Kejutan Untuk Rayya

" Assalamualaikum, Tante Anin, Kak Rama ..." sapa seorang gadis saat Ramadhan dan Anindita berbincang di teras belakang rumahnya.

Anindita dan Ramadhan pun menoleh ke arah suara yang menyapanya itu seraya membalas salam bersamaan.

" Waalaikumsalam ...."

" Kia?" Anindita menatap heran dengan kehadiran putri dari sahabatnya itu.

" Halo, Tan. Apa kabar?" Azkia menghampiri dan menyalami Anindita.

" Seperti yang kamu lihat, Kia. Alhamdulillah sehat." Anindita menyahuti. " Kia sama siapa ke sini?"

" Sendirian, Tante."

" Sendirian? Tumben, Kia datang ke sini sendirian." Anindita merasa aneh dengan kehadiran Azkia di rumahnya.

" Kia mau ketemu sama Kak Rama, Tante." sahut Azkia.

" Ketemu Rama?" Anindita langsung menoleh ke arah putranya yang nampak menaikkan alisnya dan mengedikkan bahunya. Namun sebuah senyuman langsung mengembang di bibir wanita cantik yang memang sudah tidak berusia muda lagi itu.

" Iya Tante."

" Ya sudah silahkan kalau ada sesuatu yang ingin kalian bicarakan. Tante masuk ke dalam dulu ya, Kia." Anindita menepuk pundak gadis cantik itu.

" Iya, Tan."

Setelah berpamitan dengan Azkia, Anindita pun langsung masuk ke dalam rumahnya.

" Hai, Kak Arka ... Talitha ...!" Azkia menyapa kedua bersaudara yang masih berenang di kolam seraya melambaikan tangannya.

" Hai, Kia ...."

" Kak Kia ...."

Arka dan Thalitha, kedua adik Ramadhan pun menyahuti dari dalam kolam.

" Ada apa kamu mau ketemu, Kakak? Jangan bilang mau nagih traktiran, ya!" Ramadhan menunjuk ke arah Azkia seraya terkekeh.

" Astaga, apa ucapan Kia kemarin itu menjadi beban pikiran buat Kak Rama, sampai Kak Rama bilang Kia kemari mau menagih traktiran?" sindir Azkia kemudian duduk di kursi yang sebelumnya ditempati Anindita.

" Terus mau ngapain kemari? Anak gadis berkunjung ke rumah cowok ganteng, nanti sawan, lho!" kelakar Ramadhan.

" Idiiihh pede banget sih, Kak." Azkia tergelak mendengar kalimat narsis yang diucapkan Ramadhan.

" Kia itu ke sini sebagai perwakilan dari Rayya, Kak." Azkia melanjutkan kalimatnya.

" Perwakilan Rayya? Memangnya Rayya mau ngapain sampai kamu wakilkan segala?" tanya Ramadhan kembali memetik senar gitarnya.

" Rayya 'kan mau ulang tahun, Kak." jawab Azkia.

" Terus memangnya kenapa kalau Rayya mau ulang tahun? Mau minta dibelikan kado sama Kak Rama, gitu?"

" Buat Rayya kado itu nggak terlalu penting, yang penting itu kehadiran Kak Rama di acara itu. Makanya aku minta Kak Rama datang ya di acara ulang tahun sweet seventeen nya Rayya. Rayya itu pernah bilang sama Kia, katanya Kak Rama itu nggak pernah mau datang kalau diundang di acara ulang tahun Rayya." Azkia menjelaskan tujuannya datang menemui Ramadhan.

" Ya iyalah nggak mau! Itu 'kan acara anak kecil, ngapain datang-datang ke acara ulang tahun seperti itu?" Ramadhan menyahuti dengan santai.

" Tapi ini 'kan sweet seventeen, Kak. Usia yang spesial buat Rayya."

" Memangnya kenapa kalau usia spesial buat Rayya? Nggak ada hubungannya dengan Kak Rama juga, kan? Kakak cukup memberikan doa yang terbaik untuk Rayya nggak harus datang ke pestanya juga, kan?"

Azkia memberengut kesal, sepertinya susah sekali meluluhkan hati Ramadhan agar mau mengikuti kemauannya.

