kemarahan Jonathan

Jeslyn menuju kamar Amora, akan tetapi langkahnya terhenti saat mendengar pembicaraan mereka.

"gak seharusnya mas nathan bilang seperti itu pada Amora," batin Jeslyn.

Dia segera menormalkan ekspresinya dan memasuki kamar Amora, dengan senyum lebar dia mendekat ke arah Elbert.

"Sayang nih susunya." ujar jeslyn sambil memberikan botol itu kepada Elbert.

Elbert dengan senang hati menerimanya dan tak lupa mengucapkan terima kasih.

Amora langsung memposisikan tidur Elbert agar kepala anak itu tidak sakit.

"Dad, kita pulang yuk ... Udah hampir sore ini." ajak Jeslyn sambil mendekat ke arah suaminya.

"Loh, tadi kamu bilang mau nginap sini supaya Alden gak berani kemari," ujar Jonathan bingung.

Amora mengerutkan keningnya, dia tak mengerti dengan apa yang mereka katakan.

"Emangnya kenapa dad? Kan ini juga mansion mas Alden," tanya Amora.

Jeslyn dan Jonathan saling tatap, seakan mereka saling lempar pertanyaan.

"Gini, mommy sengaja ngelarang dia buat kesini supaya anak itu mikir. Mana istri yang dia butuhkan, mana istri yang harusnya dia buang," sarkas Jeslyn.

Jonathan menggelengkan kepalanya mendengar ucapan jeslyn, dia takut Amora salah paham.

"Ma-maksud mommy apa?" takut Amora.

Jeslyn menormalkan ekspresinya kembali, setiap dia teringat Luna pasti emosinya langsung naik. Dia sangat tidak menyukai Luna.

"Maaf sayang, maksud mommy ... Agar Alden bisa mikir, kalau kamu itu  yang pantas jadi istrinya. Bukan perempuan gak jelas asal-usulnya begitu," jelas jeslyn.

Mendengar ucapan Jeslyn Amora menunduk sedih, bukankah dia juga tak jelas asal-usulnya?

"Bukankah aku juga tidak jelas asal-usulnya mom?" tanya Amora.

Jeslyn tersenyum, dia mendekat ke arah Amora dan menduduki dirinya di tepi kasur.

Amora menatap mertuanya dengan pandangan sedih.

"Kamu itu sudah jelas asal-usulnya, mommy gak tau siapa keluarga kamu. Tapi yang jelas, keluargamu bukan orang yang sembarangan. Karena apa? Karena Alden harus membayar mahal para bawahannya untuk menutupi keberadaan kamu, bahkan bayaran itu bisa membeli sebuah pulau. Entah apa yang ada dipikiran Alden, tapi ini suatu petunjuk awal yang kami tahu," terang Jeslyn.

Kepala Amora pusing memikirkan tentang Alden dan jati dirinya. Seakan semuanya adalah teka-teki yang harus dia pecahkan, alur yang berbeda, karakter yang berbeda. Mengapa semua terasa aneh.

"Yasudah, mommy mau kamu istirahat. Kita pulang dulu ya," ujar Jeslyn.

Amora tersenyum saat melihat Jeslyn bangkit dari duduknya dan mencium pipinya, dia tahu bahwa Jeslyn sangat menyayanginya.

"Kami pulang dulu, kapan-kapan kami kemari lagi. Kalau anak nakal itu kesini, pukul aja pakai panci." ucap Jeslyn sambil menggandeng suaminya keluar dari kamar menantunya.

Amora melihat anaknya yang sudah terlelap dengan botol susu yang sudah kosong, dia mengambil botol tersebut dan di taruh di atas nakas tepat di samping ranjangnya.

"Elbert sabar ya sayang ... suatu saat nanti, daddy pasti akan selalu ada buat El. Menemani El bermain, belajar, tidur dan hal lainnya." ujar Amora sambil mengelus pipi bulat anak itu.

Amora membenarkan posisinya, sepertinya dia mengantuk. Kehamilannya tidak membuatnya mual-mual atau ngidam, dia hanya merasakan cepat lelah dan sering mengantuk.

Di lain tempat, Jeslyn dan Jonathan tengah menuju Mansion mereka. Jeslyn sangat marah pada putranya saat mendengar cerita dari kepala maid tersebut.

"Kenapa tiba-tiba sih mom?" tanya Jonathan heran, dia menatap istrinya yang tengah memandangi jalanan luar.

