Dika yang sudah gelap mata karena mengingat Lia langusng meninggalkan kissmark yang amat besar dan banyak di leher Rena, dia melakukan hal tersebut bukan untuk meninggalkan tanda kepemilikan kepada Rena. Dika melakukannya dengan kasar agar Rena hanya dapat merasakan sakit dari hubungan yang sedang terjadi itu
Dengan bibir yang masih terus bergerilya ke setiap jengkal tubuh Rena, tangan dika menarik dengan paksa pakaian yang Rena gunakan. Hingga membuat pakaian tersebut terkoyak dan meninggalkan bekas merah di tubuh Rena
Saat itu Rena menggigit dengan kuat bibir bawah nya agar tak mengeluarkan suara apapun walaupun dia sedang merasakan sakit di beberapa bagian tubuhnya, hal tersebut dia lakukan agar Dika tak semakin berbuat kasar
Dika menghentikan segala aksinya dan menatap Rena dengan tatapan meremehkan, sedangkan Rena hanya bisa pasrah dan memalingkan wajahnya. Melihat hal tersebut emosi Dika pun semakin tersulut, dia pun berencana melancarkan aksinya ke bagian utama dari hubungan tersebut. Dan sudah pasti tetap dengan cara yang kasar
Sekuat apapun Rena berusaha menguatkan hatinya tetap saja dia hanya seorang wanita yang ingin merasa di hormati oleh pasangan hidupnya, perlakuan Dika saat itu benar-benar tidak menghargai dirinya sebagai seorang wanita. Dan akhirnya air mata yang sedari tadi Rena tahan pun tertumpah dengan sendirinya
Melihat Rena sudah mengeluarkan air mata Dika pun tersenyum penuh kemenangan, dan menghentikan sejenak niatnya untuk ke bagian utama permainan tersebut lalu dia pun mendekatkan wajahnya ke telinga Rena
"Ini baru permulaan dari semua kesalahan yang Lia buat ke aku" berbisik
Entah dari mana datangnya keberanian Rena saat itu karena dia langsung menatap tajam ke arah Dika
"Kamu mau coba kesabaran aku?"
Dika pun memaksa wajah Rena mengarah ke dinding kamar tersebut di mana foto preweding Dika dan Lia terpajang
"Kalo ada orang yang mau kamu salahin di dunia ini, harusnya perempuan itu yang kamu salahin"
Dika melanjutkan kembali aksi utamanya tanpa rasa belas kasihan, sesaat setelah Dika berhasil menembus dinding pertahanan Rena dia langsung menghentikan semua aksinya. Wajah panik langsung terlihat jelas di ekspresi Dika saat itu
"Kok dia bisa keluarin darah? bukannya Lia selalu bilang kalo dia ini bukan perempuan baik-baik, harusnya ga mungkin dia masih perawan"
Dika mencoba menatap ke arah wajah Rena dan saat itu Rena masih mengarahkan pandangan matanya ke foto preweding Dika dan Lia sambil menangis dengan hebatnya
"Kamu liat kak? kamu liat karena perbuatan kamu sekarang aku ga lebih dari manusia yang ga punya harga diri"
Dalam sekejap amarah Dika pun menghilang entah ke mana, air mata Rena benar-benar membuat dia merasa bersalah. Apalagi tadi dia yang memaksa Rena menatap foto itu saat dia melakukan bagian intinya, entah mengapa ada perasaan bersalah terselip di dalam hati Dika pada saat itu. Dia pun menutup mata Rena dengan salah satu tangannya
"Jangan di liat lagi" dengan nafas yang memburu
Dika pun melanjutkan semua aksinya dengan sangat perlahan tanpa melepaskan tangannya dari mata Rena sama sekali, setelah menyelesaikan segala hasrat nya Dika menjatuhkan tubuhnya si samping Rena. Sedangkan Rena langsung menutupi tubuh polosnya dengan selimut dan memutar tubuhnya membelakangi Dika
