kau masih istriku

Malam pun tiba , El akan segera tidur ditemani oleh sang daddy. sedangkan Amora, dia sedang berada di kamar mandi.

"Daddy bisakah daddy tinggal belsama kami? El punya daddy tetapi seperti nda punya." Ucap Elbert dengan wajah sedihnya.

Alden yang mendengar ucapan putra kecilnya itu merasa teriris hatinya. bagaimana bisa dia menelantarkan anak kandung nya sementara anak tirinya dia beri kasih sayang melimpah darinya.

"Elbert dengarkan daddy! suatu saat nanti, Elbert akan tinggal dengan daddy."

"Benarkah? Mommy juga?"  Tanya El dengan wajah antusiasnya.

"Yes."

"Aaaa ... Elbert sayang daddy dan juga mommy." ucap Elbert sambil memeluk erat Alden.

Mereka tidak sadar bahwa ada seseorang yang menatap mereka dengan pandangan yang sulit di artikan.

"Kita tidak bisa bersama El, hanya ada dua pilihan kau ikut dengan mommy atau selamanya kita tidak pernah bertemu lagi," lirihnya.

Dia adalah Amora, tanpa mereka sadari Amora sudah mendengar percakapan mereka berdua.

Setelah sadar dari lamunannya ia mendekati daddy dan anak itu.

"Elbert sudah malam ayo tidur dan kau segera pergi dari sini!" Ucap Amora. Dia langsung mengambil posisi di sebelah kanan Elbert sedangkan Alden berada di kiri Elbert.

"Ekhm, sayang daddy pergi dulu ya, lusa daddy akan pulang." Ucap Alden sambil mengelus kepala anaknya.

"Ehmm Elbert akan menunggu daddy pulang," ujarnya.

Setelah mendengarkan perkataan anaknya Alden segera bangkit dan melangkah menuju pintu keluar.

Tiba-tiba dia teringat akan sesuatu, setelahnya dia membalikkan badannya menatap Amora.

"Amora bisakah kita berbicara sebentar?" tanya Alden.

Amora mengangguk dan mengikuti Alden. sedangkan Elbert menatap mereka dengan tatapan bingung .

_________________

Setelah mereka keluar dari kamar, Alden segera menutup pintunya karena dia tidak ingin sang anak mendengarkan apa yang mereka bicarakan.

"Apa yang mau kau bicarakan? cepat lah! anakku sedang menunggu." Ujar Amora ketus dengan kedua tangan yang dia lipat di depan dada.

Alden mendekatkan dirinya ke Amora dan menatapnya tajam.

"Rencana apa lagi yang kau perbuat? Apa ini siasatmu untuk menarik perhatian ku?" tanya Alden dengan tatapan menusuk.

Amora meringis dalam hati ketika melihat tatapan yang Alden berikan padanya.

"Dasar kau pria gila! apa salah aku berikan anakku kasih sayang? dan kalau kau mau menceraikanku, ceraikan saja! Aku tidak peduli, asalkan Elbert ikut denganku kau akan hidup bahagia dengan istri pertama mu itu." ujar Amora dengan nada tinggi.

Alden menatap tajam Amora, bagaimana bisa perempuan itu bicara dengan keras sementara anak mereka tengah berada di dalam kamar.

"Pelankan suaramu bodoh!" hardik Alden.

Amora membulatkan matanya. Apa katanya tadi? Dirinya bodoh?

"Hei kau! Huft ... Sabar ...." ucapnya sambil tangannya mengelus dadanya pelan.

Setelah menangkan diri, Amora menatap serius Alden.

"Alden, aku tidak lagi mengharapkan cintamu. Tetapi, bisakah kau memberi Elbert figur seorang ayah? aku tidak akan mengganggumu dengan istri tercintamu itu. Namun, satu hal yang aku minta dari mu, tolong luangkan waktu untuk anakku. Anggaplah  Ini permintaan ku sebagai seorang ibu," Ucap Amora panjang lebar. Matanya berkaca-kaca menatap Alden yang tertegun dengan ucapannya barusan.

