Dika pun langsung merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur, sedangkan Rena masih berdiri di dekat pintu kamar tersebut. Dika pun akhirnya menyadari bahwa Rena masih menggunakan baju yang sama dengan yang tadi dia gunakan
"Ganti baju kamu, jangan sampe tempat tidur aku jadi kotor karena kamu" dengan nada sombong
"Maaf kak tapi aku ga bawa baju salinan" menundukkan kepalanya
Ternyata setelah mandi Rena memakai kembali pakaian yang tadi dia gunakan, karena memang dia pergi dari kediaman pamannya tanpa membawa satu pun pakaian
"Lemari sebelah kanan baju yang udah di siapin untuk perempuan penghianat itu, kamu pake aja semua baju yang ada di situ"
"Iya kak"
Rena dapat dengan jelas mendengar ada terselip nada kekecewaan dari balik kata-kata Dika, Rena pun membuka pintu lemari sebelah kanan dan benar saya di dalam lemari tersebut sudah di penuhi dengan berbagai pakaian wanita dengan model terbaru dan brand ternama
"Semuanya ternyata udah di siapin sama kak Dika, tapi kenapa kak Lia bisa tinggalin laki-laki yang bersikap sebaik ini ke dia?"
Rena melihat satu persatu pakaian tidur yang ada di situ tetapi tak ada satu pun yang bisa dia gunakan, semua pakaian tidur yang tersedia di dalam lemari terlalu terbuka menurut Rena
"Ngapain sih? masa milih baju aja lama banget"
Rena yang tak ingin membuat masalah langsung memilih secara acak baju dan pakaian dalam yang akan dia gunakan, Rena pun sudah melangkahkan kakinya untuk keluar dari dalam kamar tersebut dan tiba-tiba saja dia harus menghentikan langkah kakinya karena mendengar ucapan dari Dika
"Ganti baju kamu di sini aja" dengan dingin
"Tapi kak.." Rena langsung menahan ucapan selanjutnya karena tatapan mata Dika yang terlihat sangat mematikan
"Kenapa nasib aku bisa begitu mengenaskan? aku ga berharap sesuatu yang terlalu berlebihan, tapi aku mohon kak tolong jangan terlalu menginjak harga diri aku" berkaca-kaca
"Ngapain malah bengong? udah lupa pasal terakhir di surat perjanjian kita?"
Rena memejamkan kedua bola matanya dan melakukan apa yang Dika perintahkan, sedangkan tanpa sadar Dika sedikit tergoda melihat tubuh Rena saat terlihat polos tanpa sehelai benang pun menutupi tubuhnya
"Aku kenal anak ini lama baru sadar kalau ternyata anak ini manis juga, astaga aku mikir apa sih? ingat Dika kamu bikin dia di sini supaya membalas semua perbuatan Lia ke kamu"
Dika memang sudah lama mengenal Rena walaupun mereka tidak terlalu akrab, karena Dika sudah sering datang ke kediaman Pambudi. Tetapi Dika belum pernah memperhatikan Rena dengan seksama, karena Lia adalah sosok wanita yang sangat manja dan pencemburu. Hal tersebut yang membuat Dika selalu menjaga jarak dengan wanita manapun
Rena pun segera meletakkan pakaian kotor di tempatnya, dan dengan sedikit ragu dia mulai memberanikan diri untuk bertanya kepada Dika yang sedari tadi terus memandangi dirinya
"Aku tidur di mana ya kak?"
"Status kamu sekarang apa? harusnya kamu ga perlu tanya tentang itu" tersenyum jahat
"Status ya? status aku sebagai seorang istri, tapi hanya untuk melampiaskan semua kekecewaan kamu sama kak Lia kak"
"Apa ga ada hal lain yang bisa kamu lakukan selain bengong dan nangis?" sinis
"Sabar Rena kamu harus sabar anggap aja semua ini cuma mimpi buruk, ga lama kok Rena cuma satu tahun. Aku harap balas budi aku terbayar lunas dengan ini semua"
"Maaf kak"
Rena pun mulai naik ke atas tempat tidur dengan tubuh yang sudah bergetar dengan hebat karena rasa takut sudah menyelimuti hatinya, ini adalah pertama kalinya dia berdekatan secara langsung oleh seorang pria
Rena berusaha mencari posisi aman dengan tidur membelakangi tubuh Dika dan posisi tubuhnya sendiri berada di paling ujung tempat tidur itu, hal tersebut membuat Dika merasa sedikit jengkel akan sikap Rena yang seolah menolak dirinya secara halus
"Maksud kamu apa? apa ini cara kamu melayani suami kamu di atas tempat tidur?" penuh penekanan
Rena pun mulai memutar tubuhnya tanpa berani menatap ke arah wajah Dika
"Maaf kak, tapi aku ga tau harus gimana?"
