FOMC 2

"Eh, Oke. Tapi, loe sebaiknya pakai helmnya dulu,biar aman!"pinta Ayu, memberikan helm pada Amel.

Amel pun memakainya serta naik ke motornya dan tanpa banyak bicara lagi, Ayu bergegas mengikuti mobil yang ditunjuk oleh Amel.

Setelah lama mengikuti, akhirnya mobil itu berhenti di salah satu Hotel mewah di kota M. Amel terus memperhatikan kedua orang itu, yang masuk Hotel dengan tertawa lepas. Lalu Amel turun dari motor serta pandangannya tidak pernah terlewat sedikit pun dengan pemandangan yang ada di depan.

"Loe tunggu di sini bentar ya, Yu? Gue ke dalam dulu, memastikan sesuatu. Nanti gue bayar lebih, oke?"ujarnya sambil tersenyum memperlihatkan deretan gigi putihnya.

"Oke Mel. Tapi, loe jangan lama-lama, yah! Bisa lumutan gue nunggu loe di sini." Canda Ayu, memanyunkan bibirnya.

"Iya bawel, moyonggin aja tu bibir, ampe monyong beneran baru tahu rasa lu,"kekeh Amel dan berlalu pergi meninggalkan Ayu tanpa mendengar apa yang akan diucapkan oleh Ayu.

Setelah Amel masuk Hotel, Amel pun bertanya kepada seorang resepsionis. Akhirnya Amel diberi izin untuk masuk, dia juga diberi kunci cadangan kamar yang di tempati oleh dua orang yang dikenalinya.

Sebenarnya Amel tidak diizinkan masuk, karena kamar yang dimaksudkan oleh Amel itu bersifat pribadi. Tetapi, Amel tetap gigih mencari cara agar ia bisa masuk ke dalam kamar yang ditempati oleh kedua orang itu.

Amel sudah memberitahukan ke bagian resepsionis bahwa dia mengenali wanita dan pria tersebut. Tetapi, dari pihak resepsionis tidak mempercayainya, pada akhirnya Amel menunjukkan foto dirinya dengan wanita itu, juga menunjukkan foto dirinya bersama Riski, bahkan dia juga sedikit berkilah bahwa mereka sudah janjian bertemu, barulah dia diizinkan masuk ke dalam.

Amel sekarang sudah berada dibalik pintu kamar, dan mulai mengambil kunci di saku celananya untuk membuka pintu yang ada di depannya. Ternyata pintu itu tidak terkunci. Melihat ada celah, Amel pun membuka sedikit pintu untuk melihat apa yang dilakukan oleh kedua orang itu yang berada di dalam.

Sedikit-sedikit dia mendengar pembicaraan orang yang ada di dalam kamar dan melihat apa yang sedang mereka perbuat.

Amel membelalakkan matanya dan menutup mulut menggunakan sebelah tangannya. Dia tidak menyangka akan mendengar dan melihat pemandangan tidak bermoral di depannya secara langsung.

"Ah, sayaang. Tangan kamu nakal deh,"ucap wanita itu. "Yank, bukankah hari ini kamu ada janji sama, Amel?"sambungnya lagi.

Aktivitas Riski pun terhenti sejenak, memperlihatkan senyum sinisnya. "Heh, jangan ungkit nama wanita bodoh dan miskin itu lagi. Gue pacaran dengannya hanya buat main-main doang. Nggak lebih!" ucap Riski acuh tak acuh dan meneruskan kegiatannya.

"Aahh!"desah wanita itu. "Walau cuman main-main. Aaah ... A--Aku cemburu loh, pas kamu ngasih bunga. Ah ... k--ke Amel,"ucapnya terputus sambil terus mend*sah.

"Ngapain loe harus cemburu sama wanita miskin itu. Gue 'kan udah bilang ke loe, semua yang gue lakukan ke dia itu, hanya sandiwara dan main-main saja. Nggak lebih dari itu!"tegas Riski lalu berhenti dengan kegiatannya.

"Gue udah bosan dengan dirinya, yang selalu menolak permintaan gue. Cih, gadis miskin saja belagu!"sambung Riski mendecih.

"Lalu kenapa kamu milih aku? Jangan-jangan aku juga salah satu korban permainkanmu ya, kan?"ucap wanita itu penuh selidik.

"Oh no. Loe itu beda sayang. Loe bisa memberikan apa yang wanita miskin itu tidak bisa berikan," ucap Riski tersenyum mengoda. "Seperti ini misalnya,"ucapnya sambil memeganggi area sens*** wanita itu.

