FOMC 18

Di tempat lain tepatnya di rumah besar milik keluarga Abraham di Kota H. Terlihat seorang wanita parubaya berdiri di balkon kamarnya, wanita itu sedang mengenggam ponsel di tangan sebelah kirinya.

Pasalnya dia baru mendapat kabar dari bawahannya, bahwa Azka akan melangsungkan acara ulang tahun perusahaan Abraham group Agency, dalam jangka waktu empat hari ke depan. Entah apa yang difikirkan oleh wanita parubaya itu, ia kemudian mengotak-atik ponselnya untuk menelepon seseorang.

"Ini waktu yang sudah kutunggu-tunggu sejak lama,"ucap wanita itu menyerigai.

Wanita parubaya itu menelepon Kirana yang sudah selesai dengan pendidikannya dan kariernya sebagai seorang model. Nama Kirana sekarang sudah cukup terkenal di luar negeri maupun di dalam negeri.

"Hallo Kirana," sapa Laksmi.

"Iya Tan. Ada apa?"

"Kapan kamu kembali ke kota M?"

"Besok Tan. Emangnya kenapa?"

"Kamu jangan lupa datang ke sini. Azka akan mengadakan acara ulang tahun perusahaannya. Acaranya akan dilangsungkan empat hari lagi. Azka akan mengundang model dan artis dari dalam dan luar negeri yang lagi tren di tahun ini. Nanti Tante mengikutsertakan kamu untuk menghadiri acaranya," terang Laksmi. Laksmi tidak tahu bahwa Azka akan mengundang Kirana walau dia tidak campur tangan sekalipun.

"Baik Tan, aku akan ke sana. Lagian Aku sudah sangat merindukannya."

"Oke, Tante tunggu kedatanganmu dua hari lagi di sini."

"Iya Tan. Bye-bye!" Kirana segera mengakhiri sambungan teleponnya.

Laksmi yang masih berada di balkon kamarnya tersenyum senang, akhirnya waktu yang ditunggu-tunggunya akan segera tiba. Ia hanya perlu menunggu Kirana datang ke kota di mana ia tinggal sekarang yaitu kota H.

Sejak Azka pindah dan mengurus perusahaan ayahnya yang berada di kota H. Daniel juga ikut pindah dengan keluarganya, sesudah Riski menyelesaian kuliahnya di kota M. Kini mereka tinggal disalah satu rumah besar milik keluarga Abraham yang ada di kota H.

...~Flasback On~...

Laksmi tahu bahwa Kirana mencintai Azka, dia memanfaatkan Kirana dan menjadikan Kirana sebagai bidak catur, agar merebut harta warisan milik Azka yang diberikan oleh Daniel suaminya.

Tetapi dia tidak menyangka bahwa Azka akan menolak perjodohan itu, padahal dia sudah susah payah menyakinkan suaminya untuk menjadikan Kirana sebagai menantunya.

Laksmi mengingat kembali kejadian di kamar seminggu yang lalu, yang di mana ia sedang membujuk suaminya untuk menjodohkan Azka dengan gadis pilihannya.

"Pah, umur Azka sudah hampir mencapai kepala tiga. Bagaimana kalau kita menjodohkannya saja," ucap Laksmi manja, mengalungkan tangannya di leher suaminya.

"Mah, semua tergantung pada Azka, Papa tidak berhak mengatur atau mencampuri kehidupannya. Apalagi dalam soal menikah," ucap Daniel santai, meraih pinggang istrinya.

"Tapi Pah, umur kita juga sudah tidak muda lagi. Mama pengen punya cucu Pah. Papa 'kan tahu sendiri, kalau Riski tidak mungkin memberikan kita cucu karena dia harus menyelesaikan kuliahnya dulu," bujuk Laksmi. Dia mengecup singkat bibir Daniel.

"Baiklah Mah. Kamu yang tentukan saja siapa yang akan menjadi calon menantu kita nanti," ucap Daniel yang sudah mulai tergoda dengan rayuan Laksmi.

"Makasih Pah. Makin sayang deh sama Papa," goda Laksmi.

Laksmi yang mendapat kartu hijau dari suaminya tersenyum senang.

