FOMC 11

Azka dengan kasar menghempaskan tangan Kirana, sehingga Kirana jatuh tersungkur di atas lantai. Saat Azka hendak pergi, Kirana menahan kakinya agar tidak pergi.

"Az, setidaknya minum dan bersulang dulu denganku. Baru kamu boleh pergi, Az!" ucap Kirana memeluk kaki Azka.

Azka tanpa banyak bicara berjalan menuju nakas dan mengambil minuman yang telah disediakan oleh Kirana. Kirana berdiri bergegas menyusul Azka. Mereka berdua bersulang bersama seperti apa yang Kirana inginkan.

"Sudah 'kan? Sekarang aku mau pergi!" ketus Azka datar.

"Tunggu sebentar dulu, Az!" bujuk Kirana.

Azka yang berjalan keluar hampir terjatuh,ia merasa kepalanya pusing dan badannya terasa panas. Saat melihat penampilan Kirana, Azka menelan salivanya kuat-kuat. Tetapi, Azka masih dalam keadaan sadar dan bahkan masih bisa mengontrol dirinya.

Aku harus secepatnya pergi dari tempat ini. Pasti ada sesuatu dalam minuman yang telah kuminum itu. Aku tidak pernah menyangka bahwa Kirana nekat berbuat hal menjijikkan seperti ini, batin Azka. Azka mencoba keluar dari kamar itu.

Kirana yang melihat itu pun membuka linggerianya, dan berlari memeluk Azka dari belakang. Azka yang sudah tidak tahan lagi dengan perbuatan Kirana, mendorong tubuh Kirana dengan kasar, sampai Kirana tersungkur ke lantai dan membuat kaki Kirana keseleo.

Mendapat kesempatan, Azka langsung buru-buru keluar dari kamar itu. Berjalan gontai,mencari jalan keluar untuk pulang ke rumah.

Azka celengak-celenguk mencari jalan keluar yang sempat membuatnya binggung karena pengaruh obat. Belum sempat Azka keluar, tiba-tiba seorang wanita yang sedang mabuk datang menghampirinya. Wanita itu memeganggi kedua pipinya, menatapnya dalam dan ...

Cup! (menciumnya.)

Wanita itu langsung menyambar bibirnya dengan rakus walau masih terkesan kaku. Azka tahu bahwa wanita itu pasti baru pertama kalinya melakukan ciuman.

Azka kaget, membelalakkan matanya.

Berani-beraninya gadis kecil ini, membangkitkan jiwa harimauku. Tapi, ada apa dengan tubuhku? Aku tidak dapat menolak permainannya, seakan ada magnet yang menarikku, agar lebih dalam lagi mengikuti permainannya. Kelinci kecil, kamu tidak akanku biarkan lolos begitu saja, batin Azka dan terus mengikuti permainan wanita itu.

Azka dengan kesadarannya menahan hasratnya kuat. Tetapi, melihat wajah cantik di depannya, serta ciuman dadakkan yang diberikan oleh wanita yang berada di depannya secara mendadak, membuat ga*rah dalam dirinya mendidih.

Azka mengendus aroma wangi bunga lavender dari tubuh wanita itu. Aroma lavender itu dapat membuat hatinya tenang dan menginginkan lebih dari sekedar ciuman.

......................

Kirana yang belum bergeming dari kamarnya, segera bangkit dengan susah payah. Kirana mengambil pakaian yang ada di lemari untuk dikenakkannya kembali.

"Kurang ajar, rencanaku gagal semua. sebaiknya aku menelepon Tante dulu," ucapnya bergegas mengambil handphone.

Tut ... tut ... tut ...

Setelah teleponnya tersambung.

"Hallo Kirana, apa semua berjalan dengan lancar?" tanya Tante, yang di telepon oleh Kirana.

"Maaf Tan, rencana kita kali ini gagal total," lirih Kirana.

"Apa?! Gagal?!" bentak Tante tak percaya.

"I-Iya Tan. Tante, aku harus bagaimana sekarang?"