"Aahkk! K--Kamu bisa aja sayang ... "ucap wanita itu tersenyum manja, menikmati aktivitas yang dilakukan Riski pada area sensi*** miliknya.

"Tapi, gimana kalau Amel mengetahui apa yang kita berdua lakukan? Aku sahabatnya dan kamu adalah pacarnya?"ucap wanita itu sedikit khawatir.

'Tega banget. Kalian lakukan ini padaku. Sekarang sudah cukup, kejadian ini sudah membuktikan semuanya,'batin Amel kecewa.

Kesedihan Amel tampak jelas di wajahnya.

"Yuni. Loe tena--" Belum sempat Riski berucap pintu sudah terbuka lebar.

BRUK!

Bunyi pintu terpental kuat mengenai dinding.

"Cukup!!!"teriak Amel lantang.

Kedua orang yang berada di dalam kamar kaget. Mereka secepat kilat melihat ke arah pintu. Pandangan mata mereka menangkap seorang gadis cantik yang telah berdiri di depan pintu, menampilkan wajah yang sudah berlinangan air mata.

Sungguh, Amel sudah tak tahan lagi dengan apa yang dia dengar dan dilihatnya pada hari ini. Hari di mana dia fikir akan bahagia, malah menjadi hari paling menyakitkan dalam hidupnya.

"Amel!!!"ucap Riski dan wanita itu terkejut.

Amel terus menatap dua orang yang dianggapnya paling berharga. Amel tidak menyangka mereka tega melakukan hal menjijikkan, keji dan memalukan seperti itu. Bahkan bisa-bisanya mereka mengkhianatinya.

Amel perlahan-lahan mengatur nafasnya untuk menetralkan pikiran dan hatinya yang kacau.

"Baguslah kalau kamu sudah melihat dan mendengar sendiri pembicaraan kami. Kami juga sudah tidak perlu menjelaskan atau sembunyi-sembunyi lagi darimu. Amelku sayang!" sinis wanita itu tanpa merasa bersalah dan tak tahu malu sedikit pun.

Hiks ... hiks ... hikss ...

Amel terus menangis dan tidak menanggapi apa yang wanita itu katakan. Lama Amel mengatur nafas akhirnya dia angkat bicara.

"Ka--Kalian. Hiks ... tega. Hiks ... meng ... khianatiku. Hiks ... "lirih Amel terbata, menangis sesuggukkan.

"Riski. Hikss ... mulai se ... karang. Hiks ... ki--kita ... pu--putus. Hiks ... "ucapnya lagi, terbata-bata dengan bibir bergetar.

"Dan kamu Yuni ...." Menunjuk Yuni. "Hiks ... aku ... hiks ... "ucapnya tertahan, tidak mampu lagi untuk bicara.

"Oke,"ucap Riski tanpa merasa bersalah.

Riski pacar yang paling dicintai dan dipercayai Amel. Kini tengah berselingkuh dengan sahabat sekaligus teman curhatnya sendiri. Bahkan tanpa tahu malu, mereka malah menganggap semua ini biasa saja.

Yah, mereka berdua adalah orang terdekat Amel sejak orang tua Amel meninggal dunia. Amel tidak punya siapa-siapa lagi,bahkan teman pun dia tak punya. Teman sebayanya tidak mau berteman dengannya, karena bagi mereka tidak level berteman dengan orang miskin seperti Amel.

Amel hidup sebatang kara, Sekolahnya pun hanya mengandalkan beasiswa dan kerja paruh waktu. Sampai suatu hari ia bertemu dengan Yuni empat tahun yang lalu. Kehidupannya yang tadinya suram kini mulai berwarna lagi. Setelah mengenal Yuni dia pun mengenal Riski sosok tersempurna di matanya. Kehadiran Riski menambah bunga-bunga kebahagiaan untuk Amel. Dan kini keduanya malah mengkhianati dirinya.

Kata yang keluar dari mulut Riski bagaikan pisau yang menusuk hati Amel. Sakit, sungguh sakit. Sebelum pergi dari kamar yang di tempati kedua orang itu, Amel kembali berucap lagi.

"Seorang j*lang dan a*jing sangat cocok untuk hidup bersama,"ucap Amel. Amel tertawa pahit dan berlalu pergi tanpa mendengar perkataan kedua orang itu.

Setelah Amel pergi, Riski dan Yuni pun sudah tidak berselera lagi melanjutkan aktivitas mereka. Sedangkan, Amel yang baru saja keluar dari kamar Hotel, masih terus menangis terisak dan berlari-lari kecil.