Amora benar-benar tak bisa menghindari Alden, dia harus menghadapi suaminya ini untuk mendapatkan hak anaknya.

Alden berdehem sebentar, netranya menangkap foto yang terpajang indah di dinding kamar Amora. Foto pernikahannya dengan Amora dan juga Elbert yang berada di gendongan wanita itu.

"Kau tak perlu menyisihkan waktu untuk anakku setiap hari, cukup tiga hari sekali kau pulang ke mansion ini. Tidak perlu menginap, setelah Elbert tertidur kau pulanglah." pinta Amora dengan nada yang bergetar karena menahan tangis.

Alden menatap istri keduanya itu, dirinya merasa sesak ketika melihat Amora yang selemah ini untuk putranya.

"Baik, tapi berjanjilah padaku untuk selalu menjaga anakku dan satu hal lagi, kau masih istri sahku yang berarti aku masih mempunyai hak atasmu!" jelas Alden.

Amora mengangguk antusias, dirinya terlalu senang hingga tak memperdulikan kata terakhir Alden.

Alden menarik satu sudut bibirnya, dia memberanikan diri mengusap kepala Amora.

"Aku pulang dulu, jaga putra kita baik-baik," pinta Alden.

Amora tertegun sejenak, dirinya tak sadar jika Alden sudah beranjak dari hadapannya. Pikirannya melayang entah kemana saat Alden mengatakan "jaga putra kita baik-baik."

"Apa aku sudah gila?" tanyanya pada diri sendiri.

Setelah itu Amora kembali ke dalam kamarnya. Dia menghela nafas pelan ketika melihat Elbert yang sudah tertidur pulas.

Dengan perlahan Amora mendekati ranjangnya dan merebahkan tubuhnya di samping sang anak. Netranya tak pernah lepas dari wajah lucu Elbert.

"Kau anak yang malang sayang," ucapnya.

Amora mendekap erat anaknya itu hingga hampir membuatnya terbangun.

"Kau adalah harta berharga mommy, jangan tinggalkan mommy sayang," ucapnya.

Perlahan Amora mulai memejamkan matanya dan ikut mengarungi mimpi bersama sang anak

________________

Alden baru saja memasuki mansionnya, dirinya masih teringat dengan permintaan Amora. Sampai-sampai dia tak menyadari bahwa istri pertamanya berada di hadapannya.

"Mas, kamu kok baru pulang? Kemana aja?" tanya luna ketika melihat sang suami masuk.

Alden tersentak kaget, dirinya menatap luna yang kini sudah memakai piyama tidurnya.

"Aku ada urusan di kantor." ucap singkat Alden dengan menatap lembut sang istri.

Luna mengerutkan keningnya, netranya menatap jam dinding yang menunjukkan pukul sebelas malam. Apa yang suaminya lakukan hingga pulang selarut ini?"

"Mas ... kamu ...," ucapannya terhenti ketika melihat tangan Alden tang menyuruhnya untuk diam.

"Aku capek, kalau mau tanya besok aja ya," ujar Alden.

Luna mengangguk samar. Terlihat tangannya meraih tas kerja Alden dan membawanya ke kamar mengikuti sang suami yang sudah terlebih dahulu berjalan di depannya.

******

Pagi hari Amora terbangun dan berniat akan menyiapkan sarapan untuk putra kecilnya.

Dia menuruni tangga sambil mencepol rambut panjangnya. Tujuannya saat ini ke arah dapur untuk memasak sarapan.

Amora melihat para maid yang sedang sibuk membuat sarapan. Amora mendekati bi ningsih yang sepertinya tengah memerintahkan bawahannya.

"Bi, apa yang kalian masak saat ini?" tanya Amora saat dirinya sudah berada di samping kepala pelayan itu.

"Diamlah, kami lagi membuat sarapan jangan menganggu!" ucap Ningsih tanpa melihat majikannya, sedangkan maid lain tertunduk takut.

"Maafkan aku bibi, tapi bisakah aku membantu?" tanya Amora dengan senyum manisnya yang kana membuat para maid terkejut bukan main.