Rencanaku untuk mengusai harta warisan ini akan segera berhasil. Aku tidak akan pernah membiarkan anak wanita ******* itu mendapatkan apapun, hanya anakkulah yang berhak memiliki semuanya. batin Laksmi menyerigai.

Laksmi sudah menentukan bahwa Kiranalah yang akan dia jadikan sebagai menantunya.

☉Keesokan harinya.

Hari ini adalah hari minggu, terlihat Laksmi dan Daniel sedang duduk santai di ruang tamu, di mana Daniel sedang membaca koran sambil menikmati secangkir kopi dan Laksmi sedang bermain ponsel di tangannya. Laksmi membuka galeri foto dan mencari foto Kirana untuk diperlihatkan kepada suaminya.

"Lihat ini Pah! Gadis ini lumayan. Namanya Kirana Anatasya Pah. Dia anak temannya Mama. Sangat cocok dengan Azka," ucap Laksmi menyodorkan ponselnya pada Daniel.

Daniel melipat koran yang ia baca,menaruhnya di atas meja, dan segera melihat foto yang ada di ponsel milik istrinya.

"Iya, dia cantik Mah. Sangat cocok dengan Azka," ucap Daniel. Daniel menyetujui pilihan istrinya dan kembali menikmati kopinya.

Daniel yang mendengar suara langkah kaki, melihat ke arah bunyi suara itu dan mendapati Azka yang sedang menuruni tangga.

"Azka ke sini sebentar! Ada yang mau Papa bicarakan sama kamu," ucap Daniel.

Azka menuruti Daniel dan duduk di sofa bersama berhadapan langsung dengan Daniel ayahnya.

"Ada apa, Pah?" ucap Azka dingin.

"Bagini Nak. Papa 'kan sudah tua, pengen secepatnya gendong cucu," ucap Daniel serius.

"Terus Pah, apa hubungannya dengan Azka?" tanya Azka binggung.

"Kamu 'kan sudah hampir kepala tiga Ka, jadi Papa pengen kamu secepatnya menikah dan memberikan Papa seorang cucu," tutur Daniel.

"Tapi Pah, Azka belum mau menikah," terang Azka lantang.

"Tidak ada tapi-tapian. Kamu harus tetap menikah dan Papa sudah memilih calon yang cocok untukmu," Daniel kekeuh pada pendiriannya dia memaksa Azka untuk segera menikah.

"Tapi, Pah!"

"Sekali ini saja kamu menuruti perintah Papa. Apa jangan-jangan rumor yang tersebar di kantormu itu benar?"

"Papa jangan terlalu percaya dengan rumor yang beredar!" ucap Azka.

Rumor yang beredar di kantor mengatakan bahwa Azka memiliki penyakit impoten.

"Baiklah kalau rumor itu tidak benar, maka turutilah apa yang Papa katakan. Mah, perlihatkan padanya, siapa yang akan menjadi calon istrinya nanti!" perintah Daniel.

Laksmi membuka kembali galeri foto yang ada di benda pipih miliknya, ia lalu meletakkan ponselnya di atas meja, dan memutarnya menghadap Azka. Azka melihat jelas siapa gadis itu.

Jadi dia yuniorku, gadis manja yang selalu mengejarku waktu di kampus dulu. pokoknya aku tidak mau menikah sama dia, dia tidak hanya manja, tetapi ... tetapi sempat beberapa kali aku melihatnya berjalan bersama pria yang berbeda-beda. batin Azka.

"Papa jangan campuri urusan pribadiku!! Masalah pernikahanku biar aku yang tentukan sendiri. Baik Papa atau siapapun itu, tidak berhak mencampuri urusan pribadiku!" hardik Azka.

"Cukup!! pokoknya Papa tidak mau tahu, kamu harus segera menikah dengannya!" bantah Daniel.

"Pah, aku tidak akan pernah menikahi gadis manja itu! Dan satu lagi Pah, jika Papa terus memaksa, kenapa Papa saja yang tidak menjadikan dia sebagai istri ketiga Papa? Bukankah itu hobi Papa?" ucap Azka. Azka berdiri dari duduknya.

"Kamu!!" teriak Daniel. Azka tidak menghiraukan dan berlalu pergi ke kamarnya menaiki tangga.

