Berbohong

Selesai sarapan Dika sang penggila kerja menghabiskan waktunya untuk bekerja di ruang kerjanya, sedang Rena yang baru saja teringat bahwa dia akan datang ke kediaman keluarga Utama sebagai seorang menantu untuk pertama kalinya pun langsung datang ke ruang kerja Dika

Tok..Tok..Tok..

"Masuk"

Rena mulai melangkahkan kakinya mendekat ke meja kerja Dika, sedangkan kedua bola mata Dika masih asik dengan laptop nya

"Kak aku mau ijin keluar sebentar"

Dika langsung menghentikan semua aktifitas yang sedang dia lakukan dan menatap ke arah Rena

"Mau ke mana?"

"Aku mau cari hadiah kak"

"Buat siapa?"

"Buat orang tua kamu sama kakek kak"

"Dulu aku udah sering bawa Lia ke sana ga pernah sekali pun Lia punya pikiran untuk bawa hadiah"

"Ga perlu, kita kan cuma makan malam aja" dengan santai

"Tapi kan ini pertama kalinya aku datang ke rumah orang tua kamu kak, ga sopan kalo aku datang dengan tangan kosong"

"Kenapa kamu bener-bener beda sama Lia? seandainya aku kenal kamu lebih dulu mungkin aku akan serahkan hati aku ke kamu. Maaf ya karena sampe detik ini aku belum bisa melupakan Lia"

"Kalo gitu nanti aja kita cari bareng waktu mau berangkat ke sana"

"Ya udah kak kalo gitu aku keluar dulu ya kak"

"Kamu ga mau di sini aja temenin suami kamu kerja?"

"Tapi aku bisa bantu apa kak? nanti aku malah ganggu kamu kerja kak"

"Ambil kursi itu pindahin ke samping aku" menunjuk kursi yang ada di hadapannya

"Kamu cukup duduk di situ temenin aku, aku ga minta bantu apapun dan aku rasa di temenin kerja lebih asik dari pada sendirian" tersenyum

Rena pun mengikuti semua keinginan Dika, dia duduk di sana tanpa menimbulkan suara sama sekali dia hanya asik memainkan ponselnya. Hingga tanpa dia sadari dia pun tertidur dengan posisi duduk di tempat yang sama

Saat Dika tersadar bahwa Rena tertidur dengan posisi masih menggenggam ponselnya pun menjadi tersenyum, Dika mengambil ponsel Rena dan akhirnya dia pun mengetahui bahwa Rena sedari tadi sedang mencari info lowongan pekerjaan

"Aku ga tau nanti ke depannya hubungan kita akan seperti apa? yang aku tau laki-laki yang bisa memiliki kamu pasti akan merasa beruntung"

Dika sebenernya tak tega melihat Rena tertidur dengan posisi seperti itu, tetapi dia tak berani memindahkan tubuh Rena karena dia tak ingin Rena akan terjaga dari tidurnya. Hingga Rena terbangun dengan sendirinya

"Maaf kak aku ketiduran"

"Ga apa kok, kamu pasti bosen temenin aku kerja"

"Ga kok kak, aku seneng bisa temenin kamu kerja" tersenyum

Dika pun tersenyum tipis mendengar jawaban Rena yang terdengar sangat polos dan tulus, entah mengapa di dalam hati kecilnya semakin mengagumi sosok Rena

"Aku keluar dulu ya kak, mau siapin makan siang"

Dika pun menjawab dengan anggukkan kepalanya, setelah mereka makan siang Dika menghabiskan waktu di ruang tamu. Sedangkan Rena memilih untuk membersihkan apartemen tersebut seperti yang selalu dia kerjakan

Rena pun mulai memasuki ruangan yang di buat sebagai gudang di tempat itu, karena hanya tinggal ruangan tersebut yang belum pernah dia bersihkan. Rena sedikit terkejut karena akhirnya dia menemukan foto preweding Dika dan Lia yang ternyata berada di sana

