FOMC 17

Iya enak. Apalagi kamu yang menyuapiku, batin Azka.

Azka memakan baksonya dan mulai mengunyahnya dengan pelan.

Apa dia, nyaman ya? Pakai kacamata seperti itu? Aku saja tidak nyaman melihatnya. batin Amel.

"Sebaiknya Bapak buka kacamatanya dulu," ucap Amel setelah menelan makanannya.

Mendengar itu Azka lalu membuka kacamata hitamnya. Azka manaruh kacamata di atas meja dan kembali menikmati bakso yang ada di depannya.

Amel mencuri pandang melirik Azka. "Aku tidak menyangka, Si Bongkahan Es ini mau diajak ke tempat sederhana seperti ini. Dia malah menikmati baksonya dengan lahapnya lagi. Kalau sampai pak Arya tahu, gimana ya reaksinya?" batin Amel.

"Kenapa? Terpesona ya lihat wajah tampan saya?" ucap Azka santai.

Uhuuk ... uhuuk ... uhuuk

Amel tersedak saat menelan makanannya.

"Nih, minum dulu!" ucap Azka dengan paniknya buru-buru memberikan teh pada Amel. Amel meraih teh yang diberikan oleh Azka dan meneguknya dengan kasar, sampai teh dalam gelas itu hampir habis.

"Makan itu yang benar, jadi tersedak, kan?"

Aku tersedak itu gara-gara kamu, kesal Amel dalam hati.

Tapi, bagaimana pun juga ini salahku sendiri, andai tadi aku tak meliriknya. Pasti orangnya tidak sepede itu. sambungnya lagi.

"Eh, tunggu-tunggu-tunggu. Teh punya Bapak mana?" Amel tersadar, melihat gelas tehnya masih utuh. Lalu yang tadi, teh yang diminumnya itu punya siapa? Azka?

OMG! batin Amel berteriak.

"Saya sudah memberikannya kepadamu. Kamu tenang saja, saya hanya sempat meminumnya sedikit. Emang kenapa?" ucap Azka tanpa rasa bersalah sedikit pun.

"Apa?!" ucap Amel melototkan matanya menatap Azka.

"B--Bapak itu ... an--anu. J--Jadi ..." ucapan Amel terbata-bata sambil mengigit bibir bawahnya.

Jadi aku minum di gelas bekas miliknya? Itu artinya kami secara kebetulan, melakukan ciuman tidak langsung. Arrrghh! teriak Amel dalam hati.

"Jadi kenapa? Kamu jijik dengan bekas saya?" tanya Azka menatap manik mata Amel.

"T--Tidak kok Pak. Ha--Hanya saja. It--Itu ...."

"Kalau tidak jijik. Itu tandanya kamu suka?"

"Tidak juga," ucap Amel cepat.

"Saya hanya merasa tidak sopan, Pak. Iya saya hanya merasa tidak sopan," sambungnya lagi.

"Tadi saya terburu-buru, dan saya refleks memberikan gelas teh saya kepadamu," jelas Azka tanpa ekspresi.

"I--Iya Pak. Tidak apa-apa."

Hais ... mengalah itu lebih baik, dari pada harus mengelak, nanti yang ada aku juga yang terpojok.

Sejak kejadian tadi, mereka berdua memilih diam dan menikmati sisa bakso yang masih ada di mangkuk mereka.

"Apa anda sudah selesai makan, Pak?" tanya Amel membuka pembicaraan, karena di mangkuknya tinggal kuah baksonya saja.

"Sudah," ucap Azka. Azka mengambil tisu yang ada di depannya dan mengelap mulutnya.

"Ayo kita bayar dulu, Pak!" ucap Amel, beranjak dari duduknya.

Azka juga beranjak dari duduknya, tidak lupa mengambil kacamata hitamnya, lalu mengikuti Amel dari belakang.

"Bang, semuanya berapa?" tanya Amel ramah setelah mereka menghampiri pedagang bakso itu.

"30 ribu Neng," ucap pedagang bakso tersenyum.

Amel berbalik badan menatap Azka yang sudah memakai kacamatanya. Azka yang sudah mengetahui arti tatapan Amel padanya itu pun merongoh saku celananya, dan mengambil dompet serta mengeluarkan uang seratus ribu, untuk membayar bakso yang telah mereka makan.

"Ini Pak," ucap Azka menyodorkan uang pada pedagang itu.

Pedagang itu mengambil uang seratus ribuan yang diberikan oleh Azka, membuka laci yang ada di gerobaknya, mengambil selembar uang lima puluh di tambah dengan selembar uang dua puluh ribu dan sepuluh ribu, untuk dikembalikan.

