"Tentu saja. Kami pasti akan membantu Akira", kata Bofu bersemangat.
"Sepertinya sebentar lagi malam. Kita harus pulang", kata Meylin.
"Ya, untuk hari ini cukup sampai disini dulu. Akira, besok sepulang sekolah aku akan menunggumu disini. Aku akan mengajarimu Spell of Seal", kata Lindy.
"Disini lagi? Apa sekalian saja ya rumah ini kita jadikan markas rahasia kita? Toh si nenek sihir sepertinya ga bakalan kesini lagi kan? Harusnya dia kapok setelah menerima serangan Akira, hahaha", kata Bofu.
"Hmm, untuk sementara bisa juga", kata Lindy.
"Baguslah kalau begitu. Aku bisa menaruh ini disini berarti ya", Elvin mengeluarkan suatu benda dari tasnya.
"Itu... Teleporter kan, Elvin?", tanya Meylin memastikan.
"Benar. Jadi kita bisa kesini dengan cepat tanpa membuang waktu", kata Elvin. "Yah, sihir teleport memang masih belum keahlianku", kata Akira.
"Nah, ayo sekarang kita pulang. Ada yang mau ikut teleport ke rumahku? Dari rumahku tinggal beberapa blok kan dari rumah kalian?", ajak Elvin. "Oke. Kita ikut", kata Meylin. "Ngomong-ngomong, kamu pulang kemana, Lin?", tanya Akira. "Oh, aku sih tinggal teleport saja ke rumahku", kata Lindy. "Ooh. Okelah, kalau begitu, sampai ketemu besok". Akira, Meylin, dan Bofu ikut teleport ke rumah Elvin, sedangkan Lindy teleport ke rumahnya sendiri.
***
Keesokan harinya, sepulang sekolah.
"Bofu, Meylin, Akira, Lindy! Ayo kita pergi bersama-sama saja ke rumah kemarin", kata Elvin. Mereka kemudian pergi ke tempat yang sepi agar tidak ada yang melihat. Setelah dirasa aman, Elvin mengaktifkan teleporternya, dan mereka semua langsung teleportasi ke rumah yang kemarin.
"Lindy, tak bisakah kau mengajarkan Akira teleport juga?", tanya Bofu. "Untuk hal itu aku tidak bisa, karena kemampuan teleportku adalah bawaan, seperti kemampuan pengendalian cuaca milik Akira juga bawaan. Jadi sulit untuk mengajarkannya", kata Lindy. "Ooh, begitu", kata Bofu.
"Nah, pertama-tama aku akan membuat lingkaran sihir untuk ritual Spell of Seal", kata Lindy. Ia kemudian pergi ke halaman rumah untuk mulai membuat lingkaran sihir di tanah.
"Nah sementara Lindy membuat lingkaran sihir, ayo kita rapikan markas kita ini", kata Bofu.
Merekapun mulai merapikan rumah itu agar nyaman ditempati.
Selang beberapa waktu, lingkaran sihir itu pun jadi.
"Akira, kemarilah", panggil Lindy. Akira pun menghampiri Lindy. "Berdirilah di tengah lingkaran itu", kata Lindy lagi.
"Clasifian mungkin sudah memberimu pengetahuan tentang segel pintu besi. Tapi kamu tidak mendapatkan informasi bagaimana Clasifian mendapatkannya kan? Itu karena setelah ritual ini selesai, kau akan melupakan tentang prosesi ritual ini. Dengan cara itulah Spell of Seal menjaga rahasianya dari dunia luar", kata Lindy.
"Jadi, setelah ritual ini selesai, aku akan bisa menggunakan Spell of Seal tapi akan melupakan tentang ritual ini?", tanya Akira. "Tepat sekali", jawab Lindy. "Baiklah aku mulai ritualnya", Lindy lalu mengeluarkan tongkat saktinya yang berwarna biru tua dengan ujung tongkat berupa beberapa lingkaran yang saling bertumpuk. Ia merentangkan tangannya dan mulai mengucapkan beberapa mantra. Lingkaran sihir di bawah Akira bersinar terang dan berpendar lalu muncul bola-bola beraneka warna dan ukuran di sekeliling Akira. Bola-bola itu satu persatu melayang ke depan dahi Akira kemudian pecah. Saat bola tersebut pecah, Akira mendapatkan informasi seperti nama mantra, cara penggunaan, konsep, dan segala hal tentang mantra yang merupakan turunan dari Spell of Seal. Bola-bola itu terus bergantian pecah di dahi Akira hingga habis. "Ini.. Seal of Six Sircle, dan yang terakhir Seal of Silverline".
