Tidak lebih dari setengah jam mobil yang dikendarai Gibran sudah terparkir di salah satu mall besar di Jakarta.
" Kalian mau makan apa?" tanya Gibran kepada Rayya dan Azkia.
" Aku sih apa saja asalkan ditraktir." Azkia menyahuti seraya terkekeh.
" Rayya?" Kini giliran Rayya yang ditanya oleh Gibran.
" Aku juga terserah saja, Kak." Rayya pun menyahuti.
" Kita makan di sana saja gimana?" Gibran menunjuk salah satu restoran Italia di depannya.
" Oke, Kak." Rayya dan Kia menyahuti bersamaan dan kedua saudara sepupu itu bergandengan tangan berjalan beriringan dengan Gibran.
" Kalian mau pesan makanan apa?" tanya Gibran membuka menu yang disodorkan pegawai restoran Italy itu.
" Aku meat balls pasta minumnya honey limon lychee." Azkia menyebutkan pesanannya lebih dulu.
" Aku chili cream beef sama fresh lemonade ya, Mbak." Kini Rayya menyebutkan makanan dan minuman yang dipilihnya.
" Tambah sweet potato fries, Mbak." Azkia menambah pesanannya. " Kak Gibran sendiri mau apa?" tanyanya menoleh ke arah pemuda tampan di hadapannya.
" Saya Japanese curry rice, minumnya ice latte, sama minta mineral water, Mbak." Gibran memilih makanan dan minuman yang akan dipesannya.
" Tambah cheese pizza ya, Mbak. Kasihan barangkali mereka kelaparan habis pusing menghadapi soal-soal ulangan." Gibran berkelakar yang langsung ditanggapi tawa Rayya dan Azkia.
Beberapa menit kemudian makanan yang mereka pesan sudah tersedia di atas meja dan mereka bertiga pun mulai menyantap makanan yang dipesan.
" Hmmm ... delizioso ..." Azkia memejamkan matanya menikmati pasta yang sedang dilahapnya.
Rayya langsung menoleh ke arah sepupunya itu seraya tersenyum, namun pandangan matanya menerobos jauh ke beberapa meter dari tempat dia duduk. Dia mendapati seorang pria yang sangat dia kenal sedang berjalan bersama satu orang pria lainnya dan juga satu orang wanita yang tidak dia kenal siapa mereka.
" Kak Rama ..." gumam Rayya.
Suara Rayya yang pelan itu terdengar di telinga Azkia hingga gadis itu mengedar pandangan ke arah luar restoran dan mendapati pria yang disebut Rayya tanpa sadar tadi.
" Kak Rama ...!" Azkia langsung berteriak memanggil Ramadhan seraya melambaikan tangannya hingga membuat pria yang namanya disebut itu menoleh ke arah mereka.
Ramadhan nampak berbisik sebentar kepada dua orang temannya lalu mendekat ke arah Azkia dan Rayya.
" Rayya, Azkia, sama siapa kalian kemari?" Ramadhan menoleh ke arah Gibran.
" Sama Kak Gibran, Kak." Azkia menjawab pertanyaan yang diajukan Ramadhan. " Kak Gibran, kenalkan ini Kak Rama." Azkia kemudian memperkenalkan Gibran dengan Ramadhan.
" Gibran ...."
" Rama .... "
Dua pria tampan itu saling menjabat tangan.
" Kalian berdua baru pulang sekolah?" tanya Ramadhan melihat pakaian seragam yang mereka kenakan.
" Iya, kami baru selesai ujian, Kak. Terus Aku sama Rayya ditraktir makan sama Kak Gibran. Besok-besok giliran ditraktir makan sama Kak Rama, dong!" Azkia terkekeh tanpa merasa sungkan mengatakan hal itu.
" Orang tua kalian ini 'kan sudah punya ladang duit masing-masing, ngapain minta ditraktir-traktir segala?" sindir Ramadhan menanggapi permintaan Azkia.
" Huuu, dasar saja Kak Rama pelit!" umpat Azkia mengerucutkan bibirnya membuat Ramadhan terkekeh sembari mengacak rambut Azkia.
Sementara Rayya hanya tertunduk dan salah tingkah saat berhadapan dengan Ramadhan. Dia sama sekali tidak menaikan pandangannya ke arah Ramadhan, justru lebih memilih fokus dengan pasta di depannya.
" Rayya makannya asyik banget sampai tidak menawari Kakak." Ramadhan yang mendapati Rayya seolah tidak menganggap kehadirannya langsung berkomentar membuat Rayya akhirnya mendongakkan kepala menatap ke arah Ramadhan dengan melempar senyuman canggung.
" Rayya itu 'kan grogi kalau ada ... Aaawww ...!" Azkia langsung memekik dan meringis saat lengannya kena cubitan Rayya.
" Kia bisa diam, nggak?!" bisik Rayya masih dengan tangannya yang menempel di lengan Azkia.
" Ya sudah, kalian lanjutkan makannya, ya! Kak Rama ditunggu itu sama teman-teman, tuh." Ramadhan menunjuk dua orang yang masih setia menunggunya di depan restoran. " Kalian jangan lama-lama keluyurannya. Kalau sudah selesai langsung pada pulang, jangan buat orang tua kalian cemas terutama kamu, Rayya." Ramadhan yang tahu jika Daddy Rayya itu sangat posesif langsung mengingatkan.