" Tapi Rayya sangat mengharapkan kehadiran Kak Rama di sana. Kehadiran Kak Rama itu ibaratnya sebagai kado terindah di acara ulang tahun Rayya." Azkia pantang menyerah membujuk Ramadhan.

" Kenapa bisa begitu?" Ramadhan menoleh ke arah Azkia.

" Karena ... karena Rayya itu sejak kecil sudah mengagumi Kak Rama." Azkia terpaksa jujur tentang kekaguman Rayya terhadap Ramadhan.

Ramadhan tergelak mendengar ucapan Azkia tentang Rayya yang mengaguminya.

" Aku bukan superhero, kenapa Rayya mengagumi Kakak?" tanyanya kemudian.

" Dulu itu waktu Kia sama Rayya masih SD, Kak Rama pernah tolong Rayya waktu dia terjatuh, kan? Dari situ Rayya itu mengagumi Kak Rama."

" Oh ya? Masa sih? Kapan kejadiannya itu? Ah, aku malah nggak ingat sama sekali tentang kejadian itu."

" Kak Rama nggak ingat tapi itu sangat berkesan untuk Rayya lho, Kak."

" Tapi, kenapa Rayya nggak pernah bilang apa-apa ke Kakak? Kalau ketemu pun sikap Rayya biasa saja tuh, sama Kakak. Kemarin waktu makan di resto Italy itu pun Rayya seperti acuh saja." Ramadhan teringat pertemuan beberapa hari lalu di Popolamama dengan Rayya di mana Rayya nampak serius menyantap pasta tanpa memperdulikan kehadirannya.

" Rayya itu malu kalau bertemu makanya dia diam seolah acuh," jawab Azkia.

" Lho, kenapa Rayya mesti malu sama Kakak? Dia nggak ada salah kenapa dia mesti malu?"

" Iiihh, Kak Rama ini nggak ngerti-ngerti, sih!" Azkia nampak kesal karena Ramadhan seakan sulit diberi pengertian dan hal itu membuat Ramadhan terkekeh.

" Ayolah, Kak Rama. Untuk kali ini saja, please. Kia ingin kasih kejutan spesial buat Rayya dengan kedatangan Kak Rama di acara malam Minggu nanti." Azkia terus membujuk Ramadhan.

" Hmmm, okelah. Nanti Kak Rama coba datang ke pestanya Rayya."

" Beneran ya, Kak?!" Azkia sampai melompat kegirangan seperti mendapatkan Jackpot.

" Iya, iya ..." Ramadhan menggelengkan kepala bereaksi atas tingkah Azkia yang dianggapnya terlalu berlebihan.

" Ya sudah kalau begitu Kia pamit pulang ya, Kak. Terima kasih banyak, Kak Rama. Assalamualaikum ..." Azkia langsung mencium tangan Ramadhan hingga membuat pria itu terkesiap karena tindakan yang dilakukan Azkia.

" Waalaikumsalam ..." Ramadhan mengerjap kemudian membalas salam yang diucapkan Azkia.

" Lho, Kia mau ke mana?" tanya Anindita yang melihat Azkia berpamitan dengan Ramadhan.

" Kia mau pulang, Tante."

" Kok buru-buru, sih? Ini Tante sudah buatkan minuman sama kue untuk Kia." Anindita menunjuk orange juice dan beberapa potong cake red velvet di atas nampan yang dipegangnya.

" Iya, Tan. Azkia mau ke tempat lain soalnya. Tapi Kia minta red velvet nya saja boleh nggak, Tan? Mau dimakan di mobil, hehe ..." Azkia terkekeh menunjuk cake berwarna merah itu.

" Tentu boleh, dong! Ayo ambil saja." Anindita mempersilahkan Azkia untuk mengambil red velvet yang sudah dia iris dan di tempatkan di beberapa paper plate masing-masing.

" Terima kasih ya, Tan." Azkia mengambil satu paper plate berisi satu iris cake red velvet.

" Kok hanya satu ambilnya?" tanya Anindita.

" Sudah deh, Ma. Jangan ditawarin lagi, nanti dibawa pulang semua sama dia," sindir Ramadhan melihat sifat Azkia yang memang terkenal cuek dan tidak pernah canggung berhadapan dengan siapapun juga.