"Ambil saja kembaliannya, Pak," ucap Amel tanpa mempedulikan Azka.

"Ta--Tapi Neng," ucap pedagang itu.

"Tidak apa-apa Pak. Ambil saja," ucap Azka.

"Terima kasih banyak," ucap pedagang itu.

"Kalian pasti pasangan pengantin baru, kan?" tebak pedangang itu tersenyum.

"Bu--Bukan Bang," ucap Amel mengaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Istrimu baik Nak. Jagalah dia baik-baik," ucap pedagang itu yang menggira bahwa Amel adalah istri dari Azka.

"Iya Pak. Saya akan menjaganya dengan baik," ucap Azka santai tidak mempedulikan Amel.

Apaan sih! Si Bongkahan Es ini, kenapa dia malah berbicara seperti itu, bikin Pak pedagang salah paham saja, gerutu Amel dalam hati.

"Bang, kalau gitu kami pamit dulu,ya?" ucap Amel.

"Iya Neng," ujar Pak pedagang tersenyum menatap Amel. Amel dan Azka melangkah keluar dari warung itu.

Amel berjalan dengan cepat tidak mempedulikan Azka yang berjalan santai di belakangnya.

Apa dia malu? Haha, imutnya, batin Azka senang.

Entah sejak kapan Azka suka menggoda Amel dan senang melihat Amel jengkel terhadapnya. Azka berjalan cepat menyusul Amel dengan langkah panjangnya, tidak memakan waktu lama kini Azka sudah berjalan sejajar dengan Amel. Amel yang melihat Azka sudah berada di sampingnya pun terkejut.

"Ba--Bapak, bikin kaget saja," ucap Amel mengelus-elus dadanya.

Rasanya canggung banget, batin Amel.

"Kenapa kamu meninggalkan saya dan berjalan dengan cepat?"

"Oh itu, karena energi saya sudah terkumpul semua Pak, dan cacing yang ada di perut saya juga sudah tidak mendemo lagi," kilah Amel. Amel sebenarnya malu dengan perlakuan Azka di warung bakso tadi.

Bilang saja kalau kamu malu, batin Azka.

Mereka kini telah berada di dalam mobil, Azka dengan lihainya mengemudikan mobilnya dengan kecepatan sedang menuju kantor miliknya.

Perjalanan mereka memakan waktu sekitar 30 menit untuk sampai di kantor milik Azka, dan itu membuat Amel bosan. Apalagi sejak kejadian di warung bakso,ia merasa canggung sekali berada di dekat Azka.

Azka yang melihat Amel hanya diam memandang keluar jendela pun memutar playlist di mobilnya, agar menghindari kesunyian diantara mereka. Amel mendengar dan menikmati alunan indah dari lagu-lagu yang diputar oleh Azka. Hingga sampailah disalah satu lagu yang liriknya dapat mengetarkan hati Azka.

🎶colum scott - You Are The Reason (kamulah alasannya)

There goes my heart beating

(Jantungku berdetak)

Cause you are the reason

(Karena kaulah alasannya)

I'm losing my sleep

(Tidurku tidak nyenyak)

Please come back now

(Kumohon kembalilah sekarang)

There goes my mind racing

(Pikiranku berpacu)

And you are the reason

(Dan kaulah alasannya)

That I'm still breathing

(Aku masih bernafas)

I'm hopeless now

(Kini aku putus asa)

I'd climb every mountain

(Akan kudaki semua gunung)

And swim every ocean

(Dan kurenanggi semua lautan)

Just to be with you

(Demi untuk bersamamu)

And fix what I've broken

(Dan perbaiki yang telah kulakukan)

Oh. Cause I need you to see

(Oh. Sebab kuingin kau tahu)

That you are the reason

(Bahwa kaulah alasannya)

There goes my hands shaking

(Tanganku gemetaran)

And you are the reason

(Dan kaulah alasannya)

My heart keeps bleeding

(Hatiku terus terluka)

I need you now

(Aku membutuhkanmu sekarang)

If I could turn back the clock

(Andai bisa kuputar kembali waktu)

Make sure the light defeated the dark

(Kupastikan cahaya kalahkan kegelapan)

Spend every hour of every day

(Habiskan seluruh jam disetiap hari)

Keeping you safe

(Menjagamu tetap aman)

Belum sempat lagu itu habis di putar, Azka sudah mematikan kembali playlist di mobilnya.

"Kenapa lagunya dimatiin, Pak?" tanya Amel heran.

"Karena kita sudah hampir sampai di kantor," ucap Azka mencari alasan, nyatanya lagu itu membuatnya terbawah perasaan.