Setelah ritual selesai Akira terduduk di tanah. "Bagaimana, Akira?", tanya Lindy. "Ya, aku sepertinya mengingat semua Spell itu", kata Akira. "Lalu bagaimana dengan ritualnya?", tanya Lindy. "Ritual apa?", jawab Akira singkat. Akira terdiam. Berdasarkan penjelasan Lindy sebelumnya, seharusnya ia tidak mengingat ritual itu. Tapi, anehnya ia masih mengingatnya dengan jelas. Tapi untuk jaga-jaga, ia memilih untuk pura-pura lupa dengan ritual tadi.
"Ya tidak ada ritual", kata Lindy. "Oke dengan ini semua selesai", kata Lindy.
"Kami juga selesai", kata Bofu dari dalam rumah. Ketika Akira dan Lindy masuk ke dalam rumah, rumah itu jauh lebih rapi dan nyaman sekarang. "Nah, ini baru namanya markas", kata Akira sambil tersenyum. "Hhuu..... Kau tidak membantu sama sekali! Tau enaknya saja", gerutu Elvin sambil memanyunkan bibirnya. Dan mereka semua tertawa.
Akira kemudian duduk di kursi yang ada di teras rumah. "Bagaimana rasanya memiliki 2 pecahan Ancient Spell of Memories?", tanya Lindy. "Aku merasa sihirku lebih stabil sekarang. Jika ada bagian sihirku yang tidak terkendali, konsep Spell of Seal akan menyegelnya", kata Akira. "Baguslah kalau itu bekerja dengan baik", kata Lindy. "Lalu kau berniat menciptakan sosok Jane lagi?", goda Lindy. "Tidak. Bagaimana pun itu bukan lah Ghina. Ghina tidak bisa tergantikan", kata Akira sendu.
"Lalu setelah ini apa?", tanya Bofu yang tiba-tiba ikut nimbrung.
"Mencari elf.. Oya, bagaimana perkembangan pesawat luar angkasa ayahmu?", tanya Akira. "Buntu. Materialnya sulit ditemukan di bumi", kata Bofu.
"Pesawat luar angkasa? Untuk apa?", tanya Lindy.
"Oya, kau belum tahu ya", kata Akira. "Biar aku jelaskan".
Akira kemudian menjelaskan pertemuannya dengan Rove kepada Lindy.
"Wah, aku baru tahu tentang hal ini. Kalian serius ingin melawan raja alien?", tanya Lindy.
"Yah, kalau kita bisa, mungkin setidaknya kita coba. Tapi kalau gagal, sebisa mungkin kita kabur. Kuharap sih bisa begitu", kata Akira. "Bagaimana, apa kau mau membantu kami, Lindy? Kami masih kekurangan orang kuat", kata Bofu. "Ya, baiklah, aku akan membantu kalian sebisaku. Bagaimanapun jika bumi diserang alien lagi, akupun ikut terancam", kata Lindy. "Dan mengenai material, sepertinya aku tahu siapa yang bisa memberikannya. Hanya saja, mencari orangnya akan sedikit sulit, tapi tidak mustahil".
"Siapa??", tanya Bofu. "Sang Alchemist", jawab Lindy singkat.
"Di dunia ini ada alchemist?", Akira sedikit terkejut. "Kau sudah memiliki sihir, kenapa harus terkejut dengan alchemist?", tanya Lindy. "Iya juga ya.. Haha.. Sudah ada alien, elf, ninja, kenapa harus terkejut dengan Alchemist", Akira bingung sendiri. "Tapi alchemist sebenarnya idolaku. Kalau main game aku suka karakter alchemist", kata Akira.
"Baiklah, aku akan mencoba mencari informasi dimana alchemist itu berada. Mungkin aku akan izin tidak masuk sekolah dulu beberapa hari", kata Lindy.
"Terimakasih ya Lindy. Maaf merepotkan", kata Akira.
"Tidak apa-apa, santai saja", jawab Lindy.
"Hmm, kalau begitu aku akan memberi tahu ayahku soal ini, agar ia tetap melanjutkan pembuatan pesawat luar angkasanya", kata Bofu.
"Ya. Dan mungkin sebaiknya dari sekarang saja aku mulai mencari informasi tentang alchemist. Lebih cepat tentu lebih baik bukan? Kalau begitu aku pamit duluan", kata Lindy. Ia kemudian mengeluarkan tongkat sihirnya dan mulai teleportasi. "Sampai bertemu lagi", ujarnya sebelum menghilang.
"Elvin, ayo kita pulang", kata Bofu. "Lho, Lindy kemana?", tanya Elvin. "Dia sudah pulang. Ayo kita juga pulang, ada yang ingin aku bicarakan pada ayahku", ucap Bofu sedikit tidak sabar. "Oke. Oke. Sabar dong bos. Yuk Meylin", panggil Elvin. Kemudian merekapun bertelportasi menggunakan teleporter milik Elvin.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 48 Episodes
Comments