" Ya ampun, Tan. Punya anak pelit banget, deh!" sahut Azkia mengambil orange juice." Kia habiskan ini dulu deh, Tan." Azkia kemudian duduk dan menghabiskan segelas orange juice itu.

" Red Velvet nya seratus ribu, orange juicenya lima puluh ribu, tuh!" celetuk Ramadhan.

" Hitung, Kak. Hitung! Berapa semuanya kirim saja tagihannya ke Mama Tata," sahut Azkia santai.

" Tan, Kak Rama itu anak pungut, ya? Kok beda banget sifatnya sama Tante Anin dan Om Ricky? Perhitungan banget orangnya," sindir Azkia kemudian membuat Anindita terkekeh.

" Eh, memangnya kamu buta, ya? Nggak lihat kemiripan Kakak sama Papa Ricky?" Ramadhan menepis anggapan Azkia yang mengatakannya anak pungut.

" Mirip jenis kelaminnya, doang!" Azkia tergelak. " Sudah ah, Tan. Kia pamit ya, Assalamualikum ..." Azkia kemudian mencium punggung tangan Anindita.

" Waalaikumsalam, salam buat Mama kamu ya, Kia." Anindita menyahuti.

" Iya, Tan. Nanti Kia sampaikan ke Mama." Azkia pun kemudian berlalu meninggalkan rumah orang tua Ramadhan.

***

*

*

*

Bersambung ...

Jangan lupa like & komennya, makasih🙏

Happy Reading ❤️

Terpopuler

Comments

nuraeinieni

nuraeinieni

aduh jgn sampai kisah cinta rayya sama dgn kisah cinta mommyx.

2024-01-15

1

Neulis Saja

Neulis Saja

tapi nantinya akan ke rayya jodohnya Rama?