"Sok polos banget kamu, kayak aku ga tau aja kamu perempuan yang kayak mana? aku pilih kamu bukan karena Lia selalu bilang kalau dia paling sayang sama kamu"
Dika mulai menggeserkan tubuhnya mendekat ke arah Rena dan berbisik
"Yang pasti aku ga akan biarkan kamu bisa tidur dengan tenang malam ini, karena malam ini semuanya di mulai"
Dika mulai mencium telinga Rena dengan lembut dan setelah puas bermain di sana dia pun mulai mencium seluruh wajah Rena tanpa tersisa satu inci pun, sedangkan Rena hanya bisa memejamkan ke dua bola matanya agar bisa menahan air matanya yang sudah akan mengalir
"Rena kamu sekarang seorang istri suka atau tidak kamu memang harus menjalani ini"
Bagi semua pasangan pengantin baru ini adalah waktu yang sangat di nantikan karena pada malam itu dua insan yang telah menjadi suami istri akan saling memiliki seutuhnya, tetapi tidak bagi Rena walaupun Dika melakukan semua ritual tersebut dengan sangat lembut. Tetapi ingin sekali rasanya dia mendorong laki-laki yang telah menjadi suaminya tersebut
Setelah puas mencium seluruh bagian wajah Rena tanpa Dika sadari dia terlena oleh gejolak di dalam dirinya, bahkan untuk sesaat Dika sempat melupakan rasa benci nya terhadap Lia. Dika pun mulai turun dan mencium leher Rena, dia juga meninggalkan tanda kepemilikan nya di sana. Rena yang belum pernah sama sekali merasakan itu semua hanya menggigit bibirnya agar tak mengeluarkan suara apapun
Itu bukan lah pertama kalinya bagi Dika melakukan hubungan intim karena dia sudah sering melakukan hal tersebut dengan Lia, dan yang aneh adalah dia benar-benar terbuai akan wangi yang di pancarkan oleh tubuh Rena
Dika kembali pada posisi semula dan menatap Rena dengan mata yang mulai sayu karena terbakar oleh hasrat yang bergejolak, Dika mendekatkan kembali bibirnya dan kali ini tujuan utamanya adalah bibir merah Rena
Berawal dari ciuman yang lembut semakin lama ciuman tersebut semakin panas, Dika pun berhasil membuat Rena ikut terbuai dengan semua permainan yang Dika lakukan. Tetapi tiba-tiba saja Dika kembali teringat akan kelakuan Lia terhadap dirinya
"Sial!! apa yang lagi aku lakukan? ga aku ga bisa lakukan dengan cara ini"
Dika langsung menghentikan segala aksinya dan menatap penuh kebencian ke arah Rena
"Sudah puas kan? sekarang giliran aku"
Dika kembali mencium bibir Rena tetapi saat ini berbeda jauh dengan ciuman yang tadi Dika lakukan, Dika benar-benar melakukan hal tersebut dengan kasar
Rena bisa merasakan dengan pasti bahwa perlakuan Dika tiba-tiba berubah menjadi kasar, karena semua yang Dika lakukan benar-benar berbeda dengan saat awal Dika melakukan hal tersebut
"Pasti ini saatnya, sabar Rena kamu ga boleh jatuhin air mata kamu atau dia akan bersikap lebih kasar lagi sama kamu"
Rena hanya bisa terdiam dan menahan air matanya sekuat tenaga, karena dia yakin ancaman Dika akan segera di mulai
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 97 Episodes
Comments
Ani Susiani
like
2022-02-03
0
Tia Oot
like
2022-01-26
1
💋ShasaVinta💋
karma berlaku dika ,
semangat lanjutin kk , boleh bc jg ceritaku " menikah karena amanat " . tks
2022-01-25
1