"Cepat pulang! Segera bereskan barang-barangmu dan pergi secepatnya dari kota ini! Jangan sampai masalah ini terbongkar! Dan Azka tidak boleh tahu siapa dalang dibalik semua ini," ucap Tante tegas.

"Nanti Semua keperluan keberangkatanmu biar tante saja yang urus," ucapnya lagi.

"Baik Tan."

Setelah teleponnya berakhir, Kirana memilih pergi meninggalkan Club.

......................

Mereka berdua kini sudah berada di dalam kamar yang sama. Azka sudah tidak dapat menahan hasratnya lagi. Dia terus menciumi bibir wanita asing itu tanpa henti.

Untuk sementara waktu pagutan mereka dilepas. Karena merasa gerah membuat Azka perlahan melepaskan pakaiannya satu persatu, lalu membuangnya kesembarangan arah.

Sontak wanita asing itu yang melihatnya pun tidak mau kalah, ia juga lantas mengikuti apa yang dilakukan oleh Azka. Hingga kini di tubuh mereka sudah tidak memakai sehelai benang pun (polos).

Kemudian, Azka mendorong pelan tubuh wanita asing itu ke atas ranjang dan langsung memulai aksinya dengan menindih tubuh wanita asing itu. Sesekali Azka melu*** habis bibir tipis milik wanita asing itu agar lebih memperdalam ciumannya, lalu turun perlahan menciumi leher jenjang si wanita, hingga meninggalkan tanda kepemilikkannya di sana.

Ciuman Azka tidak berhenti dan turun ke bawah, menjelajah setiap inci tubuh wanita asing tanpa terlewat sedikit pun. Dada wanita itu kembang kempis dibuatnya, menimbulkan suara-suara aneh yang terus mengema seisi ruangan dihiasi lampu temaram.

Azka terus mencumbui wanita asing itu tanpa henti. Hingga wanita itu mengeluarkan suaranya yang berat diikuti rintihan-rintihan kecil dari bibirnya, begitu mengoda. Membuat Azka tidak dapat lagi menahan gairah yang ada dalam dirinya. Suara-suara aneh yang keluar dari bibir si wanita begitu merdu seakan memekik gendang telinga Azka.

Azka lantas mempersiapkan cakar dan taringnya untuk segera menerkam mangsa yang berada di bawah kendalinya. Wanita itu sudah tidak tahan lagi merasakan terkaman dari Azka. Hingga Azka berhasil menerkam wanita itu dan menyalurkan benih-benihnya ke dalam tubuh bagian bawah si wanita.

Azka terus mengulangi apa yang dia lakukan. Menerkam dan terus menerkam, menyalurkan benih-benih kehidupannya ke dalam tubuh bagian bawah si wanita, yang berada di bawah kendalinya. Hampir tiga jam Azka menerkam wanita itu dan membuat wanita itu terkulas lemah, lelah tak berdaya.

Minuman yang diberikan oleh Kirana membuatnya harus melewatkan malam pertamanya, bersama seorang wanita asing yang bahkan dia sendiri tidak tahu asal usulnya.

Mau menolak pun sudah terlambat, pengaruh obat yang semakin lama semakin besar membuatnya hilang kendali. Hingga mengharuskannya terus melanjutkan terkamannya pada wanita yang ada di bawahnya, menikmati dan merasakan syurga dunia yang tiada tara nikmatnya.

Sampai mencapai puncak akhir dari terkaman Azka,membuat wanita itu terkulas lemas tak sadarkan diri, sedangkan Azka lebih memilih untuk tidur.

☉Keesokan harinya.

Azka terjaga dari tidurnya dan mengingat kembali apa yang telah dilakukannya kemarin malam, bersama wanita asing.

"Apa yang sudah kulakukan? Kenapa aku malah melakukan perbuatan b*jat itu? Pesona wanita mana pun aku dapat menahannya. Tapi ... gadis semalam itu ... itu berbeda," ucapnya frustasi mengacak-acak rambutnya.

Azka mengumpulkan pakaiannya yang berserahkan di atas lantai dan memakainya kembali. Ia tidak sengaja menarik selimut dan melihat ada bercak darah yang sudah mulai mengering.