2023-09-21

0

Ai Noerhidayah471

Ai Noerhidayah471

hwuaaaaaaa.. serasa jadi aabeegeeehh lagiiiii🤭🤭🤭😜

2022-02-04

1

lihat semua
Episodes
1 Baby
2 Hanya Kagum
3 Kisah Mom & Dad
4 Calon Pemimpin Yang Diandalkan
5 Kejutan Untuk Rayya
6 Mengajak Kayla
7 Pendamping Hidup
8 Tamu Spesial
9 Birthday Party
10 Tidak Sesuai Harapan
11 Aku Suka Kamu
12 Jangan Ganggu Rayya!
13 Rasa Kecewa
14 Terjerembab Dalam Perasaan Cinta
15 Unboxing
16 Rencana Anindita
17 Membujuk Kayla
18 Tindakan Nekat Ramadhan
19 Perjodohan
20 Pria Pilihan Daddy
21 Kabar Dari Azkia
22 Yang Terbaik Untuk Rama
23 Kehadiran Ramadhan
24 Mengajak Jalan Ke Luar
25 Membatalkan Rencana Perjodohon
26 Kesepakatan Bersama
27 Tidak Ingin Menangis Lagi
28 Cita-Cita
29 Belanja Bulanan
30 Untuk Apa Dibahas Lagi?
31 Bukan Ide Mom Rara
32 Sebenarnya Patah Hati
33 Benvenuta A Roma
34 Simone
35 Teman Cowok Ganteng
36 Lebih Dewasa
37 Sikap Posesif Gavin
38 Lebih Percaya Diri
39 Bertemu Dengan Kayla
40 Model Iklan
41 Dinner
42 Gosip
43 Konfrensi Pers
44 Kado
45 Cozy Old Street Transtevere
46 Tugas Dari Dirga
47 Milan
48 Senasib
49 Apa Dia Pacar Anda?
50 Kalau Kamu Lihat Pasti Akan Jatuh Cinta
51 Aku Akan Datang Untukmu, Tuan Putri
52 When Rayya Meet Rama
53 Alasan Menolak
54 Bagaimana Rasanya Ditolak
55 Bantu Kakak
56 Kerena Ingin Dekat Denganmu
57 Pria Terbodoh Di Dunia
58 Membuka Hati Untuk Yang Lain
59 Semoga Kita Bisa Bertemu Kembali
60 Love At The First Sight
61 Pulang Ke Jakarta
62 Dad David, Daddy & Grandpa Terbaik
63 Memperbaiki Keturunan
64 Memangnya Enak Merasakan Cinta Sendiri
65 Hapus Nama Rama Dari Hatimu
66 Meminta Bantuan Azkia
67 Boleh Daddy Lihat HP Baby?
68 Siapa Luigi
69 Aku Bisa Mengunjungimu
70 Menyalahkan Azkia
71 Tidak Perlu Menemui Putri Saya Lagi
72 Merasa Bersyukur
73 Rasa Penasaran Azzahra
74 Mantapkan Dulu Hatimu
75 Because I Like Your Daughter
76 Abaikan Dia
77 Ada Simone Yang Menjagaku
78 Kau Menyindirku, Honey?
79 Menyusul Rayya Ke Roma
80 Tak Setangguh Ricky
81 Assalamualaikum, Rayya. Ini Kak Rama
82 Merasa Terganggu
83 Rayya Ada Di Mana?
84 Ingin Diberi Kesempatan
85 Tidak Ingin Dijadikan Pelarian
86 Kebimbangan Azzahra
87 Rencana Kedatangan Luigi
88 Mendukung Luigi
89 Merasa Terusik
90 Rival
91 Pria Beruntung
92 Siapa Ramadhan Di Mata Rayya
93 Seseorang Yang Sedang Kucoba Gapai Hatinya
94 Mengundang Rayya
95 Percikan Api Cemburu
96 Banyak Hal Yang Membuatku Pusing
97 Menutup Lembaran Cinta
98 Rencana Pertunangan
99 Menghadiri Pesta Pertunangan
100 Kabur Dari Acara Pertunangan
101 Bukan Pria Yang Pantas Untuk Dipertahankan
102 Apa Yang Abang Rencanakan?
103 Bersyarat
104 Dilema
105 Rayya Menghilang
106 Ada Apa Dengan Rayya
107 Sumber Masalah
108 Daddy Yang Bijaksana
109 Janji Bertemu
110 Permintaan Tak Terduga
111 Aku Akan Melamarmu, Rayya
112 Om Akan Pegang Ucapanmu
113 Kekecewaan Luigi
114 Karena Kia Selalu Menghalangi Kak Raffa
115 Saya Terima Nikah Dan Kawinnya
116 Mbak Kenal Saya?
117 Merasa Bahagia
118 Menghukum Hingga Minta Ampun
119 Janji Rama
120 Hari Bahagia Rayya dan Ramadhan
121 Jangan Tegang, Rileks Saja
122 Mulai Tanam Saham
123 Lingerie
124 Melayang Ke Angkasa
125 Mas Rama
126 Terima Kasih Untuk Kesabaran Dan Cintamu Selama Ini
127 Sudah Ditakdirkan Menjadi Jodoh
128 Memangnya Minta Ditemani?
129 Oleh-Oleh Buat Mommy
130 Datang Bulan
131 Belajar Ikhlas
132 Tergantung Bagaimana Kamu Mengajarinya
133 Kehamilan Rayya
134 Kehamilan Rayya
135 Tak Kalah Dengan Raffa
136 Bonchap 1 -- Assalamualaikum, Rayya. Bagaimana Kabarmu?
137 INFO NOVEL BARU
Episodes

