Kata Sayang

Sebelum Rena kembali sang nyonya besar keluarga Utama membawa Rena masuk ke dalam kamarnya, dan kini dia sudah mendudukkan tubuhnya di samping Rena sambil memegang sebuah kotak perhiasan

"Kamu simpan ini baik-baik ya sayang" memberikan kotak perhiasan

"Tapi ini apa ya mah?" dengan polosnya

"Ini peninggalan keluarga Utama dan akan selalu di berikan kepada menantu dari anak tertua keluarga Utama"

Rena pun menjadi sedikit panik mendengar bahwa barang yang berada di tangannya tersebut adalah barang berharga bagi keluarga Utama

"Tapi mah kayaknya aku ga bisa terima ini" menyodorkan kembali kotak tersebut

Mama Alena tau dengan pasti jalan pikiran Rena pada saat itu, dia langsung memegang tangan Rena sambil tersenyum dengan tulus

"Mama tau kok Dika menikah dengan kamu bukan atas dasar cinta, tapi sampai kapan pun cuma kamu menantu yang mama akui sebagai istri Dika"

Rena tak dapat menahan rasa haru yang sedang dia rasakan saat itu, kedua bola mata Rena pun langsung berkaca-kaca. Tetapi tetap saja hati kecil Rena berkata bahwa dia tak pantas untuk mendapatkan barang yang terlalu berharga itu

"Tapi mah"

"Anggap aja kamu lagi bantu mama untuk simpan barang ini, sampai barang ini menemukan pemilik aslinya"

Rena terpaksa memilih untuk mengalah karena dia tak ingin mengecewakan hati sang nyonya besar

"Ya udah aku terima ya mah"

Nyonya Alena langsung memeluk tubuh Rena dengan sangat lembut, Rena dapat merasakan ketulusan dari pelukan tersebut. Ketulusan kasih sayang orang tua terhadap anaknya yang sudah sangat lama tidak dia rasakan

"Makasih ya sayang, kamu harus inget kamu harus sering datang ke sini jenguk mama ya"

"Iya mah"

Nyonya Alena melepaskan pelukannya dan menatap serius ke arah Rena

"Satu hal lagi yang harus kamu ingat, kalo anak nakal itu udah keterlaluan sama kamu, kamu harus bilang sama mama"

"Aku ga sangka semua orang di keluarga ini perduli sama aku, sampai kapan pun aku ga akan pernah lupakan kebaikan mama dan kakek. Karena kalian memberikan aku kasih sayang yang sudah lama ga pernah aku dapatkan"

"Boleh ga aku peluk mama sekali lagi?"

"Boleh dong sayang" merentangkan kedua tangannya

Rena pun langsung memeluk tubuh wanita yang berada di hadapannya tersebut dengan sangat erat, dia benar-benar merindukan pelukan hangat dari seorang ibu

Setelah kembali ke apartemennya Dika dan Rena secara bergantian ke kamar mandi untuk membersihkan diri, selesai membersihkan diri Rena menyimpan dengan rapi kotak perhiasan yang tadi di berikan nyonya Alena. Dia pun mulai merebahkan tubuhnya di samping Dika

"Apa kamu udah liat isi kotak yang di kasih mama?"

"Udah kak"

"Kamu tau ga itu apa?"

"Ya kak, tadi mama udah bilang"

"Terus kenapa kamu simpan? kenapa ga kamu pake?"

"Aku mau jaga barang itu dengan baik kak" tersenyum dengan tulus

Dika terus menatap ke arah Rena Dengan tatapan mata yang sulit di artikan oleh Rena

"Kalo mama udah kasih itu ke kamu berarti mama mengakui kamu sebagai menantu dia, apa aku juga harus mulai belajar untuk lakukan itu?"

"Kenapa kak?"

Dika pun mulai tersadar dari lamunannya

"Apa malam ini aku boleh minta itu ke kamu?"

"Minta apa kak? apa kak Dika masih lapar? aku masakin sesuatu ya" dengan polosnya

"Aku memang mau makan tapi bukan makan makanan"

"Terus kamu mau makan apa kak?"

Dika pun mulai menggeserkan tubuhnya mendekat ke arah Rena

"Aku mau makan kamu" berbisik

Blush.. Dalam sekejap wajah Rena berubah menjadi merah karena merasa malu

"Aku kan udah pernah bilang aku akan minta izin dulu ke kamu sebelum melakukan apapun, makanya sekarang aku izin dulu ke kamu aku boleh ga minta itu dari kamu?"