Lagu itu dapat dikatakan mengambarkan isi hatinya kepada Amel. Karena berada di sisi Amel dapat menghangatkan hatinya. Ia bersyukur tuhan masih memberikan kesempatan untuk dirinya, agar dapat memperbaiki kesalahan vatalnya di masa lalu.

Amelia Andini Wijaya. Aku Azka Paratama Abraham akan menjagamu dan bertanggung jawab atas apa yang telah kulakukan pada dirimu tiga tahun yang lalu. Kamu adalah wanita pertama yang dapat menyentuh relung hatiku. Azka bertekad dalam hati.

"Pak, Pak. Hei, hello!" ucap Amel melambai-lambaikan tangannya di depan wajah Azka yang sedang melamun.

"Hei, apa yang kamu lakukan?" tanya Azka yang tersadar dari lamunannya.

"Pak, kalau menyetir itu yang fokus dong!"

"Kamu tahu? Ini semua karenamu," ucap Azka keceblosan.

"Maksud Bapak apa?"

"Bukan masalah penting," Azka mengelak.

Bersambung❣

Terpopuler

Comments

Lies Firdaus

Lies Firdaus

ah rame Oge Thor abdi reseup pisan 💪🥰

2022-10-11

0

Asmi Pandansari

Asmi Pandansari

seru seru ansal jangan di ualang ualang saja puyeng ni kepala bacanya

2022-10-11

0

Nining

Nining

seru bossss....

2022-10-09

0

lihat semua
Episodes
1 Pengumuman!
2 Visual Tokoh
3 FOMC 1
4 FOMC 2
5 FOMC 3
6 FOMC 4
7 FOMC 5
8 FOMC 6
9 FOMC 7
10 FOMC 8
11 FOMC 9
12 FOMC 10
13 FOMC 11
14 FOMC 12
15 FOMC 13
16 FOMC 14
17 FOMC 15
18 FOMC 16
19 FOMC 17
20 FOMC 18
21 FOMC part 19
22 FOMC part 20
23 FOMC part 21
24 FOMC part 22
25 FOMC part 23
26 FOMC part 24
27 FOMC part 25
28 FOMC part 26
29 FOMC part 27
30 FOMC part 28
31 FOMC part 29
32 FOMC part 30
33 FOMC part 31
34 FOMC part 32
35 FOMC part 33
36 FOMC part 34
37 FOMC part 35
38 FOMC part 36
39 FOMC 37
40 FOMC 38
41 FOMC 39
42 FOMC 40
43 FOMC 41
44 FOMC 42
45 FOMC 43
46 FOMC 44
47 FOMC 45
48 POV AUTHOR
49 FOMC 46
50 FOMC 47
51 FOMC 48
52 FOMC 49
53 FOMC 50
54 FOMC 51
55 FOMC 52
56 FOMC 53
57 POV AUTHOR
58 FOMC 54
59 FOMC 55
60 FOMC 56
61 FOMC 57
62 FOMC 58
63 FOMC 59
64 FOMC 60
65 FOMC 61
66 FOMC 62
67 FOMC 63
68 FOMC 64
69 FOMC 65
70 FOMC 66
71 FOMC 67
72 FOMC 68
73 FOMC 69
74 POV AUTHOR
75 FOMC 70
76 FOMC 71
77 FOMC 72
78 FOMC 73
79 FOMC 74
80 FOMC 75
81 FOMC 76
82 FOMC 77
83 FOMC 78
84 FOMC 79
85 FOMC 80
86 FOMC 81
87 FOMC 82
88 FOMC 83
89 FOMC 84
90 FOMC 85
91 FOMC 86
92 FOMC 87
93 FOMC 88
94 FOMC 89
95 FOMC 90
96 FOMC 91
97 FOMC 92
98 FOMC 93
99 FOMC 94
100 POV AUTHOR
101 FOMC 95
102 FOMC 96
103 FOMC 97
104 FOMC 98
105 FOMC 99
106 FOMC 100
107 FOMC 101
108 FOMC 102
109 FOMC 103
110 FOMC 104
111 FOMC 105
112 FOMC 106
113 FOMC 107
114 FOMC 108
115 FOMC 109
116 FOMC 110
117 FOMC 111
118 Promosi ( Jangan di Skip)
119 FOMC 112
120 FOMC 113
121 FOMC 114
122 FOMC 115
123 FOMC 116
124 FOMC 117
125 FOMC 118
126 FOMC 119
127 FOMC 120
128 FOMC 121
129 FOMC 122
130 FOMC 123
131 FOMC 124
132 FOMC 125
133 FOMC 126
134 FOMC 127
135 FOMC 128
136 FOMC 129
137 FOMC 130
138 131. Rumah Sakit.
139 FOMC 132
140 FOMC 133
141 FOMC 134
142 FOMC 135
143 FOMC 136
144 FOMC 137
145 FOMC 138
146 FOMC 139
147 FOMC 140
148 FOMC 141
149 FOMC 142
150 FOMC 143
151 FOMC 144
152 FOMC 145
153 FOMC 146
154 FOMC 147
155 FOMC 148
156 FOMC 149
157 FOMC 150
158 FOMC 151
159 FOMC 152
160 Epilog
161 Author Menyapa!
162 Novel terbaru Author!!!
Episodes