Jeslyn menangis, sedari tadi dia menahan rasa kecewanya kepada sang putra.

"Hiks ... Aku gak tau, bagaimana caranya aku meminta maaf kepada Amora atas perlakuan anak kita. Putra yang selama ini aku didik, aku tidak menyangka bahwa dia menjadi laki-laki yang br*ngs*k hiks ... Kalau aku tahu dia akan menyakiti Amora begitu dalam, pasti akan ku tukar dia semenjak bayi hiks ..." ucap Jeslyn sambil menangis.

Jonathan tak tau harus berekspresi seperti apa, apakah dia harus tertawa? Atau ikut menangis?

"Memangnya apa yang kau tahu tentang Alden sampai kau seperti itu?" tanyanya kepada sang istri yang masih menangis. Tangannya terulur untuk mengelus punggung sang istri.

Jeslyn berbalik, ia menatap sang suami dengan air mata yang masih mengalir. Dia menceritakan apa yang Ningsih katakan padanya.

Raut wajah Jonathan berubah datar, bahkan suhu di mobil itu semakin dingin dengan perubahan ekspresi Jonathan.

Sang supir pun mendadak ketakutan saat menyadari suhu disekitarnya berubah.

"Glen! Putar balik! Kita ke Mansion tuan muda!" sentak Jonathan tanpa melepaskan pandangannya dari sang istri.

Jeslyn ketakutan, dia tahu apa yang akan dilakukan suaminya. Dia takut Jonathan akan berbuat nekat kepada putra mereka dia segera mencari ponselnya untu menghubungi Alden.

"Apa kau akan melindungi anak itu? jangan salah kan aku jika putra kesayanganmu akan tiada besok!" ucap Jonathan dengan penuh penekanan.

Jeslyn sangat takut, terakhir kali dia  mendapati suaminya yang seperti ini saat Alden memberitahu kepada mereka bahwa ia akan menikahi Luna.

Jonathan yang saat itu tidak terima, dia menyerang Alden secara brutal. Bahkan Alden sempat koma selama lima hari, dan Jonathan tak menyesal sama sekali.

"Mas, aku mohon," pinta Jeslyn dengan nada takut.

Jonathan tetap diam, dia membuang wajahnya ke arah jalanan. Dia tak lagi menatap istrinya, kelemahannya adalah sang istri. Kali ini rasa marahnya lebih tinggi dari pada rasa cintanya terhadap sang istri.

"Mas! aku gak mau kamu apa-apain Alden, dulu dan sekarang berbeda hiks ... Dulu Alden belum memiliki Elbert, sekarang sudah ada Elbert dan calon anaknya! apa kamu tega membuat Elbert kehilangan sosok ayah?!" sentak Jeslyn.

Jonathan meredakan amarahnya, dia menatap Jeslyn sedikit melunak. Dia mengelus pipi sang istri dengan lembut.

Jeslyn tersenyum, bujukannya ternyata berhasil. Namun, itu tak bertahan lama,

"Aku tidak akan membuatnya tiada, aku juga mengerti dia memiliki keluarga kecil. Untuk itu aku hanya akan membuat koma sebulan, kamu tenang saja," ucapnya dengan menampilkan senyum jahat.

Sontak Jeslyn terkejut, dia tau apa yang di maksud sang suami. Koma satu bulan ... Itu artinya sang suami akan mencambuk putranya.

"Gak, gak boleh! Mas kamu jangan gila! aku gak mau tubuh mulusnya akan mendapat luka!" teriak Jeslyn.

"Kamu memasuki keluarga Wesley, seharusnya kamu tahu apa yang keluarga kami lakukan saat menghukum." ujar Jonathan sambil mencengkram kencang tangan Jeslyn.

"Aw, sakit," jerit Jeslyn merasakan sakit pada tangan yang suaminya cengkram.

Jonathan tam memperdulikan kesakitan Jeslyn hingga Mobil yang merek la tumpangi terhenti, Jonathan menarik istrinya keluar.

"Mas, ini kan belum sampai Mansion Alden," tanya Jeslyn heran.

Tiba-tiba sebuah mobil mendekati mereka, dan keluarlah para bodyguard dari dalam mobil tersebut.

"Memang belum sampai, aku ingin kamu ikut mereka. Aku tidak mau kamu menghalangiku, dan serahkan ponselmu!" sentak Jonathan dan menyerahkan sang istri dengan anak buahnya.