"Ternyata kak Dika taruh foto itu di sini ya? tapi ini kan gudang, apa kak Dika ga ada perasaan apapun lagi sama kak Lia" memandangi foto tersebut dengan seksama

"Buat menghargai kamu sebagai seorang istri"

Ternyata saat Dika melihat Rena mulai masuk ke dalam gudang dia pun segera melangkahkan kakinya ke arah gudang, dia sudah berada di sana sedari awal Rena menyadari foto itu hingga Rena duduk di lantai sambil terus memandangi foto tersebut

"Makasih ya kak" berkaca-kaca

"Karena cuma itu yang aku harapkan dapat dari kamu kak, aku cuma berharap kamu bisa hargai aku sebagai seorang istri"

"Kamu ga perlu berterima kasih karena aku memang harus lakuin itu"

"Maaf ya Lia aku harus lakuin itu, saat ini aku harus bisa harus jaga perasaan Rena sebagai istri aku. Sedangkan kamu pergi tinggalin aku gitu aja, kamu sebenarnya di mana? apa alasan kamu sebenernya tinggalin aku Lia?"

Saat itu Dika belum juga menyadari bahwa ternyata hatinya sudah bukan milik Lia lagi, dia masih memikirkan Lia karena perasaan sakit hati dan menanti sebuah penjelasan

Waktu menjelang sore hari mereka pun sudah bersiap untuk datang ke kediaman keluarga Utama, dan untuk pertama kalinya Dika melihat Rena memakai sebuah gaun yang tertutup dan terkesan elegan serta merias tipis wajahnya. Dika benar-benar tak menyangka bahwa istrinya bisa tampil secantik itu

Setelah memilih kado yang akan mereka bawa mereka pun segera menuju ke kediaman keluarga besar Utama, ini bukan pertama kalinya bagi Rena menginjakkan kakinya ke rumah itu. Tetapi Rena bisa merasakan suasana yang sangat berbeda saat dia pertama kali ke rumah mewah tersebut, karena Rena benar-benar mendapatkan sambutan hangat dari semua orang yang berada di sana

"Hai sayang udah datang?" tersenyum hangat

"Maaf mah kami datang agak terlambat"

"Ga kok sayang, ini kan baru jam berapa?"

"Oh ya ini mah kak Dika bawa hadiah untuk mama dan kakek"

Nyonya Alena yang tak lain adalah mamanya Dika langsung menunjukkan wajah bahagia, dia menoleh ke arah suaminya seakan sedang memamerkan hadiah tersebut membuat suaminya ikut tersenyum

"Pasti ini ide kamu kan sayang?"

"Itu kak Dika yang siapin kok mah" tersenyum canggung

"Ga mungkin banget, kamu tau ga sayang? bahkan hari ulang tahun mama aja dia pasti suruh Bian yang siapin kado"

Nyonya besar keluarga Utama tersebut melirik ke arah Dika dan Rena hanya bisa tersenyum canggung akan sikap mamanya Dika, sedangkan Dika tetap terlihat cuek dengan percakapan kedua wanita tersebut

Semua berkumpul di meja makan dengan suasana hangat sebuah keluarga yang terlihat dengan nyata suasana yang sangat Rena rindukan, selesai makan malam Dika asik berbincang dengan papanya masalah bisnis. Tiba-tiba saja sang kakek meminta Rena untuk menemani dirinya ke tempat yang berbeda

"Gimana kabar kamu nak?"

"Aku baik kek, kabar kakek sendiri gimana?"

"Kayak yang kamu liat, kakek masih sehat karena kakek masih mau ketemu sama cicit kakek nanti" tersenyum

Rena pun hanya bisa tersipu mendengar ucapan dari sang kakek

"Apa dia bersikap berlebihan ke kamu nak? kalo kamu mau menyerah kamu bisa kasih tau ke kakek, kakek janji kakek pasti bisa membuat dia melepaskan kamu" dengan serius

"Kak Dika sekarang bersikap baik kok kek sama aku, jadi kakek ga usah khawatir ya"

"Kamu ga bohong kan sama kakek?"