"Kau tidak dengar! kalau aku tadi bilang ja ...," ucapnya terhenti saat dia membalikkan badannya dan melihat sang nyonya yang kini tengah tersenyum manis menatapnya.

"E-eh nyonya, saya kira siapa tadi." ujarnya dengan tangan yang menggaruk keningnya walau tidak gatal.

"Kan, bibi gitu ... Aku udah bilang jangan panggil nyonya, panggil nak atau Amora gitu, sebel aku," ujarnya.

Sedangkan para maid melongo tak percaya dengan apa yang majikan mereka katakan. Mengapa majikannya bisa berubah dalam waktu sehari? Apakah saat ini gajah sudah menghasilkan telur? rasanya tidak mungkin sikap seseorang berubah dalam sekejap.

Terpopuler

Comments

Vera Wilda

Vera Wilda

Jahat kamu alden kenapa anak kandung mu kurang kasih sayang sementara anak tiri kau sayang2

2025-01-21

0

Nanik Kusno

Nanik Kusno

Amora .... terlalu mencolok perbedaan sikap dan sifatnya...

2024-09-28

1

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

𝑨𝒎𝒐𝒓𝒂 𝒋𝒏𝒈𝒏 𝒔𝒂𝒎𝒑𝒆 𝒌𝒂𝒎𝒖 𝒅𝒊 𝒔𝒆𝒏𝒕𝒖𝒉 𝒐𝒍𝒆𝒉 𝑨𝒍𝒅𝒆𝒏 𝒌𝒂𝒎𝒖 𝒉𝒓𝒔 𝒋𝒂𝒈𝒂 𝒋𝒂𝒓𝒂𝒌

2024-09-06

1

lihat semua
Episodes
1 Transmigrasi
2 kedatangan Alden
3 kau masih istriku
4 Pertemuan tak terduga
5 Aku juga istrimu
6 Aku harus mendapatkan hatinya
7 Pelakor?
8 Kau harus putuskan
9 Bolehkah aku egois
10 Harus memilih
11 Teka Teki
12 kemarahan Jonathan
13 Hukuman Alden
14 Siapa orang tuaku
15 Keluarga Miller
16 Rahasia Alden
17 Jangan tinggalkan El
18 Masalah Alden dan Luna
19 Gilang
20 Pertemuan kedua Luna dan Amora
21 Sadarnya Gio
22 Mereka berbeda
23 Pertengkaran Alden dan Luna
24 Memutuskan
25 Pertemuan kakak adik
26 Pertemuan kembali El dan Qila
27 Luna
28 Tentang Amora
29 Kamu selingkuh?
30 Jebakan
31 Hemofilia
32 Teman istriku
33 kakak?
34 Siapa Zidan?
35 Masa lalu Jeslyn
36 Drama keluarga
37 Rencana yang berjalan mulus
38 pertemuan Gio dengan Aqila
39 Daddy yang peka
40 Arjuna
41 Duda karatan
42 Musibah
43 Keadaan Alden
44 pertemuan kembali
45 Kau harus bertemu dengan ibumu!
46 Kekesalan Deon
47 Pertemuan Jeslyn dan Zidan
48 Sadarnya Alden
49 Dia Zidan?
50 Permen kapas
51 Perdebatan Alden dan Zidan
52 Alden mual
53 Pembinol
54 Ular
55 Sekarang keadaannya berbeda
56 Perbuatan Luna lagi?
57 Aku lagi yang salah
58 Kelakuan El
59 Penangkapan Luna
60 Kamu selingkuh?
61 Gala-gala om pembinol
62 Keputusan hakim
63 Right?
64 Kembalilah!
65 Delusi?
66 Aqila telah mengetahuinya?
67 Terulang lagi?
68 Terungkap
69 Terungkap 2
70 Vani?
71 Vani 2
72 Akhir masalah Vani
73 Tentang Aira
74 Kenapa aku salah lagi?
75 Goa
76 Jacob
77 Elbert demam
78 Keluarga Lawrance
79 Kesadaran Aurel
80 Menghalalkannya
81 Prematur
82 Perdebatan marga
83 Warna mata
84 Keturunan
85 Kepulangan si kembar
86 om manol
87 Pion?
88 Penyelesaian
89 Konferensi pers 1
90 Selesainya konferensi pers
91 Elbert kabur
92 Elbert kabur 2
93 Bali
94 Sindiran Elbert
95 End
96 Pengumuman
97 Bonus part
98 Lanjutan Transmigrasi Mommy
99 Lewat bentar
100 Love binder's baby( bayi pengikat cinta)
101 Cerita Fantasi lagi nih
102 KARYA BARU: I'M COMING DADDY
103 CINTA YANG BELUM USAI
104 KARYA BARUUU 'FIND ME DADDY!'
105 KEMBAR GENIUS MILIK CEO GALAK (KARYA BARU)
Episodes