Ternyata dia masih vi*gin. Setidaknya, aku tidak tidur dengan Kirana. batin Azka senang.

Azka sekilas melihat ke atas nakas di pinggir tempat tidur terdapat tiga lembar uang seratus ribuan.

Menarik, seorang Azka Pratama Abraham dibayar dengan uang tiga ratus ribu, benar-benar seorang kelinci kecil yang konyol, batinnya tak percaya.

Azka memilih menelepon Asisten pribadinya. Setelah teleponnya tersambung.

"Halo Tuan," ucap Arya di seberang telepon.

"Cepat cari di mana keberadaan Kirana dan temui saya di kantor siang ini!" tegas Azka serius.

"Baik Tuan," ucap Arya.

Setelah menutup telepon, Azka mengambil uang tiga ratus ribu itu dan bergegas pulang ke rumahnya. Setelah sampai di rumah, Azka memilih mandi bersiap berangkat ke kantor mengendarai mobilnya sendiri. Sesampainya di ruangan kerjanya.

"Selamat siang Tuan," sapa Arya.

"Bagaimana dengan tugas yang saya perintahkan?" tanya Azka datar.

"Maaf Tuan, saya telah menyuruh orang untuk pergi ke rumah nona Kirana. Tetapi, saat ini nona Kirana tidak berada di kediamannya. Menurut pembantu yang bekerja di rumahnya, nona Kirana buru-buru pergi sejak pagi tadi membawa kopernya. Sedangkan orang tua dari nona Kirana mengatakan bahwa, dia sedang menyelesaikan pendidikan dan mengembangkan kariernya di luar negeri, dan saya tidak tahu jelas di mana keberadaannya sekarang, Tuan." jelas Arya panjang lebar.

"Tapi ...."

"Tapi apa?"

"Ibu nona Kirana sempat berkata bahwa anaknya berada di kota J."

"Oke. Kamu sudah boleh pergi, sisanya serahkan saja padaku," ucap Azka datar.

Cih, rupanya mau kabur dariku, ya? Setelah apa yang kau lakukan padaku, aku akan menunggumu, untuk membalas perbuatanmu padaku, batin Azka mendecih.

Azka memutuskan untuk menunggu Kirana. Azka mengingat kembali gadis yang ia tiduri semalam dan memutuskan untuk mencarinya.

Tapi, dengan kondisinya saat ini, dia tidak ada waktu untuk mencari gadis itu sekarang.

Azka sudah diberi kepercayaan penuh oleh Ayahnya, untuk mengelolah dan mengembangan perusahaan yang ada di kota H, dan harus membutuhkan waktu satu tahun dia berada di sana, membuat dirinya begitu frustasi.

Dia bisa saja menyuruh seseorang untuk menyelidiki informasi gadis itu. Tetapi,baginya pasti sangat mudah untuknya mengetahui keberadaannya. Jadi dia menganggap hal itu adalah hal sepele yang bisa diselesaikan dengan mudah.

Setelah perusahaan ayahnya berkembang pesat selama setahun itu. Ia mulai mencari keberadaan gadis yang pernah ia tiduri di kota M. Tapi,hasilnya nihil. Ternyata gadis itu sudah pindah entah ke mana.

Sampai pada waktu itu, dia yang berada di kota H, dan sedang serius mengerjakan pekerjaan di laptop pribadi miliknya.

Tok! Tok! Tok!

Bunyi ketukkan di luar pintu ruangan milik Azka.

"Masuk!" ucap Azka datar.

"Selamat pagi Tuan. Maaf Tuan! Saya menganggu waktu anda sebentar, saya hanya ingin menyampaikan bahwa, lamaran pekerja yang sudah terpilih akan bekerja di sini, sudah ada dan berka--" Belum sempat Asisten pribadi Azka berucap, Azka sudah memotong pembicaraannya.

"Terus," sergah Azka, acuh tak acuh dengan perkataan Asistennya. Bahkan posisi duduknya masih tetap sama.