Jeslyn berusaha untuk melepaskan diri dari anak buah sang suami, tapi mereka memegang tangannya dengan kencang.

"kamu! Cari ponselnya!" perintah Jonathan kepada salah satu anak buahnya.

Anak buahnya menuruti perkataan tuannya, ia mengambil tas Jeslyn dan mengambil ponselnya.

"ini tuan," serah bawahannya tersebut.

Jonathan mengambilnya, tanpa aba-aba ia membanting ponsel  tersebut hingga hancur.

Jonathan mengambilnya dan menyerahkan kembali ke dalam tas Jeslyn.

Sementara Jeslyn membulatkan matanya, ia baru saja membeli ponsel itu. Bahkan itu hanya ada tiga di dunia, bagaimana bisa sang suami membantingnya dengan begitu mudah.

"Kau! Kenapa harus kau hancurkan hah! Kau ambil saja kartunya atau habiskan dataku, atau kalau perlu kau bawa saja! Jangan kau hancurkan !" teriak Jeslyn kesal.

Jonathan tak menghiraukan istrinya, ia mengkode anak buahnya untuk membawa istrinya pulang ke mansion mereka.

Setelah melihat kepergian sang istri, Jonathan langsung memasuki mobilnya kembali.

"Memangnya aku b*doh," gumam Jonathan.

Saat Jonathan dan Jeslyn tengah bersitegang, Berbeda dengan Alden yang saat ini tengah tertawa bersama keluarga kecilnya di ruang bermain sang anak. mereka tengah bercanda ria bahkan mereka tak tau bahwa akan ada hal mengejutkan terjadi.

"Papah, besok antar Qila sekolah ya?" tanya anak itu dengan antusias.

Alden tersenyum, ia mengacak pelan rambut panjang sang putri.

"Papa ....,"

"papah tirimu itu tidak akan mengantarmu ke sekolah! Karena besok dia akan terbaring di ranjang rumah sakit," sentak seseorang yang baru memasuki ruangan tersebut.

Semuanya menoleh, mereka terkejut melihat siapa yang datang.

"Daddy," gumam Alden

Terpopuler

Comments

Vera Wilda

Vera Wilda

Waduh jangan main kekerasan opa , nanti yg rugi kamu juga

2025-01-21

0

Fani Indriyani

Fani Indriyani

soklah hajar wae dad si alden sampe bonyok gpp

2024-12-10

0

Ririn

Ririn

duhh sugar oppa lebih keren drpd anaknya

2024-12-01

0

lihat semua
Episodes
1 Transmigrasi
2 kedatangan Alden
3 kau masih istriku
4 Pertemuan tak terduga
5 Aku juga istrimu
6 Aku harus mendapatkan hatinya
7 Pelakor?
8 Kau harus putuskan
9 Bolehkah aku egois
10 Harus memilih
11 Teka Teki
12 kemarahan Jonathan
13 Hukuman Alden
14 Siapa orang tuaku
15 Keluarga Miller
16 Rahasia Alden
17 Jangan tinggalkan El
18 Masalah Alden dan Luna
19 Gilang
20 Pertemuan kedua Luna dan Amora
21 Sadarnya Gio
22 Mereka berbeda
23 Pertengkaran Alden dan Luna
24 Memutuskan
25 Pertemuan kakak adik
26 Pertemuan kembali El dan Qila
27 Luna
28 Tentang Amora
29 Kamu selingkuh?
30 Jebakan
31 Hemofilia
32 Teman istriku
33 kakak?
34 Siapa Zidan?
35 Masa lalu Jeslyn
36 Drama keluarga
37 Rencana yang berjalan mulus
38 pertemuan Gio dengan Aqila
39 Daddy yang peka
40 Arjuna
41 Duda karatan
42 Musibah
43 Keadaan Alden
44 pertemuan kembali
45 Kau harus bertemu dengan ibumu!
46 Kekesalan Deon
47 Pertemuan Jeslyn dan Zidan
48 Sadarnya Alden
49 Dia Zidan?
50 Permen kapas
51 Perdebatan Alden dan Zidan
52 Alden mual
53 Pembinol
54 Ular
55 Sekarang keadaannya berbeda
56 Perbuatan Luna lagi?
57 Aku lagi yang salah
58 Kelakuan El
59 Penangkapan Luna
60 Kamu selingkuh?
61 Gala-gala om pembinol
62 Keputusan hakim
63 Right?
64 Kembalilah!
65 Delusi?
66 Aqila telah mengetahuinya?
67 Terulang lagi?
68 Terungkap
69 Terungkap 2
70 Vani?
71 Vani 2
72 Akhir masalah Vani
73 Tentang Aira
74 Kenapa aku salah lagi?
75 Goa
76 Jacob
77 Elbert demam
78 Keluarga Lawrance
79 Kesadaran Aurel
80 Menghalalkannya
81 Prematur
82 Perdebatan marga
83 Warna mata
84 Keturunan
85 Kepulangan si kembar
86 om manol
87 Pion?
88 Penyelesaian
89 Konferensi pers 1
90 Selesainya konferensi pers
91 Elbert kabur
92 Elbert kabur 2
93 Bali
94 Sindiran Elbert
95 End
96 Pengumuman
97 Bonus part
98 Lanjutan Transmigrasi Mommy
99 Lewat bentar
100 Love binder's baby( bayi pengikat cinta)
101 Cerita Fantasi lagi nih
102 KARYA BARU: I'M COMING DADDY
103 CINTA YANG BELUM USAI
104 KARYA BARUUU 'FIND ME DADDY!'
105 KEMBAR GENIUS MILIK CEO GALAK (KARYA BARU)
Episodes