Updated 105 Episodes

1
Transmigrasi
2
kedatangan Alden
3
kau masih istriku
4
Pertemuan tak terduga
5
Aku juga istrimu
6
Aku harus mendapatkan hatinya
7
Pelakor?
8
Kau harus putuskan
9
Bolehkah aku egois
10
Harus memilih
11
Teka Teki
12
kemarahan Jonathan
13
Hukuman Alden
14
Siapa orang tuaku
15
Keluarga Miller
16
Rahasia Alden
17
Jangan tinggalkan El
18
Masalah Alden dan Luna
19
Gilang
20
Pertemuan kedua Luna dan Amora
21
Sadarnya Gio
22
Mereka berbeda
23
Pertengkaran Alden dan Luna
24
Memutuskan
25
Pertemuan kakak adik
26
Pertemuan kembali El dan Qila
27
Luna
28
Tentang Amora
29
Kamu selingkuh?
30
Jebakan
31
Hemofilia
32
Teman istriku
33
kakak?
34
Siapa Zidan?
35
Masa lalu Jeslyn
36
Drama keluarga
37
Rencana yang berjalan mulus
38
pertemuan Gio dengan Aqila
39
Daddy yang peka
40
Arjuna
41
Duda karatan
42
Musibah
43
Keadaan Alden
44
pertemuan kembali
45
Kau harus bertemu dengan ibumu!
46
Kekesalan Deon
47
Pertemuan Jeslyn dan Zidan
48
Sadarnya Alden
49
Dia Zidan?
50
Permen kapas
51
Perdebatan Alden dan Zidan
52
Alden mual
53
Pembinol
54
Ular
55
Sekarang keadaannya berbeda
56
Perbuatan Luna lagi?
57
Aku lagi yang salah
58
Kelakuan El
59
Penangkapan Luna
60
Kamu selingkuh?
61
Gala-gala om pembinol
62
Keputusan hakim
63
Right?
64
Kembalilah!
65
Delusi?
66
Aqila telah mengetahuinya?
67
Terulang lagi?
68
Terungkap
69
Terungkap 2
70
Vani?
71
Vani 2
72
Akhir masalah Vani
73
Tentang Aira
74
Kenapa aku salah lagi?
75
Goa
76
Jacob
77
Elbert demam
78
Keluarga Lawrance
79
Kesadaran Aurel
80
Menghalalkannya
81
Prematur
82
Perdebatan marga
83
Warna mata
84
Keturunan
85
Kepulangan si kembar
86
om manol
87
Pion?
88
Penyelesaian
89
Konferensi pers 1
90
Selesainya konferensi pers
91
Elbert kabur
92
Elbert kabur 2
93
Bali
94
Sindiran Elbert
95
End
96
Pengumuman
97
Bonus part
98
Lanjutan Transmigrasi Mommy
99
Lewat bentar
100
Love binder's baby( bayi pengikat cinta)
101
Cerita Fantasi lagi nih
102
KARYA BARU: I'M COMING DADDY
103
CINTA YANG BELUM USAI
104
KARYA BARUUU 'FIND ME DADDY!'
105
KEMBAR GENIUS MILIK CEO GALAK (KARYA BARU)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!