lo cepet ke lapangan deh." ucap siswi tersebut sambil meninggalkan Dena . Dena yang panik langsung mengajak Dea dan Sasya untuk pergi ke lapangan , awalnya Dea bersikeras tidak mau ikut tapi apalah daya dia ditarik secara paksa oleh Dena dan Sasya .
Saat sampai di lapangan Dena dibuat bingung pasalnya tadi ada siswi yang bilang jika Fano pingsan tapi yang Dena lihat Fano sekarang dalam keadaan sehat dan lagi duduk di tepi lapangan bersama Farel dan Rendy , anehnya meskipun dipaksa kepala sekolah mereka bertiga masih tetap tidak mau main .
Pletak ...
"Puas ya kak? kamu ngerjain aku? pake nyuruh-nyuruh orang lagi." racau Dena .
"Habisnya kamu tega banget sih cowoknya main basket , ceweknya cuek gak peduli." ucap Fano .
"Yaudah kita disini cuma pengen semangat dari kalian." jelas Fano , Fano yang melirik ke arah Dea yang udah melotot langsung diam seketika .
Dea merasa kesal , karena sudah dibohongi oleh Fano , tapi bagaimanapun juga Fano adalah kekasih adiknya . Saat Dea ingin pergi Farel menarik tangan Dea dan meminta Dea untuk tidak meninggalkan lapangan . "Plis De kali ini aja gw mohon lo jangan pergi" ucap Farel seraya mengatupkan kedua tangannya .
Tanpa menjawab ucapan Farel , Dea langsung pergi begitu saja Farel langsung menatap Dea dengan sangat kecewa , mau tidak mau dia harus memulai pertandingan basket selaku sebagai kaptennya .
Sedari tadi Sasya hanya merajuk pada Rendy entah kenapa mereka berdua jika sudah bertemu menjadi seperti kucing dan tikus . Saat Dena menyadari perubahan raut wajah Farel , Dena memberikan semangat pada Farel . "sabar ya kak mungkin kak Dea masih melihat sikap dan sifat kak Farel." ucap Dena . Farel hanya mengangguk merespon ucapan Dena .
Setelah itu pertandingan basket dimulai , Dena dan Sasya pergi ke kantin sebentar untuk membelikan pasangannya minuman dan mereka juga membawa handuk . Saat sudah kembali ke lapangan Dena sedikit berbincang dengan Sasya .
"Pengacau aku kasihan sama kak Farel."
"Iya juga , kak Dea kayak gak suka gitu sama kak Farel." ucap Sasya . "padahal kak Farel udah ganteng , kapten basket juga." sambung Sasya .
"Entahlah Sya semenjak kak Dava pergi kak Dea menjadi dingin dan tidak banyak bicara pada orang luar."
"Mungkin kak Dea merasa kehilangan kak Dava Den."
Setelah perbincangan mereka berdua , Sasya sibuk mengambil foto Rendy yang sedang bermain basket , yang dulunya Sasya pikir cowok kaku tapi ternyata super nyebelin . Saat pertandingan pertama usai Fano dan Rendy menghampiri Dena dan Sasya untuk minum , sedangkan Farel duduk dibawah pohon sendirian memikirkan Dea yang masih dingin padanya .
Saat melamun tiba-tiba ada yang menepuk pundak Farel dan menyodorkan air serta handuk pada Farel , awalnya Farel tidak mau menerima tapi setelah tau jika yang memberi itu Dea dia langsung mengambil dan meminumnya secara kasar .
"Pelan-pelan gak ada yang mau minta." ucap Dea seraya tersenyum . Farel yang menyadarinya seketika itu merasa bahagia , karena baru pertama kalinya dia melihat Dea senyum karena perbuatannya .
"Makasih De." ucap Farel .
"Iya sama-sama."
"Tapi kenapa tadi pas gw minta lo stay disini lo malah pergi?."
"Gw pergi ke kantin kali , beliin lo minuman tapi pas mau balik kesini tadi gw masih disuruh ngambilin barang guru makanya gw lama."
"ooo."
"Oh iya Rel btw gw minta maaf sama lo kalo gw sering ga ngehargai lo."
"Hah." jawab Farel dengan bingung pasalnya baru pertama kalinya Dea mau ngomong banyak sama Farel .
"Gw juga minta maaf kalo gw terlalu dingin sama lo."
"Hah!!."
"Apa lo cuma bisa jawab hah!! mulu Rel . Ah nyebelin." rajuk Dea .
Hahahhahahha
Farel tertawa melihat Dea cemberut , entahlah mood Farel hari ini benar-benar sangat baik .
"Kenapa lo malah ketawa."
"Habisnya lo lucu banget sih kalo lagi cemberut gitu , gw pikir tuh ya lo itu gak bisa cemberut kayak anak kecil , gak bisa ketawa."
"Emang gw bocah."
"Tapi sekalinya lo ketawa lo cantik banget De sumpah , tapi gw mohon jangan pernah senyum seperti tadi lagi kecuali sama gw."
Blushhh!!.. wajah Dea langsung seperti tomat mendengar ucapan Farel , bukan hanya pipinya yang terasa panas tapi hatinya seperti sedang lari marathon , setelah itu Dea langsung pergi meninggalkan Farel menuju Dena dan Sasya berada . Farel yang melihat tingkah Dea hanya tersenyum dan menggelengkan kepalanya .
Gemes banget gw sama lo De , coba aja lo udah milik gw , habis lo sama gw tu pipi. Batin Farel .
Tanpa Farel dan Dea sadari , ternyata sedari tadi ada yang diam-diam melihat kedekatan mereka dan sukses membuatnya menjadi sangat emosi , siapa lagi kalau bukan Ares , Retha , dan Bila . Ares melihat Dea sedari tadi , sedangkan Retha melihat Farel , sementara Bila memandang Ares yang melihat Dea .
"Kayaknya lo kesel banget liat Dea sama Farel." ucap Retha pada Ares .
"Gak perlu ikut campur lo." jawab Ares .
"Alahh jangan muna lo , kalo cemburu mah bilang aja." seru Retha .
"Serah lo." jawab Ares sambil meninggalkan Retha . Retha yang melihat tingkah Ares tersenyum secara licik .
Gw punya alat untuk menjauhkan Farel dan Dea , habis lo sama gw De. Batin Retha .
Sementara di lapangan basket , Farel dan timnya melanjutkan permainan babak kedua . Sedari tadi Farel tidak hentinya tersenyum , lain halnya dengan Dea memasang wajah sangat datar , Dea memang pandai menyembunyikan ekspresinya . Fano dan Rendy yang melihat Farel sedikit bergidik ngeri takut Farel kesambet setan lapangan .
Sedangkan Dena dan Sasya sudah tau apa yang menyebabkan Farel bahagia setengah mati , karena mereka berdua tadi sempat melihat Dea yang memberikan minuman serta handuk pada Farel dan mereka berdua juga melihat Dea yng mulai tertawa karena tingkah Farel .
Lumayanlah ada kemajuan . Batin Dena .
Sesaat kemudian pertandingan selesai dan dimenangkan oleh SMA BAKTI .
.
.
.
.
Happy reading guys♡
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 131 Episodes
Comments
Uyun Sa'adah
suka suka suka
2020-09-26
0