Dika meminta Rena untuk terus mengaitkan tangannya ke tangan Dika agar tak ada satu pun orang yang berani untuk menatap Rena terlalu lama, mereka pun segera ke pelaminan dan mengucapkan selamat atas pernikahan tersebut kepada kedua mempelai
Saat mereka turun dari pelaminan terlihat seseorang menampilkan senyuman tipis ke arah mereka berdua, dan mulai melangkahkan kakinya ke arah mereka
"Ga sangka gw ternyata lu bisa dapat perempuan yang cantik untuk jadi istri lu" tersenyum meledek
"Pasti, yang namanya istri Andika Utama pasti perempuan yang cantik dan yang namanya perempuan cantik pasti lebih memilih gw dari pada lu" dengan sombongnya
"Ya semoga istri lu ini perempuan baik ga seperti perempuan lu sebelumnya" berbisik
Pria tersebut tersenyum ramah ke arah Rena lalu pergi begitu saja, ingin sekali rasanya Dika menghajar orang tersebut bila mereka tidak di tempat keramaian
Dika pun bertemu beberapa rekan bisnis di tempat itu dan asik berbincang dengan mereka, sedangkan Rena hanya bisa terdiam sambil memberikan senyuman terbaik yang dia punya. Karena tak ada satu pun orang yang dia kenal di tempat itu
Saat Dika sedang asik mengobrol Rena yang merasa sedikit bosan melemparkan pandangan matanya ke sembarang arah, dan saat itu matanya tertuju ke orang yang tadi sempat bersitegang dengan suaminya
Orang tersebut terus saja menatap ke arah Dika tanpa ada satu orang pun menyadari, dan saat dia sadar bahwa Rena sedang memperhatikan dirinya orang tersebut kembali tersenyum ramah kepada Rena
Entah mengapa saat itu Rena merasa bahwa hubungan Dika dan orang tersebut seperti terlihat sedikit aneh, mereka seperti orang yang pernah berhubungan baik pada masa lalu. Karena Rena yakin tatapan mata orang tersebut sama sekali tak memancarkan kebencian terhadap Dika
"Jangan-jangan mereka jadi begini karena rebutan kak Lia, wajar sih kalo perempuan kayak Lia bakal jadi rebutan kak Lia kan memang cantik dan pintar bergaul. Tapi aku yakin kalo orang tadi bukan orang jahat"
Sepulangnya dari acara tersebut mereka membersihkan diri terlebih dahulu secara bergantian, baru mengakhiri malam tersebut dengan beristirahat dengan posisi yang sama. Sudah pasti dengan posisi Dika memberikan salah satu tangannya untuk bantalan dan satu tangannya lagi memeluk tubuh mungil Rena
Di saat langit di luar sana masih gelap Rena pun sudah terjaga dari tidurnya, dia pun mulai memindahkan secara perlahan tangan Dika yang masih setia memeluk tubuhnya
Begitu Rena membuka pintu kamarnya Rena melihat sosok seorang wanita separuh baya sedang berada di dapur, Rena pun mendekati orang tersebut dan ternyata orang tersebut sedang memasak
"Maaf ibu siapa ya?"
Orang tersebut menghentikan segala aktifitas yang sedang dia lakukan, dan menghadap ke arah Rena
"Wah ini pasti non Rena ya?" tersenyum
"Iya, ibu siapa ya?"
"Panggil aja saya bi Ratna non"
"Ibu lagi ngapain di sini? kok bisa masuk?"
"Saya yang di tugasin sama ibu Alena buat ngurus apartemen den Dika non"
"Ya ampun bi ga usah saya bisa kok, nanti jadi malah ngerepotin"
"Ga ngerepotin kok non, kan memang udah tugas bibi" tersenyum
"Tapi apa kak Dika udah tau?"
