Argghhhhh . Farel mengacak rambutnya dan pergi dari rumah Dea setelah berpamitan dengan bi Siti . Sementara Dea sudah terlelap di alam mimpinya dengan perut yang kosong , karena Dea hanya makan roti dan es cream tadi .
.
Farel terus saja menghubungi Dea , tapi hasilnya nihil .
Maaf sayang kali ini kesalahan aku fatal bagi kamu . Batin Farel .
Merasa lelah Farel pulang ke rumahnya , sebelumnya dia berpapasan dengan maminya tapi Farel hanya menerobos tanpa menegur membuat maminya menggelengkan kepala .
Di rumah Dea ...
Hari sudah mulai sore , Dena dan Sasya sudah pulang ke rumah . Mereke berdua mencari keberadaan Dea .
" Bi , bibi... " teriak Dena .
" Iya non ada apa ." tanya bi Siti lembut .
" Kak Dea mana? bukannya dia udah pulang dari tadi?. " tanya Sasya .
" Non Dea memang sudah pulang , tapi tadi sehabis menangis non Dea langsung masuk kamar sampai sekarang belum keluar . Bibi tadi mau mengantar makanan tapi pintunya di kunci non ." jelas bi Siti .
" Kak Dea nangis? kenapa bi? ." tanya Dena
" Bibi juga tidak tau non , cuma non Dea tadi berpesan siapapun yang mencarinya bilang aja non Dea lagik gak ada di rumah . Dan juga itu non tadi ada den Farel ke sini , kayaknya non Dea bertengkar sama den Farel ." ucap bibi .
Setelah itu Dena langsung pergi ke kamar Dea . Dena takut terjadi apa-apa sama Dea soalnya Dea belum makan apapun sedari pagi selain roti . Sementara Sasya mengambil makanan untuk Dea .
" Kak , kak Dea ... Kak ." panggil Dena sambil mengetuk pintu kamar Dea , tapi tidak ada jawaban dari Dea .
" Ayolah kak buka pintunya , kak Dea belum makan nanti sakit ." ucap Dena lagi .
Merasa tidak ada jawaban Dena mengambil kunci duplikat kamar Dea . Setelah berhasil di buka Dena mendapati kondisi kakaknya yang sedang menggigil , Dena menyentuh kepala kakaknya betapa terkejutnya Dena ternyata Dea demam tinggi .
Dena langsung mematikan AC di kamar Dea dan menyelimuti Dea . Setelah itu Dena meminta Sasya membuatkan bubur hangat untuk Dea . Sementara Dena sedang bersih-bersih .
Setelah bersih-bersih Dena dan Sasya pergi ke kamar Dea , Sasya mengompres kening Dea sementara Dena membujuk kakaknya untuk makan .
" Kak bangun dulu makan. " panggil Dena sambil menggoyangkan lengan Dea dengan perlahan . Dea mengerjapkan mata dan dia merasa malas untuk bergerak karena kepalanya yang pusing .
Tetapi melihat Dena , Dea langsung bangun dan memeluk Dena sambil menangis .
" Ada apa kak ." tanya Dena
" Sesulit itu dia buat jujur sama kakak Den , kakak udah coba percaya dan selalu jujur sama dia , tapi ini balesan dia Den. " ucap Dea sambil sesegukan .
" Coba kakak cerita pelan-pelan sama kita. " ucap Sasya .
Dea menceritakan semua kejadian yang dia lihat di taman tadi , Dena menjadi sangat geram kepada Farel . Dena tidak memperlihatkan ekspresi kesalnya di depan Dea , setelah itu Dena menyuapi Dea sampai Dea tertidur karena obat . Tanpa berbicara lagi Dena segera pergi .
" Sya titip kak Dea dulu aku masih ada urusan sama Fano. " ucap Dena dengan menjadikan Rendy sebagai alasan . Sasya hanya mengangguk sambil mengompres Dea , syukurlah demam Dea sudah turun .
Tuttttt ... Dena menghubungi Farel .
Halo , temui gw sekarang di taman deket rumah gw kak . Ucap Dena tanpa basa-basi dan langsung memutus sambungan telfonnya secara sepihak .
Sebelumnya Dena sudah menghubungi Fano agar menemani Farel , bagaimanapun Dena tau sekarang kondisi Farel lagi kacau .
Beberapa saat kemudian Farel dan Fano sudah sampai di taman , di sana sudah ada Dena . Tanpa ba ... bi ...bu lagi Dena menampar keras Farel di hadapan Fano membuat Fano menahan emosi Dena .