Bersambung❣

Terpopuler

Comments

Sris Wahyuni

Sris Wahyuni

ceritanya di ulang2 lagii

2022-11-29

0

Gelora

Gelora

ga usah banyak pov2 nya thor.. kesannya kya diulang2 gt critanya.. jd yg baca berasa baca crita yg itu2 aja cpek..

2022-10-19

1

Asmi Pandansari

Asmi Pandansari

apa Ndak cape ngetik Thor ko di ulang ulang saya yang baca aja cape

2022-10-10

0

lihat semua
Episodes
1 Pengumuman!
2 Visual Tokoh
3 FOMC 1
4 FOMC 2
5 FOMC 3
6 FOMC 4
7 FOMC 5
8 FOMC 6
9 FOMC 7
10 FOMC 8
11 FOMC 9
12 FOMC 10
13 FOMC 11
14 FOMC 12
15 FOMC 13
16 FOMC 14
17 FOMC 15
18 FOMC 16
19 FOMC 17
20 FOMC 18
21 FOMC part 19
22 FOMC part 20
23 FOMC part 21
24 FOMC part 22
25 FOMC part 23
26 FOMC part 24
27 FOMC part 25
28 FOMC part 26
29 FOMC part 27
30 FOMC part 28
31 FOMC part 29
32 FOMC part 30
33 FOMC part 31
34 FOMC part 32
35 FOMC part 33
36 FOMC part 34
37 FOMC part 35
38 FOMC part 36
39 FOMC 37
40 FOMC 38
41 FOMC 39
42 FOMC 40
43 FOMC 41
44 FOMC 42
45 FOMC 43
46 FOMC 44
47 FOMC 45
48 POV AUTHOR
49 FOMC 46
50 FOMC 47
51 FOMC 48
52 FOMC 49
53 FOMC 50
54 FOMC 51
55 FOMC 52
56 FOMC 53
57 POV AUTHOR
58 FOMC 54
59 FOMC 55
60 FOMC 56
61 FOMC 57
62 FOMC 58
63 FOMC 59
64 FOMC 60
65 FOMC 61
66 FOMC 62
67 FOMC 63
68 FOMC 64
69 FOMC 65
70 FOMC 66
71 FOMC 67
72 FOMC 68
73 FOMC 69
74 POV AUTHOR
75 FOMC 70
76 FOMC 71
77 FOMC 72
78 FOMC 73
79 FOMC 74
80 FOMC 75
81 FOMC 76
82 FOMC 77
83 FOMC 78
84 FOMC 79
85 FOMC 80
86 FOMC 81
87 FOMC 82
88 FOMC 83
89 FOMC 84
90 FOMC 85
91 FOMC 86
92 FOMC 87
93 FOMC 88
94 FOMC 89
95 FOMC 90
96 FOMC 91
97 FOMC 92
98 FOMC 93
99 FOMC 94
100 POV AUTHOR
101 FOMC 95
102 FOMC 96
103 FOMC 97
104 FOMC 98
105 FOMC 99
106 FOMC 100
107 FOMC 101
108 FOMC 102
109 FOMC 103
110 FOMC 104
111 FOMC 105
112 FOMC 106
113 FOMC 107
114 FOMC 108
115 FOMC 109
116 FOMC 110
117 FOMC 111
118 Promosi ( Jangan di Skip)
119 FOMC 112
120 FOMC 113
121 FOMC 114
122 FOMC 115
123 FOMC 116
124 FOMC 117
125 FOMC 118
126 FOMC 119
127 FOMC 120
128 FOMC 121
129 FOMC 122
130 FOMC 123
131 FOMC 124
132 FOMC 125
133 FOMC 126
134 FOMC 127
135 FOMC 128
136 FOMC 129
137 FOMC 130
138 131. Rumah Sakit.
139 FOMC 132
140 FOMC 133
141 FOMC 134
142 FOMC 135
143 FOMC 136
144 FOMC 137
145 FOMC 138
146 FOMC 139
147 FOMC 140
148 FOMC 141
149 FOMC 142
150 FOMC 143
151 FOMC 144
152 FOMC 145
153 FOMC 146
154 FOMC 147
155 FOMC 148
156 FOMC 149
157 FOMC 150
158 FOMC 151
159 FOMC 152
160 Epilog
161 Author Menyapa!
162 Novel terbaru Author!!!
Episodes