Updated 105 Episodes

1
Transmigrasi
2
kedatangan Alden
3
kau masih istriku
4
Pertemuan tak terduga
5
Aku juga istrimu
6
Aku harus mendapatkan hatinya
7
Pelakor?
8
Kau harus putuskan
9
Bolehkah aku egois
10
Harus memilih
11
Teka Teki
12
kemarahan Jonathan
13
Hukuman Alden
14
Siapa orang tuaku
15
Keluarga Miller
16
Rahasia Alden
17
Jangan tinggalkan El
18
Masalah Alden dan Luna
19
Gilang
20
Pertemuan kedua Luna dan Amora
21
Sadarnya Gio
22
Mereka berbeda
23
Pertengkaran Alden dan Luna
24
Memutuskan
25
Pertemuan kakak adik
26
Pertemuan kembali El dan Qila
27
Luna
28
Tentang Amora
29
Kamu selingkuh?
30
Jebakan
31
Hemofilia
32
Teman istriku
33
kakak?
34
Siapa Zidan?
35
Masa lalu Jeslyn
36
Drama keluarga
37
Rencana yang berjalan mulus
38
pertemuan Gio dengan Aqila
39
Daddy yang peka
40
Arjuna
41
Duda karatan
42
Musibah
43
Keadaan Alden
44
pertemuan kembali
45
Kau harus bertemu dengan ibumu!
46
Kekesalan Deon
47
Pertemuan Jeslyn dan Zidan
48
Sadarnya Alden
49
Dia Zidan?
50
Permen kapas
51
Perdebatan Alden dan Zidan
52
Alden mual
53
Pembinol
54
Ular
55
Sekarang keadaannya berbeda
56
Perbuatan Luna lagi?
57
Aku lagi yang salah
58
Kelakuan El
59
Penangkapan Luna
60
Kamu selingkuh?
61
Gala-gala om pembinol
62
Keputusan hakim
63
Right?
64
Kembalilah!
65
Delusi?
66
Aqila telah mengetahuinya?
67
Terulang lagi?
68
Terungkap
69
Terungkap 2
70
Vani?
71
Vani 2
72
Akhir masalah Vani
73
Tentang Aira
74
Kenapa aku salah lagi?
75
Goa
76
Jacob
77
Elbert demam
78
Keluarga Lawrance
79
Kesadaran Aurel
80
Menghalalkannya
81
Prematur
82
Perdebatan marga
83
Warna mata
84
Keturunan
85
Kepulangan si kembar
86
om manol
87
Pion?
88
Penyelesaian
89
Konferensi pers 1
90
Selesainya konferensi pers
91
Elbert kabur
92
Elbert kabur 2
93
Bali
94
Sindiran Elbert
95
End
96
Pengumuman
97
Bonus part
98
Lanjutan Transmigrasi Mommy
99
Lewat bentar
100
Love binder's baby( bayi pengikat cinta)
101
Cerita Fantasi lagi nih
102
KARYA BARU: I'M COMING DADDY
103
CINTA YANG BELUM USAI
104
KARYA BARUUU 'FIND ME DADDY!'
105
KEMBAR GENIUS MILIK CEO GALAK (KARYA BARU)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!