" Puas lo kak udah sakitin kakak gw ? , puas lo sekarang bikin kak Dea sakit , puas hahh???. " teriak Dena sambil sesegukan . Fano di buat bingung dengan sikap kekasihnya itu .
" Maafin gw Den , sumpah gw gak bermaksud apalagi ada niatan buat sakitin Dea . Tadi itu gw gak sengaja ketemu Zanna di taman lagi nangis , gw cuma mau nenangin dia aja bagaimanapun dia itu sahabat gw Den sekalian gw balikin gelang yang dia kasih dulu . Tapi Dea malah salah paham. " jelas Farel
" Cuma lo bilang . Cuma sampek acara peluk-pelukan? pegangan tangan ? . Kak kalo emang lo gak serius sama kakak gw setidaknya selesain baik-baik jangan sakitin kakak gw . Mulai sekarang jauhin kakak gw selagi masih ada masalalu lo itu , gak perduli dia mau shabat lo atau apapun itu. " ucap Dena sambil berlalu pulang .
Fano hanya melihat perdebatan mereka berdua tanpa memotong pembicaraan mereka , toh juga nanti Farel akan cerita .
" Jelasin sama gw Rel ada apa ." tanya Fano . Farel menjelaskan semuanya kepada Fano termasuk dirinya yang di peluk Zanna .
" Pantes Dea salah paham , lo udah gak jujur sama dia . Coba aja lo jujur pasti Dea ngerti. Dea itu sama kayak Dena Rel , kalau kita jujur dari awal mereka berdua pasti gak akan salah paham . Gw tau ini bukan salah lo , nanti gw bantu lo buat jelasin ke Dea dan Dena . Saran gw mendingan lo gak usah berhubungan lagi dengan Zanna takutnya dia itu cuma jadi boomerang buat hubungan kamu sama Dea ." saran Fano , Farel hanya mengangguk lesu .
" Gw ngerasa bersalah banget sama Dea Fan , gara-gara gw Dea sampek sakit , baik itu fisik maupun batik. " ucap Farel dengan pandangan kosong .
Pasti gara-gara dia makan es cream kebanyakan tadi , maafin aku sayang . Batin Farel .
Setelah itu Fano mengantar Farel pulang .
Di rumah Dea .
Dea sudah merasa baikan , pikirannya kembali terganggu atas apa yang dia lihat di taman tadi . Dea sengaja tidak membalas pesan Farel apalagi mengangkat telvon dari Farel . Tiba-tiba Dena masuk ke kamar Dea , sementara Sasya masih di kamar .
" Udahlah kak , jangan di pikirin terus nanti kak Dea sakit lagi . Aku dukung semua keputusan kakak ." ucap Dena .
" Entahlah Den , biarin aja dulu gini kakak juga gak tau harus apa. " ucap Dea
" Besok sekolah gak? ." tanya Dena .
" Iya dongg ." jawab Dea kembali tersenyum .
Kalau sampe Farel bikin kakak gini lagi , aku janji aku orang yang akan pisahin kalian berdua . Batin Dena .
Tiba-tiba ...
"Cieee yang udah baikan ." ejek Sasya .
Tanpa menjawab ucapan Sasya , Dena mendapat kode dari Dea untuk menarik Sasya . Akhirnya Dena menarik Sasya dan mendorong Sasya ke tempat tidur Dea dan mereka langsung menggelitiki Sasya sampai Sasya menangis .
Mereka bertiga bercanda sambil bermain perang bantal , Dea juga meminta Dena dan Sasya untuk tidur bersamanya malam ini . Dena dan Sasya dengan senang hati mengiyakan permintaan Dea . Setelah dirasa lelah Dea menyuruh kedua adiknya tidur .
Setidaknya beban pikiranku berkurang , maaf Rel untuk kali ini kamu kelewat batas , aku gak tau harus hadapi kamu gimana besok . Batin Dea . Dea menyusul adik-adiknya tidur , dia berada di tengah-tengah mereka , Dena dan Sasya langsung memeluk Dea dan mereka terlelap bersama . Memang Dea kalau sedih selalu ingin bersama dengan keluarganya .
.
.
.
Happy reading:)
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 131 Episodes
Comments
Rezhazulfa
5 rite and 5 like
jangan lupa mampir ya thor mari berbagi dg ihlas
BATAS CINTA
CINTA KEDUA
2020-09-04
0
Siti Hamisah
lanjut kk... ku tunggu selalu karya mu... menusuk hati... biarin Farel di diemin dlu...
2020-08-29
0