Updated 162 Episodes

1
Pengumuman!
2
Visual Tokoh
3
FOMC 1
4
FOMC 2
5
FOMC 3
6
FOMC 4
7
FOMC 5
8
FOMC 6
9
FOMC 7
10
FOMC 8
11
FOMC 9
12
FOMC 10
13
FOMC 11
14
FOMC 12
15
FOMC 13
16
FOMC 14
17
FOMC 15
18
FOMC 16
19
FOMC 17
20
FOMC 18
21
FOMC part 19
22
FOMC part 20
23
FOMC part 21
24
FOMC part 22
25
FOMC part 23
26
FOMC part 24
27
FOMC part 25
28
FOMC part 26
29
FOMC part 27
30
FOMC part 28
31
FOMC part 29
32
FOMC part 30
33
FOMC part 31
34
FOMC part 32
35
FOMC part 33
36
FOMC part 34
37
FOMC part 35
38
FOMC part 36
39
FOMC 37
40
FOMC 38
41
FOMC 39
42
FOMC 40
43
FOMC 41
44
FOMC 42
45
FOMC 43
46
FOMC 44
47
FOMC 45
48
POV AUTHOR
49
FOMC 46
50
FOMC 47
51
FOMC 48
52
FOMC 49
53
FOMC 50
54
FOMC 51
55
FOMC 52
56
FOMC 53
57
POV AUTHOR
58
FOMC 54
59
FOMC 55
60
FOMC 56
61
FOMC 57
62
FOMC 58
63
FOMC 59
64
FOMC 60
65
FOMC 61
66
FOMC 62
67
FOMC 63
68
FOMC 64
69
FOMC 65
70
FOMC 66
71
FOMC 67
72
FOMC 68
73
FOMC 69
74
POV AUTHOR
75
FOMC 70
76
FOMC 71
77
FOMC 72
78
FOMC 73
79
FOMC 74
80
FOMC 75
81
FOMC 76
82
FOMC 77
83
FOMC 78
84
FOMC 79
85
FOMC 80
86
FOMC 81
87
FOMC 82
88
FOMC 83
89
FOMC 84
90
FOMC 85
91
FOMC 86
92
FOMC 87
93
FOMC 88
94
FOMC 89
95
FOMC 90
96
FOMC 91
97
FOMC 92
98
FOMC 93
99
FOMC 94
100
POV AUTHOR
101
FOMC 95
102
FOMC 96
103
FOMC 97
104
FOMC 98
105
FOMC 99
106
FOMC 100
107
FOMC 101
108
FOMC 102
109
FOMC 103
110
FOMC 104
111
FOMC 105
112
FOMC 106
113
FOMC 107
114
FOMC 108
115
FOMC 109
116
FOMC 110
117
FOMC 111
118
Promosi ( Jangan di Skip)
119
FOMC 112
120
FOMC 113
121
FOMC 114
122
FOMC 115
123
FOMC 116
124
FOMC 117
125
FOMC 118
126
FOMC 119
127
FOMC 120
128
FOMC 121
129
FOMC 122
130
FOMC 123
131
FOMC 124
132
FOMC 125
133
FOMC 126
134
FOMC 127
135
FOMC 128
136
FOMC 129
137
FOMC 130
138
131. Rumah Sakit.
139
FOMC 132
140
FOMC 133
141
FOMC 134
142
FOMC 135
143
FOMC 136
144
FOMC 137
145
FOMC 138
146
FOMC 139
147
FOMC 140
148
FOMC 141
149
FOMC 142
150
FOMC 143
151
FOMC 144
152
FOMC 145
153
FOMC 146
154
FOMC 147
155
FOMC 148
156
FOMC 149
157
FOMC 150
158
FOMC 151
159
FOMC 152
160
Epilog
161
Author Menyapa!
162
Novel terbaru Author!!!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!