Dengan wajah yang sudah merah merona Rena pun menganggukkan kepalanya, entah mengapa Dika merasa sangat bahagia saat tak mendapatkan penolakan dari Rena

Tanpa menunggu waktu lama Dika langsung mencium bibir istrinya, Dika yang sudah pemain dengan sangat mudah membuat Rena terbuai. Dika pun melanjutkan aksinya dan Rena mulai menggigit bibir bagian bawah agar tak mengeluarkan suara apapun

Dika yang menyadari hal tersebut menatap ke arah Rena dengan senyuman menggoda lalu mendekatkan bibirnya ke telinga Rena

"Ga usah di tahan sayang"

Dika memulai kembali aksinya dan sudah pasti Dika berhasil membuat Rena mengeluarkan suara tersebut, Dika pun tersenyum puas karena dia tau bahwa sekali ini Rena ikut menikmati permainan tersebut. Dan sudah pasti Dika kembali melakukan sesuatu untuk pertama kalinya kepada Rena yaitu dia menggunakan kata sayang kepada Rena

Setelah menyelesaikan semua aksinya Dika menjatuhkan tubuhnya yang lemas di samping tubuh Rena dan langsung memeluk tubuh polos Rena, Rena yang merasa malu pun memalingkan wajahnya ke arah yang berlawanan. Sedangkan Dika masih berusaha mengatur nafasnya yang masih memburu

Setelah Dika berhasil mengendalikan nafasnya dia pun memutar wajah Rena agar mata mereka dapat saling bertemu sambil tersenyum, sedangkan Rena benar-benar merasa malu mengingat bagaimana tadi dia mengeluarkan suara yang sangat liar untuk pertama kalinya di hadapan suaminya. Entah mengapa sikap Rena yang sedang terlihat malu menjadi sesuatu yang sangat menggemaskan di mata Dika

"Terima kasih ya sayang" mencium kening Rena dengan lembut

"Berarti yang tadi aku dengar juga ga salah ya, apa ini semua cuma mimpi? seandainya ini semua ini cuma mimpi aku berharap semoga aku ga akan terbangun dari tidurku"

Ini bukan pertama kalinya bagi mereka berdua melakukan hal tersebut, tapi ini pertama kalinya mereka sama-sama bisa merasakan kenikmatan dari hubungan tersebut. Setelah bergantian membersihkan diri mereka pun mulai menuju ke alam mimpi dengan posisi yang sama seperti biasanya

Sang mentari pagi yang indah mulai menyapa semua kehidupan di muka bumi ini, sinar matahari pagi mulai menyusup melalui celah tirai di kamar Dika. Sinar matahari yang mulai menyentuh wajah Rena membuat dirinya mulai terjaga dari tidurnya yang lelap

Dan sekali lagi Rena menjadi terkejut karena lagi-lagi dia terlambat untuk bangun, mungkin pelukan hangat dari seorang Dika benar-benar bisa membuat dia merasa nyaman saat tertidur. Rena mulai memindahkan tangan Dika secara perlahan agar tak membuat laki-laki tersebut terjaga dari tidurnya

Tetapi ternyata Rena salah besar karena sebenernya Dika sudah lebih awal terjaga dan tetap membiarkan Rena tertidur, dengan cepat Dika langsung menarik tangan Rena agar kembali masuk ke dalam pelukannya

"Mau ke mana?"

"Mau siapin sarapan kak"

Dika bukannya melepaskan pelukannya malah semakin mengeratkan pelukannya

"Ga usah masak nanti kita pesan aja ya sayang, sekarang kamu diam aja di sini soalnya aku masih mau peluk kamu"

"Aduh lama-lama jantung aku bisa copot kalo begini terus"

Setelah puas memeluk tubuh Rena Dika pun mulai membuka kedua bola mata nya dan cup mendaratkan sebuah ciuman di pipi Rena

