Rena mulai melangkahkan kakinya ke arah sofa di dalam kamar tersebut, dia memilih untuk beristirahat di sana agar tak mengganggu istirahat suaminya. Merasa lama Rena tak naik ke atas tempat tidur Dika pun segera membuka matanya dan melihat Rena yang sudah tertidur pulas di atas sofa
"Kenapa dia pilih tidur di sana? dia kan istri aku harusnya dia tidur di samping aku dong, untuk malam ini biarin aja deh. Gimana juga tadi aku udah melakukan kesalahan sama dia"
Dika pun segera bangkit dan mengambil salah satu selimut yang ada di dalam lemari dan menyelimuti tubuh Rena, saat itu di dalam hatinya Dika benar-benar merasa bersalah terhadap Rena
Entah itu karena rasa lelah yang dia rasakan seharian itu atau karena dia merasa lelah menangis dengan mudahnya Rena pun sudah terbuai ke alam mimpi, lain hal dengan Dika dia sangat sulit untuk memejamkan kedua bola matanya karena merasa bingung. Dia yakin bila bercak darah yang masih tersisa di sprei tempat tidurnya adalah tanda kesucian seorang Rena, tetapi dia ingat dengan betul semua ucapan Lia pada masa lalu
FLASH BACK
Kehadiran Dika di kediaman keluarga Pambudi untuk pertama kalinya di sambut dengan hangat oleh anggota keluarga di sana, tetapi ada satu orang yang tak nampak di mata Dika sedangkan dia sudah sering mendengar Lia bercerita tentang Rena
"Adik sepupu kamu kemana?"
Lia pun terdiam dan menundukkan kepalanya
"Hei.. Kamu kenapa sayang?"
"Aku sebenernya agak malu ceritanya sama kamu sayang, tapi gimana juga suatu saat nanti kamu harus tau" menatap sayu
"Kenapa sih? cerita aja ke aku"
Lia pun membuang napasnya dengan kasar dan mulai menatap serius ke arah Dika
"Sebenarnya aku sayang banget sama dia sayang, kan aku udah pernah bilang ke kamu dari kecil dia udah ada di sini"
"Terus?"
"Cuma ga tau kenapa semenjak dia mulai kuliah dia mulai berubah sayang"
"Berubah gimana maksud kamu?"
"Ya kamu liat aja sampe malam begini dia belum juga pulang"
Dika terlihat memasang wajah bingung
"Kayaknya dia salah bergaul sayang semenjak mulai kuliah"
"Apa kalian ga coba tegur dia?"
"Mau gimana lagi? kalo kita kerasin dia selalu ancam kita mau pergi dari sini, jadi aku sama orang tua aku cuma bisa diam aja sampe sekarang"
"Tapi itu ga baik loh sayang apalagi dia perempuan"
"Makanya aku ga pernah cerita masalah ini ke kamu, aku takut kamu samain aku kayak dia"
Dika pun memberikan senyuman terbaik yang dia punya, lalu mencubit pipi Lia seperti yang biasa dia lakukan
"Ya ampun pikiran kamu itu dari mana sih? kamu ya kamu dia ya dia lah sayang, yang penting mulai sekarang kamu ga usah terlalu dekat sama dia. Nanti kamu jadi ikut-ikutan kayak dia"
"Ya sayang, aku kan udah punya kamu sekarang" menyenderkan kepalanya ke lengan Dika
Dika pun cukup lama berada di sana, setelah makan malam di kediaman keluarga Pambudi Dika pun berpamitan untuk pulang. Saat Dika mulai mengeluarkan mobilnya dari gerbang kediaman keluarga tersebut bertepatan dengan Rena yang baru saja pulang dari tempat dia bekerja
Dan saat itu Rena di antar oleh salah seorang karyawan laki-laki di tempat dia bekerja karena mereka satu arah, Dika pun melihat Rena mengembalikan helm yang dia pakai dan berbincang ringan sejenak sebelum dia masuk ke dalam kediaman mewah tersebut
"Perempuan apaan yang kayak gini? udah pulang malam di antar cowok ga masuk ke dalam, berarti kan hubungan mereka ga jelas. Untung aja Lia ga kayak dia" memperhatikan dengan seksama
Dan beberapa kali saat Dika datang lagi ke kediaman keluarga Pambudi lagi-lagi Rena tidak ada di tempat, dan itulah yang menjadi awal mula Dika beranggapan bahwa Rena bukanlah perempuan baik-baik
