Dika pun terus mengingat ucapan dari mamanya dan segera meraih ponselnya lalu mengirimkan Rena sebuah pesan
"Kamu selesai kerja jam berapa?"
"Jam sembilan kak, tapi kami harus beres-beres dulu sekitar jam sepuluh baru bisa pulang"
"Kamu kerja di mana?"
Rena pun memberitahukan alamat tempat dia bekerja walaupun dia tak tau jalan pikiran Dika saat itu, dia hanya berusaha untuk menghindari masalah baru. Karena Rena merasa emosi Dika masih belum bisa di tebak
Sebelum jam sepuluh malam Dika sudah memarkirkan mobilnya tepat di depan rumah makan tempat Rena bekerja, dia hanya ingin mencoba melakukan semuanya dengan baik-baik saja. Agar saat waktunya tiba mereka untuk berpisah tidak perlu ada yang merasa saling di sakiti
Dari kejauhan Dika sudah bisa melihat Rena dan beberapa karyawan yang lain keluar dari tempat itu, dan tiba-tiba saja Dika melihat ada seorang pria yang meletakkan tangannya di pundak di pundak Rena bercanda ria
"Ternyata dia bisa ketawa juga kalo sama laki-laki lain" mengeraskan rahangnya
Dika masih belum menyadari juga bahwa saat itu hatinya sedang terbakar perasaan cemburu, Dika segera meraih ponselnya dan menghubungi Rena
"Ya kak"
"Suruh laki-laki itu turunin tangannya, ke sini sekarang juga aku tunggu kamu di mobil" dengan nada yang dingin
Rena pun segera menepis tangan temannya tersebut, sesampainya di tepi jalan ternyata pria tersebut pulang bergandengan tangan dengan salah satu pegawai wanita di tempat itu. Sedangkan Rena langsung menghampiri mobil Dika dan masuk ke dalam mobil
"Baru pulang kantor kak?"
"Kamu ga liat aku masih pakai baju yang sama"
"Maaf kak"
Rena memilih untuk membungkam mulutnya dari pada dia harus membuat emosi Dika terpancing, Dika pun segera melajukan mobilnya ke arah apartemen mereka
"Tadi mama ke kantor aku, weekend ini kita di minta pulang buat makan malam"
"Iya kak"
"Siapa laki-laki tadi?" melirik sekilas ke arah Rena
"Itu kak Bimo kak"
"Cewek yang sama dia siapa?"
"Itu Intan pacarnya kak Bimo"
"Masa dia peluk kamu di depan ceweknya sendiri"
"Soalnya kami bertiga udah berteman dari masih SMA kak, jadi Intan ga pernah cemburu sama aku kak"
"Lagian ngapain juga aku harus tau tentang mereka? aku cuma agak kesel aja tadi ada laki-laki yang peluk istri aku di tempat umum"
"Lain kali jaga sikap kamu kalo lagi di luar, kamu harus inget kalo kamu udah menikah. Kalo sampai ada yang kenal aku dan liat kamu kayak tadi aku yang malu"
"Iya kak" menundukkan kepalanya
Dan di sepanjang sisa perjalanan mereka berdua hanya ada kebisuan, sesampainya di apartemen Dika segera masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan diri. Sedangkan Rena memilih mengganti pakaian lalu menyiapkan makan malam
Setelah memakai pakaian rumah Dika pun baru tersadar bahwa foto preweding antara dirinya dan Lia sudah berada di posisi semula
"Rena!!"
"Ya kak" berlari kecil
"Kamu yang pasang foto itu?" penuh penekanan
"Iya kak, aku takut fotonya jadi rusak pas aku bersih-bersih kak" menundukkan kepalanya
"Apa kamu sama sekali ga merasa aneh atau sakit hati kalo kita lagi di dalam kamar atau melakukan hubungan intim ada foto itu?"
"Apa aku punya hak untuk itu kak?" dengan suara pelan tetapi tetap terdengar
Dika menjadi terenyuh mendengar kata-kata yang di lontarkan oleh Rena, serasa mulutnya yang biasa mengeluarkan kata kasar untuk Rena menjadi membeku
"Aku keluar dulu ya kak, mau siapin makan malam"
Dika pun langsung menarik tangan Rena
"Apa ga masalah bagi kamu kalo aku berhubung intim dengan kamu di depan foto itu?"