Sialan Anak itu malah menolak mentah-mentah perjodohan yang sudah kurencanakan, aku harus pikirkan cara lain lagi, batin Laksmi kesal.

"Sudahlah Pah. Kamu tenangkan dirimu dulu. Kalau Azka tidak mau, tidak apa-apa Pah," ucap Laksmi, pura-pura menenangkan suaminya, padahal dirinya tidak bahagia dengan penolakkan yang Azka berikan.

"Iya Mah, anak itu memang selalu keras kepala," dengus Daniel.

"Ya sudah Pah. Mama ke kamar dulu, ya?" pamit Laksmi. Daniel mengangguk, Laksmi berjalan menuju tangga dan menaikinya.

Sesampainya Laksmi di kamarnya, Laksmi buru-buru menelepon Kirana dan memberitahukan bahwa Azka menolak perjodohan yang sudah diatur olehnya.

Tut ... tut ... tut ...

Tidak berlangsung lama Kirana pun mengangkat panggilan telepon dari Laksmi.

"Hallo Kirana," sapa Laksmi.

"Iya Tan, ada apa?"

"Azka menolak perjodohan ini," jelas Laksmi tanpa bertele-tele.

"Sudah kuduga Tan. Dia pasti tidak mau di jodohkan denganku begitu saja," lirih Kirana yang sudah tahu dengan sikap Azka padanya.

"Terus apa yang harus kita lakukan?" tanya Laksmi.

"Aku juga tidak tahu, Tan."

"Gimana kalau kita jebak dia?" ucap Laksmi memberi saran.

"Caranya gimana?"

"Begini Kirana. Kamu, bla bla bla bla bla ... oke?"

"Apa yang Tante rencanakan itu sangat sempurna. Kali ini kita pasti berhasil menjebaknya. Lalu kapan kita memulai rencananya, Tan?"

"Tepat malam minggu berikutnya."

"Oke Tan."

Laksmi mengakhiri panggilan teleponnya.

Dengan rencanaku kali ini, pasti berhasil menjebak anak itu. Siapa juga yang akan tahan, dengan wanita yang begitu menggoda, batin Laksmi menyerigai.

Malam minggu berikutnya.

Kirana telah menyiapkan semua keperluan dari rencana mereka sesuai dengan apa yang mereka rencanakan sebelumnya, melalui sambungan telepon pada minggu lalu.

Laksmi yang berada di ruang tamu pura-pura menikmati cemilan malam yang telah di siapkan oleh pembantu, sedangkan Daniel masih berada di ruang kerja miliknya. Selang beberapa menit Azka menuruni tangga dan pergi keluar rumah begitu saja.

Drrtt ... drrtt ... drrtt ...

Tidak lama kemudian ponsel milik Laksmi bergetar, Ia segera menggeser tombol hijau yang berada dilayar ponselnya.

"Halo Tan, gimana? apa Azka sudah menuju ke sini?" tanya Kirana dibalik telepon.

"Ya, dia sudah mau ke sana. Sekarang mungkin dia masih di garasi. Kamu hati-hati jangan sampai rencana kita gagal!" ucap Laksmi memberi peringatan.

"Oke Tan. Aku tutup teleponnya, Tan? mau bersiap-siap dulu," ucap Kirana senang.

Sesudah memutuskan sambungan telepon. "Semua sudah beres, tinggal tunggu kabar baiknya," lirih Laksmi, dan bergegas pergi ke ruang kerja suaminya.

Dilihatnya Daniel sedang sibuk dengan pekerjaannya.

"Pah, istirahat dan makan dulu," ucap Laksmi mendekati suaminya.

"Iya Mah, sedikit lagi selesai kok," ucap Daniel melirik istrinya sekilas dan kembali fokus dengan pekerjaannya.

"Ya sudah, kalau gitu Mama tunggu di ruang makan ya, Pah?" ucap Laksmi mencium pipi suaminya.

"Iya Mah, nanti Papa nyusul," ucap Daniel menatap Laksmi yang sedang berjalan keluar dari ruangan kerjanya.

Laksmi yang sudah berada di ruang makan, melihat makanan sudah tertata rapi di atas meja.