Updated 137 Episodes

1
Baby
2
Hanya Kagum
3
Kisah Mom & Dad
4
Calon Pemimpin Yang Diandalkan
5
Kejutan Untuk Rayya
6
Mengajak Kayla
7
Pendamping Hidup
8
Tamu Spesial
9
Birthday Party
10
Tidak Sesuai Harapan
11
Aku Suka Kamu
12
Jangan Ganggu Rayya!
13
Rasa Kecewa
14
Terjerembab Dalam Perasaan Cinta
15
Unboxing
16
Rencana Anindita
17
Membujuk Kayla
18
Tindakan Nekat Ramadhan
19
Perjodohan
20
Pria Pilihan Daddy
21
Kabar Dari Azkia
22
Yang Terbaik Untuk Rama
23
Kehadiran Ramadhan
24
Mengajak Jalan Ke Luar
25
Membatalkan Rencana Perjodohon
26
Kesepakatan Bersama
27
Tidak Ingin Menangis Lagi
28
Cita-Cita
29
Belanja Bulanan
30
Untuk Apa Dibahas Lagi?
31
Bukan Ide Mom Rara
32
Sebenarnya Patah Hati
33
Benvenuta A Roma
34
Simone
35
Teman Cowok Ganteng
36
Lebih Dewasa
37
Sikap Posesif Gavin
38
Lebih Percaya Diri
39
Bertemu Dengan Kayla
40
Model Iklan
41
Dinner
42
Gosip
43
Konfrensi Pers
44
Kado
45
Cozy Old Street Transtevere
46
Tugas Dari Dirga
47
Milan
48
Senasib
49
Apa Dia Pacar Anda?
50
Kalau Kamu Lihat Pasti Akan Jatuh Cinta
51
Aku Akan Datang Untukmu, Tuan Putri
52
When Rayya Meet Rama
53
Alasan Menolak
54
Bagaimana Rasanya Ditolak
55
Bantu Kakak
56
Kerena Ingin Dekat Denganmu
57
Pria Terbodoh Di Dunia
58
Membuka Hati Untuk Yang Lain
59
Semoga Kita Bisa Bertemu Kembali
60
Love At The First Sight
61
Pulang Ke Jakarta
62
Dad David, Daddy & Grandpa Terbaik
63
Memperbaiki Keturunan
64
Memangnya Enak Merasakan Cinta Sendiri
65
Hapus Nama Rama Dari Hatimu
66
Meminta Bantuan Azkia
67
Boleh Daddy Lihat HP Baby?
68
Siapa Luigi
69
Aku Bisa Mengunjungimu
70
Menyalahkan Azkia
71
Tidak Perlu Menemui Putri Saya Lagi
72
Merasa Bersyukur
73
Rasa Penasaran Azzahra
74
Mantapkan Dulu Hatimu
75
Because I Like Your Daughter
76
Abaikan Dia
77
Ada Simone Yang Menjagaku
78
Kau Menyindirku, Honey?
79
Menyusul Rayya Ke Roma
80
Tak Setangguh Ricky
81
Assalamualaikum, Rayya. Ini Kak Rama
82
Merasa Terganggu
83
Rayya Ada Di Mana?
84
Ingin Diberi Kesempatan
85
Tidak Ingin Dijadikan Pelarian
86
Kebimbangan Azzahra
87
Rencana Kedatangan Luigi
88
Mendukung Luigi
89
Merasa Terusik
90
Rival
91
Pria Beruntung
92
Siapa Ramadhan Di Mata Rayya
93
Seseorang Yang Sedang Kucoba Gapai Hatinya
94
Mengundang Rayya
95
Percikan Api Cemburu
96
Banyak Hal Yang Membuatku Pusing
97
Menutup Lembaran Cinta
98
Rencana Pertunangan
99
Menghadiri Pesta Pertunangan
100
Kabur Dari Acara Pertunangan
101
Bukan Pria Yang Pantas Untuk Dipertahankan
102
Apa Yang Abang Rencanakan?
103
Bersyarat
104
Dilema
105
Rayya Menghilang
106
Ada Apa Dengan Rayya
107
Sumber Masalah
108
Daddy Yang Bijaksana
109
Janji Bertemu
110
Permintaan Tak Terduga
111
Aku Akan Melamarmu, Rayya
112
Om Akan Pegang Ucapanmu
113
Kekecewaan Luigi
114
Karena Kia Selalu Menghalangi Kak Raffa
115
Saya Terima Nikah Dan Kawinnya
116
Mbak Kenal Saya?
117
Merasa Bahagia
118
Menghukum Hingga Minta Ampun
119
Janji Rama
120
Hari Bahagia Rayya dan Ramadhan
121
Jangan Tegang, Rileks Saja
122
Mulai Tanam Saham
123
Lingerie
124
Melayang Ke Angkasa
125
Mas Rama
126
Terima Kasih Untuk Kesabaran Dan Cintamu Selama Ini
127
Sudah Ditakdirkan Menjadi Jodoh
128
Memangnya Minta Ditemani?
129
Oleh-Oleh Buat Mommy
130
Datang Bulan
131
Belajar Ikhlas
132
Tergantung Bagaimana Kamu Mengajarinya
133
Kehamilan Rayya
134
Kehamilan Rayya
135
Tak Kalah Dengan Raffa
136
Bonchap 1 -- Assalamualaikum, Rayya. Bagaimana Kabarmu?
137
INFO NOVEL BARU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!