Rena benar-benar melupakan ucapan Dika kemarin bahwa dia akan meminta mamanya mengirimkan seseorang ke apartemen mereka
"Katanya den Dika yang minta sama mamanya"
"Astaga aku lupa kak Dika kan memang udah bilang, tapi aku fikir itu cuma omongan bohong aja"
"Ya udah bi sini biar saya bantuin" tersenyum
"Aduh jangan non, nanti den Dika marah" wajah wanita tersebut tampak sedikit ketakutan
"Ya ga lah bi, biasanya juga aku yang ngerjain ini semua kok"
Rena pun mulai membantu apa yang bisa dia bantu
"Ya ampun bener kata ibu Alena, istrinya den Dika selain cantik orangnya juga baik"
Mereka berdua melanjutkan menyiapkan sarapan dengan saling berbincang ringan, bi Ratna menjelaskan bahwa dia akan ada di situ dari pagi hingga seluruh tugasnya di apartemen itu selesai. Dia juga mengatakan bahwa dia tidak akan datang hanya di akhir pekan
Dia juga menjelaskan bahwa akan ada sebuah mobil dan supir yang di sediakan untuk mengantar dan menjemput dia, dan ternyata bi Ratna telah mengikuti keluarga Utama sejak lama
Dika yang baru saja terjaga dari tidurnya dengan mata yang masih tertutup meraba mencari di mana keberadaan istrinya, dan dia pun tak dapat menemukan istrinya berada di sampingnya
Dika memaksa tubuhnya untuk duduk agar bisa mengusir rasa kantuknya, dia pun mulai keluar dari dalam kamar dan melihat istrinya sedang bercanda dengan bi Ratna. Tanpa rasa malu sama sekali dia langsung menghampiri Rena dan memeluk tubuh Rena dari belakang
"Kak malu kak ada bi Ratna" tersipu
"Ga apa kan bi kalo aku peluk istri aku sendiri?" tanpa rasa bersalah
"Ya ga apa atuh den, kan namanya juga pengantin baru" tersenyum malu
"Kamu lagi ngapain sih? kok aku di tinggalin" berbisik di telinga Nadin
"Aku lagi bantu siapin sarapan kak"
"Bi aku pinjem istri aku ya, bibi bisa sendiri kan?"
"Bisa den"
Dika menggengam tangan Rena dan menuntun Rena kembali ke dalam kamar, Dika pun merebahkan kembali tubuhnya sedangkan Rena sudah pasti kembali ke dalam pelukan Dika
"Udah pagi tau kak"
"Ya tapi masih terlalu pagi buat bangun" dengan mata yang tertutup
"Tapi kak...."
"Ga ada kata tapi pokoknya mulai besok kamu ga boleh tinggalin aku kayak tadi lagi, kamu ga boleh keluar dari kamar sebelum aku keluar"
Rena memilih untuk mengalah dari pada harus melawan permintaan sepele dari suaminya itu, tak butuh waktu yang lama nafas Dika mulai teratur seperti dia sudah tertidur. Sedangkan Rena tak bisa lagi untuk tertidur, Rena hanya memperhatikan wajah tampan yang tersedia di hadapannya
Dan lagi-lagi detak jantung Rena berdetak dengan sangat cepat, laki-laki yang sedang memeluk tubuhnya tersebut benar-benar telah berhasil mencuri hatinya
"Ternyata hati aku selemah ini? orang ini udah kasih aku banyak luka, tapi dalam sekejap hati aku malah memilih dia" tersenyum
Entah mendapatkan bisikan dari mana yang membuat Rena saat itu memiliki keinginan untuk mencium bibir merah suaminya, dia mulai mendekati wajah tampan suaminya dan mencium bibir Dika dengan cepat
Rena mengira bahwa semuanya akan baik-baik saja karena dia berpikir Dika sudah tertidur, ternyata saat dia memundurkan kembali wajahnya dia melihat Dika sudah membuka kedua bola matanya sambil tersenyum. Rena serasa ingin masuk ke dalam lubang terdalam untuk lari dari rasa malu karena dia sedang tertangkap basah mencuri sebuah ciuman
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 97 Episodes
Comments
Ani Susiani
lanjut
2022-02-03
0
Dicho
👍🏻👍🏻👍🏻
2022-01-26
2
Ria Dwi
like lagi
2022-01-24
1