FLASH OFF
"Apa aku udah kelewatan ya sama anak itu? aku cuma mau balas rasa sakit hati aku ke salah satu anggota keluarga Lia. Tapi liat anak itu tadi nangis kayaknya dia benar-benar sedih dan mendengar kata-kata dia tadi bilang tentang malam pertama membuat aku jadi merasa bersalah, sebaiknya besok aku pastiin lagi semuanya"
"Dan lebih baik aku ga melakukan hal seperti tadi lagi, gimana juga Lia yang melakukan kesalahan jadi ga adil kalo anak itu jadi pelampiasan marah aku. Walaupun aku ga yakin ini yang pertama buat dia, tapi aku yakin sekarang dia lagi merasakan sakit baik di hati maupun badannya"
Dika terus memikirkan kesalahan yang telah dia perbuat hingga tanpa dia sadari dia pun mulai terlelap ke alam mimpi
Saat langit di luar sana masih gelap gulita Rena sudah terjaga dari tidurnya karena itu adalah yang selalu dia lakukan saat berada di kediaman keluarga Pambudi, Rena pun mulai melangkahkan kakinya untuk keluar dari dalam kamar dan akan menyiapkan sarapan sesuai perjanjian yang sudah dia tanda tangani
Rena membuka pintu pintu kamar tersebut dengan sangat hati-hati agar sang pemilik kamar tidak terbangun dari tidurnya, Rena pun segera memeriksa bahan makanan yang tersedia dan dia pun memutuskan untuk membuat makanan yang sederhana. Bukan karena dia tak bisa memasak tetapi karena bahan makanan yang tersedia cukup minim
Rena merapikan masakan hasil karya nya di atas meja hanya untuk Dika, karena dia tak mempunyai keberanian untuk makan bersama Dika. Selesai menyiapkan sarapan Rena segera masuk ke dalam kamar dan menyiapkan pakaian kerja untuk Dika dan sudah pasti karena itu juga tertulis di surat perjanjian itu
Setelah merasa semua tugasnya sudah selesai Rena segera pergi ke dalam kamar mandi dan membersihkan diri, sedangkan Dika terbangun karena mendengar suara alarm yang setiap hari bertugas membangunkan dirinya. Dika segera membuka tirai kamarnya dan menyingkap selimut yang berada di atas tempat tidur untuk memastikan sekali lagi
"Ternyata beneran ada bercak darah, tenang Dika ga mungkin Lia bohong sama kamu selama ini. Ya bener bisa aja hanya darah datang bulan"
Dengan bodohnya Dika masih berusaha meyakinkan dirinya bahwa Rena bukan wanita baik-baik, Dika pun segera keluar dari dalam kamarnya dan melihat Rena sudah mulai membersihkan apartemennya
"Sudah bangun kak?"
"Kamu beres-beres udah buat sarapan buat aku belum?"
"Sudah kak, baju kerja kakak juga udah aku siapin"
Dika pun segera masuk ke dalam kamar mandi dan membersihkan diri, setelah selesai dengan santai Dika keluar dari dalam kamar mandi hanya menggunakan handuk untuk menutupi bagian bawah tubuhnya. Melihat hal tersebut pun Rena langsung terkejut dan memutar tubuhnya membelakangi Dika
"Apaan sih nih anak? semalam kan dia udah liat semuanya, kenapa sekarang sikap dia gitu? lucu juga, kalo di ledekin kayaknya seru juga"
Dika mulai melangkahkan kakinya ke arah Rena sambil tersenyum tipis, dan saat berada di dekat Rena dia pun mulai berbisik
"Kenapa liat ke sana? semalam kan udah liat semua, apa mau liat lagi sekarang?"
"Akh!! ga kak aku ga mau"
Rena pun berlari sekuat yang dia bisa masuk ke dalam kamar mandi dan mengunci dirinya di dalam sana, sedangkan tanpa Dika sadari hatinya terhibur melihat tingkah laku Rena
"Dasar anak aneh" tersenyum
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 97 Episodes
Comments
Ani Susiani
lanjut
2022-02-03
0
Tia Oot
next
2022-02-01
0
Dicho
Next
2022-01-25
1