Bersambung❣

Terpopuler

Comments

Sris Wahyuni

Sris Wahyuni

author maaf, ceritanya jgn monoton dong,trus dlm perjodohan dgn kirana batalkan saja,soalya azka sdah ktemu jpdohnya amel,dan dialah jodoh yg sdah memberikan keturunan 4 skali gus, cepat pertemukan anak2nya dgn azka thor

2022-11-29

2

Natasha Othman Sha

Natasha Othman Sha

emang kenapa sih ceritanya diulang ulang jadi pusing aja

2022-10-11

0

Sunarmi Narmi

Sunarmi Narmi

Oalah....Mbakyu Author...sdh bnyak yg coment Flashback nya jangan bnyak " kok tok baleni meneh to yo....😤😤😤🤦🤦🤦🤦

2022-10-09

0

lihat semua
Episodes
1 Pengumuman!
2 Visual Tokoh
3 FOMC 1
4 FOMC 2
5 FOMC 3
6 FOMC 4
7 FOMC 5
8 FOMC 6
9 FOMC 7
10 FOMC 8
11 FOMC 9
12 FOMC 10
13 FOMC 11
14 FOMC 12
15 FOMC 13
16 FOMC 14
17 FOMC 15
18 FOMC 16
19 FOMC 17
20 FOMC 18
21 FOMC part 19
22 FOMC part 20
23 FOMC part 21
24 FOMC part 22
25 FOMC part 23
26 FOMC part 24
27 FOMC part 25
28 FOMC part 26
29 FOMC part 27
30 FOMC part 28
31 FOMC part 29
32 FOMC part 30
33 FOMC part 31
34 FOMC part 32
35 FOMC part 33
36 FOMC part 34
37 FOMC part 35
38 FOMC part 36
39 FOMC 37
40 FOMC 38
41 FOMC 39
42 FOMC 40
43 FOMC 41
44 FOMC 42
45 FOMC 43
46 FOMC 44
47 FOMC 45
48 POV AUTHOR
49 FOMC 46
50 FOMC 47
51 FOMC 48
52 FOMC 49
53 FOMC 50
54 FOMC 51
55 FOMC 52
56 FOMC 53
57 POV AUTHOR
58 FOMC 54
59 FOMC 55
60 FOMC 56
61 FOMC 57
62 FOMC 58
63 FOMC 59
64 FOMC 60
65 FOMC 61
66 FOMC 62
67 FOMC 63
68 FOMC 64
69 FOMC 65
70 FOMC 66
71 FOMC 67
72 FOMC 68
73 FOMC 69
74 POV AUTHOR
75 FOMC 70
76 FOMC 71
77 FOMC 72
78 FOMC 73
79 FOMC 74
80 FOMC 75
81 FOMC 76
82 FOMC 77
83 FOMC 78
84 FOMC 79
85 FOMC 80
86 FOMC 81
87 FOMC 82
88 FOMC 83
89 FOMC 84
90 FOMC 85
91 FOMC 86
92 FOMC 87
93 FOMC 88
94 FOMC 89
95 FOMC 90
96 FOMC 91
97 FOMC 92
98 FOMC 93
99 FOMC 94
100 POV AUTHOR
101 FOMC 95
102 FOMC 96
103 FOMC 97
104 FOMC 98
105 FOMC 99
106 FOMC 100
107 FOMC 101
108 FOMC 102
109 FOMC 103
110 FOMC 104
111 FOMC 105
112 FOMC 106
113 FOMC 107
114 FOMC 108
115 FOMC 109
116 FOMC 110
117 FOMC 111
118 Promosi ( Jangan di Skip)
119 FOMC 112
120 FOMC 113
121 FOMC 114
122 FOMC 115
123 FOMC 116
124 FOMC 117
125 FOMC 118
126 FOMC 119
127 FOMC 120
128 FOMC 121
129 FOMC 122
130 FOMC 123
131 FOMC 124
132 FOMC 125
133 FOMC 126
134 FOMC 127
135 FOMC 128
136 FOMC 129
137 FOMC 130
138 131. Rumah Sakit.
139 FOMC 132
140 FOMC 133
141 FOMC 134
142 FOMC 135
143 FOMC 136
144 FOMC 137
145 FOMC 138
146 FOMC 139
147 FOMC 140
148 FOMC 141
149 FOMC 142
150 FOMC 143
151 FOMC 144
152 FOMC 145
153 FOMC 146
154 FOMC 147
155 FOMC 148
156 FOMC 149
157 FOMC 150
158 FOMC 151
159 FOMC 152
160 Epilog
161 Author Menyapa!
162 Novel terbaru Author!!!
Episodes