Updated 162 Episodes

1
Pengumuman!
2
Visual Tokoh
3
FOMC 1
4
FOMC 2
5
FOMC 3
6
FOMC 4
7
FOMC 5
8
FOMC 6
9
FOMC 7
10
FOMC 8
11
FOMC 9
12
FOMC 10
13
FOMC 11
14
FOMC 12
15
FOMC 13
16
FOMC 14
17
FOMC 15
18
FOMC 16
19
FOMC 17
20
FOMC 18
21
FOMC part 19
22
FOMC part 20
23
FOMC part 21
24
FOMC part 22
25
FOMC part 23
26
FOMC part 24
27
FOMC part 25
28
FOMC part 26
29
FOMC part 27
30
FOMC part 28
31
FOMC part 29
32
FOMC part 30
33
FOMC part 31
34
FOMC part 32
35
FOMC part 33
36
FOMC part 34
37
FOMC part 35
38
FOMC part 36
39
FOMC 37
40
FOMC 38
41
FOMC 39
42
FOMC 40
43
FOMC 41
44
FOMC 42
45
FOMC 43
46
FOMC 44
47
FOMC 45
48
POV AUTHOR
49
FOMC 46
50
FOMC 47
51
FOMC 48
52
FOMC 49
53
FOMC 50
54
FOMC 51
55
FOMC 52
56
FOMC 53
57
POV AUTHOR
58
FOMC 54
59
FOMC 55
60
FOMC 56
61
FOMC 57
62
FOMC 58
63
FOMC 59
64
FOMC 60
65
FOMC 61
66
FOMC 62
67
FOMC 63
68
FOMC 64
69
FOMC 65
70
FOMC 66
71
FOMC 67
72
FOMC 68
73
FOMC 69
74
POV AUTHOR
75
FOMC 70
76
FOMC 71
77
FOMC 72
78
FOMC 73
79
FOMC 74
80
FOMC 75
81
FOMC 76
82
FOMC 77
83
FOMC 78
84
FOMC 79
85
FOMC 80
86
FOMC 81
87
FOMC 82
88
FOMC 83
89
FOMC 84
90
FOMC 85
91
FOMC 86
92
FOMC 87
93
FOMC 88
94
FOMC 89
95
FOMC 90
96
FOMC 91
97
FOMC 92
98
FOMC 93
99
FOMC 94
100
POV AUTHOR
101
FOMC 95
102
FOMC 96
103
FOMC 97
104
FOMC 98
105
FOMC 99
106
FOMC 100
107
FOMC 101
108
FOMC 102
109
FOMC 103
110
FOMC 104
111
FOMC 105
112
FOMC 106
113
FOMC 107
114
FOMC 108
115
FOMC 109
116
FOMC 110
117
FOMC 111
118
Promosi ( Jangan di Skip)
119
FOMC 112
120
FOMC 113
121
FOMC 114
122
FOMC 115
123
FOMC 116
124
FOMC 117
125
FOMC 118
126
FOMC 119
127
FOMC 120
128
FOMC 121
129
FOMC 122
130
FOMC 123
131
FOMC 124
132
FOMC 125
133
FOMC 126
134
FOMC 127
135
FOMC 128
136
FOMC 129
137
FOMC 130
138
131. Rumah Sakit.
139
FOMC 132
140
FOMC 133
141
FOMC 134
142
FOMC 135
143
FOMC 136
144
FOMC 137
145
FOMC 138
146
FOMC 139
147
FOMC 140
148
FOMC 141
149
FOMC 142
150
FOMC 143
151
FOMC 144
152
FOMC 145
153
FOMC 146
154
FOMC 147
155
FOMC 148
156
FOMC 149
157
FOMC 150
158
FOMC 151
159
FOMC 152
160
Epilog
161
Author Menyapa!
162
Novel terbaru Author!!!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!