Amel tidak menghiraukan orang disekitarnya, dia mengembalikan kunci kamar Hotel di bagian resepsionis tanpa berkata apapun.Setelah keluar Amel pun menghampiri Ayu sambil mengusap sisa-sisa air matanya.

"M-Maaf Yu. Nunggu lama, ya?"lirih Amel memaksa tersenyum.

"Lumayan. Tapi, nggak papa Mel,"ucap Ayu menghadap orang yang barusan berbicara padanya.

"Loh, kok mata loe bengkak? Loe habis nangis, ya?"sambungnya lagi, prihatin melihat kondisi Amel.

"Gue nggak papa Yu,"ucap Amel memaksa tersenyum.

"Nggak papa gimana. Itu mata loe keliatan bengkaknya,"terang Ayu khawatir.

"Beneran deh. Gue nggak papa kok." Amel berbohong. Tidak mau membuat Ayu khawatir.

"Yaudah. Kalo loe nggak mau cerita ke gue,"ucap Ayu menyudahi perkataannya.

Ayu tidak mau memaksa Amel untuk berkata jujur. Ayu pun memberikan helm kepada Amel untuk dipakai. Setelah memakai helm Amel beranjak untuk menaiki motor.

Bersambung❣

Terpopuler

Comments

Yenti Koto

Yenti Koto

/Heart//Heart//Kiss/

2025-04-12

0

ayaacntk🌷

ayaacntk🌷

/Kiss//Kiss/

2024-10-24

0

ayaacntk🌷

ayaacntk🌷

kelazzz mennn🤣

2024-10-24

0

lihat semua
Episodes
1 Pengumuman!
2 Visual Tokoh
3 FOMC 1
4 FOMC 2
5 FOMC 3
6 FOMC 4
7 FOMC 5
8 FOMC 6
9 FOMC 7
10 FOMC 8
11 FOMC 9
12 FOMC 10
13 FOMC 11
14 FOMC 12
15 FOMC 13
16 FOMC 14
17 FOMC 15
18 FOMC 16
19 FOMC 17
20 FOMC 18
21 FOMC part 19
22 FOMC part 20
23 FOMC part 21
24 FOMC part 22
25 FOMC part 23
26 FOMC part 24
27 FOMC part 25
28 FOMC part 26
29 FOMC part 27
30 FOMC part 28
31 FOMC part 29
32 FOMC part 30
33 FOMC part 31
34 FOMC part 32
35 FOMC part 33
36 FOMC part 34
37 FOMC part 35
38 FOMC part 36
39 FOMC 37
40 FOMC 38
41 FOMC 39
42 FOMC 40
43 FOMC 41
44 FOMC 42
45 FOMC 43
46 FOMC 44
47 FOMC 45
48 POV AUTHOR
49 FOMC 46
50 FOMC 47
51 FOMC 48
52 FOMC 49
53 FOMC 50
54 FOMC 51
55 FOMC 52
56 FOMC 53
57 POV AUTHOR
58 FOMC 54
59 FOMC 55
60 FOMC 56
61 FOMC 57
62 FOMC 58
63 FOMC 59
64 FOMC 60
65 FOMC 61
66 FOMC 62
67 FOMC 63
68 FOMC 64
69 FOMC 65
70 FOMC 66
71 FOMC 67
72 FOMC 68
73 FOMC 69
74 POV AUTHOR
75 FOMC 70
76 FOMC 71
77 FOMC 72
78 FOMC 73
79 FOMC 74
80 FOMC 75
81 FOMC 76
82 FOMC 77
83 FOMC 78
84 FOMC 79
85 FOMC 80
86 FOMC 81
87 FOMC 82
88 FOMC 83
89 FOMC 84
90 FOMC 85
91 FOMC 86
92 FOMC 87
93 FOMC 88
94 FOMC 89
95 FOMC 90
96 FOMC 91
97 FOMC 92
98 FOMC 93
99 FOMC 94
100 POV AUTHOR
101 FOMC 95
102 FOMC 96
103 FOMC 97
104 FOMC 98
105 FOMC 99
106 FOMC 100
107 FOMC 101
108 FOMC 102
109 FOMC 103
110 FOMC 104
111 FOMC 105
112 FOMC 106
113 FOMC 107
114 FOMC 108
115 FOMC 109
116 FOMC 110
117 FOMC 111
118 Promosi ( Jangan di Skip)
119 FOMC 112
120 FOMC 113
121 FOMC 114
122 FOMC 115
123 FOMC 116
124 FOMC 117
125 FOMC 118
126 FOMC 119
127 FOMC 120
128 FOMC 121
129 FOMC 122
130 FOMC 123
131 FOMC 124
132 FOMC 125
133 FOMC 126
134 FOMC 127
135 FOMC 128
136 FOMC 129
137 FOMC 130
138 131. Rumah Sakit.
139 FOMC 132
140 FOMC 133
141 FOMC 134
142 FOMC 135
143 FOMC 136
144 FOMC 137
145 FOMC 138
146 FOMC 139
147 FOMC 140
148 FOMC 141
149 FOMC 142
150 FOMC 143
151 FOMC 144
152 FOMC 145
153 FOMC 146
154 FOMC 147
155 FOMC 148
156 FOMC 149
157 FOMC 150
158 FOMC 151
159 FOMC 152
160 Epilog
161 Author Menyapa!
162 Novel terbaru Author!!!
Episodes