Rena pun melepaskan senyuman terbaik yang dia punya, dan sang kakek bisa melihat bahwa senyuman Rena tulus adanya yang menandakan bahwa dia baik-baik saja

"Syukur lah kalau begitu nak, ingat ya kamu harus langsung bilang ke kakek kalau dia berani menyakiti kamu"

"Kak Dika ga pernah menyakiti aku kok kek, selama kami menikah kak Dika selalu sopan dan bersikap baik sama aku"

Ternyata semua percakapan mereka di dengar oleh Dika dari kejauhan, Dika pun tak menyangka bahwa Rena akan berkata seperti itu

"Dari awal pernikahan kita kamu bilang? kenapa kamu berbohong untuk menutupi semua perbuatan aku? aku benar-benar menyesal pernah melakukan itu semua ke kamu" tersenyum tipis

"Bener kan yang mama bilang dia itu perempuan yang baik"

Ternyata saat itu Dika di bawa ke sana oleh mamanya, karena mamanya yakin bahwa sang kakek akan bertanya tentang hal tersebut kepada Rena. Mamanya Dika bisa melihat bahwa sang kakek sangat perduli terhadap Rena

Terpopuler

Comments

Ani Susiani

Ani Susiani

like

2022-02-03

0

Dicho

Dicho

Next

2022-01-26

2

Si Bungsu

Si Bungsu

like + favorit

semangat up thor 👍

mampir kembali ke (nona buta wasiat papa)

2022-01-24

0

lihat semua
Episodes
1 Awal Cerita
2 Cucu Menantu Yang Di Akui
3 Perjanjian Pernikahan
4 Memulai Penyiksaan
5 Giliran Aku
6 Malam Pertama
7 Merasa Bersalah
8 Menyangkal Kata Hati
9 Merasa Mempunyai Istri Sungguhan
10 Nasihat Dari Mama
11 Cemburu
12 Semakin Yakin
13 Menjalani Peran Dengan Baik
14 Membuat Nyaman
15 Berubah
16 Berbohong
17 Kata Sayang
18 Nasihat Dari Papa
19 Tertangkap Basah
20 Malaikat Penyelamat
21 Peraturan Baru
22 Kedatangan Bian
23 Cara Bian
24 Meminta Hadiah
25 Kembalinya Lia
26 Hanya Masa Lalu
27 Panggilan Kerja
28 Cinta Kamu
29 Interview Kerja
30 Partner
31 Senjata Makan Tuan
32 Penjelasan Dari Adrian
33 Mewujudkan Impian
34 Vasektomi
35 Bercerai
36 Sosok Yang Berbeda
37 Bertemu Kembali
38 Permintaan Terakhir Sang Kakek
39 FLASH BACK
40 Kembalinya Laki-laki Bodoh
41 Berbohong
42 Rencana Adrian
43 Kebodohan Dika
44 Menyesal
45 Rencana Lia
46 Kehadiran William
47 Kecurigaan Dika
48 Mencari Tau Kebenaran
49 Kenyataan Yang Ada
50 Sebuah Rahasia
51 Pria Misterius
52 Mendapatkan Kata Maaf
53 Kebahagiaan Kamu Lebih Penting
54 Erwin Suherman
55 Lakukan Tugas Kamu Dengan Baik
56 Kemarahan Seorang Rio Utama
57 Perempuan Bodoh
58 Keputusan Dika
59 Mengunjungi Kediaman Adrian
60 Sahabat
61 Tak Bisa Memilih
62 Meminta Kado
63 Ulang Tahun Liam
64 Perasaan Seorang Ibu
65 Gunakan Hati Untuk Memilih
66 Izin Untuk Tidur Bersama
67 Menjebak Dika
68 Untuk Mereka Berdua
69 Memegang Janji
70 Memanjakan Istri
71 Pacaran
72 Melepaskan Rasa Dendam
73 Terbayar Lunas
74 Peringatan Dari Rena
75 Rencana Menjatuhkan Dika
76 Tawaran Untuk Rena
77 Perempuan Baik-Baik
78 Fungsi Nya Keluarga
79 Penyesalan Erwin
80 Tidak Ada Dendam Antara Kita
81 Peran Seorang Erwin
82 Kegilaan Lia
83 Menjaga Kamu Hingga Nafas Terakhir
84 Ikatan Keluarga
85 Liontin Yang Sama
86 Konferensi Pers
87 Harapan Dika
88 Gadis Aneh
89 Keanehan Nadia
90 Perempuan Yang Spesial
91 Mainan
92 Nenek
93 Waktu Pembalasan
94 Rencana Yang Gagal
95 Orang Yang Menakutkan
96 TAMAT
97 Sekilas Info
Episodes