Dika benar-benar tidak tau harus berbuat seperti apa di depan Rena saat itu, dia pun memilih untuk masuk ke dalam kamar mandi dan membersihkan diri. Di bawah guyuran shower Dika terus terbayang akan kejadian yang baru saja dia alami
"Apa dia masih perawan? tapi masa Lia bohong sama aku selama ini? kalo bener dia masih perawan aku harus gimana? aku sengaja buat perjanjian selama satu tahun, karena aku mau buang dia saat nanti aku sudah puas. Aku mau saat Lia kembali nanti dia akan lihat adiknya hancur seperti perasaan aku"
Cukup lama juga Dika berada di dalam kamar mandi memikirkan seribu pertanyaan yang hadir di dalam benaknya, sedangkan Rena hanya bisa menangis tanpa mengeluarkan suara sama sekali hingga tanpa dia sadari dia pun menjadi tertidur
Dika yang baru saja keluar dari dalam kamar mandi melihat Rena sudah tertidur dengan mata yang sudah bengkak akibat tangisan, hati kecilnya benar-benar merasa bersalah akan semua yang sudah dia lakukan
"Masa dia mau tidur kayak gitu? nanti kalo dia sakit aku juga yang repot"
Dika pun merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur dan mulai menggoyangkan tubuh Rena, Rena pun langsung terbangun dari tidurnya
"Bersih-bersih dulu sebelum tidur, aku ga suka perempuan yang jorok"
Tanpa menunda waktu Rena segera bangkit dari tempat tidur dan melangkahkan kakinya ke arah lemari pakaian, Rena hanya bisa terdiam dan sesekali meringis menahan rasa sakit yang dia rasakan apalagi di bagian intim
"Apa bener dia masih perawan? kok dia keliatan kayak kesakitan banget, tapi aku ga boleh bantu dia. Nanti bisa besar kepala dia"
Dengan bersusah payah Rena segera masuk ke dalam kamar mandi dan membersihkan tubuhnya, dan akhirnya Rena bisa menangis dengan puas di dalam kamar mandi. Dia memaki dirinya sendiri yang tak mempunyai kekuatan apapun untuk melawan laki-laki yang kini telah menjadi suaminya tersebut
Di saat Rena menumpahkan segala rasa sedih dan amarah yang dia rasakan, lain hal dengan Dika yang benar-benar merasa bingung dengan apa yang harus dia lakukan terhadap Rena
Setelah puas menumpahkan segala perasaan yang sedang dia rasakan Rena pun kembali ke dalam kamarnya, saat itu dia melihat bila Dika sudah mulai tertidur. Rena pun melangkahkan kakinya mendekat ke arah foto preweding Dika dan Lia
"Kamu sebenernya di mana sih kak? kenapa kamu tega lakuin ini? kamu liat kak karena kesalahan yang kamu perbuat sekarang aku yang harus bayar semuanya, aku salah apa sama kamu kak?" lirih
"Kamu di foto ini kelihatan bahagia kak, tapi kenapa kamu pergi? seharusnya kamu sekarang lagi berbahagia menikmati malam pertama kamu kak, tapi di sini yang ada aku. Aku juga mau merasakan kebahagiaan seperti itu kak, tapi apa yang aku dapat di malam pertama aku kak? cuma ada rasa sakit kak" tersenyum getir
Rena hanya berusaha untuk menumpahkan isi hatinya tetapi satu hal yang dia tak sadari adalah saat itu Dika tak benar-benar sudah tertidur, dia hanya berpura-pura tertidur saat tau Rena akan masuk ke dalam kamar. Hal itu dia lakukan karena dia sendiri bingung harus bersikap seperti apa setelah melakukan hal tersebut, dan kata-kata dari curahan hati Rena berhasil membuat dia semakin merasa bersalah
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 97 Episodes
Comments
Lina ciello
😠😡
2024-03-25
0
Novie Achadini
lia dan org tua nya jahat
2023-01-07
0
Ani Susiani
like lagi thor
2022-02-03
0