Updated 162 Episodes

1
Pengumuman!
2
Visual Tokoh
3
FOMC 1
4
FOMC 2
5
FOMC 3
6
FOMC 4
7
FOMC 5
8
FOMC 6
9
FOMC 7
10
FOMC 8
11
FOMC 9
12
FOMC 10
13
FOMC 11
14
FOMC 12
15
FOMC 13
16
FOMC 14
17
FOMC 15
18
FOMC 16
19
FOMC 17
20
FOMC 18
21
FOMC part 19
22
FOMC part 20
23
FOMC part 21
24
FOMC part 22
25
FOMC part 23
26
FOMC part 24
27
FOMC part 25
28
FOMC part 26
29
FOMC part 27
30
FOMC part 28
31
FOMC part 29
32
FOMC part 30
33
FOMC part 31
34
FOMC part 32
35
FOMC part 33
36
FOMC part 34
37
FOMC part 35
38
FOMC part 36
39
FOMC 37
40
FOMC 38
41
FOMC 39
42
FOMC 40
43
FOMC 41
44
FOMC 42
45
FOMC 43
46
FOMC 44
47
FOMC 45
48
POV AUTHOR
49
FOMC 46
50
FOMC 47
51
FOMC 48
52
FOMC 49
53
FOMC 50
54
FOMC 51
55
FOMC 52
56
FOMC 53
57
POV AUTHOR
58
FOMC 54
59
FOMC 55
60
FOMC 56
61
FOMC 57
62
FOMC 58
63
FOMC 59
64
FOMC 60
65
FOMC 61
66
FOMC 62
67
FOMC 63
68
FOMC 64
69
FOMC 65
70
FOMC 66
71
FOMC 67
72
FOMC 68
73
FOMC 69
74
POV AUTHOR
75
FOMC 70
76
FOMC 71
77
FOMC 72
78
FOMC 73
79
FOMC 74
80
FOMC 75
81
FOMC 76
82
FOMC 77
83
FOMC 78
84
FOMC 79
85
FOMC 80
86
FOMC 81
87
FOMC 82
88
FOMC 83
89
FOMC 84
90
FOMC 85
91
FOMC 86
92
FOMC 87
93
FOMC 88
94
FOMC 89
95
FOMC 90
96
FOMC 91
97
FOMC 92
98
FOMC 93
99
FOMC 94
100
POV AUTHOR
101
FOMC 95
102
FOMC 96
103
FOMC 97
104
FOMC 98
105
FOMC 99
106
FOMC 100
107
FOMC 101
108
FOMC 102
109
FOMC 103
110
FOMC 104
111
FOMC 105
112
FOMC 106
113
FOMC 107
114
FOMC 108
115
FOMC 109
116
FOMC 110
117
FOMC 111
118
Promosi ( Jangan di Skip)
119
FOMC 112
120
FOMC 113
121
FOMC 114
122
FOMC 115
123
FOMC 116
124
FOMC 117
125
FOMC 118
126
FOMC 119
127
FOMC 120
128
FOMC 121
129
FOMC 122
130
FOMC 123
131
FOMC 124
132
FOMC 125
133
FOMC 126
134
FOMC 127
135
FOMC 128
136
FOMC 129
137
FOMC 130
138
131. Rumah Sakit.
139
FOMC 132
140
FOMC 133
141
FOMC 134
142
FOMC 135
143
FOMC 136
144
FOMC 137
145
FOMC 138
146
FOMC 139
147
FOMC 140
148
FOMC 141
149
FOMC 142
150
FOMC 143
151
FOMC 144
152
FOMC 145
153
FOMC 146
154
FOMC 147
155
FOMC 148
156
FOMC 149
157
FOMC 150
158
FOMC 151
159
FOMC 152
160
Epilog
161
Author Menyapa!
162
Novel terbaru Author!!!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!