" Iya, Kak." Rayya menjawab namun sambil tertunduk. Rayya sebenarnya merasa tidak nyaman dengan sikap Daddy nya itu terlalu posesif terhadap dirinya hingga membuat dia merasa tidak bebas menikmati masa remajanya
Setelah berpamitan, Ramadhan pun meninggalkan Rayya, Azkia dan Gibran kemudian kembali bersama kedua temannya melangkah menjauh dari restoran tempat Rayya dan Kia berada saat ini
" Jadi itu cowok yang Rayya suka?" tanya Gibran saat Ramadhan menjauh dari mereka.
" Seratus untuk Kak Gibran." Azkia menjawab seraya terkikik.
" Apaan sih, Kak Gibran? Jangan ikut-ikutan Kia, deh!" sergah Rayya berkelit.
" Tapi Kakak perhatikan sikap kamu kayak nggak enjoy banget waktu ada Rama tadi." Gibran menganalisa sikap Rayya yang memang nampak grogi saat pria yang dikagumi oleh Rayya berada di hadapan wanita itu.
" Nah, tuh Kak Gibran paham ..." Azkia menimpali.
" Apaan sih kalian berdua ini?! Rayya itu nggak suka sama Kak Rama, hanya kagum saja karena dulu pernah tolong Rayya waktu terjatuh. Kia sendiri tahu kejadiannya, kan?!" Rayya mencoba mengelak.
" Iya Kia tahu, Kia juga tahu ada rasa terpendam di hati Rayya yang selalu coba Rayya sangkal terhadap Kak Rama." Azkia terus saja meledek sepupunya itu.
" Sudah-sudah, ah! Rayya nggak mau dengar lagi!" Rayya menutup kedua telinga dengan tangannya.
Dan tindakan Rayya itu justru membuat Azkia dan Gibran langsung tergelak terbahak-bahak.
***
" Assalamualaikum, Mom ..." Rayya mengucap salam saat memasuki rumahnya dan dia mendapati Mommy nya itu sedang menyusun beberapa toples cookies di meja ruang tamu.
" Waalaikumsalam ..." Azzahra menerima uluran tangan Rayya yang langsung mencium punggung tangannya itu.
" Habis jalan-jalan ke mana tadi?" tanya Azzahra kepada putrinya seraya melirik ke arah jam dinding yang sudah menunjukkan pukul dua siang.
" Nggak ke mana-mana kok, Mom. Hanya makan di Popolamama saja." Rayya menyebut nama restoran Italy yang tadi dikunjunginya.
" Bagaimana tadi ulangan di sekolah? Bisa menjawab soal-soalnya?" tanya Azzahra kepada putrinya karena baru selesai menjalankan ujian tengah semester.
" Alhamdulillah bisa, Mom." sahut Rayya.
" Syukurlah kalau begitu." Azzahra mengusap wajah cantik putrinya itu.
" Mom nggak sangka Mom sudah punya anak gadis." Azzahra merasa haru mendapati putri kecilnya itu kini sudah beranjak remaja dan hampir genap berusia tujuh belas tahun.
" Sebentar lagi kamu ulang tahun yang ke tujuh belas. Daddy kemarin bilang sama Mom suruh tanya ke kamu. Rayya mau mengadakan acara sweet seventeen di mana?" tanya Azzahra kemudian.
" Rayya nggak mau merayakan pakai acara pesta-pesta, Mom! Sudah besar, malu ..." Rayya yang pemalu memang tidak menyukai acara pesta-pesta seperti itu.
" Mom juga sudah bilang sama Daddy kamu, kamu pasti akan menolak. Tapi kamu paham bagaimana Daddy mu itu, kan? Apalagi ini tujuh belas tahun, Daddy pasti akan memaksa agar acara perayaan ulang tahun kamu itu terlaksana." Azzahra mengingatkan bagaimana sikap suaminya itu.
" Ya terserah Daddy saja deh, Mom." Rayya nampak pasrah menghadapi keinginan Gavin.
" Ya sudah nanti kamu siapkan siapa-siapa saja teman sekolah kamu yang akan diundang," ujar Azzahra.
" Memang Dad mau bikin acara di mana sih, Mom?" tanya Rayya penasaran.
" Di mana lagi kalau bukan di hotel Grandpa kamu?!" sahut Azzahra.
" Ya sudah kamu mandi dulu sana. Sudah sholat Dzuhur belum?" tanya Azzahra mengingatkan.
" Sudah kok, Mom. Tadi sebelum pulang ke sini sudah sholat dulu." Rayya menyahuti.
" Ya sudah sekarang mandi terus istirahat! Seminggu ini kamu sudah berpikir keras menghadapi soal-soal ulangan."
" Iya, Mom. Rayya ke atas dulu ya, Mom." Rayya pun berpamitan untuk menuju kamarnya yang terletak di lantai atas rumah itu.
*
*
*
Bersambung ...
Tinggalkan like & komennya jangan lupa, Makasih🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 137 Episodes
Comments
👸 Naf 👸
🩶🤍🩶🤍
2023-11-16
0
Neulis Saja
rayya gak ada sifat yg menurun dari Gavin
2023-09-21
0
gia nasgia
Nggak terasa Dad Gavin punya anak gadis 😍😍
2023-09-12
0