Sesampainya di apartemen Rena langsung sibuk merapikan semua hasil belanjaan mereka, sedangkan Dika langsung masuk ke dalam ruang kerjanya dan menghubungi seseorang
"Selamat siang pak"
"Cari tau semua info tentang istri saya, saya mau semua data tentang dia secara detail"
"Baik pak"
"Saya juga mau info tentang dia ada di tangan saya secepatnya dan pastikan semua tentang dia ga ada yang terlewat"
"Baik pak"
Dika langsung memutuskan sambungan teleponnya
"Aku harus cari tau semua tentang dia, gimana juga sekarang dia adalah perempuan yang telah menjadi istri aku. Ga adil rasanya kalo aku cuma mempercayai semua cerita Lia"
Untuk pertama kalinya mereka makan siang bersama setelah menikah, suasana yang berbeda mulai terjadi di antara mereka karena Dika selalu lebih aktif untuk memulai perbincangan
Setelah selesai makan siang Dika meminta Rena untuk menemani dirinya di ruang tamu, dan bagi Rena itu menjadi hari terdamai selama mereka menikah
"Apa rencana kamu setelah resign kerja?"
"Rencananya sih aku mau cari kerjaan yang lebih baik kak, sayang kan ijazah aku kalo cuma di simpan" tersenyum
"Akhirnya aku bisa lihat kamu tersenyum tanpa terpaksa di hadapan aku"
"Memang udah berapa lama kamu kerja di sana?"
"Udah lumayan kak, ga lama aku lulus SMA aku di terima kerja di sana"
"Kalo yang dia bilang ini benar berarti waktu dulu aku sering liat dia pulang malam karena kerja dong, tapi kenapa Lia harus bohong ke aku? sebaiknya aku tunggu info dari Bian tentang dia biar semuanya jelas"
"Kamu bilang kamu mau bayar hutang ke temen kamu itu karena mau berenti kerja kan"
"Iya kak"
"Kalo gitu mulai besok kamu udah bisa resign dong"
"Bisa sih kak kan kamu udah bayarin hutang aku, tapi kan sayang kak aku udah kerja di sana setengah bulan"
"Anggap aja uang yang tadi aku kasih ke kamu pengganti gaji kamu, jadi sebelum kamu dapat kerjaan yang baru kamu bisa fokus urus rumah kita sama aku"
Kata-kata yang terlontar dari bibir Dika dengan santai berhasil membuat Rena tak bisa mengendalikan kembali detak jantung nya, perubahan sikap Dika berhasil membuat Rena melupakan sikap kasar Dika selama ini. Tetapi Rena tetap masih mengingatkan hatinya untuk tidak jatuh hati kepada orang yang ada di hadapannya tersebut
Hari itu seharian penuh Dika menghabiskan waktu bersama Rena, dia pun selalu memperhatikan apa saja yang di lakukan oleh wanita yang kini telah menjadi istrinya tersebut. Dan dia pun bisa yakin bahwa Rena sudah terbiasa melakukan semua pekerjaan rumah
Entah mengapa Dika merasakan perasaan yang dia sendiri tak mengerti, seperti perasaan puas di dalam hatinya karena menjadikan Rena istrinya. Hari itu benar-benar menjadi hari yang damai bagi mereka berdua
Dan malam itu mereka sama-sama tak bisa memejamkan kedua bola mata mereka, karena mereka sama-sama merasa canggung saat berada di atas tempat tidur. Seperti biasa Rena selalu mengawali tidurnya dengan posisi yang sama
Dika yang sudah terbiasa hanya memandangi punggung Rena hingga Rena terlelap, tetapi malam itu dia tak bisa lagi menahan perasaannya untuk memeluk tubuh Rena. Hal tersebut terjadi karena setelah dia menunggu lama Rena masih belum juga terlelap, karena tanpa Dika sadari dia sudah terbiasa untuk memeluk tubuh Rena saat akan tertidur
Dika pun mulai menggeser tubuhnya mendekat ke arah Rena, dan Rena yang belum terlelap merasakan detak jantung nya menjadi tak menentu. Rasa takut langsung menghampiri hatinya mengingat semua perlakuan kasar Dika di atas tempat tidur
"Kamu belum tidur kan?"
