Semua bisa bernafas dengan lega dan suasana di tempat itu pun sudah mencair lalu tiba-tiba Dika menarik tangan Rena dengan sangat kasar dan membawa Rena ke sebuah ruangan, begitu tiba di sana dia menghempaskan tubuh Rena ke atas sofa dengan sangat kasar. Dia pun mulai melangkah kakinya mendekat dan mencengkram lengan Rena dengan sangat kuat
"Ingat kamu menikah hanya sebagai penebus kesalahan yang telah di lakukan Lia terhadap aku dan jangan pernah berharap lebih" tersenyum sinis
"Aku juga berharap kak Lia yang menikah sama kamu kak, aku memang ingin menikah tapi bukan sebagai wanita pengganti"
"Iya kak" menundukkan arah pandangan matanya
"Dan ingat satu hal saya akan lakukan apapun supaya bisa menghancurkan hati kamu menjadi berkeping-keping, dan semua itu saya lakukan untuk membalas semua sakit hati saya"
Rena hanya bisa terdiam sambil berusaha menahan air matanya agar tak kembali terjatuh di pipi merahnya, saat itu bibirnya sudah tak berani berkata apapun yang ada hanya perasaan takut dan tiba-tiba saja air mata yang sedari tadi berusaha dia tahan pun tertumpah dengan sendirinya
Saat melihat air mata Rena yang terjatuh seakan membuat seorang Andika Utama yang selama ini menjadi sosok yang Rena kagumi seakan semakin murka, dengan sangat kasar Dika menarik paksa leher Rena dan mencium bibir Rena dengan sangat kasar
Rena berusaha meronta sekuat tenaga dan hasilnya pun hanyalah sia-sia karena Dika semakin menguatkan pegangan tangannya, dan pada akhirnya Rena pun hanya bisa pasrah sambil terus meneteskan air mata
Setelah puas melakukan itu semua kak Dika melepaskan ciumannya dan mengarahkan bibirnya di telinga Rena, dia pun berisik dengan nada yang penuh penekanan
"Ini baru permulaan untuk membalas semua perlakuan Lia, setelah kamu sah menjadi milik saya nanti saya akan mempermainkan kamu lebih dari ini. Saya janji saya akan buat hati kamu bahkan tidak lagi memiliki harga diri" dengan dingin dan pergi meninggalkan ruangan itu begitu saja
Hanya tersisa Rena seorang diri di dalam ruangan tersebut dan air mata Rena pun sudah mengalir dengan sangat hebat, untuk pertama kalinya di dalam hidupnya Rena menyesali kepergian kedua orang tua nya tanpa membawa dirinya bersama mereka. Untuk pertama kalinya Rena benar-benar membutuhkan sosok orang tua di dalam hidupnya
"Kenapa kak Lia tega lakuin ini semua? kenapa juga kak Dika limpahan semua kesalahan ke aku? aku kangen mama dan papa, seandainya aku bisa memilih. Aku akan pilih ada di samping mereka dari pada ada di sini"
Cukup lama Rena berada di dalam ruangan tersebut meratapi nasib dirinya, hingga tiba-tiba saja suara pintu di ruangan tersebut pun terketuk oleh seseorang dari liar ruangan tersebut
Tok.. Tok.. Tok..
"Ren... Rena..."
