Dika melakukan semua perubahan sikap yang semakin jelas ternyata bukan tanpa sebab, semua itu dia lakukan karena nasihat dari sang papa yang membuat dia semakin yakin untuk berubah. Saat Rena di ajak mama Alena ke dalam kamarnya sang papa pun mulai berbicara
"Dika kita laki-laki beda dengan mereka para perempuan"
Dika langsung menatap ke arah papanya dengan serius
"Kita laki-laki bisa melakukan hal bodoh dan menutup hati kita hanya untuk membalas rasa kecewa atau dendam kita, tapi mereka para perempuan itu beda mereka selalu menggunakan hati mereka di segala permasalahan"
"Kamu harus ingat pesan papa ini, kamu bisa dapatkan seribu perempuan di luar sana untuk jadi istri kamu tapi belum tentu kamu dapatkan satu perempuan yang benar-benar tulus sama kamu"
"Saat perempuan yang tulus sama kita sudah pergi cuma keajaiban yang bisa bikin mereka kembali lagi sama kita, papa ga akan larang kamu berbuat apapun yang kamu mau. Tapi ingat jangan berlebihan, papa cuma takut saat kamu menyesal semuanya sudah terlambat"
"Dan tentang perjanjian konyol kamu itu papa rasa sudah cukup, jadi sekarang tentukan pilihan kamu jalani dengan baik atau lepaskan anak itu. Karena dia anak baik papa ga suka kalau kamu menyakiti dia secara berlebihan" dengan tegas
Dika pun mulai mencari ponselnya dan memesan makanan untuk sarapan mereka berdua, setelah menyelesaikan sarapan Dika mendudukkan tubuhnya di ruang tamu. Sedangkan Rena asik untuk membersihkan apartemen tersebut
"Oh ya nanti malam ada undangan ke acara pernikahan, kamu temenin aku ke sana ya"
"Tapi kak"
"Kamu ga mau temenin suami kamu?"
"Bukan gitu kak, aku ga punya baju yang pantas untuk di pakai ke acara resmi begitu. Aku takut aku jadi bikin malu kamu nanti di sana kak" menundukkan kepalanya
"Udah di siapin kok semuanya" dengan entengnya
"Oh, ya udah kalo gitu kak"
"Apa dengan begini artinya kak Dika udah bisa terima aku?"
"Kartu yang kemarin aku kasih kamu ada di mana?"
"Ada di dompet kak, sebentar aku ambilin"
Rena baru saja meletakkan gagang sapu yang berada di tangannya, dan dia pun harus terdiam karena ucapan Dika
"Aku ga suruh kamu ambil, aku mau kamu pake kartu itu beli semua keperluan kamu"
"Tapi aku lagi ga perlu apapun kok kak, uang yang kemarin aja masih banyak"
"Katanya mau mulai cari kerjaan baru, ga mungkin dong sebagai istri aku kamu pake baju yang biasa, sama aja kamu bikin malu aku"
"Rencananya besok aku mau ketemu kak Bimo sama Intan kak buat balikin uang mereka, abis itu aku mampir ke rumah paman aku buat ambil baju dan beberapa barang kak"
Rena benar-benar tak ingin lagi berurusan dengan yang namanya hutang budi, hal tersebut yang membuat dia tak ingin menggunakan kartu yang sudah Dika berikan
"Ga, sebagai suami kamu aku ga kasih izin kamu ambil baju kamu di sana. Kamu itu istrinya Andika Utama jadi kamu harus pakai semua barang yang terbaik" dengan sombongnya
"Iya kak"
"Pokoknya kamu harus belanja semua barang yang baru dan bagus pakai kartu itu"
"Nanti kalo uang di kartu itu abis gimana kak?" memasang wajah bingung
"Bagus, kan memang tugas suami cari uang buat istrinya. Inget harus barang-barang yang bagus"
"Iya kak"
"Kenapa sih kamu tetap mau kerja? aku bisa kok kasih semua yang kamu mau" dengan entengnya
"Ini bukan cuma masalah uang kak, tapi aku mau jadi perempuan yang bisa berdiri di samping pasangannya ga dengan cara menundukkan kepalanya" tersenyum
"Aneh banget sih, bukannya perempuan lebih suka waktu di beri kenyamanan tanpa perlu bersusah payah ya"
"Kalo gitu kenapa kamu ga kerja di kantor aku aja?"