"Ciuman selamat pagi" tersenyum

Terpopuler

Comments

Ani Susiani

Ani Susiani

lanjut

2022-02-03

0

Dicho

Dicho

👍🏻👍🏻👍🏻

2022-01-26

1

Ria Dwi

Ria Dwi

keren thor

2022-01-24

1

lihat semua
Episodes
1 Awal Cerita
2 Cucu Menantu Yang Di Akui
3 Perjanjian Pernikahan
4 Memulai Penyiksaan
5 Giliran Aku
6 Malam Pertama
7 Merasa Bersalah
8 Menyangkal Kata Hati
9 Merasa Mempunyai Istri Sungguhan
10 Nasihat Dari Mama
11 Cemburu
12 Semakin Yakin
13 Menjalani Peran Dengan Baik
14 Membuat Nyaman
15 Berubah
16 Berbohong
17 Kata Sayang
18 Nasihat Dari Papa
19 Tertangkap Basah
20 Malaikat Penyelamat
21 Peraturan Baru
22 Kedatangan Bian
23 Cara Bian
24 Meminta Hadiah
25 Kembalinya Lia
26 Hanya Masa Lalu
27 Panggilan Kerja
28 Cinta Kamu
29 Interview Kerja
30 Partner
31 Senjata Makan Tuan
32 Penjelasan Dari Adrian
33 Mewujudkan Impian
34 Vasektomi
35 Bercerai
36 Sosok Yang Berbeda
37 Bertemu Kembali
38 Permintaan Terakhir Sang Kakek
39 FLASH BACK
40 Kembalinya Laki-laki Bodoh
41 Berbohong
42 Rencana Adrian
43 Kebodohan Dika
44 Menyesal
45 Rencana Lia
46 Kehadiran William
47 Kecurigaan Dika
48 Mencari Tau Kebenaran
49 Kenyataan Yang Ada
50 Sebuah Rahasia
51 Pria Misterius
52 Mendapatkan Kata Maaf
53 Kebahagiaan Kamu Lebih Penting
54 Erwin Suherman
55 Lakukan Tugas Kamu Dengan Baik
56 Kemarahan Seorang Rio Utama
57 Perempuan Bodoh
58 Keputusan Dika
59 Mengunjungi Kediaman Adrian
60 Sahabat
61 Tak Bisa Memilih
62 Meminta Kado
63 Ulang Tahun Liam
64 Perasaan Seorang Ibu
65 Gunakan Hati Untuk Memilih
66 Izin Untuk Tidur Bersama
67 Menjebak Dika
68 Untuk Mereka Berdua
69 Memegang Janji
70 Memanjakan Istri
71 Pacaran
72 Melepaskan Rasa Dendam
73 Terbayar Lunas
74 Peringatan Dari Rena
75 Rencana Menjatuhkan Dika
76 Tawaran Untuk Rena
77 Perempuan Baik-Baik
78 Fungsi Nya Keluarga
79 Penyesalan Erwin
80 Tidak Ada Dendam Antara Kita
81 Peran Seorang Erwin
82 Kegilaan Lia
83 Menjaga Kamu Hingga Nafas Terakhir
84 Ikatan Keluarga
85 Liontin Yang Sama
86 Konferensi Pers
87 Harapan Dika
88 Gadis Aneh
89 Keanehan Nadia
90 Perempuan Yang Spesial
91 Mainan
92 Nenek
93 Waktu Pembalasan
94 Rencana Yang Gagal
95 Orang Yang Menakutkan
96 TAMAT
97 Sekilas Info
Episodes

Updated 97 Episodes

1
Awal Cerita
2
Cucu Menantu Yang Di Akui
3
Perjanjian Pernikahan
4
Memulai Penyiksaan
5
Giliran Aku
6
Malam Pertama
7
Merasa Bersalah
8
Menyangkal Kata Hati
9
Merasa Mempunyai Istri Sungguhan
10
Nasihat Dari Mama
11
Cemburu
12
Semakin Yakin
13
Menjalani Peran Dengan Baik
14
Membuat Nyaman
15
Berubah
16
Berbohong
17
Kata Sayang
18
Nasihat Dari Papa
19
Tertangkap Basah
20
Malaikat Penyelamat
21
Peraturan Baru
22
Kedatangan Bian
23
Cara Bian
24
Meminta Hadiah
25
Kembalinya Lia
26
Hanya Masa Lalu
27
Panggilan Kerja
28
Cinta Kamu
29
Interview Kerja
30
Partner
31
Senjata Makan Tuan
32
Penjelasan Dari Adrian
33
Mewujudkan Impian
34
Vasektomi
35
Bercerai
36
Sosok Yang Berbeda
37
Bertemu Kembali
38
Permintaan Terakhir Sang Kakek
39
FLASH BACK
40
Kembalinya Laki-laki Bodoh
41
Berbohong
42
Rencana Adrian
43
Kebodohan Dika
44
Menyesal
45
Rencana Lia
46
Kehadiran William
47
Kecurigaan Dika
48
Mencari Tau Kebenaran
49
Kenyataan Yang Ada
50
Sebuah Rahasia
51
Pria Misterius
52
Mendapatkan Kata Maaf
53
Kebahagiaan Kamu Lebih Penting
54
Erwin Suherman
55
Lakukan Tugas Kamu Dengan Baik
56
Kemarahan Seorang Rio Utama
57
Perempuan Bodoh
58
Keputusan Dika
59
Mengunjungi Kediaman Adrian
60
Sahabat
61
Tak Bisa Memilih
62
Meminta Kado
63
Ulang Tahun Liam
64
Perasaan Seorang Ibu
65
Gunakan Hati Untuk Memilih
66
Izin Untuk Tidur Bersama
67
Menjebak Dika
68
Untuk Mereka Berdua
69
Memegang Janji
70
Memanjakan Istri
71
Pacaran
72
Melepaskan Rasa Dendam
73
Terbayar Lunas
74
Peringatan Dari Rena
75
Rencana Menjatuhkan Dika
76
Tawaran Untuk Rena
77
Perempuan Baik-Baik
78
Fungsi Nya Keluarga
79
Penyesalan Erwin
80
Tidak Ada Dendam Antara Kita
81
Peran Seorang Erwin
82
Kegilaan Lia
83
Menjaga Kamu Hingga Nafas Terakhir
84
Ikatan Keluarga
85
Liontin Yang Sama
86
Konferensi Pers
87
Harapan Dika
88
Gadis Aneh
89
Keanehan Nadia
90
Perempuan Yang Spesial
91
Mainan
92
Nenek
93
Waktu Pembalasan
94
Rencana Yang Gagal
95
Orang Yang Menakutkan
96
TAMAT
97
Sekilas Info

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!