Dengan cepat Rena menghapus sisa air mata yang berada di ujung mata indahnya
"Kamu ada di dalam kan Ren? ini kakek, kakek masuk ya ke dalam"
Sang kakek pun membuka pintu ruangan tersebut dan dengan cepat Rena segera bangkit dari duduknya dan memaksakan dirinya untuk tersenyum
"Maaf kek aku ga dengar"
"Anak bodoh suara dan mata kamu sudah menjelaskan semuanya kalau kamu baru saja menangis" tersenyum hangat
Sang kakek mulai melangkahkan kakinya dengan pasti ke arah sofa dan mendudukkan tubuhnya di sana, lalu menepuk tempat kosong di sebelah dirinya
"Sini temenin kakek ngobrol"
"Ya kek"
Rena pun mendudukkan tubuhnya di samping Sang kakek
"Kamu habis nangis ya?" tersenyum
"Ga kok kek, ini tadi karena terlalu bahagia aja" tersenyum canggung
Sang kakek meletakkan tangannya di ujung kepala Rena
"Jangan terlalu menyalahkan Dika ya"
"Ya kek aku tau karena semua bukan kesalahan kak Dika" menundukkan kepalanya
"Dika cucu kakek satu-satunya, kakek sudah mengikuti semua perjalanan hidup dia. Kakek yakin dia anak yang baik"
"Iya kek"
"Seandainya pernikahan aku dan kak Dika karena di dasari perasaan cinta, aku yakin aku akan jadi wanita paling bahagia di dunia ini"
"Kakek ga tau kenapa Dika ambil keputusan seperti ini, kakek cuma mau bilang apapun yang terjadi di belakang ini semua. Tapi pernikahan kalian tetap sebuah pernikahan yang sah baik itu di mata hukum ataupun di mata Tuhan"
Rena hanya bisa terdiam mendengar itu semua
"Kakek yakin kamu anak baik, kakek yakin suatu saat nanti kamu bisa merubah keras nya sikap Dika"
Rena pun hanya bisa membalas dengan senyuman tipis
"Kamu harus ingat satu hal, kakek ga perduli apa yang terjadi nantinya tapi sampai kapan pun cuma kamu cucu menantu yang kakek akui"
"Tapi kek"
"Cuma kamu yang kakek akui sebagai istri Dika"
Hati Rena pun seperti mendapatkan hembusan angin segar, bukan karena dia di akui sebagai cucu menantu tetapi setidaknya dia bisa mendapatkan kehangatan kasih sayang orang tua dari sosok sang kakek
"Apa aku boleh peluk kakek?"
"Boleh dong sayang" merentangkan kedua tangannya
"Kamu harus sabar nak, kakek yakin suatu saat nanti cuma kamu perempuan yang bisa membuat Dika bahagia"
"Terima kasih ya kek"
"Setelah sekian lama akhirnya aku bisa merasakan kehangatan sebuah pelukan"
"Kita keluar yuk, mulai sekarang kalau ada yang membuat masalah kamu bisa bilang sama kakek"
Rena hanya menjawab dengan senyuman dan anggukkan kepalanya, Rena pun ikut membantu memegangi tangan sang kakek kembali ke ruang utama rumah mewah tersebut. Sontak saja hal tersebut langsung menjadi pusat perhatian semua orang yang ada di tempat itu
Dika memandang sinis ke arah Rena seolah dia mengatakan bahwa Rena sengaja mencari perhatian kepada sang kakek yang sulit untuk di dekati, tetapi Rio Utama dan istrinya benar-benar tersentuh melihat sang kakek bisa tersenyum dengan tulus kepada Rena
Saat mereka kembali ke ruang utama rumah mewah tersebut sang kakek langsung meminta Rena untuk duduk di sebelah dirinya, sang kakek melakukan hal tersebut untuk menunjukkan kepada semua bahwa dia sudah menerima Rena sepenuhnya. Hal yang belum pernah dia lakukan kepada Lia sekali pun
"Dasar ga tau diri bisa-bisanya dia sok polos begitu buat ambil hati kakek, sedangkan Lia yang udah lama berhubungan sama aku aja dan hampir menikah ga pernah bisa dekat sama kakek"
Melihat keakraban Rena dan sang kakek membuat Rio Utama atau pemimpin keluarga Utama yang sekarang semakin antusias membahas pernikahan Rena dan Dika, Rena benar-benar hanya bisa pasrah dan tetap memaksakan diri untuk selalu tersenyum
Paman dan bibi Rena benar-benar bisa bernafas dengan lega karena semua permasalahan bisa di selesaikan dengan baik, tanpa sedikit pun memikirkan keinginan Rena yang sebenernya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 97 Episodes
Comments
Lina ciello
wong edan 😡
2024-03-25
0
Kᵝ⃟ᴸωα⏤͟͟͞R∂αн🦐
syukur lah se enggaknya masih ada yg peduli yah
2022-03-01
0
Mia Lurve
dika bongokxx..sempat lagi memuji lia ex awek ko yg sundal melarikan diri tu.katanya lia pon tak pernah rapat dgn kakek ngko..dah lia kan betina sundal,mestila kakek ngko orgtua berpengalaman yg pndai menilai manusia mcm lia
2022-02-28
1