"Sama aja bohong dong kak"
Dika pun mengerutkan keningnya tanda dia tak paham jalan pikiran Rena pada saat itu
"Aku mau mulai semuanya dari bawah kak, aku ga mau orang-orang nilai aku bisa kerja karena ada orang yang berdiri di belakang aku"
"Ya udah terserah kamu aja"
"Kapan kamu mau belanja?"
"Mungkin lusa kak, besok aku mau ketemu kak Bimo dan Intan dulu. Abis itu ke rumah paman sebentar"
"Kan aku udah bilang kamu ga boleh ambil baju dari sana" menatap tajam
"Iya kak, aku cuma ambil sesuatu yang paling berharga buat aku"
"Memang barang berharga apa yang dia punya di tempat itu?"
Dika hanya menganggukkan kepalanya
"Kamu bisa bawa mobil ga?"
"Bisa kak, kenapa?"
"Nanti kalo kamu udah mulai kerja aku siapin kamu mobil, biar kamu lebih aman kalo pulang kerja"
"Ga usah deh kak kan aku masih bisa naik angkutan umum atau taksi"
"Ga, kalo buat yang satu ini ga ada kompromi lagi. Kan dari tadi aku udah ikutin mau kamu, jadi sekarang saatnya kamu yang ikutin maunya aku"
"Iya kak"
Perbedaan pendapat di antara mereka berdua bisa di selesaikan dengan mudah karena Dika sudah berjanji untuk mulai menghargai Rena, sedangkan Rena akan memilih untuk mengalah saat dia rasa Dika sudah memberikan keputusan final
Saat malam tiba Dika yang sudah berpakaian rapi menunggu di ruang tamu sambil menyaksikan tayangan berita di televisi, sedangkan Rena sedang mempersiapkan diri sebaik mungkin agar tak membuat malu Dika di hadapan orang banyak
Rena mulai keluar dari dalam kamar dengan menggunakan gaun yang sudah di siapkan oleh Bian, sebuah gaun berwarna hitam yang terlihat sangat seksi di mata Dika. Dika sampai membulatkan kedua bola matanya dengan sempurna melihat penampilan Rena yang sangat berbeda
Lekukan tubuh Rena terlihat dengan jelas menggunakan gaun tersebut, gaun itu bertangan panjang tetapi pada bagian belakang gaun tersebut menampilkan punggung Rena yang putih secara bebas. Gaun tersebut benar-benar menambah kecantikan yang Rena miliki
"Kenapa bajunya begini sih? kalo begini sama aja aku pamerin punggung istri aku ke semua orang, tapi kalo mau pesan gaun yang baru udah ga sempat"
Rena pun bisa menyadari bahwa Dika tak menyukai penampilan dia saat itu dari tatapan matanya
"Apa aku ganti aja kak bajunya? aku liat ada baju yang cukup bagus di lemari"
"Ga usah itu aja"
"Ya kak"
Mereka pun mulai menuju ke tempat di mana mereka di undang untuk datang, dan saat tiba di sana Dika langsung menggandeng tangan Rena untuk masuk ke dalam gedung tersebut
Hampir semua mata laki-laki langsung tertuju ke arah Rena membuat Dika semakin menyesal membiarkan Rena menggunakan gaun tersebut, dengan cepat Dika melepaskan jas yang dia gunakan dan meminta Rena menggunakan jas tersebut untuk menutupi punggungnya
"Dia istri aku yang sah dan cuma aku yang boleh memandangi tubuh dia dengan bebas"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 97 Episodes
Comments
Rikatirana
andaikan suamiku seperti dika b9leh menghabiskan semua isi dlam kartu itu untuk banja2 kkwkwkwkwk
2023-03-29
0
Chiia Gerenn
lanjut uuu
2023-03-12
0
Novie Achadini
basi bgt bucin
2023-01-07
0