Updated 162 Episodes

1
Pengumuman!
2
Visual Tokoh
3
FOMC 1
4
FOMC 2
5
FOMC 3
6
FOMC 4
7
FOMC 5
8
FOMC 6
9
FOMC 7
10
FOMC 8
11
FOMC 9
12
FOMC 10
13
FOMC 11
14
FOMC 12
15
FOMC 13
16
FOMC 14
17
FOMC 15
18
FOMC 16
19
FOMC 17
20
FOMC 18
21
FOMC part 19
22
FOMC part 20
23
FOMC part 21
24
FOMC part 22
25
FOMC part 23
26
FOMC part 24
27
FOMC part 25
28
FOMC part 26
29
FOMC part 27
30
FOMC part 28
31
FOMC part 29
32
FOMC part 30
33
FOMC part 31
34
FOMC part 32
35
FOMC part 33
36
FOMC part 34
37
FOMC part 35
38
FOMC part 36
39
FOMC 37
40
FOMC 38
41
FOMC 39
42
FOMC 40
43
FOMC 41
44
FOMC 42
45
FOMC 43
46
FOMC 44
47
FOMC 45
48
POV AUTHOR
49
FOMC 46
50
FOMC 47
51
FOMC 48
52
FOMC 49
53
FOMC 50
54
FOMC 51
55
FOMC 52
56
FOMC 53
57
POV AUTHOR
58
FOMC 54
59
FOMC 55
60
FOMC 56
61
FOMC 57
62
FOMC 58
63
FOMC 59
64
FOMC 60
65
FOMC 61
66
FOMC 62
67
FOMC 63
68
FOMC 64
69
FOMC 65
70
FOMC 66
71
FOMC 67
72
FOMC 68
73
FOMC 69
74
POV AUTHOR
75
FOMC 70
76
FOMC 71
77
FOMC 72
78
FOMC 73
79
FOMC 74
80
FOMC 75
81
FOMC 76
82
FOMC 77
83
FOMC 78
84
FOMC 79
85
FOMC 80
86
FOMC 81
87
FOMC 82
88
FOMC 83
89
FOMC 84
90
FOMC 85
91
FOMC 86
92
FOMC 87
93
FOMC 88
94
FOMC 89
95
FOMC 90
96
FOMC 91
97
FOMC 92
98
FOMC 93
99
FOMC 94
100
POV AUTHOR
101
FOMC 95
102
FOMC 96
103
FOMC 97
104
FOMC 98
105
FOMC 99
106
FOMC 100
107
FOMC 101
108
FOMC 102
109
FOMC 103
110
FOMC 104
111
FOMC 105
112
FOMC 106
113
FOMC 107
114
FOMC 108
115
FOMC 109
116
FOMC 110
117
FOMC 111
118
Promosi ( Jangan di Skip)
119
FOMC 112
120
FOMC 113
121
FOMC 114
122
FOMC 115
123
FOMC 116
124
FOMC 117
125
FOMC 118
126
FOMC 119
127
FOMC 120
128
FOMC 121
129
FOMC 122
130
FOMC 123
131
FOMC 124
132
FOMC 125
133
FOMC 126
134
FOMC 127
135
FOMC 128
136
FOMC 129
137
FOMC 130
138
131. Rumah Sakit.
139
FOMC 132
140
FOMC 133
141
FOMC 134
142
FOMC 135
143
FOMC 136
144
FOMC 137
145
FOMC 138
146
FOMC 139
147
FOMC 140
148
FOMC 141
149
FOMC 142
150
FOMC 143
151
FOMC 144
152
FOMC 145
153
FOMC 146
154
FOMC 147
155
FOMC 148
156
FOMC 149
157
FOMC 150
158
FOMC 151
159
FOMC 152
160
Epilog
161
Author Menyapa!
162
Novel terbaru Author!!!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!