Updated 97 Episodes

1
Awal Cerita
2
Cucu Menantu Yang Di Akui
3
Perjanjian Pernikahan
4
Memulai Penyiksaan
5
Giliran Aku
6
Malam Pertama
7
Merasa Bersalah
8
Menyangkal Kata Hati
9
Merasa Mempunyai Istri Sungguhan
10
Nasihat Dari Mama
11
Cemburu
12
Semakin Yakin
13
Menjalani Peran Dengan Baik
14
Membuat Nyaman
15
Berubah
16
Berbohong
17
Kata Sayang
18
Nasihat Dari Papa
19
Tertangkap Basah
20
Malaikat Penyelamat
21
Peraturan Baru
22
Kedatangan Bian
23
Cara Bian
24
Meminta Hadiah
25
Kembalinya Lia
26
Hanya Masa Lalu
27
Panggilan Kerja
28
Cinta Kamu
29
Interview Kerja
30
Partner
31
Senjata Makan Tuan
32
Penjelasan Dari Adrian
33
Mewujudkan Impian
34
Vasektomi
35
Bercerai
36
Sosok Yang Berbeda
37
Bertemu Kembali
38
Permintaan Terakhir Sang Kakek
39
FLASH BACK
40
Kembalinya Laki-laki Bodoh
41
Berbohong
42
Rencana Adrian
43
Kebodohan Dika
44
Menyesal
45
Rencana Lia
46
Kehadiran William
47
Kecurigaan Dika
48
Mencari Tau Kebenaran
49
Kenyataan Yang Ada
50
Sebuah Rahasia
51
Pria Misterius
52
Mendapatkan Kata Maaf
53
Kebahagiaan Kamu Lebih Penting
54
Erwin Suherman
55
Lakukan Tugas Kamu Dengan Baik
56
Kemarahan Seorang Rio Utama
57
Perempuan Bodoh
58
Keputusan Dika
59
Mengunjungi Kediaman Adrian
60
Sahabat
61
Tak Bisa Memilih
62
Meminta Kado
63
Ulang Tahun Liam
64
Perasaan Seorang Ibu
65
Gunakan Hati Untuk Memilih
66
Izin Untuk Tidur Bersama
67
Menjebak Dika
68
Untuk Mereka Berdua
69
Memegang Janji
70
Memanjakan Istri
71
Pacaran
72
Melepaskan Rasa Dendam
73
Terbayar Lunas
74
Peringatan Dari Rena
75
Rencana Menjatuhkan Dika
76
Tawaran Untuk Rena
77
Perempuan Baik-Baik
78
Fungsi Nya Keluarga
79
Penyesalan Erwin
80
Tidak Ada Dendam Antara Kita
81
Peran Seorang Erwin
82
Kegilaan Lia
83
Menjaga Kamu Hingga Nafas Terakhir
84
Ikatan Keluarga
85
Liontin Yang Sama
86
Konferensi Pers
87
Harapan Dika
88
Gadis Aneh
89
Keanehan Nadia
90
Perempuan Yang Spesial
91
Mainan
92
Nenek
93
Waktu Pembalasan
94
Rencana Yang Gagal
95
Orang Yang Menakutkan
96
TAMAT
97
Sekilas Info

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!