"Pasti kak Dika mau lakuin itu lagi, apa aku bilang sikap baik dia ga akan bertahan lama sama kamu?"
"Kenapa kak?"
Dika bisa menyadari bahwa suara Rena saat itu sudah mulai terdengar bergetar
"Pasti sekarang dia lagi ketakutan, wajar sih selama kami nikah aku selalu berbuat kasar sama dia di atas tempat tidur"
"Maaf ya"
"Kenapa kak Dika malah minta maaf?"
"Tapi boleh ga aku peluk kamu kalo mau tidur?"
Rena benar-benar tidak tau harus berkata apa? karena dia sendiri masih tak bisa percaya bila Dika akan meminta izin hanya untuk sebatas memeluk. Sedangkan kenangan malam pertama mereka pun masih teringat jelas di dalam benak Rena
Dika pun meyakinkan hatinya untuk memulai semuanya dengan baik mulai hari itu, dan itu harus di mulai dengan meminta maaf pada kenangan terpahit yang pernah dia berikan
"Aku minta maaf ya karena selama ini aku udah berbuat kasar sama kamu, dan aku mau kita jalani pernikahan kita dengan baik mulai sekarang. Jadi aku akan minta izin dulu ke kamu sebelum aku lakuin apapun ke kamu"
"Tolong kak jangan berbuat terlalu banyak, aku ga mau hati aku jadi lemah karena kamu. Mau bagaimana pun juga kamu sudah menentukan umur pernikahan kita cuma satu tahun kak"
Dika yang sudah tidak sabar karena tak mendapatkan jawaban apapun memutar paksa tubuh Rena, Rena yang panik karena takut Dika akan melakukan hal itu lagi langsung memejamkan kedua bola matanya dengan wajah yang ketakutan. Hati Dika semakin merasa bersalah melihat Rena yang ketakutan
"Aku pasti udah nyakitin hati kamu terlalu dalam ya"
"Maaf ya aku paksa putar badan kamu, abis aku ajak kamu ngomong tapi kamu diam aja"
Rena pun mulai berani membuka matanya dan kini wajah tampan suaminya tepat berada di hadapannya sambil tersenyum
"Mulai sekarang aku akan minta izin sebelum melakukan apapun ke kamu, jadi boleh ya aku peluk kamu kalo kita mau tidur"
Rena benar-benar tidak tau harus bersikap seperti apa dengan perubahan sikap Dika
"Karena kamu diam jadi aku anggap kamu setuju ya" tersenyum
Rena benar-benar terbuai dengan senyuman laki-laki yang ada di hadapannya tersebut dan tanpa dia sadari dia menganggukkan kepalanya, Dika pun tersenyum puas lalu menarik kepala Rena agar menjadikan salah satu tangannya sebagai bantalan dan salah satu tangannya langsung memeluk tubuh mungil Rena
"Semua baik-baik aja kamu ga perlu merasa takut lagi sama aku, karena aku akan menghargai kamu sebagai seorang istri mulai sekarang. Dan saat nanti kita memang harus berpisah kamu bisa pergi dengan mengangkat kepala kamu"
Dika mencium ujung kepala Rena dengan lembut, sontak saja membuat Rena benar-benar terkejut dan tak bisa berkata-kata dengan semua perubahan sikap Dika. Hanya ada detak jantung yang semakin tak bisa dia kendalikan
"Udah malam tidur ya, selamat istirahat"
Rena pun hanya bisa menjawab dengan anggukkan kepalanya di dalam pelukan Dika
"Tidur yang nyenyak wahai perempuan yang telah menjadi istri aku, aku akan berusaha membuat kamu merasa nyaman"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 97 Episodes
Comments
anisdahlia
akan kah bertahan
2023-03-16
0
🐰Far Choinice🐰
bomlike... fav... nyicil baca...
mampir juga di karyaku ya thoorrr..
2022-02-10
0
Endang Mulyani Sri
mewek...
2022-02-03
0