"Gimana baiknya menurut kamu aja kak, kan di perjanjian itu aku ga boleh bantah semua perintah kamu" tersenyum
Dika pun melepaskan tangan Rena karena dia sendiri tak tau harus berbuat apa lagi, tetapi jauh di dalam relung hatinya dia merasa jengkel dengan jawaban Rena yang terkesan tak perduli
"Apa dia benar-benar ga merasakan apapun?" mengeraskan rahangnya
Rena yang hendak keluar dari dalam kamar langsung terhenti karena tiba-tiba saja Dika menarik tangan Rena, dan langusng mencium bibir Rena dengan sangat lembut. Rena pun di buat terkejut bukan main dengan serangan Dika yang tiba-tiba
"Apa kak Dika mau lakuin itu lagi dengan cara yang kemarin?"
Rasa takut langsung menyelimuti hati Rena saat itu, Rena hanya bisa terdiam menerima semua kelembutan dari Dika. Dika mulai membaringkan tubuh Rena di tepi tempat tidur dan memulai semua aksinya, satu hal yang pasti Dika selalu memastikan agar wajah Rena ke arah foto tersebut
Dika benar-benar melakukan hal tersebut dengan lembut berbeda jauh dengan saat pertama dia melakukan hal tersebut, dan Rena pun menguatkan hatinya agar tidak menangis. Tetapi bagaimana pun Rena tetap hanya seorang wanita biasa, air matanya pun mengalir saat dia melihat senyuman Lia di foto tersebut
"Kamu jahat kak, kamu yang bikin aku jadi seperti ini kak"
Pada awalnya Dika tak menyadari bila saat itu Rena sudah mulai menangis, dan saat Dika menyadari hal tersebut dia pun langsung memalingkan wajah Rena agar menatap ke arah dirinya
"Jangan di liat lagi" dengan suara serak, dan Dika pun mulai mencium bibir Rena dengan lembut lalu menyelesaikan segala urusan nya
Dika pun menjatuhkan tubuhnya yang lemas di samping Rena, sedangkan Rena langsung memalingkan wajahnya agar tak bertatapan dengan Dika. Dan akhirnya dia pun harus kembali menatap foto tersebut
Dika berusaha mengatur nafasnya terlebih dahulu, saat dia sudah mulai mulai bisa mengendalikan nafasnya dia pun mulai menoleh ke arah Rena. Dan dia pun langsung menarik wajah Rena agar menatap ke arah dirinya
"Kalo nanti aku udah turunin foto itu jangan di pasang lagi"
Rena hanya bisa menjawab dengan anggukkan kepalanya, Dika pun segera ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Saat Dika keluar dari dalam kamar mandi dia melihat Rena sudah duduk di tepi tempat tidur dengan tatapan mata yang kosong
"Yang jadi istri aku saat ini adalah kamu, jadi aku akan mulai belajar menghargai kamu selama masa kontrak kita. Aku akan mulai dari menurunkan foto itu"
"Bersih-bersih dulu abis itu kita makan malam, baru istirahat"
Rena pun hanya menjawab dengan anggukkan kepalanya, dia segera bangkit dan membersihkan diri. Setelah selesai dua pun bergegas menyiapkan makan malam
Mereka berdua makan malam tanpa ada yang mengeluarkan sepatah kata pun dari bibir mereka, hanya terdengar suara dentingan sendok dan piring yang saling beradu. Tetapi satu hal yang Dika lihat saat itu adalah tatapan mata Rena tetap selalu terlihat kosong
Selesai makan Rena segera merapikan sisa makanan mereka dan mencuci piring, sedangkan Dika langsung masuk ke dalam kamar mereka dan mulai menurunkan foto dirinya dan Lia. Sekali ini dia meletakkan foto tersebut di gudang
"Selama satu tahun ke depan Rena akan jadi istri aku yang sah, jadi ga mungkin aku harus liat dia kayak tadi terus. Aku harap ini bisa mengobati sedikit rasa sakit hati dia ke aku"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 97 Episodes
Comments
Lina ciello
alemongg 😡
2024-03-25
0
Novie Achadini
bentarvlg bucin deh dika perjanjian satu tshun batal. kasuan rena
2023-01-07
0
Tini Agustini
semoga dika selalu nembuat rena bahagia walaupun terlambat❤️
2022-04-10
0